Terlihat bahwa seller juga dominan pada grafik mingguan. Aksi jual masih
berlanjut, sehingga harga saham BBNI sedang mendekati rekor
terendahnya sejak September. Rekor terendah ini lazim disebut dengan
istilah "support mingguan".
Apabila harga jatuh ke bawah support, maka itu disebut
"breakout". Breakout ke bawah seperti itu menandakan harga saham yang
bakal merosot terus, kemungkinan sampai ke level support terdekat
berikutnya di bawah 3500.
Apabila harga memantul naik dari support ke arah atas, maka itu disebut
"bounce". Situasi bounce menandakan peluang beli, karena ada potensi
kenaikan harga saham hingga mencapai "resistance mingguan".
Ada dua resistance mingguan pada gambar. Resistance pertama (R1)
dapat ditarik dari rekor tertinggi sebelum September, yakni kisaran 5380.
Resistance kedua (R2) dapat ditarik dari rekor tertinggi terakhir, yakni 5680
(di atas 5500).
Demikianlah cara membaca candlestick saham dan contoh analisisnya
secara riil. Yang perlu diperhatikan, ini bukan satu-satunya cara
memanfaatkan candlestick dalam analisis teknikal saham. Masih ada
banyak cara memanfaatkan candlestick yang dapat kamu eksplorasi
sendiri sembari mempelajari berbagai metode analisis teknikal lainnya,
seperti kombinasi dengan Stochastic atau indikator MACD.