0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Dokumen ini menjelaskan cara penetapan kadar tanin dalam daun teh melalui ekstraksi dan titrasi dengan larutan KMnO4 yang telah dibaku dengan asam oksalat. Simplisia diekstraksi dengan air panas sebanyak tiga kali untuk memperoleh ekstrak tanin. Ekstrak kemudian dititrasi dengan KMnO4 dan dibandingkan dengan blanko untuk menghitung kadar tanin. Percobaan menunjukkan kadar tanin daun te
Dokumen ini menjelaskan cara penetapan kadar tanin dalam daun teh melalui ekstraksi dan titrasi dengan larutan KMnO4 yang telah dibaku dengan asam oksalat. Simplisia diekstraksi dengan air panas sebanyak tiga kali untuk memperoleh ekstrak tanin. Ekstrak kemudian dititrasi dengan KMnO4 dan dibandingkan dengan blanko untuk menghitung kadar tanin. Percobaan menunjukkan kadar tanin daun te
Dokumen ini menjelaskan cara penetapan kadar tanin dalam daun teh melalui ekstraksi dan titrasi dengan larutan KMnO4 yang telah dibaku dengan asam oksalat. Simplisia diekstraksi dengan air panas sebanyak tiga kali untuk memperoleh ekstrak tanin. Ekstrak kemudian dititrasi dengan KMnO4 dan dibandingkan dengan blanko untuk menghitung kadar tanin. Percobaan menunjukkan kadar tanin daun te
Tanin adalah campuran polihidroksi benzen dan derivat karbohidrat (gula) sehingga tanin dapat diuji dengan FeCl3, yaitu memberikan warna biru kehitaman. Tanin merupakan kandungan tumbuhan yang bersifat fenol dan memiliki rasa agak pahit/kelat/sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Tanin juga disebut asam tanat atau gallotanat. Fungsi tanin yaitu, sebagai alat pertahanan tumbuhan dari gangguan serangga, mempengaruhi nilai gizi dari tanaman, mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim transkriptase dan DNA topoisomerase. Kandungan kimia dalam teh Daun teh mengandung tanin 8,16%-26,13%; kafein 1,00%-4,70%; minyak atsiri 0,54%-0,89% theobromin, teofilin, xanthin, adenin, kuersetin, narungenin, theaflavin, dan natural fluoride. Tanin mengandung zat epigallocatechin galat yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan. Setiap 100 gram daunteh mengandung kalori 17 kJ dan mengandung 75-80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrat 4%, kafein 2,5-4,5%, serat 27%, dan pektin 6% (Setiawan D. 1999). Pilofenol pada teh berupa katekin dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. TUJUAN PENETAPAN KADAR TANIN Memahami dan mengerti cara penetapan kadar tanin serta mampu menetapkan kadar tanin dalam suatu simplisia. SKEMA PENETAPAN KADAR TANIN EKSTRAKSI TANIN Simplisia kalibrasi beaker glass 50ml Ditimbang 2g panaskan air 50ml di waterbath Simplisia+air panas 50ml Dipanaskan 30 menit Disaring kedalam Erlenmeyer 2x residu filtrate dipapan tetes (+FeCl3) Negatif (-) positif (+) Cairan didinginkan Dipindah ke labu ukur 250,0ml Ditambahkan aquadem ad 250,0ml PENETAPAN KADAR SAMPEL Larutan sampel blanko dipipet 25,0ml kedalam erlenmeyer diukur 775ml aquadem dan 25ml asam 1000ml indigo sulfonat diukur 750ml aquadem dan 25ml asam dimasukkan kedalam Erlenmeyer 1000ml indigo sulfonat ditambahkan kedalam Erlenmeyer yang dititrasi dengan KMnO4 0,1N hingga larutan berisi sampel berwarna kuning emas dititrasi dengan KMnO4 0,1N hingga larutan dicatat volume titran berwarna kuning emas dicatat volume titran titrasi dilakukan sebanyak 3x perhitungan kadar tanin PENETAPAN KADAR TANIN Data baku primer asam oksalat N asam oksalat = g/Mr x 1000/v x ekiv = 0,6452/126,07 x 1000/100 x 2 = 0,102355834 N Data pembakuan larutan KMnO4 Pembakuan asam astetat dg KMnO4 As.Oxalat = Kmno4 V1N1 = V2N2 10,0 ml x 0,102355834 N = 10,12 x N2 N2 = 0,101142128 N Rata-rata = 0,101175607 N Data Penetapan kadar Berat Vol. Vol.sampel Vol.blanko(ml) Kadar No simplisia KMnO4(ml) (ml) (c) sampel (%) (g) (a) 1 2,0447 g 25,0 0,00 – 3,83 0,00 – 0,35 7,08 % 2 2,0447 g 25,0 0,00 – 3,81 0,00 – 0,35 7,03 % 3 2,0447 g 25,0 0,00 – 4,00 0,00 – 0,35 7,42 % Data perhitungan kadar tanin 0,1 N KMnO4 ~ 0,004157 g Tanin Perhitungan hasil 1) % kadar tanin : (((a-c) x 0,004157)x 10/b) x 100% =((( 3,83 ml x 0,35 ml ) x 0,004157 ) x 10/2,0447) x 100% = 7,075052575 % 2) % kadar tanin : (((a-c) x 0,004157)x 10/b) x 100% =((( 3,81 ml x 0,35 ml ) x 0,004157 ) x 10/2,0447) x 100% = 7,034391353 % 3) % kadar tanin : (((a-c) x 0,004157)x 10/b) x 100% =((( 4,00 ml x 0,35 ml ) x 0,004157 ) x 10/2,0447) x 100% = 7,420672959 % Rata-rata ± SD = 7,176705629 % = 7,18 % PENETAPAN KADAR TANIN Simplisia yang dugunakan yaitu daun teh yang dipanaskan dengan air mendidih untuk memperoleh ekstrak secara berulang-ulang sehingga tidak didapat kandungan tanin. Cara untuk mengidentifikasi sudah tidak adanya kandungan tanin yaitu dengan menggunakan FeCl3 yang diteteskan pada papan tetes yang sudah berisi larutan teh. Bila positif tanin, maka larutan akan berwarna biru kehitaman, bila negatif warna tidak menunjukkan biru kehitaman. Setelah menunjukkan hasil negatif, dilanjutkan dengan titrasi menggunakan KMnO4 yang telah dibaku dengan asam oksalat. Pada titrasi ini ditambahkan asam indigo sulfonat yang berfungsi sebagai indikator untuk melihat perubahan warna. Titik akhir titrasi yaitu terjadi perubahan warna dari biru ke kuning keemasan. Pada titrasi ini perlu dilakukan titrasi blanko terlebih dahulu untuk mengurangi kesalahan titrasi. Karena kurang tajamnya warna TAT dari simplisia yang dititrasi. Saat pembakuan, diperlukan penambaham H2SO4 yang berguna sebagai suasana asam. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi, di mana suhu pemanasan antara 60- 70oC dan tidak boleh lebih dari 90oC karena asam oksalat dapat terurai. Pada percobaan penetapan kadar tanin, berat awal simplisia yang ditimbang yaitu 2,0850 gram lalu diekstraksi dengan menggunakan air panas sebanyak tiga kali. % rata- rata kadar tanin yang kami peroleh yaitu sebesar 7,18 %, sedangkan pada literatur % kadar tanin dalam teh yaitu 8,16 – 26,13% (Jacobs, 1959). Jadi, dapat dikatakan bahwa kadar tanin yang kami peroleh tidak masuk dalam standar rata-rata yang ada dalam literatur.