Demikian pula jika kita tengok tumpukan Pending Order yang ada di broker,
kebanyakan bergerombol pada sekitar level angka bulat, menunggu
terjadinya break. Oleh karena itu, ketika harga benar-benar menembus
angka-angka seperti ini, maka pergerakannya akan sangat cepat. Pada level-
level psikologis, sangat mungkin terjadi break ataupun pullback (harga yang
berbalik arah), tidak peduli pada time frame mana yang digunakan saat
trading forex.
Berikut contoh level-level psikologis USD/JPY pada time frame 1 jam (H1).
Perhatikan perilaku pergerakan harganya pada level-level tersebut.
Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk,
maka level tersebut adalah swing high dan berlaku sebagai Resistance.
Jika harga gagal menembus suatu level terendah yang baru terbentuk,
maka level tersebut adalah swing low dan berlaku sebagai Support.
Jika diperhatikan, harga akan bereaksi dengan berbalik arah setiap kali
kembali pada level-level swing high atau swing lowtersebut (perhatikan
lingkaran-lingkaran warna ungu pada gambar di atas). Semakin sering level
tersebut "dikunjungi", maka akan semakin kuat level Resistance atau Support
tersebut. Trader yang ingin memanfaatkan kondisi pasar sideways (harga
naik-turun dalam kisaran terbatas), biasanya akan melakukan buy di dekat
level Support, kemudian sell di sekitar Resistance.