Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan


metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga
menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan
diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem peredaran darah ?


2. Organ apa saja yang berperan dalam sistem peredaran darah ?
3. Bagaimana organ tubuh melakukan suatu sistem peredaran darah ?
4. Bagaimana peredaran darah mengatur suhu dan osmosis pada tubuh ?
5. Penyakit dan kelainan apa saja yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui suatu sistem peredaran darah pada manusia


2. Mengetahui organ apa saja yang berperan dalam suatu sistem peredaran darah
3. Mengetahui hubungan peredaran darah dengan pengaturan suhu dan osmosis pada
tubuh
4. Mengetahui penyakit dan kelainan apa saja yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah

1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah, atau dikenal juga dengan sebutan sistem kardiosvakular, memiliki
peranan penting untuk mengalirkan oksigen, nutrisi, elektrolit, hormon, dan sebagainya ke
sel-sel di seluruh tubuh Anda. Sistem peredaran darah pada manusia memiliki tiga komponen
penting, yang setiap komponennya saling berkaitan satu sama lain.

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun dari beberapa komponen yang ikut berperan
dalam pengangkutan darah di dalam tubuh. Berikut merupakan tiga komponen utama sistem
peredaran pada manusia:

1. Jantung

Jantung adalah organ paling vital pada tubuh manusia. Organ satu ini berperan untuk
menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Letak jantung berada di antara paru-paru,
di tengah dada, tepatnya di bagian belakang kiri tulang dada. Ukurannya kira-kira sedikit
lebih besar dari kepalan tangan Anda, yakni sekitar 200-425 gram.

Jantung Anda terdiri atas empat ruang, yakni serambi (atrium) kiri dan kanan serta bilik
(ventrikel) kiri dan kanan. Jantung Anda juga memiliki empat katup yang berfungsi menjaga
aliran darah agar mengalir ke arah yang benar. Katup ini termasuk katup trikuspid, mitral,
paru, dan aorta. Setiap katup memiliki flaps, yang disebut leaflet atau cusp, yang membuka
dan menutup sekali setiap jantung Anda berdetak.

2
2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berbentuk pipa elastis.
Pembuluh darah berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain atau
sebaliknya. Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:

Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh
lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga
tekanan darah tetap konsisten.
Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari
seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki
dinding pembuluh yang lebih tipis.
Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan
vena terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah
untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air,
oksigen, limbah, dan nutrisi.

3. Darah

Tubuh manusia rata-rata mengandung sekitar 4 hingga 5 liter darah. Sebagai jaringan ikat
yang cair, darah berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai zat
lainnya dari dan ke seluruh tubuh Anda. Tanpa darah, bisa dipastikan oksigen dan sari
makanan akan sulit disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.

Darah terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

a. Plasma darah.

Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh. Tugas utama
plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembekuan darah, dan bahan kimia,
seperti hormon dan protein yang bertugas untuk membantu menjaga keseimbangan cairan
tubuh. Plasma darah itu sendiri mengandung nutrisi yang larut di dalamnya, termasuk gula
darahatau glukosa. Plasma darah juga mengandung garam dan enzim.

Kemudian plasma darah juga bertugas membantu sel tubuh membuang limbah-limbah yang
ada pada tubuh. Sel-sel tubuh membawa limbah, kemudian menyimpannya pada plasma
darah. Setelah itu barulah plasma darah membuang limbah tersebut.

3
Plasma Darah Dapat Mendukung Pengobatan

Di atas sudah dibahas tentang plasma darah yang memiliki fungsi penting di dalam tubuh,
terutama untuk pembekuan darah. Lebih dari itu, plasma darah memiliki manfaat lain bagi
daya tahan tubuh. Di dalam plasma darah terkandung zat-zat yang penting bagi fungsi-fungsi
tersebut, seperti:

Antibodi/imunoglobulin,

Fibrinogen,

Albumin, dan

Faktor-faktor pembekuan darah.

Plasma darah juga dapat didonorkan melalui donor darah. Ketika darah sudah didapat,
petugas medis akan memisahkan plasma darah dan kandungan-kandungan yang ada di
dalamnya. Kandungan-kandungan tersebut kemudian akan diberikan bagi pasien-pasien yang
membutuhkan, sebagai pengobatan.

Kandungan Plasma Darah

Mengandung Zat Makanan dan Mineral seperti asam amino, gliserin, glukosa, kolesterol,
garam mineral, asam lemak 

Zat yang dihasilkan dari sel-sel yakni enzim, antibodi, dan hormon. 

Protein dalam Darah yakni anttheofilik, tromboplastin, fibrinogen, gammaglobulin,


protrombin, albumin.

Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen 

Asam Urat, Urea

Fungsi Plasma Darah

Alat untuk mengangkut air dan sekaligus menyerbakan kedalam tubuh

Alat yang mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi 

Alat yang mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh

Menjaga temperatur suhu tubuh

Alat yang mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu

Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh

Alat yang mengangkut sari makanan

4
Mencegah infeksi terhadap sel darah putih,

b. Sel darah merah (eritrosit).

Sel darah merah bertugas membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Sel darah ini juga bertugas mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke
paru-paru untuk dikeluarkan.

c. Sel darah putih (leukosit).

Meski memiliki jumlah yang lebih sedikit dibanding sel darah merah, sel darah putih
mengemban tugas yang tak main-main. Sel darah putih bertanggung jawab untuk melawan
infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini disebabkan
karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing
tersebut.

Ada beberapa jenis sel darah putih yang disebut granulosit atau sel polimorfonuklearyaitu:[1]


 Basofil.
 Eosinofil.
 Neutrofil.

dan dua jenis lain tanpa granula dalam sitoplasma:


 Limfosit.
 Monosit.

5
%
dala
m
Gamba Diagra
Tipe tubu Keterangan
r m
h
man
usia

Neutrofil
berhubungan dengan
pertahanan tubuh
terhadap infeksibakt
eri serta
proses peradangan k
ecil lainnya, serta
biasanya juga yang
Neutr 65% memberikan
ofil tanggapan pertama
terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan
matinya neutrofil
dalam jumlah yang
banyak
menyebabkan
adanya nanah.

Eosinofil terutama
berhubungan dengan
infeksi parasit,
Eosin dengan demikian
4%
ofil meningkatnya
eosinofil
menandakan
banyaknya parasit.

Basofil terutama
bertanggung jawab
untuk memberi
reaksi alergi dan anti
Basof
<1% gendengan jalan
il
mengeluarkan hista
min kimia yang
menyebabkan perada
ngan.

6
Limfo 25% Limfosit lebih umum
sit dalam sistem limfa.
Darah mempunyai
tiga jenis limfosit:

Sel B: Sel B
membuat antibodiya
ng
mengikat patogen lal
u
menghancurkannya.
(Sel B tidak hanya
membuat antibodiya
ng dapat mengikat
patogen, tetapi
setelah adanya
serangan, beberapa
sel B akan
mempertahankan
kemampuannya
dalam menghasilkan
antibodi sebagai
layanan sistem
'memori'.)
Sel T: CD4+
(pembantu) Sel T
mengkoordinir
tanggapan ketahanan
(yang bertahan
dalam infeksi HIV)
serta penting untuk
menahan bakteri
intraseluler. CD8+
(sitotoksik) dapat
membunuh sel yang
terinfeksi virus.
Sel natural
killer: Sel pembunuh
alami (natural killer,
NK)dapat
membunuh sel tubuh
yang tidak
menunjukkan sinyal
bahwa dia tidak
boleh dibunuh
karena telah
terinfeksi virus atau

7
telah menjadikanker.

Monosit membagi
fungsi "pembersih
vakum" (fagositosis)
dari neutrofil, tetapi
lebih jauh dia hidup
dengan tugas
tambahan:
Mono memberikan
6%
sit potongan patogen ke
pada sel T sehingga
patogen tersebut
dapat dihafal dan
dibunuh, atau dapat
membuat tanggapan
antibodi untuk
menjaga.

Monosit dikenal juga


sebagai makrofagset
Makr elah dia
6%
ofag meninggalkan aliran
darah serta masuk ke
dalam jaringan

Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka
memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah.
melalui mikroskopadakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh
sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan
kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh
darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera, menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan
dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat
memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan
membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan
penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali.
Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi
"jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah.
demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan
sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh
granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.

d. Keping darah (trombosit).

8
Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.
Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan
perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.

Trombosit memiliki nama lain keping darah atau platelet. Trombosit berbentuk tidak
beraturan dan tidak memiliki inti sel. Trombosit ini berasal dari sel yang bernama
megakariosit yang terletak di sumsum tulang belakang. Pembuatan trombosit sendiri
dikendalikan oleh hormon trombopoietin yang ada di hati. Hormon ini dapat memicu
pembuatan megakariosit di sumsum tulang belakang yang nantinya akan pecah menjadi
trombosit saat tubuh kita memerlukan lebih banyak trombosit.

trombosit yang sangat berjasa dalam menutup luka. Saat ada jaringan pembuluh darah yang
rusak, baik itu di bagian dalam maupun luar tubuh, trombosit akan menggumpal dan saling
melekat satu sama lain. Dalam trombosit juga terdapat enzim yang berpengaruh dalam
pembuatan benang-benang fibrin, benang yang juga menjadi salah satu bahan untuk
pembekuan darah.

Kadar normal trombosit dalam darah kita adalah 150.000 sampai 400.000 butir per millimeter
kubik darah. Kekurangan trombosit ternyata cukup berbahaya bagi tubuh kita, lho. Sebab, hal
itu dapat menyebabkan darah susah membeku. Imbasnya, luka kecil saja dapat menyebabkan
pendarahan yang hebat karena tidak kunjung membeku. Kekurangan trombosit ini bisa saja
terjadi karena penyakit atau virus tertentu seperti demam berdarah.

2.2 Mekanisme sistem peredaran darah pada manusia

1. Peredaran darah sistemik

Peredaran darah sistemik lebih sering disebut sebagai peredaran darah besar. Peredaran darah
ini dimulai ketika darah yang mengandung banyak oksigen dipompa dari jantung (tepatnya
bilik kiri) menuju seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung (serambi kanan).

Secara sederhana, peredaran darah sistemik bisa digambarkan sebagai aliran darah dari
jantung – seluruh tubuh – jantung.

2. Peredaran darah pulmonal

Peredaran darah pulmonal lebih sering disebut dengan peredaran darah kecil. Peredaran darah
ini dimulai saat darah yang mengandung CO2 alias karbon dioksida dipompa dari jantung
(tepatnya bilik kanan) menuju paru-paru. Di paru-paru, terjadi pertukaran gas yang pada

9
akhirnya mengubah karbon dioksida menjadi oksigen saat keluar dari paru-paru dan kembali
lagi ke jantung (serambi kiri).

Secara sederhana, peredaran darah pulmonal bisa digambarkan sebagai peredaran darah dari
jantung – paru-paru – jantung.

2.3 Perbedaan antara Arteri dan Vena

Demi mengenal perbedaan arteri dan vena lebih dalam, beberapa uraian di bawah ini
sebaiknya diketahui terlebih dahulu.

 Darah yang dialirkan


Tubuh memerlukan oksigen yang terkandung di dalam darah untuk bertahan hidup.
Darah yang mengandung oksigen tersebut dipompa dari jantung menuju seluruh
jaringan tubuh di sepanjang pembuluh arteri. Sedangkan tugas vena adalah membawa
darah kembali ke jantung. Darah yang dialirkan di pembuluh vena memiliki
kandungan oksigen yang lebih rendah dan mengandung residu pernapasan karbon
dioksida.
 Ketebalan dinding pembuluh darah
Salah satu perbedaan arteri dan vena yang signifikan adalah ketebalan dindingnya.
Pembuluh arteri memiliki lapisan otot tebal di dindingnya yang bisa berkontraksi
untuk memperkecil ukuran arteri, atau berelaksasi untuk menjadi lebih lebar sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan pembuluh vena berdinding lebih tipis, karena
lapisan ototnya lebih tipis.
 Percabangan
Arteri terbagi menjadi banyak cabang selayaknya pohon. Cabang arteri yang terbesar
disebut sebagai aorta. Aorta kemudian bercabang beberapa kali menjadi cabang yang
lebih kecil. Semakin menjauhi jantung, semakin kecil pula cabang arteri. Sementara
itu, cabang vena menjadi semakin membesar ketika mendekati jantung.
 Katup
Perbedaan arteri dan vena yang mencolok antara lain adalah vena memiliki katup
satu arah. Katup ini berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke arah yang salah.
Sementara itu, arteri tidak memerlukan katup karena tekanan dari jantung membuat
darah mengalir melalui satu arah.

Semua arteri berfungsi membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, kecuali arteri
pulmonalis yang membawa darah tanpa oksigen ke paru-paru. Sebaliknya, semua vena
berfungsi untuk membawa darah kaya karbon dioksida dari tubuh ke jantung, kecuali vena
pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.

Gangguan yang Umum Mendera Arteri dan Vena

Perbedaan arteri dan vena yang mencolok lainnya adalah gangguan yang berpotensi menimpa
keduanya.

10
 Gangguan arteri
Pada arteri, potensi berbahaya yang mengancam adalah sumbatan. Penyumbatan
pada arteri bisa disebabkan oleh zat lemak yang disebut dengan plak atau ateroma.
Gangguan pada arteri ini dinamakan aterosklerosis.
Karena timbunan plak, arteri akan mengalami pengerasan dan penyempitan. Hal ini
akan mengganggu aliran darah dan pasokan oksigen menuju organ-organ vital tubuh.
Risiko lain yang muncul adalah pembekuan darah yang berpotensi menyebabkan
terhalangnya aliran darah menuju jaringan dan organ tubuh, seperti otak atau jantung.
Aterosklerosis cenderung terjadi tanpa adanya gejala awal sehingga banyak yang
tidak menyadari sedang mengidapnya. Penyakit ini berpotensi menyebabkan masalah
kesehatan yang dapat mengancam nyawa. Jika tidak ditangani, gangguan arteri ini
bisa menyebabkan stroke dan serangan jantung. Gangguan pada arteri juga dapat
menyebabkan penyakit arteri perifer.
 Gangguan vena
Gangguan umum pada pembuluh vena adalah varises, yaitu pembesaran pembuluh
darah vena. Semua pembuluh vena berisiko terkena varises, namun yang paling
sering adalah vena di kaki. Hal ini terjadi akibat tekanan berlebih pada pembuluh
darah bagian bawah tubuh karena berdiri atau berjalan tegak terlalu lama.
Selain varises, penyakit pada vena yang perlu diwaspadai adalah trombosis vena
dalam (DVT). Kondisi ini terjadi ketika terdapat bekuan darah yang menyumbat
pembuluh vena di tungkai. Gejalanya berupa nyeri pada tungkai kaki, perubahan
warna tungkai menjadi kemerahan atau kebiruan, hingga pembengkakan dan rasa
hangat pada tungkai.
Terkadang DVT dapat terjadi tanpa gejala. Jika tidak segera diobati, bekuan darah ini
dapat berpindah ke bagian tubuh lain sehingga menimbulkan gangguan kesehatan
yang berat seperti emboli paru

2.4 Penyakit yang dapat mengganggu sistem peredaran darah

Jika sistem peredaran darah Anda mengalami gangguan, hal tersebut tentu akan berdampak
pada fungsi tubuh secara menyeluruh. Ya, organ tubuh bisa mengalami kerusakan dan
menimbulkan berbagai penyakit yang serius.

Beberapa penyakit paling umum yang dapat mengganggu sistem peredaran darah pada
manusia meliputi:

 Anemia
Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan karena kekurangan
zat hemoglobin dan zat besi. Leukimia merupakan kelainan sistem peredaran darah
yang disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak
terkendali. Sehingga, sel darah putih berlebih dan memakan sel darah merah.
Hemoglobin adalah senyawa protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah. Sel
darah merah diproduksi di dalam sum-sum tulang. Sebagai bahan baku yang
diperlukan zan dan gizi dari makanan. termasuk vitamin B2, B12, dan mineral zat
besi. Penyebab anemia ini jarang diketahui oleh banyak orang, maka dari itu, kita
harus membekali diri dengan pengetahuan, sehingga kita dapat melakukan

11
penanganan dan pencegahan diri. Berikut ini adalah gejala-gejala yang dialami oelh
orang yang menderita anemia.
– Wajah terlihat pucat
– Mudah lelah
– Mual
– Sering mengalami sakit kepala/pising
– Telapak tangan pucat
– Kuku terlihat pucat
– Rambut kepala rontok tak terkendali
– Sistem imun menurun dan mudah terserang sakit lainnya.
– Denyutjantung tidak teratur.
– Asma/sesak nafas.
 Leukimia (Kanker Darah)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena penyempitan
pembuluh darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 – 200 mmHg dan tekanan diastolnya
sekitar 90 – 110 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh darah atau tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat
mengakibatkan penderita meninggal dunia karena stroke. Salah satu penyebab
penyakit leukimia yang paling umum adalah arena terkenan radiasi, radiasi terbesar
terdapat pada bom atom. Namun radiasi yang kecil buakn berarti tidak
membahayakan. Radiasi kecil yang terjadi secar terus-menerus lama-kelamaan akan
dapat mempengaruhi kesehatan. Selain itu leukimia atau kanker darah disebabkan
oleh faktor genetik, racun zat kimia, serta asap roko.

 Hipotensi

 Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah 100 mmHg.
Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan jantung berdetak lebih
cepat. Bagi beberapa orang, tekanan darah rendah merupakam sinyal mendasar,
terutama ketika ditandai gejala darah rendah seperti pusing, pingsan, kekurangan
konsentrasi, penglihatan kabur, mual, merasa dingin, pernapasan dangkal, kelelahan,
depresi, cepat haus, dll.

 Hipertensi

 Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga


dengan hipertensi arteri, adalahkondisi medis kronisdengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi
bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
 Hemofili
Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku jika terjadi luka.
Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun sehingga penderita meninggal

12
karena kehabisan darah. Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang
disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada
kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII).
Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX).
 Penyakit Kuning
Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena aglutinin atau anti rh darah ibu
masuk ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+. Hal ini menyebabkan sel-sel
darah anak rusak atau menggumpal. Penyakit kuning yang dikenal dalam bahasa
ilmiah medis dengan nama icterus atau Jaundice adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada warna kulit tubuh yang menguning,
sclera (bagian putih pada mata) dengan kelenjar ludah yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar bilirubin pada tubuh manusia. Penyakit kuning merupakan
kondisi yang ditandai dengan menguningnya kulit, sklera (bagian putih dari mata),
serta membran mukosa hidung dan mulut akibat penumpukan bilirubin di dalam
darah dan jaringan-jaringan tubuh lain. Gejala lainnya bisa berupa urine yang
berwarna keruh (gelap) dan tinja yang berwarna pucat.
 Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi pada wanita
hamil, orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok. Varises merupakan
pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena yang biasanya terjadi pada
bagian kaki akibat penumpukan darah.
 Trombus
Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati
sehingga terjadi serangan jantung.
 Mioksaditis
Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang. Peradangan ini
menyebabkan kerja otot jantung terganggu. Miokarditis merupakan kondisi di mana
lapisan dinding jantung bagian tengah (miokardium) mengalami peradangan atau
inflamasi. Miokarditis bisa memengaruhi sel otot jantung dan sistem kelistrikan
jantung. Akhirnya akan mengganggu kinerja jantung dalam memompa darah, serta
detak jantung menjadi tidak beraturan.
 Sklerosis
sklerosis merupakan penyakit progresif yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh
yang secara keliru menyerang selaput pelindung saraf (mielin) dalam otak dan saraf
tulang belakang. Saraf-saraf yang rusak kemudian akan mengeras dan membentuk
jaringan parut atau sklerosis. Kerusakan mielin ini akan menghalangi sinyal-sinyal
persarafan yang dikirim melalui otak. Akibatnya komunikasi antara otak dengan
bagian-bagian tubuh yang lain akan terganggu. Sklerosis adalah penyakit atau
kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini menyebabkan elastisitas pembuluh
darah menurun sehingga tekanan darah meningkat. Jika sklerosis terjadi pada arteriol
di otak, maka akan menyebabkan stroke.
 Hipertensi.

13
Hipertensi alias tekanan darah tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk
memompa darah. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hipertensi dapat menyebabkan
komplikasi, seperti serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal ginjal.
 Aneurisma aorta.
Aneurisma aorta adalah penggelembungan di dinding aorta. Aorta sendiri adalah
pembuluh darah utama dan terbesar pada tubuh manusia. Aneurisma yang membesar
bisa pecah dan menyebabkan perdarahan, bahkan kematian.
 Aterosklerosis
adalah penyempitan atau pengerasan pembuluh darah karena adanya penumpukan
lemak, kolesterol, dan zat sisa lainnya di dinding pembuluh darah arteri. Kondisi ini
lambat laun dapat menyumbat aliran darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko
serangan jantung dan stroke.
 Penyakit jantung.
Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap gangguan pada jantung yang
meliputi aritmia, arteri koroner, gagal jantung, kardiomiopati, serangan jantung, dan
lain sebagainya.
 Varises.
Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak menonjol di
permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh darah yang seharusnya dialirkan ke
jantung, malah kembali ke kaki. Pasalnya, katup vena yang berfungsi mengangkut
darah ke jantung tidak menutup dengan benar, akibatnya peningkatan tekanan
membuat pembuluh darah vena jadi membesar.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

14
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah
manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit ), sel
darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ).

Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu
hemoglobin.

Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil ) dan leukosit
agranulosit ( monosit, limfosit ).

Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody ( kekebalan ).

Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia
tergolong peredaran tertutup dan ganda.

Referensi

https://www.alodokter.com/mengenal-plasma-darah-dan-fungsinya-bagi-tubuh

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-kandungan-darah-
komponen.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih

https://sains.me/trombosit-si-keping-pembeku-darah/

https://www.alodokter.com/yuk-pelajari-perbedaan-arteri-dan-vena-di-sini
https://mengakujenius.com/10-penyakit-sistem-peredaran-darah-manusia-lengkap/

15

Anda mungkin juga menyukai