Anda di halaman 1dari 3

Therm Of Reference Konferensi Daerah Danau Dendam Tak Sudah

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Danau sebagai wadah penyimpan air yang besar dan mudah untuk diakses
merupakan komponen yang penting yang harus diperhitungkan dalam upaya pencapaian
salah satu target MDGs. Ekosistem danau memiliki peran penting dalam menjamin
kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar. Danau juga sangat peka terhadap perubahan
parameter iklim. Variasi suhu dan curah hujan misalnya, dapat langsung berpengaruh pada
penguapan air, tinggi permukaan dari volume air, keseimbangan air dan produktivitas
biologis perairan danau.
Propinsi Bengkulu memiliki danau yang tersebar di kabupaten/kota yang
dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sumber air
minum, pengairan, perikanan dan lain sebaginya. Danau yang dikenal cukup luas
diantaranya adalah : Danau Tes, Danau Harun Bastari dan Danau Dendam Tak Sudah.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan danau yang berada di tengah Kota Bengkulu
terletak di kawasan Cagar Alam Dusun Besar pada ketinggian ± 15 m dpl, dengan topografi
0 – 8 %, relatif bergelombang. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri
dari batuan Neogin (Pliosin dan Miosin). Alur Danau mengarah ke Sungai Bengkulu
melalui saluran irigasi yang sekaligus mengairi lahan persawahan di sekitarnya. Fungsi
yang diemban kawasan ini bagi Kota Bengkulu adalah sebagai daerah tangkapan air
(cathment area). Kawasan ini merupakan daerah yang menyediakan air bagi sebagian besar
kawasan kota dalam cadangan air tanah.
Kondisi saat ini kawasan Cagar Alam Dusun Besar berdasarkan dari Citra Landsat
tahun 1998, yang masih berhutan mencapai luas 52 Ha dan lahan tidak berhutan mencapai
luas 525 Ha. Sedangkan Danau Dendam Tak Sudah sendiri hanya merupakan bagian kecil
dari Kawasan Cagar Alam Dusun Besar. Luas Danau ini mencapai 37,50 Ha dengan daya
tarik tanaman anggrek (Vanda hookeriana) yang langka ditemui di daerah lain.
Perambahan kawasan oleh masyarakat terhadap Cagar Alam Dusun Besar
diperkirakan telah mencapai ± 70 % dari luas kawasan, terutama sepanjang kiri Jalan Air
Sebakul - Desa Nakau. Akibat perambahan ini terhadap kondisi fisik kawasan adalah
terancam punahnya beberapa flora dan fauna spesifik kawasan tersebut.
Keasrian Danau sudah jauh berkurang dengan adanya perubahan penggunaan lahan
di sekitarnya yang semula dari pemanfaatan untuk lahan pertanian menjadi lahan
permukiman. Hal ini memerlukan penanganan serius demi terjaganya kelestarian
sumberdaya alam dan keberlanjutan ekosistem yang telah terbangun dan dapat
dimanfaatkan oleh makhluk hidup di sekitarnya.

Badan Lingkungan Hidup Kota Bengkulu 1


Therm Of Reference Konferensi Daerah Danau Dendam Tak Sudah

Permasalahan kawasan cagar Alam Danau Dusun Besar ini terjadi dikarenakan
adanya perbedaan kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat. Disatu sisi
pemerintah berkeinginan melestarikan kondisi alami danau, disisi lain masyarakat
melakukan perambahan kawasan akibat tuntutan kebutuhan lahan sumber mata
pencaharian. Oleh karena itu perlu adanya upaya-upaya yang konkrit untuk
mengembalikan fungsi kawasan cagar Alam Danau Dusun Besar seperti semula. Salah satu
upaya yang digagas oleh Pemerintah Daerah kota Bengkulu adalah mengadakan Konferensi
Daerah Danau Bengkulu.
Melalui Konferensi Daerah Danau Bengkulu inilah diharapkan dapat dikembangkan
berbagai gagasan dan konsep pemikiran tentang sistem pengelolaan dana secara terpadu
memperhatikan keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan untuk kepentingan
generasi saat ini maupun yang akan dating dan meningkatnya pemahaman tentang arti
penting danau sebagai salah satu ekosistem penyangga kehidupan yang harus
dipertahankan, dilindungi, dilestarikan dan dipulihkan fungsinya untuk pengelolaan dan
pemanfaatan danau secara berkelanjutan.

II. TUJUAN KONFERENSI


Konferensi Daerah Danau Bengkulu, bertujuan untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat, pemerintah daerah dan instansi terkait dalam memelihara dan menyelamatkan
fungsi danau serta menarik sektor swasta untuk dapat memanfaatkan jasa lingkungan secara
berkesinambungan.

III. TEMA KONFERENSI DAERAH


Kegiatan Konferensi Daerah Danau Bengkulu ini bertema : Dengan Konferensi
Daerah Danau Bengkulu Kita Tingkatkan Peran Serta Pemerintah dan Masyarakat dalam
Pelestarian Kawasan Danau Dendam Tak Sudah.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KONFERENSI


Waktu pelaksanaan kegiatan Konferensi Daerah Danau Bengkulu ini direncanakan
pada tanggal 14 Oktober 2009 bertempat di Rafles City Hotel Pantai Panjang Kota
Bengkulu.

V. PESERTA KONFERENSI DAERAH


Unsur-unsur yang dilibatkan dalam Konferensi Daerah Danau Bengkulu ini adalah :
1. Departemen Kehutanan RI
2. Kementerian Lingkungan Hidup RI
3. Pemerintah Propinsi Bengkulu
4. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Bengkulu
5. Perguruan Tinggi
6. Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ).

Badan Lingkungan Hidup Kota Bengkulu 2


Therm Of Reference Konferensi Daerah Danau Dendam Tak Sudah

VI. PROGRAM KONFERENSI


Pada Konferensi Daerah Danau Bengkulu ini akan diselenggarakan kegiatan :
1. Sidang Pleno
Konferensi Daerah Danau Bengkulu akan menyajikan presentasi dari Kementerian
Lingkungan Hidup RI, Dinas Kehutanan Propinsi Bengkulu, BKSDA, Pemerintah
Propinsi Bengkulu, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
2. Sesi Rapat Komisi
Sesi Rapat Komisi terbagi menjadi 4 (empat) bagian dengan topik bahasan meliputi :
pengelolaan ekosistem danau, pengelolaan danau berkelanjutan dalam antisipasi
perubahan iklim global, peluang dan tantangan penerapan iptek dalam pengelolaan
danau, program masyarakat untuk pemulihan danau dan rumusan rencana aksi.

VII. PEMBIAYAAN KEGIATAN


Perkiraan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Konferensi Daerah Danau
Bengkulu ini sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta) yang berasal dari APBD
Pemerinrtah Kota bengkulu. Rencana penggunaan dana sebagai berikut :
- Biaya honor panitia
- Biaya transportasi fasilitator dan peserta
- Biaya kelengkapan alat tulis peserta
- Biaya kesekretariatan
- Biaya dokumentasi dan dekorasi.

VIII. PENUTUP
Dengan Konferensi Daerah Danau Bengkulu diharapkan mampu mewujudkan
pengelolaan Kawasan Danau Dendam Tak Sudah sebagai bagian integrasi pembangunan di
Kota Bengkulu, selanjutnya pembangunan dibidang lingkungan hidup dapat meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Kota Bengkulu.
Demikian Therm of Reference Konferensi Daerah Danau Bengkulu yang disusun
dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan pengembangan sumber daya alam demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP


KOTA BENGKULU

Ir. H. ARIA DHARMA DAMSYIK, MM


Pembina Utama Muda/NIP. 19521121 198703 1 002

Badan Lingkungan Hidup Kota Bengkulu 3

Anda mungkin juga menyukai