Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA BIDANG KESEHATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Sistem


Informasi Manajemen Kesehatan

Dosen Pengajar: Suhat, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:

Afifah Shefira 11311091

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


CIMAHI

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PADA BIDANG KESEHATAN” dengan baik.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang
berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir zaman. Semoga kita
mendapatkan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak. Aamiin.
Selesainya penulisan makalah ini adalah berkat dukungan dari
semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan informasi bagi kita
semua khususnya dapat memberikan informasi mengenai SIG pada
bidang kesehatan.
Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Tangerang, 15 Juni 2020

2
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................5
BAB II: ISI
A. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)..............................6
B. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)..............................7
C. Memperoleh Data Sistem Informasi Geografis (SIG)...................9
D. Peranan SIG dalam Kesehatan Masyarakat................................10
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................14
B. Saran...........................................................................................14

Daftar Pustaka.......................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, IPTEK semakin berkembang dan
bertumbuh dengan pesat. IPTEK merupakan suatu alat yang
membantu mempermudah pekerjaan manusia dalam bidang apapun
itu, termasuk kesehatan. Dalam bidang kesehatan, semakin banyak
ditemukan penyakit-penyakit atau masalah-masalah kesehatan dalam
masyarakat. IPTEK yang semakin canggih dapat membantu untuk
mempermudah pekerjaan, baik yang bersifat preventif, promotif, kuratif
maupun rehabilitaif. Salah satu IPTEK yang dapat digunakan dalam
bidang kesehatan adalah SIG (Sistem Informasi Geografis).
SIG adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti
yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database. Dalam bidang kesehatan
SIG dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kualitas, efektifitas, dan
aksebilitas layanan kesehatan di masyarakat seperti keberadaan
rumah sakit dan puskemas dan persebaran suatu penyakit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang
akan dikaji dalam makalah ini, yaitu:

4
1. Apa pengertian dari SIG (Sistem Informasi Geografis) ?
2. Apa komponen dari SIG (Sistem informasi geografi) ?
3. Bagaimana cara memperoleh data SIG (Sistem informasi
geografi) ?
4. Bagaimana pemanfaatan SIG (Sistem Informasi Geografis) di
bidang kesehatan ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memgetahui pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) ?
2. Untuk mengetahui komponen dari SIG (Sistem informasi
geografi) ?
3. Untuk mengetahui cara memperoleh data SIG (Sistem informasi
geografi) ?
4. Untuk mengetahui pemanfaatan SIG (Sistem Informasi Geografis)
dibidang kesehatan ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografi)


SIG ialah sebuah sistem dengan basis komputer yang memiliki
suatu kemampuan di dalam menangani data itu dengan bereferensi
geografi yakni manajemen data (penyimpanan serta juga pemanggilan
kembali), manipulasi dan juga analisis data, pemasukan data, serta
juga keluaran yakni sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output)
tersebut bisa atau dapat dijadikan sebagai acuan di dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berkaitan atau
berhubungan dengan geografi. Arronoff (1989)
SIG ini merupakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi serta juga
lembaga yang digunakan dalam mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis, serta juga menyebarkan informasi-informasi tentang
daerah atau wilayah pada permukaan bumi. Chrisman (1997).
SIG adalah sistem basis data dengan kemampuan kemampuan
khusus untuk data yang tereferensi secara spasial atau koordinat
geografis berikut sekumpulan operasi- operasi yang mengelola data
tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya
sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa
hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang

6
diberikan menjadi tidak akurat. Dengan demikian, SIG diharapkan
mampu mernberikan kemudahan-kemudahan seperti (Prahasta, 2005):

1. Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku


2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah
3. Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari,
dianalisis dan direpresentasikan
4. Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah
5. Kemampuan menukar data geospasial
6. Penghematan waktu dan biaya
7. Keputusan yang diambil menjadi lebih baik

Jenis SIG (Sistem informasi geografi )

a) Sistem manual (analog)


Sistem informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data
seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay),
foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua
data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat
tanpa computer
b) Sistem otomatis (yang berbasis digital komputer) telah
menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui
proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau
foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat
berupa peta dasar terdigitasi.

B. Komponen SIG (Sistem Informasi Geografi)


Sistem computer terdiri dari hardware dan software untuk keperluan
masukan, penyimpanan, pengolahan, analisis, dan tampilan informasi.
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras SIG (Sistem informasi geografi) adalah
perangkat–perangkat fisik yang merupakan bagian dari system

7
computer yang mendukung analisis geografis dan pemetaan.
Dalam hal ini, perangkat keras SIG (Sistem informasi geografi)
harus mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan
resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi –
operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.
Perangkat keras SIG (Sistem informasi geografi ) terdiri dari :
1) CPU, yaitu perangkat yang mengendalikan seluruh operasi
yang dilakukan oleh system computer, CPU umumnya
direpresentasikan dengan mikro prosessor, misalnya Intel
Pentium III, IV
2) RAM, yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan data yang
dimasukkan melalui input device, untuk sementara waktu.
3) Storage device, yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan
data secara sementara maupun permanen, contohnya disket,
CD-ROM ataupun harddisk.
4) Input device, yaitu perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data, contohnya keyboard, mouse, digitizer,
scanner, dan kamera digital.
5) Output device, yaitu perangkat yang berfungsi untuk
memvisualisasikan data dan informasi SIG (Sistem informasi
geografi ), contohnya layar monitor, printer, plotter, dan OHP.
6) Peripheral lainnya, yaitu perangkat seperti kabel - kabel
jaringan, modem, ISP, router, dan kartu jaringan.
2. Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak terdiri dari : Sistem operasi, yaitu program yang
berfungsi mengatur semua sumber daya dan tata kerja computer,
menyediakan fasilitas-fasilitas dasar yang dapat digunakan
program aplikasi untuk menggunakan perangkat keras yang
terpasang dalam computer dan menyediakan interface yang
memungkinkan pengguna mengatur setting system operasi
(setting ini nantinya akan dipakai oleh program aplikasi yang

8
bekerja pada system operasi tersebut). Contoh system operasi
adalah Microsoft Windows dengan berbagai versinya, Linux,
macintosh, UNIX
a. Software aplikasi seperti word processor, spreadsheet,
database, dan software aplikasi SIG (Sistem informasi
geografi) itu sendiri, misalnya MapInfo, ArcInfo, ArcView,
Erdas, ilwis, dan Grass.
b. System utilitas dan program – program pendukung yang terdiri
dari bahasa pemograman termasuk compiler bahasa
pemograman seperti Basic, Bahasa C, Fortran, Assembler dan
C++.

C. Memperoleh Data SIG


1. Sensus
Dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan;
pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah
penduduk, sensus kepemilikan tanah).
2. Statistik
Merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu
pada stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut,
contoh: data curah hujan.
3. Tracking
Merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk
tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh:
kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
4. Penginderaan jarak jauh (inderaja)
Merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi suatu
obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek,
wilayah atau fenomena yang diamati. (lillesand & kiefer, 1994).

9
D. Peranan SIG dalam Kesehatan Masyarakat
Saat ini SIG telah banyak memberikan kontribusi dalam sektor
kesehatan. Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk
menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model
penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit
ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan
maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG
(Sistem informasi geografi ). Menurut WHO, SIG (Sistem Informasi
Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain :
1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit.
2. Analisis trend Spasial dan Temporal
3. Pemetaan Populasis Berisiko
4. Stratifikasi Faktor risiko
5. Penilaian Distribusi Sumberdaya.
6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi.
7. Monitoring Penyakit.

a) Pemanfaatan SIG untuk mengetahui penyebaran penyakit


Indonesia adalah negara yang terdiri dari kepulauan dan
banyak memiliki daerah terpencil yang belum dijangkau.
Ketersedian fasilitas penunjang kesehatan belum cukup memadai
sehingga penanggulangan penyakit pada daerah tersebut sulit
untuk diatasi. Masalah tersebut mengakibatkan penyebaran
penyakit menjadi lebih luas penyebarannya dan bisa berakibat
pada peningkatan jumlah angka kematian serta penyebaran
penyakit yang bisa menyebabkan cacat fisik. Sistem informasi
geografis dapat dimanfaatkan untuk menandai suatu daerah untuk
mengetahui titik penyebaran penyakit. Memanfaatkan fasilitas

10
kesehatan yang sudah ada, data penyakit dapat ditampilkan pada
sistem informasi dan mengetahui daerah yang belum memiliki
fasilitas kesehatan yang layak. Sistem informasi geografis
menghasilkan data penyebaran penyakit yang dapat membantu
fasilitas kesehatan untuk mengetahui penyebaran penyakit dan
mendapatkan penanggulangan secara medis dari pihak-pihak yang
bersangkutan.
Hal ini dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakat
yang memerlukan uluran bantuan untuk mendapatkan kesehatan
yang layak. Misalnya penyakit DBD, dengan SIG peta mengenai
kejadian DBD dapat digunakan untuk merencanakan program
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok atau wilayah
tersebut, misalnya pelayanan pengobatan, Prophylaxis, atau
pemberian kelambu oles dan sebagainya.
Sebagai contoh penelitian yang dilakukan oleh Ummi
Athiyyah Yuniarti, Bambang Sudarsono, Arwan Putra Wijaya tahun
2014 , dengan judul "Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berbasis WEB
(Studi Kasus : Kabupaten Kudus) Sistem Informasi Geografis
berbasis web ini dimulai dengan pengumpulan data, kemudian
dilanjutkan dengan pembangunan program menggunakan software
XAMPP untuk server lokal dan basis data MySQL dengan fitur
phpMyAdmin di dalamnya, Dreamweaver CS4 untuk proses
pembuatan kode program, integrasi basis data dengan Google
Maps API. Hasil dari pemrograman diperoleh dari aplikasi
persebaran kasus Demam Berdarah Dengue Kabupaten Kudus
berbasis web yang dapat diakses pada situs http://kudus-
gisdbd.com dengan menampilkan lokasi dan informasi yang cukup
kompleks yang disajikan melalui peta Google Maps API.
Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Dyah Ayu Megawaty,
Renhard Yudika Simanjuntak yang berjudul "Pemetaan

11
Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Menggunakan
Sistem Informasi Geografis Pada Dinas Kesehatan Kota Metro"
Pemetaan penyebaran penyakit DBD di Kota Metro dilakukan
dengan menggunakan aplikasi ArcGIS. Penyebaran penderita
dapat dianalisis melalui perbedaan warna symbol dot density yang
setiap dot memiliki value 1 penderita (1 dot = 1 penderita). Peta
penyebaran penderita dapat diklasifikasikan berdasarkan tahun.
Hasil dari pemetaan yang telah digambar melalui aplikasi ArcGIS
dapat disimpan dengan berbagai format sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Beberapa format yang gunakan pada penelitian ini
adalah JPEG image (.jpeg), KMZ file (.kmz), SHP file (.shp), TIFF
image (.tif), dsb.

b) Pemanfaatan SIG untuk pelauanan kesehatan


Pada saat ini masyarakat masih banyak yang kesulitan
untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan yang,
baik informasi letak maupun informasi pelayanan yang tersedia.
Pada kondisi sekarang, untuk mengetahui pelayanan yang ada di
sebuah rumah sakit masyarakat masih harus mendatangi lokasi
rumah sakit tersebut. Masalah seperti inilah yang menjadi kendala
yang menyulitkan bagi masyarakat karena mereka harus
meluangkan waktunya hanya untuk mengetahui informasi
pelayanan yang dapat diberikan oleh sebuah rumah sakit.
Oleh karena itulah Sistem Informasi Geografis merupakan
suatu solusi yang dapat menunjang pelayanan kesehatan untuk
dapat membantu masyarakat agar menjadi lebih cepat dan mudah.
Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita
suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang
serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data
akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga
kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan

12
menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG juga
dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang
dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas
kesehatan terdekat.
Penelitian yang dilakukan oleh Jane Anggun Dewi Pujayanti,
Boko Susilo, Diyah Puspitaningrum tahun 2014 yang berjudul
"Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Persebaran Pelayanan
Kesehatan Di Kota Bengkulu" Sistem Informasi Geografis
Pelayanan Kesehatan Kota Bengkulu yang terintegrasi dengan
Google Maps API dapat memberikan informasi mengenai
pelayanan kesehatan kapanpun dan dimanapun. SIG ini dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, metode
pengembangan sistem menggunakan Waterfall, dan Unified
Modelling Language (UML) untuk merancang sistem. Dari hasil
analisis persebaran, nilai indeks persebaran (T) adalah 1,74 artinya
pola persebaran pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu adalah
tersebar merata (dispersed pattern). Sementara, hasil analisis
kecukupan sarana pelayanan kesehatan dinyatakan bahwa Kota
Bengkulu hanya membutuhkan sekitar 15 pelayanan kesehatan,
sedangkan pelayanan kesehatan yang dimiliki sekarang adalah 32
pelayanan kesehatan. Dan analisis kualitas, interaksi, dan
aksesibilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Bengkulu yang
tersebar di 9 kecamatan berada pada kategori baik dan sangat
baik. Selain itu, dari hasil pengujian waktu akses menggunakan
metode uji-T, dapat disimpulkan bahwa waktu akses jaringan sinyal
HSDPA lebih kecil (lebih cepat) atau sama dengan waktu akses
jaringan sinyal WCDMA

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SIG adalah sistem basis data dengan kemampuan kemampuan
khusus untuk data yang tereferensi secara spasial atau koordinat
geografis berikut sekumpulan operasi- operasi yang mengelola data
tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya
sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa
hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang
diberikan menjadi tidak akurat.
Saat ini SIG telah banyak memberikan kontribusi dalam sektor
kesehatan. Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk
menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model
penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit
ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan
maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG
(Sistem informasi geografi). Menurut WHO, SIG (Sistem Informasi
Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain :
menentukan distribusi geografis penyakit, analisis trend spasial dan
temporal, pemetaan populasis berisiko, stratifikasi faktor risiko,
penilaian distribusi sumberdaya, perencanaan dan penentuan
Intervensi, monitoring penyakit.

B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa kesehatan
masyarakat, sebaiknya lebih membekali diri akan pengetahuan dan

14
keterampilan dalam menggunakan aplikasi-aplikasi, maupun teknologi-
teknologi lainnya yang dapat membantu mempermudah segala
pekerjaan yang dilakukan dan dapat mengurangi terjadinya eror
maupun bias. Karena zaman semakin berubah kearah yang lebih
positif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia (2017). Sistem Informasi Geografi. Diakses pada 14 Juni


2020. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
Labgisunand (2018). SIG Pada Bidang Kesehatan. Diakses pada
14 Juni 2020. http://labgis.si.fti.unand.ac.id/sig-pada-bidang-
kesehatan/
Pendidikan.co.id (2020). Pengertian Sistem Informasi Geografis
(SIG). Diakses pada 14 Juni 2020. https://pendidikan.co.id/pengertian-
sistem-informasi-geografis-sig/
Krisna P. & I Nyoman Piarsa, Putu Wira Buana (2014). Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Berbasis Web,
2(3).
Megawaty Dyah & Renhard Yudika. (2017). PEMETAAN
PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA DINAS
KESEHATAN KOTA METRO, 8(2).
Wibowo S, M. Syafri Lamato, Afu Ichsan Pradana, Rifqi Mizan
Aulawi, Toto Indriyatmoko, Ema Utami (2016). Perancangan Sistem
Informasi Geografis Penyebaran Penyakit Oleh Nyamuk di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, 10(1).
Pujayanti D, Boko Susilo, Diyah Puspitaningrum (2014). SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS PERSEBARAN
PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA BENGKULU, 2(2).

16

Anda mungkin juga menyukai