Anda di halaman 1dari 19

4.

5 Laporan Pendahuluan III

4.5.1 Definisi

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik

sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.

Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,

tetapi juga menderita penyakit lain seperti saraf, ginjal, dan pembuluh

darah (Hardhi,2015).

Hipertensi didefinisikan sebagai sistolik 160 mmHg dan

diastolik 90 mmHg ( Brunner,2002). Hipertensi merupakan suatu

keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah baik sistole dan

diastole karena adanya gangguan peredaran darah tepi dengan tanda dan

gejala yang khas (Suddart,2002).

4.5.2 Etiologi

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,stroke,

dan gagal jantung disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena

orang dengan hipertensi sering tidak menampakan gejala, penyakit ini

lebih banyak menyerang wanita dari pada pria, penyebab hipertermi

yaitu gangguan emosi, obesitas dan keturunan (Brunner,2002).

4.5.3 Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi

pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak.

Rangsangan vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak

81
ke bawah melalui sistem saraf simpatis yang mengakibatkan konstraksi

pembuluh darah (Brunner,2002).

4.5.4 Manifestasi Klinis

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak

menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya

menunjukan kerusakan vesikuler dengan manifestasi yang khas sesuai

sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah yang

bersangkutan (Brunner,2002).

4.5.5 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium

a. Hemoglobin (Hb) atau Hematokrit (Ht)

b. Blood Urea Nitrogen (BUN)

c. Glukosa

d. Urinalisa

2. CT-Scan

3. Elektrokardiogram (EKG)

4. Foto dada

(Hardhi,2015).

4.5.6 Penatalaksanaan Medis

1. Diet garam

2. Olah raga teratur

82
(Hardhi,2015).

4.5.7 Discharge Planning

1. Berhenti merokok

2. Pertahankan gaya hidup sehat

3. Belajar rileks

4. Batasi konsumsi alkohol

5. Diet garam

(Hardhi,2015)

4.5.8 Asuhan Keperawatan Teori

4.5.8.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana

kegiatan yang dilakukan yaitu mengumpulkan data,

mengelompokkan data dan menganalisa data. Data fokus yang

berhubungan hipertensi.

a. Biodata

1. Identitas pasien : nama, umur, alamat, jenis kelamin, suku,

bangsa, agama, pekerjaan, no regristrasi.

2. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin,

alamat, hubungan dengan pasien.

b. Riwayat penyakit

Apakah pasien pernah mengidap penyakit hipertensi?

c. Obat-obatan

83
1. Apakah pasien sedang menjalani obat-obatan terapi?

2. Apakah pasien memiliki alergi obat-obatan?

d. Riwayat keluarga dan sosial

1. Apakah keluarga pasien memiliki penyakit menurun?

2. Apakah penyakit hipertensi mempengaruhi kehidupan?

e. Pemeriksaan fisik

1. Kembangkan manset dan tentukan tingkat tekanan dimana

denyut nadi brakhialis menghilang dengan palpasi.

2. Cari perbedaan postural dalam pengukuran tekanan darah.

(Hardhi,2015)

4.5.8.2 Masalah Keperawatan

a. Nyeri akut

b. Penurunan curah jantung

c. Ansietas

(Hardhi,2015)

4.5.8.3 Rencana Keperawatan

1. Nyeri akut

a. Tujuan : nyeri berkurang

b. Kriteria hasil : menyatakan rasa nyaman setelah

berkurang.

c. Intervensi

1. Observasi tanda-tanda vital

84
Rasional : untuk mengetahui perkembangan

tanda-tanda vital pasien.

2. Observasi nyeri

Rasional : agar nyeri pasien terpantau.

3. Berikan posisi nyaman

Rasional : berikan posisi semifowler.

4. Ajarkan pasien relaksasi

Rasional : agar pasien tampak rileks dan

nyaman.

2. Penurunan curah jantung

a. Tujuan : untuk mengontrol frekuensi atau

irama jantung.

b. Kriteria hasil : tanda- tanda vital dalam rentang

normal (tekanan darah, nadi, suhu,

respirasi)

c. Intervensi

1. Observasi tanda-tanda vital

Rasional : untuk mengetahui perkembangan

tanda-tanda vital pasien

2. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman

Rasional : menurunkan stress

3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

Rasional : membantu untuk menurunkan

rangsangan yang menimbulkan strees

85
3. Ansietas

a. Tujuan : ansietas teratasi.

b. Kriteria hasil : pasien sudah tidak cemas.

c. Intervesi :

1. Observasi penyebab terjadinya ansietas.

Rasional : agar mengetahui penyebab ansietas

pasien.

2. Dengarkan dengan penuh perhatian.

Rasional : agar pasien merasa nyaman.

3. Intruksikan pasien menggunakan tehnik relaksasi.

Rasional : agar pasien relaks.

4. Temani pasien untuk memberikan rasa nyaman.

Rasional : agar pasien merasa nyaman.

(Hadhi,2015).

4.5.8.4 Implementasi

Sama halnya administrasi keperawatan yang kerja

melalui orang lain, maka tahap implementasi antara lain cara

memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah

direncanakan (Hardhi,2015).

4.5.8.5 Evaluasi

Tahap akhir dari proses manajerial adalah melakukan

evaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada

86
tahap ini administrasi akan memberikan nilai seberapa jauh

staf mampu melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi

faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam

pelaksanaan (Hardhi,2015).

87
4.6 Laporan Kasus III

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT DASAR / UMUM

SMK KESEHATAN NUSANTARA SURABAYA

Nama Siswa : Audrey Savira A. Tgl/jam MRS: 28/03/2017/14:00 WIB

Tgl/jam pengkajian : 28/032017/14:15WIB No. RM : 03-6X-XX

Diagnosa medis : Hipertensi Ruangan/kelas: IGD

I. Identitas Pasien

Nama : Tn.S

Umur/tgl lahir : 51 tahun / 30 Juli 1965

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan darah :-

Bahasa yang dipakai : Bahasa Indonesia

Jumlah saudara : 3 bersaudara

Alamat : Tamtama Surabaya

II. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pusing kepala selama semalaman dan tangan kanan terasa kesemutan.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

88
Pasien mengatakan semalam kepalannya pusing dan tangan kesemutan

pada tanggal 27 Maret 2017 karakteristik nyeri pasien P: nyeri disebabkan

karena banyak tidur, Q: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pasien

seperti berputar-putar, R: nyeri yang dirasakan di daerah kepala, S: pasien

mengatakan skala 3 saat ditanya skala nyeri dari 0-10, T: pasien

mengatakan pusing saat berdiri. Keesokan harinya pasien dibawa ke rumah

sakit dan diperiksa melalui Instalasi Gawat Darurat dan dokter

menyarankan masuk rumah sakit pada tanggal 28 Maret 2017 jam 15:00

WIB. Pasien dirawat di ruang nusa indah.

III. Pola Fungsi Kesehatan

1. Pola Nutrisi dan Metabolisme

Sebelum sakit : pasien makan nasi dan lauk pauk 3 kali/hari habis dengan

lauk sayur asem dan ikan, minum air putih 350 ml.

Saat sakit : pasien makan nasi dan lauk pauk 3 kali/hari ½ porsi tidak

habis dengan lauk sayur sop, minum air putih 175 ml.

2. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : BAB 2 kali/hari berwarna coklat dan berkonsistensi

lunak, BAK 5 kali/hari berwarna kuning dan bau khas

amoniak, dengan volume 1000 ml.

Saat sakit : BAB 2 kali/hari berwarna coklat dan berkonsistensi lunak,

BAK 8 kali/hari berwarna kuning dan bau khas amoniak,

dengan volume ± 1000 ml.

89
3. Pola Tidur – Istirahat

Sebelum sakit : pasen tidur 8 jam dari jam 20:00-04:00 WIB

Saat sakit : pasien tidur 6 jam dari jam 22:00-04:00 WIB

IV. Pengkajian Fisik

1. Keadaan Umum : compos mentis, lemas, dan tampak kesakitan

2. Tanda-Tanda Vital :

TD : 180/110 mmHg, N : 82 x/menit, S : 37,3 °C, RR : 20 x/menit

3. Kepala : kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.

4. Mata : mata simetris, sklera putih, konjungtiva merah

muda.

5. Hidung : hidung simetris dan tidak ada odema.

6. Telinga : telinga simetris, dan tidak ada lesi

7. Mulut : bibir lembab dan tidak ada stomatitis.

8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

9. Thorax :

a. Paru-paru : I : pergerakan dada simetris

Pa : tidak terdapat nyeri tekan

Pe : suara ketuk sonor

A : suara napas pasien vesikuler

b. Jantung :I : ictus kordis tidak terlihat

Pa : tidak ada nyeri tekan

Pe : redup

90
A : S1 dan S2 tunggal

10. Abdomen :I : warna kulit sama dengan kulit tubuh

A : terdengar suara bising usus 8x/menit

Pe : terdengar bunyi tympani

Pa :tidak ada nyeri tekan

11. Ekstremitas : atas : jari tangan lengkap 10, tangan kanan kiri

dapat digerakan, kekuatan otot 5, infus

dipasang di tangan kiri.

bawah : jari kaki lengkap 10, kaki kanan kiri dapat

digerakan, kekuatan otot 5

V. Data Penunjang

1. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboraturium

Laboraturium

Hasil Normal

HB 13,7 % 14 gr%

Leukosit 6.800/mk 12-14/mk

Eritrosit 3,60 juta/ml 1100 juta/ml

Hemotokrit 30.00% 11.00-30.00%

Trombosit 172,00 ml/ribu150,00-450,00 ribu/ml

b. Pemeriksaan Radiologi

Tidak terkaji

91
2. Program Terapi

Infus PZ 7 tpm, mifedipin 5mg SI-extra, amlodipin 10 mg 2x1

Surabaya, 28 Maret 2017

(Audrey Savira Alviansyah)

92
Analisa Data

Nama Klien : Tn.S Ruangan/Kamar : IGD

Umur : 51 tahun No.RM : 03-6X-XX

No Data Masalah

1. DS: pasien mengatakan nyeri pada bagian Nyeri akut

kepala dengan karakteristik nyeri :

P: nyeri disebabkan karena banyak tidur

Q: pasien mengatakan nyeri yang

dirasakan pasien seperti berputar-putar

R: nyeri yang dirasakan di daerah kepala

S: pasien mengatakan skala: 3 saat ditanya

skala nyeri dari 0-10

T: pasien mengatakan pusing saat berdiri

DO: TD: 180/110 mmHg

S/N: 37,3oC/82x/menit

Pasien tampak lemas dan kesakitan

93
Prioritas Masalah
Nama Klien : Tn. S Ruangan/Kamar : IGD

Umur : 51 tahun No.RM : 03-6X-XX

Tanggal Nama
NO Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi
Perawat
1. Nyeri akut 28 Maret 2017 28 Maret2017 Audrey

Savira

Alviansyah.

Rencana Keperawatan

94
Nama Klien : Tn.S Ruangan/Kamar : IGD

Umur : 51 tahun No.RM : 03-6X-XX

Masalah Tujuan & Rencana


No. Rasional
keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut Tujuan setelah 1. Observasi 1. Agar

dilakukan tanda-tanda mengetahui

tindakan selama 2 vital pekembangan

jam diharapkan pasien

nyeri berkurang 2. Observasi 2. Agar nyeri

dengan kriteria karakteristik pasien terpantau

hasil : nyeri 3. Agar pasien

1. Pasien 3. Berikan posisi nyaman

mengatakan nyaman

sudah tidak 4. Ajarkan 4. Agar pasien

pusing, teknik tampak merasa

dengan relaksasi nyaman

karekteristik

nyeri.

P: tidak terasa

nyeri

Q: tidak

terdapat

qualitas

nyeri

yang

95
signifikan

R: bagian

tubuh

tidak

terdapat

rasa nyeri

S: 0-1

T: tidak

timbul

nyeri

2. TD: 180/110

mmHg

S/N: 37,3oC/

82x/menit

Tindakan Keperawatan

Nama Klien : Tn.S Ruangan/Kamar : IGD

Umur : 51 tahun No.RM : 03-6X-XX

96
Tanda

No Tanggal/ Tindakan Respon tangan

. jam perwat

Dx
1 28 Maret

2017

14:00 Mengobservasi tanda- TD : 140/90 mmHg

WIB tanda vital S/N: 37,3oC /

86x/menit

RR : 20x/menit

14:05 Mengobservasi Pasien mengatakan

WIB karakteristik nyeri nyeri dengan

karakteristik nyeri:

P: nyeri disebabkan

karena banyak tidur

Q: pasien mengatakan

nyeri yang

dirasakan pasien

seperti berputar-

putar

R: nyeri yang

dirasakan di daerah

kepala

S: pasien mengatakan

skala 3 saat ditanya

97
skala nyeri dari 0-

10

T: pasien mengatakan

pusing saat berdiri

14:15 Memberikan posisi Pasien diberikan

WIB nyaman posisi semi fowler

14:20 Mengajarkan tenik pasien merasa lebih

WIB relaksasi rileks saat perawat

mendampingi

Catatan Perkembangan

Nama Klien : Tn.S Ruangan/Kamar : IGD

Umur : 51 tahun No.RM : 03-6X-XX

98
No. TT
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan
Dx Perawat
1. 19 Maret 2017 S: pasien mengatakan “pusing sudah mulai berkurang”

09:55 WIB dengan karakteristik nyeri :

P : nyeri disebabkan karena kebanyak tidur

Q: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pasien

seperti berputar-putar

R: nyeri yang dirasakan di daerah kepala

S: pasien mengatakan skala 3 saat ditanya skala nyeri

dari 0-10

T: pasien mengatakan pusing saat berdiri

O: TD : 140/90 mmHg

S/N: 37,3oC / 86x/menit

RR : 20x/menit

Pasien tampak tidak cemas dan tidak kesakitan

A: masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan, di ruang nusa indah.

99

Anda mungkin juga menyukai