NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
ADRIANA AGUSTIN
NIM. I1022151021
Oleh :
ADRIANA AGUSTIN
NIM. I1022151021
ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan bipolar merupakan gangguan mood kronis ditandai dengan
adanya episode mania atau hipomania yang terjadi secara bergantian biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup. Tujuan: penelitian ini untuk melihat karakteristik pasien
bipolar rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Metode: yang digunakan
adalah observasional dengan rancangan penelitian studi potong lintang yang bersifat
deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data rekam medis pasien, dimana terdapat 10 pasien
yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah penyakit bipolar
paling sering terjadi pada usia 26-35 tahun sebesar 30% dan paling banyak di derita oleh
pasien perempuan sebesar 60% dan laki-laki sebesar 40%. Kesimpulan: Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu usia yang mengalami gangguan bipolar paling banyak adalah usia dewasa
awal dan paling banyak diderita pasien perempuan.
ABSTRACT
Background: Bipolar disorder is a mood chronic disorder characterized by episodes of mania
or hypomania that occur alternately, usually recurrent and can last a lifetime. Objective: this
study is to look at the characteristics of hospitalized bipolar patients at the West Kalimantan
Province Psychiatric Hospital. Method: the observational study was conducted using a cross-
sectional descriptive study design with a technique with sampling accidental sampling
technique. The data used in this study was the patient's medical record data, where there are
10 patients who meet the inclusion criteria. Results: The results of this study are that bipolar
disease most often occurs at the age of 26-35 years by 30% and was mostly suffered by
female patients by 60% and males by 40%. Conclusion: Conclusion from this study, the age
that had the most bipolar disorder was early adulthood and mostly suffered by female
patients.
yang lebih jarang daripada gangguan konservatif. Episode manik lebih banyak
depresif berat, dengan prevalensi seumur didapatkan pada pria dan depresi lebih
hidup 2%.(2) Menurut World Health umum pada wanita. Seorang wanita
Organization (WHO) pada tahun 2016 mengalami episode manik gejala yang
terdapat sekitar 60 juta orang terkena timbul dapat bercampur antara manik dan
depresi. Epidemiologi penelitian untuk pasien dengan gangguan mental,
tahun untuk gangguan bipolar. Penelitian Berdasarkan uraian diatas sehingga perlu
sebelumnya meneliti usia saat onset yang diadakan penelitian untuk mengetahui
puncak pada timbulnya gejala pertama Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat.
mungkin sulit untuk didiagnosis pada penelitian ini adalah lembar PSP
atipikal dengan ADHD (Attention Deficit inform consent, lembar pengumpul data,
menyatakan bahwa usia saat onset bipolar digunakan dalam penelitian ini adalah data
disorder masih belum jelas dan mungkin rekam medis pasien (ICD F30-F31), dan
berpengaruh terhadap terjadinya gangguan potong lintang (cross sectional study) yang
bipolar. Hal ini dapat diketahui dengan bersifat retrospektif. Pengambilan data
gangguan bipolar. Peneliti memilih Rumah Provinsi Kalimantan Barat pada bulan
karena rumah sakit ini menjadi rujukan subyek penelitian dilakukan secara
accidental sampling terhadap pasien subyek penelitian dibuktikan dengan
bipolar yang memenuhi kriteria inklusi dan pengisian informed consent oleh pasien
menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa atau yang mewakili. Kriteria ekslusi adalah
Provinsi Kalimantan Barat. Teknik pasien bipolar atau yang mewakili yang
menggunakan teknik accidental sampling. pasien bipolar dengan data rekam medis
dengan mengambil kasus atau responden secara deskriptif. Analisis dilakukan untuk
penelitian sesuai dengan konteks penelitian dan karakteristik klinik pada pasien
yang sesuai dengan kriteria inklusi sebagai kemudian data diambil berdasarkan
N =10
No. Gambaran Umum
Jumlah Persentase (%)
1 Usia (Tahun)
a. 17-25 (Remaja Awal) 1 10
b. 26-35 (Dewasa Awal) 3 30
c. 36-45 (Dewasa Akhir) 2 20
d. 46-55 (Lansia Awal) 2 20
e. 56-65 (Lansia Akhir) 2 20
2 Jenis kelamin
a. Laki-laki 4 40
b. Perempuan 6 60
Karakteristik Usia Paien Bipolar masa kanak-kanak sampai 50 tahun,
ditunjukkan untuk mengetahui pada rentan Kebanyakan kasus dimulai dari dari usia
usia berapa yang paling banyak menderita 15-19 tahun. Berikutnya adalah pada usia
penggolongan usia dari tabel 1, hasil yang didiagnosis dengan depresi berat berulang
didapat yaitu pada rentang usia 17-25 mungkin akan mengalami gangguan
tahun sebanyak 1 pasien, pada rentang usia bipolar dan akan mengalami episode
26-35 tahun sebanyak 3 pasien, pada manianya yang pertama ketika mereka
pasien, pada rentang usia 46-55 tahun Kennedy et al, Pria memiliki signifikan
sebanyak 2 pasien, pada rentang 56-65 lebih awal timbulnya episode pertama
tahun sebanyak 2 pasien. Dari data mania dan gangguan bipolar, dengan masa
tersebut bisa di lihat pada rentang 26-35 kanak-kanak perilaku antisosial juga
bipolar, pada usia tersebut termasuk usia multivariat. Wanita memiliki tingkat
produktif yang masih bisa bekerja dan bisa insiden lebih tinggi dari gangguan bipolar
pada usia tersebut memungkinkan kehidupan awal (usia 16-25 tahun). (8)
menimbulkan episode manik dan depresi Pada tabel 1, dapat dilihat dari
bervariasi. Rentang usia bipolar adalah jenis kelamin adalah perempuan yakni
sebanyak 6 pasien (60%) sedangkan laki- KESIMPULAN
bipolar dibandingkan laki-laki. Hal ini di terjadi pada usia 26-35 tahun dengan
perkirakan dipengaruhi adanya perbedaan persentase 30% dan paling sedikit terjadi
hormon dan perbedaan stressor pada usia 17-25 tahun dengan persentase
psikososial. Dalam beberapa kasus, siklus 10% dan jenis kelamin yang banyak
oleh adanya ketegangan eksternal. Selain sebesar 60% dan laki-laki sebesar 40%.