Anda di halaman 1dari 6

CARA MEMBACA CANDLESTICK SAHAM SECARA

TEPAT DAN SEDERHANA

Cara membaca candlestick saham sebenarnya sama saja dengan


cara membaca candlestick untuk trading forex maupun kripto. Bedanya
hanyalah sumber data yang membentuk candlestick itu sendiri: Candlestick
saham bersumber dari data harga saham, sedangkan candlestick forex
dan kripto bersumber dari data kurs (nilai tukar). Kalau sudah memahami
analisis candlestick saham, kamu dapat menggunakannya untuk trading
forex/kripto; dan demikian pula sebaliknya.
 
Anatomi Candlestick Saham
Pembentukan setiap batang candlestick membutuhkan empat data
harga saham, yakni harga pembukaan (opening price), harga penutupan
(closing price), harga terendah (lowest price), dan harga tertinggi (highest
price). Setiap batang candlestik menggambarkan dinamika harga saham
per periode tertentu. Kemudian grafik candlestick digambar dari sisi kiri ke
kanan, sehingga batang candle paling kanan akan menunjukkan dinamika
harga terkini.
Misalnya kita sedang melihat grafik candlestick harian (daily), maka
setiap batang candle terbentuk dari harga pembukaan sesi pertama,
penutupan sesi kedua, serta harga terendah dan tertinggi dalam satu haru
perdagangan. Sedangkan jika kita menyaksikan grafik candlestick
mingguan (weekly), setiap batang candle terbentuk dari harga pembukaan
di awal pekan, penutupan di akhir pekan, serta harga terendah dan
tertinggi selama sepekan.
Harga pembukaan dan harga penutupan akan membentuk tubuh atau
body. Aturannya:
1. Jika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan, maka candle
bersifat bearish. Biasanya digambarkan dalam bentuk candle berwarna
hitam atau merah.
2. Jika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan, maka candle
bersifat bullish. Biasanya digambarkan dalam bentuk candle berwarna
putih (kosong), hijau, atau biru.
3. Selanjutnya, harga tertinggi akan membentuk ekor (shadow) di atas
body. Sedangkan harga terendah akan membentuk ekor (shadow) di
bawah body. Semakin panjang ekor, berarti dinamika harga dalam satu
periode itu semakin tidak menentu. Semakin pendek ekor, berarti sinyal
bearish/bullish dalam satu periode itu semakin nyata.
 
Memahami Kekuatan Buyer dan Seller dalam Candlestick
1. Sebuah candlestick yang hanya tampak body (tidak memiliki ekor),
menandakan bahwa kekuatan buyer/seller sedang sangat dominan.
Alhasil, candle tanpa ekor merupakan candle yang bersifat paling
bullish atau paling bearish.
2. Situasi akan berbeda ketika candle memiliki ekor atas/bawah yang
panjang. Ekor atas yang panjang menandakan tekanan seller yang
menguat. Sedangkan ekor bawah yang panjang menandakan
tekanan buyer yang menguat. Berikut ini ilustrasinya untuk
mempermudah kamu dalam membaca candlestick saham:
3. Bagaimana jika tubuh candle sangat tipis dengan ekor atas dan
bawah sama panjang? Itu menandakan ketidakpastian yang sangat
besar di pasar. Pihak seller dan buyer kemungkinan sama-sama
bimbang, atau sedang menunggu berita baru yang diharapkan dapat
menambah keyakinan mereka untuk membeli/menjual lagi.
 
Contoh Analisis Candlestick Saham
Coba perhatikan grafik candlestick saham BBNI pada periode harian di
bawah ini.

Batang candle hari terakhir pada gambar menunjukkan bahwa saham


BBNI sedang dilanda aksi jual. Seller sangat perkasa, sehingga menekan
harga saham ke rekor terendah.
Lalu, langkah apa yang bisa kita lakukan sebagai investor atau trader?
Langkah berikutnya bisa berbeda-beda tergantung strategi masing-masing.
Trader pemula dapat mencontoh dua langkah berikut ini.
Langkah pertama: Cari tahu apa nama pola candlestick terakhir yang
muncul di atas grafik, dan sinyal apa yang diberikannya. Kamu dapat
mempelajarinya dari buku-buku tentang candlestick ataupun dengan
mencontek tabel candlestick populer.
Kalau melakukan analisis candlestick saham dengan platform TradingView,
kamu bisa memasang indikator All Candlestick Patterns yang dapat
menampilkan nama pola secara otomatis. Alternatif ini lebih praktis.
Contohnya sebagai berikut:

Gambar menunjukkan bahwa pola pada candle terakhir bernama


"Marubozu Black" dan merupakan sinyal bearish. Artinya, harga saham
BBNI kemungkinan akan menurun lagi pada hari perdagangan berikutnya.
Pengambilan keputusan berikutnya tergantung pada strategi investasimu
sendiri:
Kalau kamu ingin beli saham BBNI, tunggu dulu karena harga bisa makin
murah.
Kalau sedang trading saham BBNI dan butuh modal untuk beli saham lain
yang lebih potensial, kamu bisa cut loss sekarang karena harga bakal turun
lagi dalam jangka pendek.
Kalau sudah punya saham BBNI dan tidak sedang butuh uang,
sebaiknya hold saja. Toh, saham BBNI termasuk saham berkualitas yang
berkinerja baik dan membagikan dividen setiap tahun.
Kalau sudah punya saham BBNI dan berniat investasi jangka panjang,
sebaiknya pertimbangkan untuk average down (beli lagi) pada tingkat
harga yang lebih murah.
Langkah kedua: Tengoklah kondisi grafik candlestick untuk saham yang
sama pada rentang waktu yang lebih panjang, lalu menarik garis-
garis support dan resistance secara historis. Berikut ini contohnya:

Terlihat bahwa seller juga dominan pada grafik mingguan. Aksi jual masih
berlanjut, sehingga harga saham BBNI sedang mendekati rekor
terendahnya sejak September. Rekor terendah ini lazim disebut dengan
istilah "support mingguan".
Apabila harga jatuh ke bawah support, maka itu disebut
"breakout". Breakout ke bawah seperti itu menandakan harga saham yang
bakal merosot terus, kemungkinan sampai ke level support terdekat
berikutnya di bawah 3500.
Apabila harga memantul naik dari support ke arah atas, maka itu disebut
"bounce". Situasi bounce menandakan peluang beli, karena ada potensi
kenaikan harga saham hingga mencapai "resistance mingguan".
Ada dua resistance mingguan pada gambar. Resistance pertama (R1)
dapat ditarik dari rekor tertinggi sebelum September, yakni kisaran 5380.
Resistance kedua (R2) dapat ditarik dari rekor tertinggi terakhir, yakni 5680
(di atas 5500).
Demikianlah cara membaca candlestick saham dan contoh analisisnya
secara riil. Yang perlu diperhatikan, ini bukan satu-satunya cara
memanfaatkan candlestick dalam analisis teknikal saham. Masih ada
banyak cara memanfaatkan candlestick yang dapat kamu eksplorasi
sendiri sembari mempelajari berbagai metode analisis teknikal lainnya,
seperti kombinasi dengan Stochastic atau indikator MACD.

Anda mungkin juga menyukai