Anda di halaman 1dari 9

Dasar Teknik Price Action: Candlestick Bullish, Bearish, Up

Bar, Down Bar


Mengenali candlestick bullish dan bearish adalah strategi forex paling dasar
dalam teknik price action. Anda bisa dengan mudah mengidentifikasi suatu
candlestick hanya dengan melihat warnanya saja. Namun karena setting warna
di setiap chart trader bisa berbeda-beda, maka ada baiknya Anda mempelajari
teori pembentukan candle bull dan bear. 

Dalam pemahaman teknik price action, suatu candlestick dikatakan bullish


apabila ia ditutup (close) pada level yang lebih tinggi dari harga
pembukaannya (open). Sebaliknya, formasi candlestick bearish terkonfirmasi
jika harga penutupan berakhir di level yang lebih rendah dari harga
pembukaan. 

Grafik di bawah ini menampilkan contoh candlestick bullish dan bearish: 

Secara umum, candlestick bullish menandakan kuatnya sentimen buyer, begitu


juga sebaliknya dengan candlestick bearish yang berpihak pada sentimen seller.
Selain melihat formasi candle satu per satu, teknik price action juga
memperhatikan pola rentetan candlestick. Dalam metode ini, up bar mewakili
rentetan candlestick bullish, sedangkan down bar menggambarkan
rangkaian candlestick bearish. 

Yang menarik di sini, suatu up bar bisa mengandung candlestick bearish,


begitupun down bar juga dapat dihuni oleh candlestick bullish. Hal ini bisa
terjadi karena dalam mengartikan up bar dan down bar, prinsip teknik price
action lebih melihat bagaimana posisi suatu candestick terhadap harga
sebelumnya. 

Jadi, candles bearish tetap tergolong sebagai bagian dari rangkaian up bar
selama high (level tertinggi) dan low (level terendah)-nya lebih tinggi dari high
low candle sebelumnya. Pemahaman teknik price action serupa juga bisa
diaplikasikan untuk memahami posisi candles bullish dalam rentetan down bar. 

Formasi Candlestick Utama Dalam Teknik Price Action


Lebih dari sekedar pola bullish dan bearish, teknik price action juga menganalisa
formasi candlestick dengan beragam bentuk unik yang masing-masing dapat
diinterpretasikan sebagai sinyal penting, baik itu pembalikan (reversal) atau
penerusan. 

Namun secara garis besar, teknik price action menggunakan 3 formasi


candlestick utama yang terdiri dari: 

1. Pin Bar
Pin bar merupakan salah satu pola candle utama dalam teknik price action,
karena paling mudah dikenali dan sering dijumpai di chart. Kemunculannya
ditandai dengan body candle yang kecil dan salah satu sumbu memanjang
melebihi besar body-nya. Terdapat dua jenis pin bar, di mana bearish pin
bar yang terbentuk di puncak (top) harga teridentifikasi sebagai penanda
bearish reversal, sementara bullish pin bar di dasar (bottom) harga seringkali
diartikan sebagai sinyal pembalikan bullish. 

Nial Fuller, seorang master teknik price action mengungkapkan bahwa pin bar
bisa sangat akurat jika terbentuk pada support resistance harga yang
mengalami penguatan trend. Dalam penerapan teknik price action, pin bar
seringkali dimanfaatkan untuk mengkonfirmasi pembalikan trend dalam strategi
forex reversal, atau memvalidasi gelombang pullback dalam metode trading
sesuai trend. 
Pin Bar Dalam Strategi Forex Reversal

Pin Bar Dalam Strategi Forex Trend


2. Inside Bar
Menandakan konsolidasi pasar yang sedang berada dalam ketidakpastian,
inside bar teridentifikasi sebagai formasi candle yang level high dan low-nya
berada dalam range candle sebelumnya. Itulah mengapa, teknik price action
dengan pola ini memerlukan pengamatan pada 2 candlestick sekaligus, di
mana candle pertama disebut sebagai mother bar, dan candle kedua

adalah inside bar.


Grafik inside bar menjadi pertanda keraguan buyer dan seller yang saling
menunggu. Dengan demikian, Anda sebaiknya menunggu hingga candle ke-3
(konfirmator) tertutup untuk mengartikan sinyal inside bar. Teknik price action
yang direkomendasikan adalah: jika candlestick konfirmator close di atas
level high mother bar, maka artinya buyer telah mengambil inisiatif untuk
mendorong harga ke atas. Sebaliknya, Anda bisa mengambil langkah
bearish jika candle ke-3 tertutup di bawah level low mother bar. Kondisi
tersebut mencerminkan kemenangan seller dalam menekan harga ke arah
downside. 
3. Fakey Bar (Inside Bar + Pin Bar)
Sinyal palsu (false signal) merupakan kemungkinan yang bisa selalu terjadi dan
oleh karena itu harus diwaspadai oleh setiap trader. Dalam teknik price action,
terdapat formasi candlestick khusus yang dapat dikenali sebagai penanda false
signal (fakey). 

Pola ini terdiri dari 3 candle. Dua candle pertama adalah formasi mother bar
dan inside bar, sementara candle ke-3 adalah konfirmator yang sebenarnya
menunjukkan false break. Masih bingung? Untul lebih mudahnya, coba pahami
kembali teknik price action dari sinyal inside bar di bagian sebelumnya. 
Dalam kondisi normal, candle konfirmator yang tertutup di bawah low mother
bar seharusnya menjadi awal downtrend. Namun teknik price action ini terbukti
tidak selalu benar. Faktanya, harga berikutnya justru bisa membentuk uptrend.
Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya perhatikan bagaimana bentuk
candle konfirmator setelah inside bar. Jika formasinya tampak seperti
candlestick biasa, maka ia bukanlah penanda false signal. Namun apabila
bentuknya menyerupai pin bar, maka berhati-hatilah karena itu bisa menjadi
tanda penolakan harga untuk berlanjut meneruskan sentimen sebelumnya. 

Menentukan Exit Level Dengan Teknik Price Action


Selain untuk memperkirakan arah pergerakan harga selanjutnya, teknik price
action juga bisa dimanfaatkan dalam strategi forex untuk menentukan level exit.
Sebagai contoh, apabila Anda entry order berdasarkan sinyal inside bar, maka
gunakanlah level high atau low mother bar sebagai patokan stop loss. 
Sementara jika mengandalkan peluang dari pin bar atau fakey bar, sebaiknya
perhatikan panduan teknik price action ini: 
Akhir Kata
Metode pengamatan langsung pada grafik harga di chart menjadikan teknik
price action sebagai strategi forex sederhana yang dapat diandalkan. Untuk
menguasai dasar strategi forex ini, Anda cukup mempelajari kaidah candlestick
bullish, bearish, up bar, down bar, pin bar, dan inside bar. Di samping itu, Anda
juga perlu mewaspadai fakey bar dengan cara menunggu hingga candle ke-
4 terbentuk. 
Dalam contoh grafik di atas, tampak bahwa open order dengan teknik price
action sebaiknya dilakukan setelah candle ke-4 terbentuk. Apabila candle
tersebut ditutup lebih tinggi dari bearish pin bar, maka besar kemungkinan
harga akan berlanjut dalam uptrend. 

Anda mungkin juga menyukai