Anda di halaman 1dari 5

LAB SKILL KEPERAWATAN KRITIS

“Laporan Praktikum Terkait Persiapan dan Perawatan Pasien Pada Pemasangan


Pacemaker (Pemasangan Alat Pemacu Jantung)”

DISUSUN

ALYA MARCHANDA SANGADJI (1701002)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Laporan Praktikum Terkait Persiapan dan Perawatan Pasien Pada Pemasangan
Pacemaker (Pemasangan Alat Pemacu Jantung)

Alat pacu jantung adalah perangkat yang dirancang untuk memberikan sinyal listrik
ke otot jantung dan membantu mempertahankan ritme yang tepat. Ada beberapa jenis alat
pacu jantung dan model tertentu yang dipilih untuk pasien dimana akan didasarkan pada
kondisi pasien tertentu tetapi semua alat pacu jantung memiliki desain yang sama alat pacu
jantung umumnya akan terdiri dari dua buah besar kotak logam kecil yang berisi baterai
dan komponen elektronik lainnya dan kawat berinsulasi yang disebut timah yang akan
membawa impuls listrik dari alat pacu jantung ke jantung. Selanjutnya alat pacu jantung
akan ditanamkan secara permanen di dada pasien dan tergantung pada kondisi pasien, salah
satu atau dua sadapan akan dipasang ke otot jantung kemudian ahli bedah akan membuat
sayatan kulit kecil di dada bagian atas tepat di bawah tulang selangka, sebuah kantong
kemudian dibuat di antara kulit dan Jaringan yang menutupi otot dada selanjutnya tim
perawatan akan menggunakan alat yang disebut retraktor untuk menahan kulit dan jaringan
di bawahnya akan menemukan lokasi yang besar.

Adapun pembuluh darah yang disebut vena subklavia yang menggunakan jarum dan
spuit khusus dimana dokter akan menusuk dinding vena kawat pemandu tipis dan
dimasukkan melalui jarum dan masuk ke dalam vena selanjutnya dokter dengan lembut
mendorong kabel tersebut sampai mencapai jantung dengan menggunakan alat yang disebut
fluoroscope, tim bedah dapat melihat kemajuan kabel melalui vena dan ke jantung yang
berdetak begitu kabel di tempatkan jarum dilepas dan kateter atau tabung berlubang
dilewatkan melalui kabel pemandu dan masuk ke hati. Terakhir ujung kabel dihubungkan
ke alat pacu jantung tempat alat pacu jantung dimasukkan ke saku di bawah tulang selangka
dan sayatan ditutup selanjutnya kita bisa lihat apa yang mungkin terjadi setelah operasi dan
risiko operasi yang muncul dan apa yang dapat pasien lakukan untuk membantu dari
beberapa risiko yang muncul yang dimana hal tersebut sangat penting bagi pasien. Jadi
sangat diharuskan bagi pasien untuk memberi tahu tim perawatan apabila pasien
mengalami rasa sakit atau masalah maka tim perawatan akan mengawasi komplikasi awal
yang biasanya terjadi. Jika pasien mengidap penyakit umumnya anestesi akan memberikan
obat-obatan namun dapat mengganggu pikiran pasien selama beberapa jam dimana efeknya
selama berhari-hari.
Jika operasi pasien dilakukan sebagai pasien rawat jalan maka pasien akan
membutuhkan rencana perjalanan pulang untuk istirahat dan tidak dianjurkan mengemudi
dan minum alkohol sampai hari berikutnya. Karena pasien akan diberitahu untuk
membatasi aktivitas selama 24 jam dan alangkah baiknya pasien memahami instruksi yang
dijelaskan. Apabila pasien dengan rawat inap maka pasien akan diharuskan mengikuti
spesifik prosedur yang dilakukan setiap kunjungan dari tim perawatan. Jadi apabila hasil
yang tidak diharapkan yang berkaitan dengan kondisi medis lain dari pasien sebelum
operasi maka tim perawatan tahu apa yang akan direncanakan untuk pasien sehingga pasien
dapat mempersiapkan diri terhadap hasil dari prosedur. Apabila hasil terkait dengan ahli
bedah untuk pemulihan dari kondisi pasien maka pasien akan mengikuti instruksi dimana
setelah dilakukan operasi pasien akan mendapat informasi tentang penggunaan obat yang
aman dan waktu yang tepat dalam melakukan aktivitas normal seperti biasa termasuk
berjalan santai, mengemudi dan perawatan insisi mandi untuk menjaga agar kondisi tubuh
tetap bersih dan tidak kering serta istirahat ekstra sesuai kebutuhan untuk sembuh dari
operasi dan pemulihan dari anestesi prosedur yang dimana akan membuat pasien lebih
tenang dari yang diperkirakan.

Dalam pengobatan pasien mungkin atau tidak mungkin membutuhkan obat opioid
dimana obat ini merupakan golongan narkotika yang harus digunakan sesuai resep. obat
nyeri opioid yang paling efektif ini pertama satu sampai dua hari memberikan efek yang
biasa saja namun setelah itu obat jenis narkotika ini dapat memperburuk sembelit dan
memiliki efek samping lain untuk alasan ini pasien mungkin menerima sejumlah tablet
dengan resep dan pasien sebaiknya gunakan semua obat dengan hati-hati dan hanya
diinstruksikan oleh ahli bedah. Jika kondisi tubuh ingin cepat sembuh pasien dapat
menghindari menghindari makanan junk food, minuman manis dan tidak merokok karena
hal tersebut memperlambat proses penyerapan gula dan menyebabkan darah tinggi selain
itu pasien diinstruksikan untuk kompres es setelah operasi masing-masing harus digunakan
dengan hati-hati dan seperti yang diinstruksikan untuk menghindari cedera yang tidak
disengaja karena sebagian operasi memiliki beberapa risiko komplikasi termasuk cedera
perdarahan tak terduga dan infeksi bekuan darah atau DVT yang dapat terbentuk di kaki
atau panggul. Selama atau setelah operasi apa pun dilakukan dapat ditimbulkannya
komplikasi paru-paru yang disebut PE atau emboli paru maka akan dilakukan oleh tim
perawatan untuk membantu menghindari komplikasi ini dari risiko yang terjadi.

Pasien sebaiknya menghubungi dokter jika mengalami masalah diare, muntah atau
sembelit yang memburuk dan tidak dapat buang air kecil serta mengalami demam atau rasa
sakit yang semakin parah apabila mengalami hal tersebut istirahat terlebih dahulu serta
konsumsi obat yang diberikan sembari menunggu dokter. Hubungilah 911 apabila pasien
sesak Nafas disertai pusing, dan muntah berdarah yang tak kunjung berhenti dimana hal
tersebut merupakan komplikasi lainnya untuk prosedur penanganannya biasanya diatasi
dengan pemberian obat saat masuk rumah sakit atau pembedahan mungkin juga diperlukan
untuk memperbaiki beberapa masalah.

Prosedur penanganan pasien adalah tidak makan serta minum pada tengah malam
dan tidak mengunyah permen karet. Kecuali pasien diberi instruksi hanya minum obat yang
diminta pada pagi hari dimana prosedur obat yang di maksud yaitu aspirin dan pengencer
darah sebelum operasi dan tiba tepat waktu pasien harus siap untuk memverifikasi atau
mengonfirmasi daftar masalah medis dan operasi serta semua obat termasuk vitamin dan
suplemen. Adapun penggunaan alkohol dan obat-obatan yang menyebabkan alergi terutama
obat latex dan tape semua pembedahan dan anestesi memiliki risiko yang kecil tapi
mungkin untuk cedera serius beberapa masalah yang sangat jarang menyebabkan kematian.
Apabila pasien merasa ragu dengan tindakan yang akan dihadapi tugas pasien sebaiknya
bertanya kepada dokter bedah jika pasien masih memiliki pertanyaan terkait mengapa
operasi ini dilakukan, risiko yang ditimbulkan serta penanganan alternatif untuk
mengurangi risiko yang terjadi karena hal tersebut bisa membantu pasien dalam mengambil
sebuah keputusan yang didapat dengan cara diskusi ataupun dengan tim perawatan ataupun
dokter.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=54taja_HveU (Video lab skill dari dosen Keperawatan


Kritis).

Anda mungkin juga menyukai