SPAC Group
Sinyal: Bullish atau Bearish tergantung posisi harga Open dan Close pada
candle.
Akurasi: Rendah-Moderat.
Ciri khas Spinning Top adalah memiliki dua shadow memanjang di bagian
atas dan bawah dengan body yang kecil. Ketidakpastian antara buyer dan
seller menjadi fokus utama dalam candle ini. Grafik ini biasanya dianggap
netral, karena dalam periode tersebut terjadi kebuntuan. Namun, perlu
diperhatikan kapan waktu dari Spinning Top ini muncul. Jika muncul
saat uptrend, artinya lebih banyak seller di pasar. Sebaliknya,
jumlah buyer yang lebih banyak direpresentasikan oleh Spinning Top yang
muncul saat downtrend.
2. Marubozu
Sinyal: Bullish atau Bearish tergantung posisi harga Open dan Close pada
candle.
Akurasi: Tinggi.
Pada Marubozu Bullish, harga Close selalu lebih tinggi dari Open, dan
candle sama sekali tak bersumbu.
Pada Marubozu Bearish, harga Close selalu lebih rendah dari Open,
tanpa sumbu.
3. Doji
Sinyal: Konsolidasi.
Akurasi: Moderat-Tinggi.
Mirip dengan pola candlestick Spinning Top, tetapi pola Doji memiliki
karakteristik yang lebih kompleks. Candlestick Doji memiliki body yang
sangat tipis, bahkan hanya terlihat seperti garis, lantaran harga Open
dan Close yang sama. Hal ini disebabkan karena
antara seller dan buyer tidak ada yang mampu memegang kendali.
Doji dibagi menjadi empat tipe, yaitu: Long Legged Doji, Dragonfly Doji,
Gravestone Doji serta Four Price Doji.
Doji terbentuk ketika pasar sedang konsolidasi atau ragu-ragu mengenai
arah pergerakan harga selanjutnya. Di sini tampak jelas sentimen bullish
dan bearish berada dalam keadaan seimbang. Antara buyer dan seller
saling menunggu pergerakan harga selanjutnya. Pasar berkonsolidasi dan
belum menentukan apakah akan meneruskan pergerakan harga sesuai
dengan arah trend sebelumnya, atau akan membuat harga bergerak ke
arah yang berlawanan. Oleh karena itu, doji dianggap sebagai sinyal
konsolidasi.
Formasi doji biasanya terbentuk paling tidak beberapa bar setelah harga
bergerak naik atau turun. Pada saat itu, ada ketidakpastian di kalangan
pelaku pasar mengenai akan dibawa kemana pergerakan harga
selanjutnya. Bisa saja harga bergerak sesuai dengan arah trend
sebelumnya, ataupun berbalik arah. Jadi, formasi doji tidak selalu
mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal) tetapi bisa juga
mengisyaratkan penerusan trend (trend continuation), tergantung dari
konfirmasi bar candlestick berikutnya.
4. Hammer
Sinyal: Bullish.
Akurasi: Moderat.
Dari poin keempat ini sampai dengan poin ke tujuh, kita akan berkenalan
dengan pola candlestick yang memiliki bentuk sekilas sama. Dibutuhkan
ketelitian untuk membacanya. Perhatikan gambar di bawah ini:
Yang perlu diingat, banyak indikasi lain yang perlu diperhatikan sebelum
kita gegabah mengambil aksi order buy saat melihat candlestick Hammer.
Antara lain:
Sinyal: Bearish.
Akurasi: Rendah.
6. Inverted Hammer
Sinyal: Bullish.
Akurasi: Rendah.
Ada Hammer, ada pula Inverted Hammer alias palu terbalik. Pola
candlestick ini lazimnya menunjukkan sinyal Bullish, karena meski harga
telah jatuh, tetapi buyer masih berhasil menutup sesi dekat dengan
harga open. Namun, akurasinya rendah karena agak kontradiktif. Inverted
Hammer memiliki upper shadow lebih panjang dari body yang secara
intuitif seharusnya menginformasikan tekanan seller, tetapi di sini malah
mensinyalkan harga akan naik
7. Shooting Star
Sinyal: Bearish.
Akurasi: Moderat.
Sesuai dengan namanya, penampakan pola candlestick yang satu ini mirip
seperti bintang jatuh. Shooting Star memiliki upper shadow yang panjang,
dengan body berisi yang menghadap ke bawah. Jenis pola candlestick
Shooting Star menunjukkan pembalikan harga menjadi menurun.
• Doji Star
Formasi doji ini paling seimbang. Simpangan harga tertinggi dan terendah
hampir sama, sehingga menunjukkan keseimbangan kekuatan buyer dan
seller dalam satu periode. Jika Doji Star terbentuk pada
area overbought dari pergerakan uptrend, maka kemungkinan besar
pergerakan harga akan berbalik ke arah downtrend. Sebaliknya, jika Doji
Star terbentuk pada area oversold dari pergerakan downtrend, maka
kemungkinan besar pergerakan harga akan berbalik ke arah uptrend.
• Dragonfly Doji
Four Price Doji amat langka terjadi, jika dibandingkan dengan keempat
jenis formasi doji lainnya. Bentuknya menyerupai garis horizontal tanpa
ekor sama sekali pada sisi atas maupun bawah body, sedangkan body-nya
amat tipis. Four Price Doji hanya akan muncul jika nilai harga open,
high, low, dan close (OHLC) sama persis dalam satu periode
pembentukan bar candlestik. Ada ketidakpastian sempurna (complete
indecision) yang bertepatan dengan rendahnya volume perdagangan pada
momen tersebut, sehingga tidak dapat dianggap sebagai indikasi menuju
arah trend tertentu.
Aplikasi Praktis Pola Candle Hammer Bullish
Setelah paham teori dasarnya, dari sini kita bisa mempraktikkan langsung
strategi trading saat sinyal pola candle hammer bullish terbentuk. Namun,
sebelumnya Anda harus memperhatikan beberapa faktor berikut:
Jika Anda pemula, maka disarankan untuk belajar membaca sinyal dari
timeframe daily untuk menghindari kemungkinan fake signal. Jika Anda
sudah terbiasa, silahkan gunakan timeframe di bawahnya (tidak
disarankan pada timeframe lebih rendah dari H4).