Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
“timbang terima dan pendelegasian” ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas pada mata kuliah “MANAJEMEN KEPERAWATAN” di
Jurusan Keperawatan – Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi. Makalah ini terdiri
dari 3 Bab: Bab I membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
dan Tujuan; Bab II membahas tentang Aborsi, sedangkan Bab III membahas
tentang kesimpulan dan saran. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat
memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini menjadi lebih bermanfaat untuk para mahasiswa
lain pada umumnya dan untuk teman sejawat pada khususnya.

Jambi, 17 november 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan maalah......................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. timbang teima dan pendelegasian ...........................................................................3
b. timbang terima dan alasan pedelegasian .................................................................3
c. Tahapan timbang terima .........................................................................................4
d. bentuk timbang terima dan tekhnik pendelegasian .................................................5
e. hambatan dalam pendelegasian ...............................................................................6
f. komunikasi efektif dalam timbang terima ..............................................................6
BAB II PENUTUP
A. kesimpulan...............................................................................................................8
B. saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi antar profesi di rumah sakit (RS) terjadi sepanjang waktu perawatan
pasien di RS, komunikasi bertujuan untuk menjaga kelangsungan proses perawatan pada
pasien. Salah satu komunikasi antar profesi di RS terjadi pada saat dilakukannya timbang
terima pasien. Timbang terima pasien merupakan bentuk transfer tanggung jawab medis
pasien dari satu tenaga kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya. Hasil laporan JCI (Joint
Commission Internasional), komunikasi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya
sentinel event yang terjadi di USA pada tahun 1992 sampai degan 2006. Di Australia,
sebanyak 25.000 sampai dengan 30.000 kejadian sentinel event yang seharusnya dapat
dicegah, 11% diantaranya desebabkan karena kegagalan komunikasi. Hanya 6% kejadian
sentinel event yang disebabkan karena keterampilan tenaga medis (Payne, 2012).
Timbang terima pasien merupakan salah satu bentuk komunikasi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Timbang terima pasien dirancang
sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat
setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi
terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta menentukan prioritas
pelayanan. (Rushton, 2010). Smith et al (2008) mengungkapkan bahwa RS merupakan
organisasi padat profesi dengan berbagai karakteristik, komunikasi pada timbang terima
(handover) memiliki hubungan yang sangat penting dalam menjamin kesinambungan,
kualitas dan keselamatan pada pasien.
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting
dan vital dalam organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian
wewenang dan koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan
baik.Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya
organisasi.Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka
sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan
menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia
perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat
mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi
perubahan susunan manajemen. Koordinasi juga merupakan  proses pengintegrasian
tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang dan
mengkoordinasikannya kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya
tidak kehilangan otoritas orisinilnya.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian timbang teima dan pendelegasian ?
2. Apa tujuan timbang terima dan alasan pedelegasian ?
3. Bagaimana Tahapan timbang terima ?
4. Bagaiman bentuk timbang terima dan tekhnik pendelegasian ?
5. Apa saja hambatan dalam pendelegasian ?
6. Bagaimana komunikasi efektif dalam timbang terima ?
C. Tujuan
A. Untuk Mengetahui timbang teima dan pendelegasian
B. Untuk Mengetahui timbang terima dan alasan pedelegasian
C. Untuk Mengetahui Tahapan timbang terima
D. Untuk Mengetahui bentuk timbang terima dan tekhnik pendelegasian
E. Untuk Mengetahui hambatan dalam pendelegasian
F. Untuk Mengetahui komunikasi efektif dalam timbang terima

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Timbang terima da pendelegasian


Beberapa istilah itu diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover
dan cross coverage. Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang
dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008) menyebutkan tentang
definisi dari handover adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan
tanggunggugat) selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup
peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Handoffs juga
meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggungjawab utama dan
kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya
perawatan. Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Handover adalah
waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggungjawab tentang pasien dari
perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah menyediakan
waktu, informasi yang akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru,
dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup
organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang
dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang
berkaitan dengan pemastian tugas.
Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas),
kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan
secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi
tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang
ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi

B. Tujuan timbang terima dan alasan pendelegsian


1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
3. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat.
4. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.

 Alasan Pentingnya Pendelegasian Alasan pendelegasian diperlukan, diantaranya


adalah :
1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.

3
4. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan
keputusan.
6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik
dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
9. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,
bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau
keberhasilan.
C. Tahapan Timbang Terima
Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
WA TEM PELAK
TAHAP KEGIATAN
KTU PAT SANA
Pra 1.      Kedua kelompok dinas sudah sia 10 Nurse Karu
Timbang p dan berkumpul di Nurse Station menit Statio PP
Terima 2.      Karu mengecek kesiapan timban n PA
g terima tiap PP
3.       Kelompok yang
akan bertugas menyiapkan catatan
(Work Sheet), PP yang
akan mengoperkan,
menyiapkan buku timbang terima 
& nursing kit
4.      Kepala ruangan membuka acara t
imbang terima dilanjutkan dengan 
doa.

Pelaksanaa 1.      PP dinas pagi melakukan 20 Nurse Karu


n Timbang  timbang terima kepada PP dinas menit Statio PP
Terima sore. Hal-hal yang perlu n PA
disampaikan PP pada saat timbang Disam
terima : ping
a.      Identitas klien dan diagnosa tempat
medis termasuk hari rawat tidur
keberapa atau post op hari klien
keberapa.

4
b.      Masalah keperawatan.
c.      Data yang mendukung.
d.     Tindakan keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan.
e.      Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur
tindakan tertentu.
2.      Karu membuka dan member sala
m kepada klien, PP
pagi menjelaskan tentang klien, PP
sore
mengenalkan anggota timnya dan 
melakukan validasi data.
3.      Lama
timbang terima setiap klien kurang 
lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih rinci.
Post 1.      Klarifikasi hasil validasi data 5 Nurse Karu
timbang ter menit
oleh PP sore. statio PP
ima
2.      Penyampaian alat- alat kesehatan n PA
3.      Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua PP dan
mengetahui Karu (kalau pagi saja).
4.      Reward Karu terhadap perawat
yang akan dan selesai bertugas.
5.      Penutup oleh karu.
D. Bentuk timbang terima dan tekhnik pendelegasian
Beberapa bentuk timbang terima antara lain :
1. On call responsibility yang merupakan timbang terima dalam bentuk pertanggung
jawaban atas informasi melalui telepon atau informasi lisan.
2. Crical report yaitu bentuk pencatatan atas informasi hasil pemeriksaan penunjang
seperti catatan laboratorium.
3. Hospital to community handover yaitu bentuk timbang terima dari fasilitas pelayanan
rumah sakit kerumah atau fasilitas pelayaan kesehatan di masyarakat. Perpindahan
pasien pada tingkat perawatan, merupakan suatu bnetuk timbang terima yang
ditujukan pada perpindahan pasien dari perawatan kritikal ke perawatan medical.

5
4. Nurshing shift merupakan bentuk timbang terima yang berhubungan dengan
penggantia shift dalam pelayanan keperawatan seperti pergantian dari dinas pagi ke
dinas sore
5. Other transition in care yang merupakan perpindahan dalam kegiatan pelayanan yang
bersifat sementara seperti ke pemeriksaan radiologi, fisiotherapy atau ruang operasi
dikutip dari penelitian.
TEKNIK PENDELEGASIAN
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat
didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan
dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban
didelegasikan pada satu waktu.
E. Hambatan pendelegasian
a. Hambatan hambatan pada delegator · Kemampuan yang diragukan oleh dirinya
sendiri · Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian” “Saya dapat
melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru. ·
Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan · Rasa tidak
aman · Takut tidak disukai · Penolakan untuk mengakui kesalahan · Kurangnya
kepercayaan pada bawahan · Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang
berlebihan · Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan
beban kerja · Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan
dengan tanggung jawab. · Keseganan untuk mengembangkan bawahan ·
Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
b. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi · Kurangnya pengalaman ·
Kurangnya kompetensi · Menghindari tanggung jawab · Sangat tergantung
dengan boss · Kekacauan [disorganization] · Kelebihan beban kerja · Terlalu
memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat c. Hambatan- hambatan dalam
situasi · Kebijakan tertuju pada satu orang · Tidak ada toleransi kesalahan ·
Kekritisan keputusan · Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis
manajemen] · Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan. ·
Kekurangan tenaga
F. Komunikasi efektif dalam timbang terima
1. Situation.
Sebutkan:
– salam,
– identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
– identitas pasien, dan
– alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya …. dari ruangan
… RS …, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An …. Saat ini kondisi pasien ….. dengan
tanda-tanda vital ….”

2. Background.
Sebutkan:
– latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),

6
– alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
– pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
– terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”

3. Asessment.
Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ….”

4. Recommendation.
Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera datang”
Dengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis …. perawatan hari ke ….
Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.
Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:
– Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan tanda tangan
sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

G.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien. Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer
tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari
handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang rencana perawatan
pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas),
kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan
secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi
tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang
ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi

B. Saran
Melalui pembahasan Pendelegasian ini, diharapkan mahasiswa memahami arti
Pendelegasian dan Mahasiswa diharapkan memahami tentang timbang terima.
C.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://tugasputek.blogspot.com/2018/10/memahami-timbang-terima-pasien.html

https://www.slideshare.net/FransiskaOktafiani/pendelegasian-dalam-keperawatan

http://hudrieahmad.blogspot.com/2015/06/makalah-timbang-balik.html#.X7SPUWgzbIU

https://snars.web.id/rs/sbar-komunikasi-efektif-di-rumah-sakit/

Anda mungkin juga menyukai