Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN BIPOLAR

DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN


BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

ADRIANA AGUSTIN
NIM. I1022151021

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN BIPOLAR


DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN
BARAT

Oleh :
ADRIANA AGUSTIN
NIM. I1022151021

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN BIPOLAR DI RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Adriana Agustin1 , Robiyanto1, Shoma Rizkifani1


Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
Email: adrianaagustin52@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Gangguan bipolar merupakan gangguan mood kronis ditandai dengan
adanya episode mania atau hipomania yang terjadi secara bergantian biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup. Tujuan: penelitian ini untuk melihat karakteristik pasien
bipolar rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Metode: yang digunakan
adalah observasional dengan rancangan penelitian studi potong lintang yang bersifat
deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data rekam medis pasien, dimana terdapat 10 pasien
yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah penyakit bipolar
paling sering terjadi pada usia 26-35 tahun sebesar 30% dan paling banyak di derita oleh
pasien perempuan sebesar 60% dan laki-laki sebesar 40%. Kesimpulan: Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu usia yang mengalami gangguan bipolar paling banyak adalah usia dewasa
awal dan paling banyak diderita pasien perempuan.

Kata kunci: Bipolar, Rumah Sakit Jiwa


DESCRIPTION OF BIPOLAR PATIENT CHARACTERISTICS AT PSYCHIATRIC
HOSPITAL IN WEST KALIMANTAN PROVINCE

ABSTRACT
Background: Bipolar disorder is a mood chronic disorder characterized by episodes of mania
or hypomania that occur alternately, usually recurrent and can last a lifetime. Objective: this
study is to look at the characteristics of hospitalized bipolar patients at the West Kalimantan
Province Psychiatric Hospital. Method: the observational study was conducted using a cross-
sectional descriptive study design with a technique with sampling accidental sampling
technique. The data used in this study was the patient's medical record data, where there are
10 patients who meet the inclusion criteria. Results: The results of this study are that bipolar
disease most often occurs at the age of 26-35 years by 30% and was mostly suffered by
female patients by 60% and males by 40%. Conclusion: Conclusion from this study, the age
that had the most bipolar disorder was early adulthood and mostly suffered by female
patients.

Keywords: Bipolar, Psychiatric Hospital


PENDAHULUAN bipolar.(3) Menurut penelitian PDSKJI
Gangguan bipolar (GB) merupakan jumlah penderita gangguan Bipolar
gangguan jiwa yang bersifat episodik dan (Bipolar Disorder) di Indonesia berkisar
ditandai oleh gejala-gejala manik, antara 0,3%-1,5% dari jumlah keseluruhan
hipomanik, depresi dan campuran, gangguan psikologi.(4) Gangguan bipolar
biasanya rekuren serta dapat berlangsung merupakan penyakit penting dengan
seumur hidup.(1) Pedoman Penggolongan prevalensi bipolar disorder tipe II, dan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ 2,4% untuk gangguan spektrum bipolar
III) di Indonesia mendefinisikan gangguan karena studi terbaru.(5)
bipolar sebagai gangguan yang ditandai Prevalensi gangguan bipolar I
oleh episode berulang (yaitu sekurang- selama kehidupan mencapai 2,4%, total
kurangnya dua episode) yang prevalensi spektrum bipolar, selama
menunjukkan mood pasien serta tingkat kehidupan yaitu antara 2,6-7,8%.(1,2)
aktivitasnya jelas terganggu. Gangguan ini Menurut American Psychiatric Association
pada waktu tertentu terdiri dari peninggian gangguan afektif bipolar I mencapai 0.8%
mood serta peningkatan energi dan dari populasi dewasa, dalam penelitian
aktivitas (manik atau hipomanik), dan pada yang dilakukan dengan komunitas
waktu lain berupa penurunan mood serta mencapai antara 0,4-1,6%. Gangguan
energi dan aktivitas (depresi). bipolar I mempengaruhi pria dan wanita

Gangguan bipolar adalah gangguan cukup merata. Prevalensi ini dianggap

yang lebih jarang daripada gangguan konservatif. Episode manik lebih banyak

depresif berat, dengan prevalensi seumur didapatkan pada pria dan depresi lebih

hidup 2%.(2) Menurut World Health umum pada wanita. Seorang wanita

Organization (WHO) pada tahun 2016 mengalami episode manik gejala yang

terdapat sekitar 60 juta orang terkena timbul dapat bercampur antara manik dan
depresi. Epidemiologi penelitian untuk pasien dengan gangguan mental,

melaporkan usia rata-rata saat onset 21 salah satunya gangguan bipolar.

tahun untuk gangguan bipolar. Penelitian Berdasarkan uraian diatas sehingga perlu

sebelumnya meneliti usia saat onset yang diadakan penelitian untuk mengetahui

bertingkat menjadi interval 5 tahun, usia karakteristik pasien bipolar di Rumah

puncak pada timbulnya gejala pertama Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat.

jatuh antara usia 15 dan 19, diikuti oleh METODE PENELITIAN

usia 20 - 24. Onset mania sebelum usia 15 Alat dan Bahan

telah kurang dipelajari. Gangguan bipolar Alat yang digunakan dalam

mungkin sulit untuk didiagnosis pada penelitian ini adalah lembar PSP

kelompok usia ini karena presentasi (Penjelasan Sebelum Persetujuan), lembar

atipikal dengan ADHD (Attention Deficit inform consent, lembar pengumpul data,

Hyperactivity Disorder). Hal ini software Microsoft Excel. Bahan yang

menyatakan bahwa usia saat onset bipolar digunakan dalam penelitian ini adalah data

disorder masih belum jelas dan mungkin rekam medis pasien (ICD F30-F31), dan

lebih muda dari yang dilaporkan untuk lembar resep.

sindrom penuh, karena ada ketidakpastian Metode

tentang presentasi gejala pada anak- Penelitian ini menggunakan

anak.(6) Usia dan jenis kelamin metode observasional dengan rancangan

berpengaruh terhadap terjadinya gangguan potong lintang (cross sectional study) yang

bipolar. Hal ini dapat diketahui dengan bersifat retrospektif. Pengambilan data

melihat besarnya persentase kejadian dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa

gangguan bipolar. Peneliti memilih Rumah Provinsi Kalimantan Barat pada bulan

Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat Oktober – November 2019. Pemilihan

karena rumah sakit ini menjadi rujukan subyek penelitian dilakukan secara
accidental sampling terhadap pasien subyek penelitian dibuktikan dengan

bipolar yang memenuhi kriteria inklusi dan pengisian informed consent oleh pasien

menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa atau yang mewakili. Kriteria ekslusi adalah

Provinsi Kalimantan Barat. Teknik pasien bipolar atau yang mewakili yang

pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak menyelesaikan protokol penelitian,

menggunakan teknik accidental sampling. pasien bipolar dengan data rekam medis

Accidental sampling yaitu pengambilan yang tidak lengkap.

sampel secara aksidental (accidental) Data yang telah diambil dianalisa

dengan mengambil kasus atau responden secara deskriptif. Analisis dilakukan untuk

yang kebetulan ada atau tersedia di tempat mengetahui karakteristik sosiodemografi

penelitian sesuai dengan konteks penelitian dan karakteristik klinik pada pasien

yang sesuai dengan kriteria inklusi sebagai kemudian data diambil berdasarkan

responden atau sampel. Kriteria inklusi keluhan pasien.

pasien bipolar yang bersedia menjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Subyek Penelitian
Selama observasi penelitian diperoleh karakteristik subyek penelitian seperti yang

tertera pada Tabel 1

Tabel 1. Karakteristik Subyek Penelitian

N =10
No. Gambaran Umum
Jumlah Persentase (%)
1 Usia (Tahun)
a. 17-25 (Remaja Awal) 1 10
b. 26-35 (Dewasa Awal) 3 30
c. 36-45 (Dewasa Akhir) 2 20
d. 46-55 (Lansia Awal) 2 20
e. 56-65 (Lansia Akhir) 2 20
2 Jenis kelamin
a. Laki-laki 4 40
b. Perempuan 6 60
Karakteristik Usia Paien Bipolar masa kanak-kanak sampai 50 tahun,

Pengelompokkan pada rentan usia dengan rata-rata sekitar 21 tahun.

ditunjukkan untuk mengetahui pada rentan Kebanyakan kasus dimulai dari dari usia

usia berapa yang paling banyak menderita 15-19 tahun. Berikutnya adalah pada usia

gangguan bipolar. Berdasarkan pada 20-24 tahun. Beberapa pasien yang

penggolongan usia dari tabel 1, hasil yang didiagnosis dengan depresi berat berulang

didapat yaitu pada rentang usia 17-25 mungkin akan mengalami gangguan

tahun sebanyak 1 pasien, pada rentang usia bipolar dan akan mengalami episode

26-35 tahun sebanyak 3 pasien, pada manianya yang pertama ketika mereka

rentang usia 36-45 tahun sebanyak 2 berusia 50 tahun.(7) Menurut penelitian

pasien, pada rentang usia 46-55 tahun Kennedy et al, Pria memiliki signifikan

sebanyak 2 pasien, pada rentang 56-65 lebih awal timbulnya episode pertama

tahun sebanyak 2 pasien. Dari data mania dan gangguan bipolar, dengan masa

tersebut bisa di lihat pada rentang 26-35 kanak-kanak perilaku antisosial juga

tahun banyak mengalami gangguan sedang signifikan terkait, setelah analisis

bipolar, pada usia tersebut termasuk usia multivariat. Wanita memiliki tingkat

produktif yang masih bisa bekerja dan bisa insiden lebih tinggi dari gangguan bipolar

memenuhi kebutuhan hidup, sehingga sepanjang hidup dewasa, kecuali untuk

pada usia tersebut memungkinkan kehidupan awal (usia 16-25 tahun). (8)

timbulnya masalah-masalah yang Karakteristik Jenis Kelamin Pasien

kompleks serta urusan yang dapat Bipolar

menimbulkan episode manik dan depresi Pada tabel 1, dapat dilihat dari

pada gangguan bipolar. subyek penelitian yang paling banyak

Usia gangguan bipolar sangat mengalami gangguan bipolar berdasarkan

bervariasi. Rentang usia bipolar adalah jenis kelamin adalah perempuan yakni
sebanyak 6 pasien (60%) sedangkan laki- KESIMPULAN

laki senyak 4 pasien (40%). Perempuan Kesimpulan dari penelitian adalah

lebih beresiko mengalami gangguan karakteristik pasien bipolar paling banyak

bipolar dibandingkan laki-laki. Hal ini di terjadi pada usia 26-35 tahun dengan

perkirakan dipengaruhi adanya perbedaan persentase 30% dan paling sedikit terjadi

hormon dan perbedaan stressor pada usia 17-25 tahun dengan persentase

psikososial. Dalam beberapa kasus, siklus 10% dan jenis kelamin yang banyak

perasaan ini dapat disebabkan langsung mengalami gangguan bipolar perempuan

oleh adanya ketegangan eksternal. Selain sebesar 60% dan laki-laki sebesar 40%.

itu, adanya tekanan perasaan dapat

memperburuk keadaan yang sudah DAFTAR PUSTAKA

didukung oleh faktor genetik dan 1. Persatuan Dokter Spesialis


Kedokteran Jiwa Indonesia
biokimia. Kehamilan juga merupakan (PDSKJI). Panduan Tatalaksana
Gangguan Bipolar, PDSKJI.
stress tertentu untuk perempuan dengan Jakarta. 2010.
2. Vieta, E. Managing. Bipolar
riwayat manik-defresif dan dapat Disorder in Clinical Practice. 3 ed.
London: Springer Healtcare. 2013.
meningkatkan kemungkinan terjadinya 3. Aisyah Fithri Syafwan, Kurniawan
Sedjahtera, Asterina. Gambaran
psikosis postpartum.(9) Penelitian ini Peningkatan Angka Kejadian
Gangguan Afektif dengan Gejala
sejalan dengan penelitian Shah et al Psikotik pada Pasien Rawat Inap di
RSJ Prof. Dr. HB. Sa’anin Padang
Persentase pasien mengembangkan ADR pada Tahun 2010 – 2011. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014; 3(2).
sedikit lebih pada laki-laki (96,77%) 4. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Peran Keluarga Dukung
dibandingkan dengan perempuan Kesehatan Jiwa Masyarakat. 2016.
5. Sholikah NL, Sardjuningsih,
(97,45%).(10) Sa’adati TI. Penyesuaian Diri
Keluarga Penderita Bipolar Di
Rumah Sakit Bhayangkara Kota
Kediri. 2017;1 (1).
6. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan’s
and sadock’s synopsis of
psychiatry behavioral sciences and
clinical psychiatry. 10th
edition.Philadelphia: Lippincott
William and Wilkins;2007.p.527-
562.
7. Hirschfeld, RMA, Bowden CL,
Gitlin, MJ, Keck, PE, Suppes,
T,Thase, TE, Wagner, KD, Practice
Guideline for the Treatment of
Patients With Bipolar Disorder, 2nd
ed, American Psychiatric
Association; 2002.
8. Noel Kennedy. Jane Boydell. Sri
Kalidindi. Paul Fearon. Gender
Differences in Incidence and Age
at Onset of Mania and Bipolar
Disorder Over a 35-Year Period in
Camberwell, England; American
Journal of Psychiatry · March
2005.
9. Zullies Ikawati. Farmakoterapi
Penyakit Sistem Saraf Pusat.Bursa
Ilmu. Yogyakarta.2011.
10. Stahl, Stephen M. Stahl’s Essential
Psychopharmacology
Neuroscientific Basis and Practical
Application fourth edition.
Medicine Press. Cambrige. New
York. 2013.

Anda mungkin juga menyukai

  • Vbrya
    Vbrya
    Dokumen7 halaman
    Vbrya
    nacenk
    Belum ada peringkat
  • Uhbvfcd
    Uhbvfcd
    Dokumen7 halaman
    Uhbvfcd
    nacenk
    Belum ada peringkat
  • Tuyjdf
    Tuyjdf
    Dokumen7 halaman
    Tuyjdf
    nacenk
    Belum ada peringkat
  • Xsxasas
    Xsxasas
    Dokumen11 halaman
    Xsxasas
    nacenk
    Belum ada peringkat