Pembahasan
BAB IV
PEMBAHASAN
T
Posisi I (A) Nr(Rpm)
(Nm)
0,5 2,17 1405
1 2,16 1367
2=13,75Ω 1,5 2,18 1329
2 2,20 1280
2,5 2,23 1231
52
53
Gambar 4.1. Grafik karakteristik arus start fungsi torsi terhadap arus pada
pengukuran di Lab. Teknik Listrik
57
Gambar 4.2. Grafik karakteristik arus start fungsi torsi terhadap arus
dengan Matlab Simulink
Dari hasil kedua data dan kedua grafik tersebut, maka dapat dilihat
perubahan karakteristik arus start, fungsi torsi terhadap arus menunjukan bahwa
semakin tinggi torsi maka arus juga semakin tinggi. Ini dikarenakan torsi
berbanding lurus dengan arus sesuai dengan persamaan rumus-2.8. Sehingga
inilah yang membuat keduanya mengalami kenaikan secara bersamaan dan saling
berpengaruh antara satu sama lain.
1420
=4,9 x 2 x 3,14 x = 728,27 watt
60
Dari hasil perhitungan untuk arus start pada motor slip ring kelas B yang
ada di Lab. Teknik Listrik adalah sebesar 6 Ampere, dengan membutuhkan daya
sebesar 4,22 KVA untuk menstart motor tersebut. Batas maksimal torsi dapat
dilihat pada hasil perhitungan yaitu 4,9 Nm. Untuk menghindari arus start motor
dengan nilai yang tinggi yaitu sebesar 6 Ampere, maka diperlukan pengasutan
motor slip ring.
Kegunaan pengasutan motor slip ring dengan tahanan luar untuk membuat
lonjakan arus sebesar 6 Ampere dapat dikendalikan, hal ini di perlukan untuk
membuat tegangan tetap stabil dan tidak terjadi drop tegangan saat motor
dihidupkan sehingga menjaga kemamanan motor maupun komponen listrik yang
berada disekitar motor.
Gambar 4.3. Scope karakteristik arus start motor induksi 3 fasa tanpa
tahanan luar
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 0,3 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 0,33
Ampere Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,07.
Arus pada simulink saat,T=2 Nm dengan posisi 1
61
Gambar 4.4. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 4 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 3,45
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Gambar 4.5. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 3 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 2,6
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Gambar 4.6. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 2,5 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 2,88
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Arus pada simulink, T=2 Nm dengan posisi 4
63
Gambar 4.7. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 4,75 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 2,02
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Arus pada simulink, T=2 Nm dengan posisi 5
64
Gambar 4.8. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 7 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 1,77
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Gambar 4.9. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi
terhadap waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 7 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 1,6
65
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
Arus pada simulink,T=2 Nm saat posisi 7
Gambar 4.10. Scope karakteristik arus start dan arus stator motor induksi terhadap
waktu pada beban torsi 2 Nm
Dari hasil simulasi diatas bisa dilihat arus start pada motor bahwa arus start
mengalami transien selama 7 detik, setelah itu arus rotor stabil pada nilai 1,5
Ampere. Sedangkan arus stator mengalami transien selama 0,5 detik. Setelah itu
arus stator stabil pada waktu 0,6 detik dengan nilai 44,05.
arus bernilai 2,22 Ampere. Bandingkan jika resistansi dalam keadaan minimum
pada posisi 7 pada saat torsi bernilai 0,5 arus menbernilai 2,10 Ampere dan pada
saat torsi bernilai 2,5 arus mencapai 2,19 Ampere. Dari perbandingan kedua nilai
tersebut bahwa besarnya resistansi akan mempengaruhi nilai arus maupun torsi
pada motor rotor lilit.
Untuk hasil pengukuran dengan simulink dapat dilihat pada posisi 1, dengan
torsi 0,5 maka arus yang mengalir bernilai 2,56 Ampere dan apabila torsi bernilai
2,5 maka arus bernilai 3,82 Ampere. Bandingkan jika resistansi dalam keadaan
minimum pada posisi 7 pada saat torsi bernilai 0,5 arus bernilai 0,31 Ampere dan
pada saat torsi bernilai 2,5 arus mencapai 1,42 Ampere. Dari perbandingan kedua
nilai tersebut bahwa besarnya resistansi akan mempengaruhi nilai arus maupun
torsi pada motor rotor lilit.
Untuk hasil grafik simulink Matlab dapat dilihat bahwa saat kondisi transien
arus starting terjadi pada waktu yang sangat cepat kurang lebih 0,3 detik tanpa
penambahan resistansi luar dan 2,5 sampai 7 detik dengan penambahan resistansi
luar, kemudian arus motor bekerja stabil. Untuk nilai arus start maksimum pada
motor slip ring kelas B ini mencapai 6 Ampere berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya.
Margin of error hasil pengukuran dan simulasi Arus start