Anda di halaman 1dari 31

BAB 4.

STUDI KASUS

4.1 Laporan Pendahuluan I

4.1.1 Definisi

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang

ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan

abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan

menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler

dan neuropati (Elin, 2009).

Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan ketika kadar gula

dalam darah tinggi melebihi kadar gula darah normal. Penyakit ini

biasanya disertai berbagai kelainan metabolisme akibat gangguan

homonal dalam tubuh (Widjadja, 2009).

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik

yang sering dihadapi pada pelayanan kesehatan lini terdepan

(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009).

4.1.2 Etiologi

1. Diabetes mellitus tipe I

Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan

pengahancuran sel-sel beta pankreas.

2. Diabetes mellitus tipe II

21
Diabetes yang disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan

resistensi insulin. (Aru, dkk, 2009)

4.1.3 Patofisiologi

Seperti suatu mesin, badan memerlukan bahan untuk

membentuk sel baru yang rusak. Di samping itu, badan juga

memerlukan energi supaya sel badan dapat berfungsi dengan baik.

Energi pada mesin berasal dari bahan bakar yaitu bensin. Pada

manusia bahan bakar itu berasal dari bahan makanan yang kita

makan sehari-hari, yang terdiri dari karbohidrat (gula dan tepung-

tepungan), protein (asam amino) dan lemak (asam lemak)

(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009).

4.1.4 Manifestasi Klinis

Diabetes mellitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik

defisiensi insulin.

1. Kadar glukosa puasa tidak normal.

2. Hiperglikemi berat.

3. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) berat badan

berkurang

4. Lelah dan mengantuk

5. Kesemutan,gatal, mata kabur, impotensi, peruritas vulva

(Aru,dkk, 2009)

22
4.1.5 Pemeriksaan Penunjang

1. Kadar glukosa darah

2. Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada

sedikitnya 2 kali.

3. Tes laboraturium diabetes mellitus

Jenis tes pada pasien diabetes mellitus dapat berupa tes saring,

tes diagnostik, tes pemantauan terapi dan tes untuk mendeteksi

komplikasi.

4. Tes saring

Bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala,

yang tidak mempunyai risiko diabetes mellitus.

5. Tes diagnostik

6. Tes monitoring terapi

7. Tes untuk mendekati komplikasi

(Aru,dkk, 2009).

4.1.6 Penatalaksanaan Medis

Insulin pada diabetes mellitus tipe 2 yang diperlukan pada keadaan.

1. Penurunan berat badan yang cepat.

2. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis.

3. Ketoasidosis diaberik atau hiperglikemia hiperosmolar non

ketotik.

4. Hiperglikemia dengan asidosis laktat.

5. Gagal dengan kombinasi obat hipoglikemi oral dosis optimal.

23
6. Stres berat.

7. Kehamilan dengan diabetes mellitus gestasional yang tidak

terkendali.

8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

(Aru,dkk, 2009).

4.1.7 Discharge Planning

1. Lakukan olahraga secara rutin dan pertahankan berat badan

yang ideal.

2. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan

karbohidrat.

3. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan

karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan)

kadar gula darah.

4. Pelajari mencegah infeksi.

5. Perbanyak konsumsi makanan tinggi lemak dan yang

mengandung banyak serat.

6. Hindari mengkonsumsi makanan tinggi lemak.

7. Hindari minuman yang beralkohol.

(Aru,dkk, 2009).

24
4.1.8 Asuhan Keperawatan Teori

4.1.8.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana

kegiatan yang dilakukan yaitu mengumpulkan data,

mengelompokan data dan menganalisa data. Data fokus

yang berhubungan diabetes mellitus.

a. Biodata

1. Identitas pasien : nama, umur, alamat, jenis

kelamin, suku, bangsa, agama, pekerjaan, no

regristrasi.

2. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis

kelamin, alamat, hubungan dengan pasien.

b. Riwayat penyakit

1. Apakah pasien diketahui mengidap diabetes?

2. Tanyakan mengenai komplikasia sebelumnya.

c. Obat-obatan

1. Apakah pasien sedang menjalani terapi diabetes diet

saja, obat-obatan, hipoglikemia oral atau insulin?

2. Tanyakan mengenai obat yang bersifat diabetogen.

3. Tanyakan riwayat merokok atau penggunaan

alkohol.

4. Apakah pasien memiliki alergi?

d. Riwayat keluarga dan sosial

1. Adakah riwayat diabetes mellitus dalam keluarga?

25
2. Apakah diabetes mempengaruhi kehidupan?

3. Siapa yang memberikan suntikan insulin gula

darah, dan sebagainya?

e. Pemeriksaan fisik

1. Apakah pasien sakit berat akut?

2. Bagaimana kadar gula darahnya?

3. Apakah tercium bau keton?

4. Apakah pasien mengantuk?

5. Bagaimana suhu tubuh pasien?

6. Periksa sistem kardiovaskuler

(Aru,dkk, 2009).

4.1.8.2 Masalah keperawatan

a. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh.

b. Keletihan.

c. Ansietas.

(Aru,dkk, 2009).

4.1.8.3 Rencana keperawatan

1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

a. Tujuan : nutrisi pasien seimbang.

b. Kriteria hasil : adanya peningkatan berat badan

sesuai dengan tujuan.

26
c. Intervensi :

1) Kaji adanya alergi makanan.

Rasional : agar pasien dapat menghindari

makanan yang menyebabkan alergi.

2) Ajarkan pasien membuat catatan makanan

harian.

Rasional : agar pola makan teratur.

3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

nutrisi.

Rasional : agar nutrisi pasien seimbang.

2. Keletihan

a. Tujuan : keletihan pasien teratasi.

b. Kriteria hasil: pasien tidak lemas.

c. Intervensi :

1) Konsultasi dengan ahli gizi untuk

meningkatkan asupan makanan.

Rasional : agar gizi pasien tercukupi.

2) Monitor pola tidur pasien.

Rasional : agar mengetahui pola tidur pasien.

3) Monitor nutrisi

Rasional : agar mengetahui nutrisi pasien.

4) Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan

Rasional : agar pasien dapat mengungkapkan

perasaan.

27
3. Ansietas

a. Tujuan : ansietas teratasi.

b. Kriteria hasil : pasien sudah tidak cemas.

c. Intervesi :

1) Observasi penyebab terjadinya ansietas.

Rasional : agar mengetahui penyebab ansietas

pasien.

2) Dengarkan dengan penuh perhatian.

Rasional : agar pasien merasa nyaman.

3) Intruksikan pasien menggunakan tehnik

relaksasi.

Rasional : agar pasien relaks.

4) Temani pasien untuk memberikan rasa

nyaman.

Rasional : agar pasien merasa nyaman.

(Aru,dkk, 2009).

4.1.8.4 Implementasi

Sama halnya administrasi keperawatan yang kerja

melalui orang lain, maka tahap implementasi antara lain

cara memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan

yang telah direncanakan.

(Aru,dkk, 2009).

28
4.1.8.5 Evaluasi

Tahap akhir dari proses manajerial adalah

melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan. Pada tahap ini administrasi akan

memberikan nilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan

tugasnya dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.

(Aru,dkk, 2009).

29
4.2 Laporan Kasus I

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT DASAR/UMUM

SMK KESEHATAN NUSANTARA SURABAYA

Nama Siswa : Audrey Savira A Tgl/jam MRS : 12/03/2017

Tgl/jam pengkajian : 13/03/2017 Jam MRS : 16:00 WIB

Jam Pengkajian : 12:47 WIB No. RM : 03-7X-XX

Diagnosa medis : Diabetes Mellitus Ruangan/kelas : Dahlia 2/2

I. Identitas Pasien

Nama : Ny.S

Umur/tanggal lahir : 50 tahun / 07 September1966

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Golongan darah :O

Bahasa yang dipakai : Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia

Jumlah saudara : 3 bersaudara

Alamat : Simo Waru

II. Alasan Masuk ke Rumah Sakit

Pasien mengalami panas selama 1 hari, kepala pusing, badan lemas, mual.

30
III. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan badannya lemas dan mual.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan saat di rumah badannya panas 1 hari tanggal 11 Maret

2017. Tubuhnya lemas dan merasa mual dan keesokan harinya tanggal 12

Maret 2017 pasien dibawa ke rumah sakit dan dianjurkan masuk rumah

sakit dirawat di ruang dahlia 2/2.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit

menurun, seperti : diabetes mellitus, hipertensi, jantung, HIV

5. Genogram

Tn.C Ny.S Tn.S NyW

90 th 88 th 89th 88 th

Ny.A73 Tn.P Ny.T Ny.N69 Tn.D Ny.H Tn.A


th 72th 70th th 74th 72th 70th

Tn.A Ny.N50 Tn.A


53th th 49th

31
Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

X = meninggal

... = tinggal serumah

= pasien

= berhubungan suami istri

Keterangan penyakit :

1. Tn. C meninggal karena sudah tua.

2. Ny. S meninggal karena mempunyai penyakit jantung.

3. Tn. S meninggal karena mempunyai penyakit jantung.

4. Ny. W meninggal karena sudah tua.

5. Tn. P meninggal karena mempunyai penyakit hipertensi.

6. Riwayat Pengobatan/Alergi

Makanan :

Pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi makanan

Obat-Obatan :

Pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi obat-obatan

Lain-Lain :

Pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi

IV. Pola Fungsi Kesehatan

1. Pola Persepsi – Pemeliharan Kesehatan

32
Pada saat pasien di rumah pasien mandi 3 kali/hari, dan gosok gigi 4

kali/hari waktu pasien masuk rumah sakit pasien seka 2 kali/hari dan

gosok gigi 2 kali/hari.

2. Pola Aktivitas – Latihan

Pada saat pasien di rumah aktivitas sehari-hari pasien kerja dan saat pasien

sakit, pasien tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas sehari-harinya.

3. Pola Nutrisi dan Metabolisme

Pada saat pasien di rumah porsi makan pasien 3 kali sehari 1 porsi habis

dengan menu sayur bayam dan lauk ayam, minum air putih 350 ml. Pada

saat di rumah sakit pasien makan 2 kali sehari ½ porsi tidak habis dengan

menu sayur sup dan lauk ikan, minum air putih 175 ml.

4. Pola Eliminasi

Pada saat pasien tidak sakit BAK 6 kali sehari 1000 ml dan BAB 3 kali

sehari konsistensi padat, pada saat sakit BAK pasien menggunakan keteter

volume urine ±1000 ml dan BAB 1 kali sehari berwana kuning konsistensi

lunak.

5. Pola Tidur – Istirahat

Pada saat pasien tidak sakit saat siang hari pasien tidak tidur karena kerja

saat malam hari tidur mulai jam 21:00-05:00 WIB dan saat sakit pasien

tidak tidur siang dan tidur malem 6 jam sekitar 22:00-04:00 WIB.

6. Pola Kognitif – Perseptual

Pada saat pasien tidak sakit pasien tidak mengeluhkan mual, muntah,

pusing dan suhu tubuh meningkat pada saat sakit pasien mengeluhkan

mual, muntah, pusing dan suhu tubuh meningkat.

33
7. Pola Toleransi

Pada saat pasien tidak sakit jika pasien ada masalah pasien lebih

mendekatkan diri kepada Tuhannya dan ke masjid dan saat sakit pasien

mengatakan apabila pasien sedang ada masalah pasien hanya bisa

mendekatkan diri kepada Tuhannya dan tidak ke masjid.

8. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri

Pada saat tidak sakit pasien tidak meminta bantuan pada suaminya, pada

saat sakit pasien merasa cemas dengan menurunnya berat badan dan sering

meminta bantuan suaminya.

9. Pola Seksual – Reproduktif

Pasien berjenis kelamin perempuan, pasien sudah menikah, pasien

sebelum sakit atau saat sakit menggunakan KB suntik.

10. Pola Hubungan dan Peran

Pada saat tidak sakit ataupun saat sakit hubungan pasien dengan keluarga

ataupun masyarakat sekitar rumah baik dan mudah berbaur dengan orang

lain, pasien tampak kooperatif dan hubungan dengan tim medis baik.

11. Pola Nilai dan Keyakinan

Pada saat pasien tidak sakit pasien rutin melakukan ibadah ke masjid

sholat 5 waktu. Pada saat sakit pasien tidak bisa ke masjid dan sholat tidak

teratur.

III. Pengkajian Fisik

1. Keadaan Umum : compos mentis, pasien tampak lemas, cemas, lesu

34
2. Tanda-Tanda Vital :

TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit S : 36°C RR : 20 x/menit

3. Kepala : kepala pasien simetris dan tidak luka

4. Mata : mata tidak cowong, konjungtiva merah muda, sklera putih

5. Hidung : simetris dan tidak ada odema

6. Telinga : simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada lesi

7. Mulut : bibir lembab dan tidak ada stomatitis

8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

9. Thorax :

a. Paru-paru : I : pergerakan dada simetris

Pa : tidak terdapat nyeri tekan

Pe : suara ketuk sonor

A : irama napas pasien vesikuler

Jantung :I : bentuk dada dan gerakan dada simetris

Pa : tidak ada tekanan nyeri

Pe : redup

A : S1 dan S2 tunggal

10. Abdomen :I : warna kulit sama dengan kulit tubuh

A : terdengar suara bising usus 8x/menit

Pe : terdengar bunyi tympani

Pa : tidak ada nyeri tekanan

11. Ekstremitas : atas : jari tangan lengkap 10, tangan kanan kiri

dapat digerakan, kekuatan otot 5

35
bawah : jari kaki lengkap 10, kaki kanan kiri dapat

digerakan, kekuatan otot 5

IV. Data Penunjang

EKG (Elektrokardiogram)

V. Terapi

1. Infus PZ 14 tpm

2. Injeksi ceftriaxone 2x1

3. Injeksi omeprzole 2x1

4. Injeksi ondancetron 3x4 mg

5. RCI novorapid 3x4 unit

VI. Resume Keperawatan

Sebelum pasien dibawa ke rumah sakit, pasien dibawa ke klinik terdekat

setelah itu dokter menyarankan pasien untuk ke rumah sakit. Sebelum disuruh

ke rumah sakit pada tanggal 11 Maret 2017 badan pasien panas dan lemas

pada tanggal 12 Maret 2017 masuk ke Instalasi Gawat Darurat dan disarankan

dokter untuk rawat inap. Pasien dirawat di ruang dahlia 2/2

Surabaya, 13 Maret 2017

( Audrey Savira Alviansyah )

36
Analisa Data

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

No Data Masalah

1. DS: pasien mengatakan badannya lemas. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

DO: kebutuhan tubuh.

A: BB : 62 Kg

TB : 153 Cm

B: hemoglobin : 8,5 gr%

C: pasien tampak lemas.

D: pasien muntah 2 kali sehari, pola makan

menurun pasien makan 3 kali sehari ½

porsi.

2. DS: pasien mengatakan badannya lemas. Keletihan

DO: 1. Pasien tampak lesu

2. Pasien tidak dapat beraktivitas

3. DS: pasien mengatakan takut dirawat di Ansietas

rumah sakit.

DO: pasien tampak cemas saat perawat

datang.

Prioritas Masalah

37
Nama Klien : Ny. S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

Tanggal Nama
NO Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi
Perawat
1. Ketidakseimbangan 13Maret2017 15Maret2017 Audrey

nutrisi kurang dari Savira

kebutuhan tubuh Alviansyah.

2. Keletihan 13Maret2017 14Maret 2017 Audrey

Savira

Alviansyah

3. Ansietas 13Maret 2017 13Maret 2017 Audrey

Savira

Alviansyah

Rencana Keperawatan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

38
Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

Tujuan &
Masalah
No. Kriteria Rencana Intervensi Rasional
Keperawatan
Hasil
1. Ketidak Tujuan: 1. Kaji adanya alergi 1. Agar pasien dapat

seimbangan setelah makanan. menghindari

nutrisi kurang dilakukan makanan yang

dari tindakan menyebabkan

kebutuhan selama 3x24 alergi.

tubuh jam 2. Ajarkan pasien 2. Agar pola makan

diharapkan membuat catatan teratur.

nutrisi harian.

pasien 3. Bantu kolaborasi 3. Agar nutrisi

seimbang dengan ahli gizi pasien seimbang

dengan untuk mentukan

kriteria hasil nutrisi

A:

BB : 65 Kg

TB : 153Cm

B:

Hemoglobin:

13,5-14gr%

C: pasien

tampak tidak

lemas.

39
D: pasien

tidak muntah

pasien

makan 3 kali

sehari 1

porsi

2. Keletihan Tujuan: 1. Konsultasi dengan 1. Agar gizi pasien

setelah ahli gizi. tercukupi.

dilakukan 2. Monitor pola tidur 2. Agar pola tidur

tindakan pasien. pasien teratur.

selama 3x24 3. Monitor nutrisi. 3. Agar nutrisi

jam pasien tercukupi.

diharapkan 4. Bantu pasien 4. Agar pasien dapat

keletihan untuk mengungkapkan

pasien mengungkapkan perasaan.

teratasi perasaan.

dengan

kriteria hasil

1. Pasien

tidak

lemas

2. Pasien

tidak

40
lesu

3. Pasien

dapat

beraktivit

as normal

3. Ansietas Tujuan: 1. Observasi 1. Agar mengetahui

setelah penyebab penyebab ansietas

dilakukan terjadinya pasien.

tindakan ansietas.

selama 3x24 2. Dengarkan 2. Agar pasien

jam dengan penuh merasa nyaman

diharapkan perhatian.

ansietas 3. Instruksi pasien 3. Agar pasien

pasien menggunakan relaks

teratasi tehnik relaksasi.

dengan 4. Temani pasien 4. Agar pasien

kriteria hasil untuk merasa nyaman

pasien tidak memberikan rasa

cemas nyaman.

Tindakan Keperawatan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

NO. TANGGAL/ TINDAKAN RESPON TT

41
DX JAM PASIEN PERAWAT
1. 13 Maret 2017

08:00 WIB Mengkaji adanya alergi Pasien

makanan. mengatakan

bahwa pasien

tidak mempunyai

alergi makanan

08:45 WIB Mengajarkan pasien membuat Pasien mengikuti

catatan harian nutrisi membuat catatan

harian nutrisi

seperti makan

sayur sop dan

ayam goreng

09:00 WIB Membantu kolaborasi dengan A :BB : 62 Kg

ahli gizi untuk menentukan TB : 153 Cm

nutrisi B: Hemoglobin :

8,5 gr%

C: pasien tampak

lemas.

D: pasien muntah

2 kali sehari

pasien makan

3 kali sehari ½

porsi dengan

menu sayur

42
sop dan ayam

goreng.

2. 10:45 WIB Melakukan konsultasi dengan Pasien mulai

ahli gizi mengikuti pola

makan yang

diberikan ahli gizi

seperti diet

dengan makan

sayur sop dan

ayam goreng

11:00 WIB Memonitor pola tidur pasien Tidur pasien

sudah mulai

kembali normal

dari jam 20:00-

04:00 WIB

11:30 WIB Memonitor pola nutrisi Pasien makan 3

kali sehari

setengah porsi

habis.

12: 00 WIB Membantu pasien dengan Pasien masih

keluarga untuk kelihatan cemas.

mengungkapkan perasaan

43
3. 12:05 WIB Mengobservasi penyebab Pasien bercerita

terjadinya ansietas tentang penyebab

cemas yaitu saat

perawat datang

untuk memberi

tahu hasil-hasil

tindakan.

12:15 WIB Mendengarkan penuh Pasien merasa

perhatian nyaman saat

perawat

mendampingi

pasien.

12:30 WIB Mengintruksikan pasien Pasien merasa

untuk relaks rileks saat diajak

mendengarkan

musik.

12:45 WIB Menemani pasien untuk Pasien merasa

memberikan rasa nyaman nyaman saat

ditemani.
Catatan Perkembangan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

No. TT
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan
Dx Perawat
1. 13 Maret 2017

44
08:00 WIB S: pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki

alergi makanan

O: A: BB : 62 Kg

TB : 153 Cm

B: Hemoglobin : 8,5 gr%

C: Pasien tampak lemas.

D: Pasien muntah 2 kali sehari

pasien makan 3 kali sehari ½ porsi. Pasien makan

dengan menu sayur sop dan ayam goreng

A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan 2 dan 3


2. 13 Maret 2017

12:00 WIB S: pasien mengatakan masih cemas dan mulai mengikuti

pola makan yang diberikan ahli gizi

O:

1. Pasien sudah tidur sudah mulai normal dari 20:00-

04:00 WIB

2. Pasien masih tampak cemas

3. Pasien makan 3 kali sehari setengah porsi habis

dengan sayur sop dan ayam

A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan 1 dan 2


3. 13 Maret 2017

12:45 WIB S: pasien mengatakan sudah merasa nyaman dan rileks

O:

45
1. bercerita tentang penyebab cemas yaitu saat

perawat datang untuk memberi tahu hasil-hasil

tindakan.

2. Pasien merasa nyaman saat perawat

mendampingi pasien.

3. Pasien merasa rileks saat diajak mendengarkan

musik.

4. Pasien merasa nyaman saat ditemani.

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

Tindakan Keperawatan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

NO. TANGGAL/ TINDAKAN RESPON TT

DX JAM PASIEN PERAWAT


1. 14 Maret 2017

08:00 WIB Mengajarkan pasien membuat Pasien makan

catatan harian nutrisi sayur bayam

dengan ikan.

08:45WIB Membantu kolaborasi dengan A: BB : 65 Kg

ahli gizi untuk menentukan TB : 153 Cm

46
nutrisi B: Hemoglobin :

12,5 gr%

C: pasien tampak

tidak lemas.

D: Pasien sudah

tidak muntah

pasien makan

3 kali sehari 1

porsi.

2. 09:00 WIB Mengkonsultasikan dengan Pasien mulai

ahli mengikuti pola

gizi untuk meningkatkan makan yang

asupan makanan diberikan ahli gizi

seperti diet

dengan makan

sayur bayam dan

ikan

09:15 WIB Memonitor pola tidur pasien Pola tidur pasien

sudah kembali

normal dari

20:00-04:00 WIB

47
Catatan Perkembangan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

No. TT
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan
Dx Perawat
1. 14 Maret 2017

08:45 WIB S: pasien mengatakan pola makan sudah teratur

O: A: BB : 65 Kg

TB : 153 Cm

B: Hemoglobin : 12,5 gr%

C: Pasien tampak tidak lemas.

D: Pasien sudah tidak muntah pasien makan 3

kali sehari 1 porsi. Pasien makan sayur bayam

48
dengan ikan

A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan no 3
2. 14 Maret 2017

09:15 WIB S: pasien mengatakan tubuhnya sudah segar

O: Pasien tampak mengikuti pola makan yang telah

diberikan ahli gizi seperti diet dengan makan sayur

bayam dan ikan, pola tidur pasien sudah kembali

normal dari 20:00- 04:00 WIB

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan
Tindakan Keperawatan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

NO. TANGGAL/ TINDAKAN RESPON TT

DX JAM PASIEN PERAWAT

49
1. 15 Maret 2017

08:45WIB Membantu kolaborasi dengan A: BB : 67 Kg

ahli gizi untuk menentukan TB : 153 Cm

nutrisi. B: Hemoglobin :

13,9 gr%

C:Pasien tampak

tidak lemas.

D: Pasien sudah

tidak muntah

pasien makan

3 kali sehari 1

porsi dengan

menu sayur

sop dan ikan.

Catatan Perkembangan

Nama Klien : Ny.S Ruangan/Kamar : Dahlia 2/2

Umur : 50 tahun No.RM : 03-7X-XX

No. TT
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan
Dx Perawat

50
1. 15 Maret 2017 S: pasien mengatakan pola makan sudah kembali teratur

08:45 WIB O:

A: BB : 67 Kg

TB : 153 Cm

B: Hemoglobin : 13,9 gr%

C: Pasien tampak tidak lemas.

D: Pasien sudah tidak muntah pasien makan 3 kali sehari

1 porsi habis dengan menu sayur sop dan ikan.

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan, pasien pulang

51

Anda mungkin juga menyukai