LP Ca Buli
LP Ca Buli
Pendahuluan
Profesi KMB
Rijma Nugraha
KANKER BULI
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH STIKes FALETEHAN
1. Definisi Penyakit
Tumor buli adalah tumor yang berbentuk papiler, noduler (infiltratif), atau
campuran infiltratif dengan papiler yang ditemukan pada vesika urinaria
atau buli- buli (Yuda,2010).
2. Etiologi
a. Pekerjaan
b. Perokok
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
3. Manifestasi Klinis
Secara umum, manifestasi klinis tumor buli – buli adalah sebagai berikut :
- Usia
- ISK
- Kopi,
pemanis
buatan
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
Karena
penyakit
Infeksi
sekunder :
Merasa panas
dan tubuh
lemas Sirkulasi
darah
Hematuria
Retensio urine: sulit kencing Hidronefrosis :
menurun
1.Nye
ri suprapubik Hipoksia
2.Nye
ri pinggang jaringan
perifer
Nyeri
AKut Ginjal membesar
resiko
Nyer
perubahan
i
Akut Penatalaksanaan
struktur
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
Kulit
akibat
penekanan
Daerah
menonjol
Penatalaksanaan
Lesi kulit
dan
Resiko Kelebihan
5. Bentuk Tumor Buli Ketidakseimba Volume
ngan Volume Cairan
Cairan
Tumor buli-buli dapat berbentuk papiler, tumor non invasif (insitu), noduler
(infiltratif) atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif.
a. Adenokarsinoma
No Kode Keterangan
1 Tis Carcinoma insitu (pre invasive Ca)
2 Tx Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran
tumor, tak dapat dilakukan
3 To Tanda-tanda tumor primer tidak ada
4 T1 Pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang
bergerak
5 T2 Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada
dinding buli-buli.
6 T3 Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa
nodular yang bergerak bebeas dapat diraba di buli-
buli.
7 T3a Invasi otot yang lebih dalam
8 T3b Perluasan lewat dinding buli-buli
9 T4 Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
10 T4a Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus
vagina
11 T4b Tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau
infiltrasi ke dalam abdomen
No Kod Keterangan
e
1 Nx Minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak
dapat ditemukan
2 No Tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe
regional
3 N1 Pembesaran tunggal kelenjar lymfe regional yang
homolateral
4 N2 Pembesaran kontralateral atau bilateral atau
kelenjar lymfe regional yang multiple
5 N3 Masa yang melekat pada dinding pelvis dengan
rongga yang bebeas antaranya dan tumor
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
No KOD KET
E
1 Mx Kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk
menetapkan adanya metastase jauh, tak dapat
dilaksanakan
2 M1 Adanya metastase jauh
3 M1a Adanya metastase yang tersembunyi pada test-test
biokimia
4 M1b Metastase tunggal dalam satu organ yang tunggal
5 M1c Metastase multiple dalam satu terdapat organ yang
multiple
6 M1d Metastase dalam organ yang multiple
7. Komplikasi
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Hb
Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi, uremia, gros
atau micros hematuria
b. Pemeriksaan Leukosit
- Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan
bakteri dalam urine
- Acid phospatase meningkat; kanker prostat metastase,
- Alkaline phosphatase meningkat; kanker tulang atau metastase ke
tulang, kanker hati, lymphoma, leukemia.
- Calsium meningkat; metastase tulang, kanker mamae, leukemia,
lymphoma, multiple myeloma, kanker; paru, ginjal, bladder, hati,
paratiroid.
- LDH meningkat; kanker hati, metastase ke hati, lymphoma,
leukemia akut
- SGPT (AST), SGOT (ALT) meningkat; kanker metastase ke hati.
- Testosteron meningkat; kanker adrenal, ovarium
9. Pemeriksaan Penunjang
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
a. Radiologi
- excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat
menunjukkan tumornya.
- Fractionated cystogram adanya invasi tumor dalam dinding buli-buli
-Angography untuk mengetahui adanya metastase lewat pembuluh lymphe
b. Cystocopy dan biopsy
Cystoscopy hampir selalu menghasilkan tumor. Biopsi dari pada lesi
selalu dikerjakan secara rutin.
c. Cystologi
Pengecatan pada sedimen urine terdapat transionil cel daripada tumor
e. Ultrasonografi
Untuk mendeteksi metastasis di luar kandung kemih, membedakan
tumor dari kista.
f. Arteriografi Pelvik
Pemeriksaan untuk memastikan invasi tumor ke dalam dinding
kandung kemih
g. Urografi Ekskretori
Untuk mengenali tumor stadium dini yang besar atau tumor yang
sedang berinfiltrasi.
h. Sistografi Retrograd
Untuk mengetahui perubahan pada struktur kandung kemih dan
keutuhan dindingnya
i. Pencitraan
Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan suatu pemeriksaan
imaging yang cukup akurat dan non-invasif dalam mendiagnosis tumor
buli, terutama dalam mengevaluasi perluasan tumor. MRI dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran 1,5 cm. Walaupun dikatakan bahwa
MRI konvensional kurang akurat dalam mendeteksi suatu karsinoma
insitu dan membedakan antara invasi mukosa, submukosa clan
muskularis superfisial. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian kontras
(gadolinium-enhanceddynamic MRI).
meskipun buli tidak terdistensi maksimal. Hal ini tidak bisa dievaluasi
dengan CT-Scan dan USG. Selain itu MRI dapat memperlihatkan adanya
pembesaran kelenjar limfe.
Saluran Konvensional
Ureterosigmoidostomi
b) Diversi Kutaneus (urin dialirkan lewat sebuah lubang yang dibuat pada
dinding abdomen serta kulit)
Ureterostomi Kutaneus
Vesikostomi
Nefrostomi
a) Identitas
b) Riwayat keperawatan
c) Pengkajian Fokus
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
Tanda : mual
6. Nyeri/keamanan
7. Interaksi sosial
8. Keamanan
e) Pemeriksaan pembantu
Pre - Operatif
Post - Operatif
2. Nyeri (akut) Jangka Panjang : 1. Pain Level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Nyeri teratasi 2. Pain control komprehensif termasuk lokasi,
berhubungan dengan
3. Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
proses penyakit, Jangka Pendek kualitas dan faktor presipitasi
Setelah dilakukan 2. Observasi reaksi nonverbal dari
penekanan atau
tindakan keperawatan ketidaknyamanan
kerusakan jaringan 2x24 jam, nyeri dapat 3. Gunakan teknik komunikasi
teratasi dengan kriteria terapeutik untuk mengetahui
syaraf, infiltrasi sistem
hasil : pengalaman nyeri pasien
suplai syaraf, obstruksi 1. Mampu mengontrol 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri (tahu respon nyeri
jalur syaraf, inflamasi
penyebab nyeri, 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
ditandai dengan : mampu lampau
menggunakan 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
tehnik kesehatan lain tentang
DO : nonfarmakologi ketidakefektifan kontrol nyeri
Laporan secara verbal untuk mengurangi masa lampau
atau non verbal nyeri, mencari 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
Fakta dari observasi bantuan) mencari dan menemukan
Gerakan melindungi 2. Melaporkan bahwa dukungan
Tingkah laku berhati-hati nyeri berkurang 8. Kontrol lingkungan yang dapat
Muka topeng dengan mempengaruhi nyeri seperti suhu
Gangguan tidur (mata menggunakan ruangan, pencahayaan dan
sayu, tampak capek, manajemen nyeri kebisingan
sulit atau gerakan 3. Mampu mengenali 9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
kacau, menyeringai). nyeri (skala, 10.Pilih dan lakukan penanganan
Terfokus pada diri intensitas, frekuensi nyeri (farmakologi, non
sendiri . dan tanda nyeri) farmakologi dan inter personal)
Fokus menyempit 4. Menyatakan rasa 11.Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
(penurunan persepsi nyaman setelah menentukan intervensi
waktu, kerusakan proses nyeri berkurang 12.Ajarkan tentang teknik non
berpikir, penurunan 5. Tanda vital dalam farmakologi
interaksi dengan orang rentang normal 13.Berikan analgetik untuk
dan lingkungan). mengurangi nyeri
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
Post Operatif
1. Nyeri (akut) berhubungan Jangka Panjang : 1. Pain Level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Nyeri teratasi 2. Pain control komprehensif termasuk lokasi,
dengan terputusnya
3. Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
kontinuitas jaringan akibat Jangka Pendek kualitas dan faktor presipitasi
Setelah dilakukan 2. Observasi reaksi nonverbal dari
pembedahan ditandai
tindakan ketidaknyamanan
dengan : keperawatan 2x24 3. Gunakan teknik komunikasi
jam, nyeri dapat terapeutik untuk mengetahui
teratasi dengan pengalaman nyeri pasien.
DO : kriteria hasil : 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
1. Laporan secara verbal 1. Mampu respon nyeri.
atau non verbal mengontrol 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
2. Fakta dari observasi nyeri (tahu lampau
3. Gerakan melindungi penyebab nyeri, 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
4. Tingkah laku berhati- mampu kesehatan lain tentang
hati menggunakan ketidakefektifan kontrol nyeri
5. Muka topeng tehnik masa lampau.
6. Gangguan tidur (mata nonfarmakologi 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
sayu, tampak capek, untuk mencari dan menemukan
sulit atau gerakan mengurangi dukungan
kacau, menyeringai). nyeri, mencari 8. Kontrol lingkungan yang dapat
7. Terfokus pada diri bantuan) mempengaruhi nyeri seperti suhu
sendiri . 2. Melaporkan ruangan, pencahayaan dan
8. Fokus menyempit bahwa nyeri kebisingan
(penurunan persepsi berkurang 9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
waktu, kerusakan dengan 10.Pilih dan lakukan penanganan
proses berpikir, menggunakan nyeri (farmakologi, non
penurunan interaksi manajemen farmakologi dan inter personal).
dengan orang dan nyeri. 11.Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
lingkungan). 3. Mampu menentukan intervensi.
9. Tingkah laku distraksi, mengenali nyeri 12.Ajarkan tentang teknik non
contoh : jalan-jalan, (skala, farmakologi
menemui orang lain intensitas, 13.Berikan analgetik untuk
dan/atau aktivitas, frekuensi dan mengurangi nyeri
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
2. Kerusakan integritas kulit Tujuan Jangka 1. Tissue Integrity : Skin and 1. Kaji kondisi luka (lokasi, kedalaman,
Panjang : Mucous Membranes karakteristik, warna, cairan,
b.d destruksi mekanis
Kerusakan integritas Management granulasi, jaringan nekrotik, tanda –
jaringan sekunder terhadap kulit tidak terjadi tanda infeksi lokal)
2. Monitor kulit akan adanya kemerahan
tekanan, gesekan dan
Jangka Pendek: 3. Monitor status nutrisi pasien
fraksi akibat immobilisasi Setelah dilakukan 4. Lakukan teknik perawatan luka
asuhan keperawatan 2. Wound Healing : Primer dengan steril
ditandai dengan :
3 x 24 jam and Secunder 5. Ajarkan pada keluarga tentang
kerusakan integritas 3. Pressure Management perawatan luka
DO : kulit dapat diatasi 6. Jaga kebersihan kulit agar tetap
dengan kriteria bersih dan kering
a. Gangguan pada bagian hasil : 7. Berikan perawatan kulit untuk
tubuh 1. Integritas kulit mencegah kerusakan kulit.
yang baik bisa 8. Anjurkan pasien untuk menggunakan
b. Perubahan pigmentasi dipertahankan pakaian yang longgar
kulit (sensasi, 9. Hindari kerutan pada tempat tidur
elastisitas, 10. Mobilisasi pasien (ubah posisi
c. Kerusakan lapisan kulit temperatur, pasien) setiap dua jam sekali
(dermis) hidrasi, 11. Oleskan lotion atau minyak/baby oil
pigmentasi) pada derah yang tertekan
d. Gangguan permukaan 2. Tidak ada
kulit (epidermis) luka/lesi pada
kulit
3. Perfusi jaringan
baik.
4. Menunjukkan
pemahaman
dalam proses
perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang.
5. Mampu
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
6. Menunjukkan
proses
penyembuhan
luka
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
3. Ketidakseimbangan nutrisi, Jangka Panjang: 1. Nutritional Status : food 1. Kaji adanya alergi makanan
Ketidakseimbangan and Fluid Intake 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
kurang dari kebutuhan
nutrisi teratasi 2. Nutrition Management menentukan jumlah kalori dan nutrisi
tubuh b.d hipermetabolik yang dibutuhkan pasien.
Jangka Pendek : 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
yang berhubungan dengan
Setelah dilakukan intake Fe
tumor, efek kemoterapi, tindakan 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
keperawatan 3x24 protein dan vitamin C
radiasi, pembedahan
jam pola nutrisi 5. Berikan substansi gula
(anoreksia, iritasi lambung, kembali normal 6. Yakinkan diet yang dimakan
dengan kriteria hasil mengandung tinggi serat untuk
kurangnya rasa
: mencegah konstipasi
pengecapan, nausea), 1. Adanya 7. Berikan makanan yang terpilih
peningkatan ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
emotional distress, fatigue,
berat badan gizi)
ketidakmampuan sesuai dengan 8. Ajarkan pasien bagaimana membuat
tujuan catatan makanan harian.
mengontrol nyeri ditandai
2. Berat badan ideal 9. Monitor jumlah nutrisi dan
dengan: sesuai dengan kandungan kalori
tinggi badan 10. Berikan informasi tentang
3. Mampu kebutuhan nutrisi
DO : mengidentifikasi 11. Kaji kemampuan pasien untuk
kebutuhan nutrisi mendapatkan nutrisi yang
- Berat badan 20 % atau 4. Tidak ada tanda dibutuhkan
lebih di bawah ideal tanda malnutrisi
- Dilaporkan adanya 5. Tidak terjadi
intake makanan yang penurunan berat Nutrition Monitoring
kurang dari RDA badan yang 1. BB pasien dalam batas normal
(Recomended Daily berarti 2. Monitor adanya penurunan berat
Allowance) badan
- Membran mukosa dan 3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
konjungtiva pucat yang biasa dilakukan
- Kelemahan otot yang 4. Monitor interaksi anak atau orangtua
digunakan untuk selama makan
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
4. Resiko tinggi infeksi Jangka Panjang : 1. Knowledge : Infection 1. Kaji kondisi luka secara
Control komprehensif (lokasi, derajat,
berhubungan dengan tidak
Infeksi tidak terjadi 2. Infection Protection kedalaman, karakteristik luka,
adekuatnya pertahanan 3. Risk Control penyebaran)
Jangka Pendek : 2. Inspeksi kulit dan membran
tubuh sekunder dan sistem
mukosa terhadap kemerahan,
imun (efek kemoterapi Setelah dilakukan panas, drainase
tindakan 3. Kaji tanda dan gejala infeksi
atau radiasi), malnutrisi,
keperawatan 3 x 24 sistemik dan lokal
prosedur invasif, jam, resiko infeksi 4. Berikan perawatan kulit pada
dapat teratasi area yang luka dengan teknik
ketidakcukupan
dengan kriteria hasil steril
pengetahuan untuk : 5. Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
menghindari paparan
1. Klien bebas dari 6. Monitor hitung granulosit, WBC
patogen, perawatan luka tanda dan gejala 7. Monitor kerentanan terhadap
infeksi infeksi
pasca pembedahan yang
2. Mendeskripsikan 8. Batasi pengunjung bila perlu
kurang tepat ditandai proses penularan 9. Instruksikan pada pengunjung
penyakit, factor untuk mencuci tangan saat
dengan :
yang berkunjung dan setelah
mempengaruhi berkunjung meninggalkan pasien
DO : penularan serta 10. Cuci tangan sebelum dan setelah
penatalaksanaann kontak dan melakukan tindakan
- Prosedur Infasif ya, 11. Ajarkan pasien dan keluarga
- Ketidakcukupan 3. Menunjukkan tanda dan gejala infeksi
kemampuan 12. Ajarkan klien cara menghindari
pengetahuan untuk untuk mencegah infeksi dengan cuci tangan
menghindari paparan timbulnya infeksi dengan teknik yang tepat.
4. Jumlah leukosit 13. Pertahankan lingkungan aseptik
patogen dalam batas selama pemasangan alat
- Trauma normal 14. Tingkatkan intake nutrisi
5. Menunjukkan 15. Dorong intake nutrisi dan cairan
- Kerusakan jaringan dan perilaku hidup yang adekuat
Laporan Pendahuluan Profesi KMB 2012/201
3
Anonim.2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Tumor Vesika Urianaria. Diakses Pada 14 Februari 2013.
www.ilmubedah.com.
Brunner & Suddarth.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC
Bulechet, Gloria et. Al. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC) Fouth Edition. Mosby, Inc
Johnseon, Marion et al. 2000. Nursing Outcome Classification (NOC) second edition. Mosby, Inc
Nanda. 2005. Nursing Diagnosis : Definition dan Classification. Alih Bahasa Ani Haryani. Bandung: Akper Aisyiah.
Rizki. 2003. Mengenal Penyakit Tumor Buli – Buli. Diakses Pada 14 Februari 2013. http://www.nursingbegin.com
Yuda. 2010. Penyakit Tumor Kandung Kemih . Diakses Pada 14 Februari 2013. http://dokterdabedah.com.