Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

ABDOMEN AKUT DI INSTALASI RADIOLOGI


RSUD KRATON PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

ANDARI RIRIANDANI
NIM P1337430314004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah Publikasi dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi Abdomen Akut

Di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan” telah disetujui dan dinyatakan

memenuhi syarat untuk di unggah atau di upload pada laman

repository.poltekkes-smg.ac.id Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Purwokerto, Juli 2017


Pembimbing

(Dartini, SKM, M.Kes.)


NIP. 19700603 199303 2 002
Jurnal Riset Kesehatan 5 (1), 2017, 1-5

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ABDOMEN AKUT DI


INSTALASI RADIOLOGI RSUD KRATON PEKALONGAN
Andari Ririandani1) Dartini2)

Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto, Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi; Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
Jl. Raya Baturraden Km. 12; Purwokerto

Abstrak

Pemeriksaan radiografi abdomen akut merupakan pemeriksaan secara radiografi yang dilakukan tanpa
persiapan dan tanpa menggunakan media kontras. Menurut Bontrager (2014), proyeksi yang
digunakan pada pemeriksaan radiografi abdomen akut adalah proyeksi AP Supine, AP Erect, PA Chest
dan LLD (Left Lateral Decubitus). Prosedur radiografi abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan hanya menggunakan proyeksi AP Supine dan Left Lateral Decubitus (LLD). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi abdomen akut di Instalasi Radiologi
RSUD Kraton Pekalongan dan alasan hanya digunakannya proyeksi AP Supine dan LLD (Left Lateral
Decubitus). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara
secara mendalam dengan pasien, dokter pengirim, dokter radiolog, dan radiografer. Analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan interaktif model dengan tahap-tahap meliputi pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pemeriksaan radiografi
abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan dilakukan tanpa persiapan khusus serta
hanya menggunakan proyeksi AP Supine dan LLD (Left Lateral Decubitus). Alasan hanya
menggunakan proyeksi AP Supine dan LLD (Left Lateral Decubitus) karena hanya perlu mengetahui
adanya udara bebas dan ada tidaknya pelebaran karena massa atau gas pada colon. Alasan
ditambahkannya proyeksi Ap chest karena digunakan sebagai persiapan tindakan selanjutnya untuk
pasien. Alasan tidak digunakannya grid pada pemeriksaan abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD
Kraton Pekalongan karena untuk mempermudah petugas dalam mengerjakan pemeriksaan tersebut.

Kata kunci : Abdomen, Abdomen Akut, Grid.

Abstract

Acute abdominal radiographs are performed radiographic examination without preparation and
without the use of contrast media. According to Bontrager (2014), a radiographic examination acute
abdominal do with the projection of a projection AP Supine, AP Erect, PA Chest and LLD (Left Lateral
Decubitus). Procedure radiographic of acute abdominal in Radiologi Installation General Hospital In
Kraton Pekalongan only using projection AP Supine and LLD (Left Lateral Decubitus). The purpose of
this study was to describe the procedure of radiographic examination acute abdominal in Radiology
Installation General Hospital In Kraton Pekalongan and the only reason to use a projection AP Supine
and LLD (Left Lateral Decubitus). This type research is a qualitative case study approach. The data was
collected by means of observation, documentation, and in dept interview with patient, refering
physician, docter Radiology, and radiographer. An analysis of data in this report is written with
interactive model with stages convering data collection, reduction data, prsentation of data and the
withdrawal of conclusion. The result of radiographic examination in the case acute abdominal without
preparation and only use projection AP Supine and LLD (Left Lateral Decubitus). The reason to only
use a projection AP Supine and LLD (Left Lateral Decubitus) because to know the existence of free air
and widening due to mass or gas on the colon. The reason for adding AP chest projection because it is
used as a preparation for the next examination for the patient. The reason for not using the grid on an
acute abdominal examination in Radiology Installation General Hospital in Kraton Pekalongan
because to facilitate the officer in doing the examination.

Key word: Abdominal, Acute Abdominal, Grid.

1)Penulis Korespondensi
andariririandani@gmail.com

Copyright © 2017, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan 5 (1), 2017, 2-5

1. Pendahuluan Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan,


Abdomen merupakan rongga terbesar dalam mengetahui alasan perbedaan pemilihan jumlah
tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan
diafragma sampai pelvis. Sebagian besar rongga abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
abdomen berisi saluran pencernaan, meliputi Pekalongan.
lambung, usus halus, dan usus besar (Pearce,
2011). 2. Metode Penelitian
Pemeriksaan abdomen akut merupakan Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pemeriksaan radiografi yang dilakukan tanpa kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang
persiapan dan tanpa menggunakan media dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2017 di
kontras yang berfungsi untuk melihat kontur, Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan.
serta ada tidaknya kelainan pada daerah Subyek penelitian adalah 2 orang pasien
abdomen yang memerlukan tindakan segera dengan indikasi abdomen akut, 1 orang dokter
(Rasad, 2009). spesialis radiologi, 1 orang dokter pengirim dan
Menurut Bontrager (2014), pada 2 orang radiografer. Pengumpulan data
pemeriksaan abdomen akut tidak ada persiapan dilakukan dengan menggunakan metode
khusus, hanya perlu memberikan instruksi observasi, dokumentasi, dan wawancara secara
kepada pasien untuk melepas benda-benda mendalam.
logam atau sejenisnya yang dapat mengganggu Analisis data dalam penelitian ini
gambaran radiograf. Pemeriksaan abdomen akut dilakukan dengan interaktif model dengan
menurut Bontrager (2014), dilakukan dengan tahap-tahap meliputi pengumpulan data, reduksi
empat proyeksi yaitu AP Supine, AP Erect, PA data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Chest dan Left Lateral Decubitus (LLD) sebagai
proyeksi spesial dan proyeksi AP tegak (Clark, 3. Hasil dan Pembahasan
2005). Pada proyeksi AP Erect dan LLD, posisi A. Prosedur Pemeriksaan Radiografi
tubuh pasien harus berada pada posisi ini Abdomen akut di Instalasi Radiologi
minimal 5 menit sebelum diekspose supaya RSUD Kraton Pekalongan
udara bebas dapat naik atau cairan abnormal 1) Persiapan Pasien
terakumulasi. Apabila memungkinkan Menurut Bontrager (2014),
dianjurkan 10 sampai 20 menit, hal ini dilakukan pada pemeriksaan radiografi
untuk memperlihatkan potensi udara dalam abdomen akut tidak ada persiapan
jumlah yang sedikit dalam rongga intraperitoneal. khusus, hanya saja petugas harus
Pada pemeriksaan abdomen baik yang memberikan instruksi kepada pasien
abdomen akut ataupun abdomen biasa penggunaan untuk melepaskan benda-benda
grid sangat diperlukan, karena abdomen yang dapat mengganggu gambaran
merupakan salah satu organ yang tebal radiograf. Persiapan pasien pada
(Bontrager, 2014). Menurut Rasad (2009), pemeriksaan radiografi abdomen akut
pemeriksaan untuk bagian tubuh dengan di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
ketebalan 10-12 cm harus menggunakan grid Pekalongan sudah sesuai dengan
karena untuk mengurangi atau meminimalisir yang ada di teori yaitu tidak ada
radiasi hambur agar tidak sampai ke film. persiapan secara khusus, petugas
Prosedur pemeriksaan radiografi abdomen hanya memberikan instruksi kepada
akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton pasien untuk melepaskan benda-
Pekalongan ada yang menggunakan 3 posisi benda yang dapat mengganggu
yaitu proyeksi AP supine, LLD (Left Lateral gambaran radiograf.
Decubitus) dan dengan proyeksi tambahan yaitu 2) Persiapan Alat.
proyeksi AP Chest, serta ada yang menggunakan Menurut Bontrager (2014),
2 posisi saja yaitu AP Supine dan LLD (Left persiapan alat yang digunakan pada
Lateral Decubitus). Pada pemeriksaan radiografi pemeriksaan radiografi abdomen akut
abdomen akut untuk proyeksi LLD (Left Lateral meliputi, pesawat sinar-X yang
Decubitus) tidak semua petugas selalu sudah siap pakai, kaset dan film
menggunakan grid, serta untuk ada jeda waktu ukuran 35x43 cm, grid atau bucky,
yang digunakan terlalu sedikit dan tidak sesuai marker R atau L, alat immobilisasi
dengan teori. seperti sand bag atau soft bag dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gonad shield sebagai proteksi radiasi
prosedur pemeriksaan radiografi abdomen akut di pada bagian vital pasien.

Copyright © 2017, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan 5 (1), 2017, 3-5

Persiapan alat untuk Hasil Radiograf


pemeriksaan radiografi abdomen akut
di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan terdiri dari pesawat
sinar-X yang sudah siap pakai, IP
(Imaging Plate) ukuran 35x43 cm,
sand bag, kertas glossy, dan alat
pengolahan film. Alasan tidak
digunakannya grid pada
pemeriksaan radiografi abdomen akut
di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan adalah karena tidak
adanya grid yang sesuai dengan
kaset yang ukurannya 35x43, jika Gambar 1. Hasil radiograf proyeksi AP
ingin menggunakan grid maka grid Supine (Pasien 1)
yang dipakai ukurannya lebih kecil
dari ukuran kasetnya yaitu ukuran
30x40 cm atau yang ukurannya
sesuai dengan ukuran kaset maka
harus melepas grid yang ada di
bucky stand.
3) Proyeksi yang digunakan pada
pemerikaan radiografi abdomen akut
Menurut Bontrager (2014),
teknik pemeriksaan radiografi
abdomen akut dilakukan dengan Gambar 2. Hasil radiograf proyeksi
menggunakan empat proyeksi yaitu LLD tanpa grid (Pasien 1)
AP Supine, AP Erect, PA Chest, dan
LLD (Left Lateral Decubitus). Pada
proyeksi AP Erect dan LLD (Left
Lateral Decubitus), posisi tubuh
pasien harus berada pada posisi ini
minimal 5 menit sebelum diekspose.
Proyeksi yang digunakan pada
pemeriksaan radiografi abdomen akut
di Instalasi Radiologi RSUD Kraton
Pekalongan yaitu ada yang
menggunakan 3 proyeksi dan ada
yang menggunakan 2 proyeksi yaitu
proyeksi AP Supine dan LLD (Left
Lateral Decubitus). Pada pengambilan Gambar 3. Hasil radiograf proyeksi AP
gambar dengan proyeksi LLD (Left Supine (Pasien 2)
Lateral Decubitus) tidak
menggunakan jeda waktu minimal
yaitu 5 menit. Jeda waktu diambil
ketika petugas memposisikan alat
dan pasien pada proyeksi LLD (Left
Lateral Decubitus). Penggunaan
proyeksi LLD (Left Lateral Decubitus),
bertujuan untuk memperlihatkan
potensi udara dalam jumlah yang
sedikit dalam rongga intraperitoneal.
Gambar 4. Hasil radiograf proyeksi
LLD tanpa grid (Pasien 2)

Copyright © 2017, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan 5 (1), 2017, 4-5

digunakan adalah ketika petugas


memposisikan alat dan pasien. Tidak ada
persiapan khusus untuk pasien, petugas
hanya menginstruksikan untuk melepaskan
benda-benda yang mengganggu gambaran
radiograf.
Alasan perbedaan jumlah proyeksi
yang digunakan pada pemeriksaan
radiografi abdomen akut di Instalasi
Radiologi RSUD Kraton Pekalongan hanya
menggunakan proyeksi AP Supine dan LLD
(Left Lateral Decubitus) karena sesuai dengan
surat permintaan dari dokter pengirim yaitu
Gambar 5. Hasil radiograf proyeksi AP
hanya meminta abdomen 2 posisi (AP Supine
chest setengah duduk (Pasien 2)
dan LLD (Left Lateral Decubitus) yang
tujuannya untuk melihat ada tidaknya
B. Alasan Perbedaan Pemilihan Jumlah udara bebas pada rongga intraperitoneal
Proyeksi Yang Digunakan Pada pada proyeksi LLD serta proyeksi AP
Pemeriksaan Abdomen Akut Di Instalasi Supine bertujuan untuk melihat ada atau
Radiologi RSUD Kraton Pekalongan tidaknya penebalan karena massa atau gas
Pada pemeriksaan radiografi abdomen pada colon. Penggunaan proyeksi tambahan
akut di Instalasi Radiologi RSUD Kraton yaitu AP chest dilakukan sebagai persiapan
Pekalongan yaitu ada yang menggunakan 2 untuk tindakan selanjutnya dari pasien.
posisi dengan tambahan proyeksi Chest
sehingga menjadi 3 posisi dan ada yang 5. Saran
hanya menggunakan 2 posisi yaitu proyeksi Sebaiknya pada pengambilan foto
AP Supine dan LLD (Left Lateral Decubitus). dengan proyeksi LLD (Left Lateral Decubitus)
Pada penggunaan 2 posisi sebenarnya petugas tetap memperhatikan jeda
sudah dapat memperlihatkan distensi dan waktunya, menurut teori yaitu minimal 5
udara bebas, dengan dilakukannya menit. Sebaiknya pada pengambilan foto
tambahan proyeksi Chest ini digunakan dengan proyeksi LLD (Left Lateral Decubitus)
sebagai persiapan tindakan selanjutnya petugas tetap menggunakan grid walaupun
untuk pasien. sudah memakai CR, karena penggunaan
Pada pemeriksaan radiografi abdomen grid dapat meminimalisir radiasi hambur
akut yang hanya menggunakan 2 posisi yang diterima oleh pasien serta dapat
yaitu proyeksi AP Supine dan LLD (Left menghasilkan kualitas radiograf yang lebih
Lateral Decubitus) biasanya dilakukan hanya baik. Sebaiknya Instalasi Radiologi RSUD
untuk melihat ada tidaknya massa pada Kraton Pekalongan menyediakan atau
colon dan ada tidaknya udara bebas di membeli grid yang ukurannya sesuai
rongga intraperitoneal. Pada pengambilan dengan masing-masing kaset yang tersedia
gambar dengan proyeksi LLD (Left Lateral disana. Sebaiknya Standar Prosedur
Decubitus) tidak menggunakan jeda waktu Operasional (SPO) pada pemeriksaan
minimal yaitu 5 menit. Jeda waktu diambil abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD
ketika petugas memposisikan alat dan Kraton Pekalongan dirubah sesuai dengan
pasien pada proyeksi LLD (Left Lateral yang dilaksanakan saat pemeriksaan
Decubitus). berlangsung yaitu menjadi AP Supine, LLD
(Left Lateral Decubitus) dan untuk proyeksi
4. Kesimpulan AP duduk atau setengah duduk diganti
Prosedur pemeriksaan radiografi dengan proyeksi AP chest. Jadi untuk semua
abdomen akut di Instalasi Radiologi RSUD jenis abdomen akut baik dengan kondisi
Kraton Pekalongan menggunakan proyeksi pasien yang buruk ataupun masih dalam
AP Supine dan LLD (Left Lateral Decubitus) kondisi baik tetap menggunakan ke 3
dan ada yang menggunakan proyeksi proyeksi tersebut yaitu Supine, LLD (Left
tambahan yaitu AP Chest. Pada proyeksi Lateral Decubitus) dan AP Chest.
LLD (Left Lateral Decubitus) petugas tidak
menggunakan grid serta jeda waktu yang

Copyright © 2017, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan 5 (1), 2017, 5-5

6. Ucapan Terima Kasih Pearce C. Evelyn. 2011. Anatomi dan Fisiologi


Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Paramedis. Jakarta : PT
ini, penulis banyak mendapatkan Gramedia Pustaka Utama.
bimbingan serta bantuan dari berbagai Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M.
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan 2006. Patofisiologi Konsep Klinis
terima kasih kepada : Proses-Proses Penyakit. Edisi Keenam.
a. Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc. selaku EGC: Jakarta.
Direktur Poiliteknik Kesehatan Rasad, Sjahriar. dkk. 2009. Radiologi
Kemenkes Semarang. Diagnostik. Edisi 2 Cetakan 4. Jakarta
b. Bapak dr. M Teguh Imanto, Sp. B(K)Onk, : FKUI Jakarta.
M.Kes. selaku Direktur RSUD Kraton Sigit. 2011. Teknik Pemeriksaan Radiografi
Pekalongan. Abdomen Akut Pada Kasus Ileus
c. Ibu Rini Indrati, S.Si, M.Kes, selaku Obstruksi Di Instalasi Radiologi Rsud
Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik Cilacap. Teknik Radiodiagnostik dan
dan Radioterapi Poltekkes Kemenkes Radioterapi Poltekkes Semarang.
Semarang. Sloane, Ethel. 2004. Anatomy and Physiology :
d. Ibu Dartini, SKM, M.Kes, selaku Ketua an easy learner. Editor edisi Bahasa
Program Studi DIII Teknik Indonesia. Palupi Widyastuti.
Radiodiagnostik dan Radioterapi Jakarta : EGC.
Purwokerto Poltekkes Kemenkes Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
Semarang dan Pembimbing Karya Tulis Kualitatif dan R&D. Eight Edition.
Ilmiah. Bandung : Alfabeta.
e. Ibu Malita Budhiwan, Sp. Rad. Selaku Yulianto. 2012. Prosedur Pemeriksaan
Kepala Instalasi Radiologi RSUD Kraton Radiografi Abdomen 2 Posisi Dengan
Pekalongan. Dugaan Ileus Obstruksi Di Instalasi
f. Bapak Sulistyono, S.ST. Selaku Kepala Adiologi Rsud Prof. Dr. Margono
Ruangan Instalasi Radiologi RSUD Soekarjo Purwokerto. Teknik
Kraton Pekalongan. Radiodiagnostik dan Radioterapi
g. Bapak Ari Dwi Reskianto, SKM. Selaku Poltekkes Semarang.
Pembimbing Lapangan dan seluruh
Radiografer di Instalasi Radiologi RSUD
Kraton Pekalongan.
h. Radiografer dan staf di Instalasi
Radiologi RSUD Kraton Pekalongan.
i. Dosen dan staf Prodi DIII Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi
Purwokerto Poltekkes Kemenkes
Semarang.
j. Semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.

7. Daftar Pustaka
Bontrager, Kenneth L. dan Lampignano,
John P. 2014. Textbook of Radiographic
Positioning and Related Anatomy.
Eighth Edition. Missouri : Mosby
Inc.
Clark, K.C. 2005. Positioning In Radiography,
Twelve Edition.London.
Dwisang, Evi Luvina. 2014. Anatomi dan
Fisiologi untuk Perawat dan Bidan.
Bandung : Binarupa Aksara.

Copyright © 2017, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068

Anda mungkin juga menyukai