Anda di halaman 1dari 2

HADITS MAWDHU’

1. Pengertian
a. Menurut bahasa mawdhu’ mempunyai arti mengada-ngadakan atau palsu
b. Menurut istilah ialah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah Saw secara mengada-ada
dan bohong dari apa yang tidak dikatakan beliau atau tidak dilakukan dan atau tidak
disetujuinya.
2. Sebab-sebab terjadinya hadits mawdhu’
a. Faktor politik
Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang syi’ah dalam membuat hadits mawdhu’ yaitu
tentang menetapkan wasiat Nabi bahwa Ali orang yang paling berhak mmenjadi khalifah
setelah beliau dan menjatuhkan lawan-lawan politik yaitu Abu Bakar, Umar, dll. Misalnya :
Artinya : “Wasiatku, tepat rahasiaiku, khalifahku ppada keluargaku, dan sebaik orang yang
menjadi khalifah setelahku adalah Ali.”
b. Fanatisme dalam madzhab
Maksudnya menganggap bahwa madzhab dialah yang ppaling benar. Sebagaimana yang
dilakukan oleh pengikut madzhab Hanafi, mereka menganggap bahwa madzhab mereka lah
yang paling benar sehingga merendahkan madzhab lain seperti madzhab Imam Syafi’I :
“Ada pada umatku seorang laki-laki bernama Muhammad bin Idris ( imam syafi’I ) lebih
bahaya atas umatku dari pada iblis dan ada pada umatku seorang laki-laki bernama Abu
Hanifah dia menjadi lampunya umatku.”
c. Qoshshosh ( tukang cerita )
Tukang cerita itu membuat beberapa periwayatan yang seolah-olah dari Rasulullah Saw,
dengan menempelkan sanad seolah-olah hadits itu dari Rasulullah. Contohnya “suatu ketika
Imam Ahmad bin Hanbal dan Yahya bin Ma’in shalat di masjid, kemudian mereka melihat
seseorang yang menceritakan hadis yang diterima dari keduanya (tetapi tukang cerita ini
tidak kenal dengan Imam Ahmad dan Yahya bin Ma’in) dari Abdul Razzaq dari Ma’mar dari
Qatadah, Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang membaca tahlil maka Allah
menciptakan dari setiap kata, seekor burung yang paruhnya dari emas dan bulunya dari
marjan”. Imam Ahmad dan Yahya bin Ma’in berkata; Demi Allah aku tidak pernah
mendengar hadits ini melainkan saat ini.
d. Mendekatkan dengan kebodohan
e. Menjilat penguasa
f. Perbedaan dalam Madzhab
3. Hukum hadits Mawdhu’
Umat islam telah sepakat bahwa membuat hadits mawdhu’ hukumnya haram. Menciptakan
hadits mawdhu’ sama dengan mendustakan Rasulullah. Karena perkataan itu dari penciptanyya
sendiri atau dari perkataan orang lain kemudian diklaim bahwa Rasulullah yang
menyabdakannya, berarti ia berdusta atas nama Rasulullah. Orang yang melakukan hal seperti
ini akan diancam dengan api neraka, sebagimana sabda Rasulullah Saw:
“Baragsiapa yang mendustakanku dengan sengaja, maka siap-siaplah tempat tinggalnya di
dalam Neraka.”
4. Tanda-tanda Hadits Mawdhu’
a. Pada sanad
1. Pengakuan pembuatnya sendiri
2. Adany bukti menempati pengakuan
3. Adanya bukti pada keadaan perawi
4. Kedustaan perawi
b. Pada matan
1. Lemah susunan lafal dan maknanya
2. Rusaknya makna
3. Menyalahi teks al-Qur’an
4. Menyalahi realita sejarah
5. Hadits sesuai dengan mazhab perawi
6. Mengandung pahala yang berlebihan bagi amalan yang kecil
7. Sahabat dituduh menyembunyikan hadits.

Anda mungkin juga menyukai