Disusun oleh :
P27824119003
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah
rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan pada semester II, di
tahun ajaran 2020, dengan judul “ Asuhan Pada Pasien Pre dan Pasca Bedah Pada
Kasus Kebidanan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar menjadi
makalah yang baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Hal
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….………… 1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………………. 1
1.3 Manfaat ……………………………………………………………………... 1
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………..………………. 3
2.1 Pengertian Operasi ……………….………………………………..………… 3
2.2 Persiapan dan Perawatan Pre Operasi …………..……………….…..………. 3
2.2.1 Persiapan Fisik …………………………………………...…...…….…… 4
2.2.2 Persiapan Psikisosial (Mental)…………………………..……..……….... 8
2.2.3 Persiapan administrasi ……………………….……………...………….. 11
2.3 Perawatan Post Operasi…………………………………………………….. 12
2.4 Jenis-Jenis Operasi (Pembedahan)………………………………………….. 17
2.5 Jenis- Jens Anastesia…………………………………………………………
18
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………… 14
3.1 Kesimpulan……………………………...…………….……………………. 19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum :
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhan pada
pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan.
b. Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui pengertian operasi.
2. Untuk mengetahui tentang persiapan dan perawatan pre operasi.
3. Untuk mengetahui tentang perawatan post operasi.
4. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis operasi (pembedahan).
5. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis anastesia.
1.3 Manfaat
a. Manfaat Umum :
Manfaat dari penyusunan makalah ini, yaitu memberikan informasi kepada
mahasiswa dan pembaca untuk memahami asuhan pada pasien pre dan pasca
bedah pada kasus kebidanan.
b. Manfaat khusus :
1. Agar dapat memahami tentang pengertian operasi.
2. Agar dapat memahami tentang persiapan dan perawatan pre operasi.
3. Agar dapat memahami tentang perawatan post operasi
4. Agar dapat memahami tentang jenis-jenis operasi (pembedahan)..
5. Agar dapat memahami tentang jenis-jenis anastesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Preoperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai pre operasi (pre
bedah), intra operasi (bedah), dan post operasi (pasca bedah). Pre bedah merupakan masa
sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan
berakhir sampai pasien di meja bedah. Intra bedah merupakan masa pembedahan dimulai
sejak ditransfer ke meja bedah dan berakhir saat pasien dibawa ke ruang pemulihan.
Pasca bedah merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai sejak pasien
memasukiruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Semua ibu yang akan dioperasi harus diperiksa dokter obstetri dan dokter anestesi
sebelum operasi dilakukan. Anggota multidisiplin lainnya juga dapat terlibat,
misalnya fisioterapis.
2. Pramedikasi
3
4
Semua prostesis seperti lensa kontak, gigi palsu, kaki palsu, perhiasan dll harus
dilepas sebelum pembedahan. Selubung gigi juga harus dilepas seandenya akan
diberikan anestesi umum, karena adanya resiko terlepas dan tertelan. Pakai gelang
identitas, terutama pada ibu yang diperkirakan akan tidak sadar dan disiapkan
gelang identitas untuk bayi.
Persiapan fisik pre operasi yang dialami oleh pasien dibagi dalam 2 tahapan, yaitu
persiapan di unit perawatan dan persiapan di ruang operasi Berbagai persiapan
fisik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain :
b. Status Nutrisi
5
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan,
lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin)
dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk defisiensi nutrisi harus dikoreksi
sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang cukup bagi perbaikan
jaringan. Segala bentuk defisiensi nutrisi harus dikoreks sebelum pembedahan
untuk memberikan protein yang cukup untuk perbaikan.
Protein sangat penting untuk mengganti massa otot tubuh selama fase katabolik
setelah pembedahan, memulihkan volume darah dan protein plasma yang hilang,
dan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat untuk perbaikan jaringan dan
daya tahan terhadao infeksi.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berkaitan erat dengan fungsi ginjal. Ginjal
berfungsi mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolit obat-obatan
anastesi. Jika fungsi ginjal baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik.
Namun jika ginjal mengalami gangguan seperti oliguri atau anuria, insufisiensi
renal akut, nefritis akut maka operasi harus ditunda menunggu perbaikan fungsi
ginjal, kecuali pada kasus-kasus yang mengancam jiwa.
f. Personal Hygine
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tubuh
yang kotor dapat menjadi sumber kuman dan mengakibatkan infeksi pada daerah
yang dioperasi. Pada pasien yang kondisi fisiknya kuat diajurkan untuk mandi
sendiri dan membersihkan daerah operasi dengan lebih seksama. Sebaliknya, jika
pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri maka
perawat akan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
h. Latihan Fisik
Berbagai latihan sangat diperlukan pada pasien sebelum operasi, hal ini sangat
penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pascaoperasi, seperti
7
nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan. Latihan yang
diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain latihan nafas dalam, latihan
batuk efektif dan latihan gerak sendi.
i. Persiapan Penunjang
Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pembedahan. Tanpa adanya hasil pemeriksaan penunjang, maka dokter bedah
tidak meungkin bisa menentukan tindakan operasi yang harus dilakukan pada
pasien. Sebelum dokter mengambil keputusan untuk melakukan operasi pada
pasien, dokter melakukan berbagai pemeriksaan terkait dengan keluhan penyakit
pasien sehingga dokter bisa menyimpulkan penyakit yang diderita pasien. Setelah
dokter bedah memutuskan untuk dilakukan operasi maka dokter anstesi berperan
untuk menentukan apakan kondisi pasien layak menjalani operasi.
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses
persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat
berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Tindakan pembedahan merupakan
ancaman potensial maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat
membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis (Barbara C. Long).
Contoh perubahan fisiologis yang muncul akibat kecemasan dan ketakutan antara
lain :Pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum operasi
dapat mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat
sehingga operasi bisa dibatalkan. Pasien wanita yang terlalu cemas menghadapi
operasi dapat mengalami menstruasi lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi
terpaksa harus ditunda. Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dalam
9
Keluarga pasien yang akan dilakukan prosedur operasi wajib bertanggung jawab
membaca dan mendatangani surat izin operasi. Selain itu persiapkan segala surat,
dokumen, dan data yang dibutuhkan untuk perihal administrasi yang akan kita
urus di RS, dan informasikan semua data ini secara detil kepada anggota keluarga
terdekat (suami/istri, orangtua, adik atau kakak). Jika kita menggunakan asuransi
dari kantor, jelaskan kepada anggota keluarga bagaimana prosedur pengurusan
dan formulir apa saja yang butuh diisi, difotokopi dan disiapkan. Sama halnya jika
menggunakan BPJS ataupun cara pembiayaan yang lain. Satukan semua berkas
formulir dan fotokopi dokumen dalam satu map khusus. Ketika kita sudah mau
masuk ruang operasi sampai nanti pasca operasi, sudah tentu semua dokumen
administrasi otomatis menjadi urusan keluarga dekat. Dengan penjelasan sejak
12
2.3 PERAWATAN POST OPERASI
Post operasi adalah masa yang dimulai ketika masuknya pasien
keruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik
ataudirumah. Setelah pembedahan, perawatan klien dapat menjadi kompleks
akibatfisiologis yang mungkin terjadi. Untuk mengkaji kondisi pasca atau post
operasiini, perawat mengandalkan informasi yang berasal dari hasil pengkajian
keperawatan preoperative. Pengetahuan yang dimiliki klien tentang prosedur
pembedahan dan hal - hal yang terjadi selama pembedahan berlangsung.Informasi
ini membantu perawat mendeteksi adanya perubahan. Tindakan pasca operasi
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu periode pemulihan segera dan pemulihan
berkelanjutan setelah fase pasca operasi. Untuk klien yang menjalani bedah
sehari, pemulihan normalnya terjadi dalam 1 sampai 2 jam dan penyembuhan
dilakukan di rumah. Untuk klien yang dirawat di rumah sakit pemulihan terjadi
selama beberapa jam dan penyembuhan berlangsung selama 1hari atau lebih
tergantung pada luasnya pembedahan dan respon klien. Setelah tindakan
pembedahan (pra oprasi), beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya adalah status
kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi dan perubahan tanda vital yang lain,
keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah pembedahan dan
sekitarnya, serta alat-alat yang digunakan dalam pembedahan. Selama periode ini
proses asuhan diarahkan pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan
equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan pencegahan komplikasi.
Pengkajian yang cermat dan intervensi segera membantu pasien kembali pada
fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman.
B. Tindakan:
1. Meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri dapat
dilakukan manajemen luka. Amati kondisi luka operasi dan jahitannya,
14
Hal - hal yang harus diperhatikan selama membawa pasien ke ruangan antara
lain :
a) Pengkajian awal
1. Status Respirasi
Meliputi : Kebersihan jalan nafas, Kedalaman pernafasaan, Kecepatan dan
sifat pernafasan, Dan Bunyi nafas
2. Status sirkulator
Meliputi :Nadi, Tekanan, darah, Suhu,Warna kulit
3. Status neurologis
Meliputi : tingkat kesadaran
4. Balutan
Meliputi : Keadaan drain. Terdapat pipa yang harus disambung dengan
sistem drainase.
5. Kenyamanan
Meliputi :Terdapat nyeriMualMuntah
6. Keselamatan
Meliputi : Diperlukan penghalang samping tempat tidur. Kabel panggil
yang mudah dijangkau. Alat pemantau dipasang dan dapat berfungsi.
17
7. Perawatan
Meliputi : Cairan infus, kecepatan, jumlah cairan, kelancaran cairan.
Sistem drainase : bentuk kelancaran pipa, hubungan dengan alat
penampung, sifat dan jumlah drainage.
8. Nyeri
Meliputi : Waktu Tempat.
9. Frekuensi.
10. Kualitas.
11. Faktor yang memperberat / memperingan.
B. Pengkajian Psikososial
C. Pemeriksaan Laboratorium
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://fani-fawuz.blogspot.com/2014/02/makalah-asuhan-pada-pasien-pre-
intra.html
http://theurbanmama.com/articles/5-hal-yang-perlu-dipersiapkan-sebelum-
operasi-elektif-M20914.html
https://desafir.wordpress.com/2013/05/17/persiapan-pre-operasi-perawatan-post-
operasi/
20