Prodi III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto ; Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi ; Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jalan Raya Baturaden Km 12 ; Purwokerto
Abstract
Prosedur pemeriksaan abdomen akut pada kasus Ileus obstruksi menurut Bontrager (2014)
menggunakan proyeksi AP supine, AP tegak, dan PA thorak, dan menurut Rasad (2005)
menggunakan proyeksi AP supine, AP tegak, dan LLD. Di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung terdapat perbedaan dalam penggunaan proyeksi-proyeksi tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi abdomen akut, alasan dilakukan proyeksi AP
tegak, LLD dan AP supine di Instalasi Radiologi Pusat, alasan dilakukan proyeksi AP tegak, AP/PA
thorak tegak, dan AP supine di Instalasi Radiologi Emergency. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dengan cara observasi,
wawancara dengan radiografer, Radiolog, dokter pengirim, pasien, dan dokumentasi. Pengambilan
data dilakukan pada bulan Mei 2017. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan
interactive model dengan langkah-langkah pegumpulan data, reduksi data, penyajian data sehingga
dapat diambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pemeriksaan abdomen akut
di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berbeda pelaksanaannya antara Instalasi
Radiologi Pusat dengan Instalasi Radiologi Emergency. Yang membedakan adalah Instalasi Radiologi
Pusat mengunakan proyeksi abdomen AP tegak, LLD dan AP supine. Sedangkan Instalasi Radiologi
Emergency menggunakan proyeksi abdomen AP tegak, AP/PA thorak tegak dan abdomen AP supine.
Alasan digunakannya proyeksi AP tegak, LLD, dan AP supine di Instalasi Radiologi Pusat karena
standar operasional prosedur pemeriksaan abdomen akut yang digunakan sebagai acuan. Sedangkan
alasan digunakannya proyeksi AP tegak, AP/PA thorak tegak dan AP supine di Instalasi Radiologi
Emegency karena permintaan dari dokter pengirim, foto thorak berfungsi untuk melihat udara bebas
dan sebagai screening pada thorak pasien dalam persiapan operasi, dan fungsi dari Left Lateral
Decubitus sudah dapat dilihat dalam proyeksi abdomen tegak.
Kata Kunci : Abdomen akut; Ileus obstruksi; RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Abstract
and Radiology Department Emergency. The difference is in Radiology Department Central used
abdomen AP upright projection, LLD, and AP supine. Whereas Radiology Department Emergency
used abdomen AP upright projection, AP/PA upright chest and abdomen AP supine. The reason of
used AP upright, LLD and AP supine at Radiology Department Central was the acute abdomen
examination standard operating procedures as a reference. And the reason of used AP upright, AP/PA
upright chest and AP supine at Radiology Department Emergency was because it is a request doctor of
the sender, chest examination was used to looked a free air and as a screening chest of patient in
surgery preparation, and the function of LLD has presented at upright abdomen projection.
Keyword: Acute abdomen; Ileus obstruction; Dr. Hasan Sadikin Bandung Hospital
Posterior dengan posisi pasien tegak, dan yang telah disediakan oleh petugas
proyeksi Postero Anterior (PA) thorak dengan (Bontrager, 2014).
posisi pasien tegak. Apabila pasien tidak Berdasarkan observasi yang dilakukan
dapat berdiri atau tegak dengan posisi Antero peneliti di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Hasan
Posterior (AP), maka dilakukan proyeksi Left Sadikin Bandung, pemeriksaan radiografi
Lateral Decubitus (LLD). Akut di Instalasi Radiologi Emergency
Sedangkan menurut Bontrager (2014), menggunakan proyeksi Antero Posterior (AP)
menggunakan 3 proyeksi yaitu proyeksi tegak, proyeksi AP/PA thorak tegak dan
Antero Posterior (AP) Supine, proyeksi proyeksi Antero Posterior (AP) supine.
Antero Posterior (AP) Upright/setengah Sedangkan pemeriksaan Abdomen Akut
duduk, dan proyeksi Postero Anterior (PA) yang dilakukan di Instalasi Radiologi Pusat
thorak. Jika pasien tidak dapat berdiri untuk menggunakan proyeksi yang berbeda, yaitu
Proyeksi Antero Posterior (AP) Upright, maka menggunakan proyeksi Antero Posterior (AP)
menggunakan proyeksi Left Lateral Decubitus tegak, proyeksi Left Lateral Decubitus (LLD)
(LLD). dan proyeksi Antero Posterior (AP) supine.
Menurut Bontrager (2014) tujuan dari Standar operasional prosedur di Instalasi
dilakukannya proyeksi PA thorak adalah Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
untuk menampakan udara bebas di mengenai pemeriksaan radiografi abdomen
intraperitoneal di bawah diafragma dan akut antara Instalasi Radiologi Pusat dengan
proyeksi Left Lateral Decubitus bertujuan Instalasi Radiologi Emergency adalah sama,
untuk menampakan udara bebas dimana menjelaskan tentang proyeksi yang
intraperitoneal di area liver di bagian kanan digunakan untuk pemeriksaan abdomen akut
atas abdomen jauh dari udara lambung. Frank yang meliputi proyeksi Antero Posterior (AP)
(2016) juga menyatakan tujuan dari proyeksi supine, proyeksi Antero Posterior (AP) tegak,
PA thorak adalah untuk menampakan udara dan proyeksi Left Lateral Decubitus (LLD).
bebas di bawah diafragma. Tujuan lain dari Berdasarkan latar belakang di atas
proyeksi PA thorak di ungkapkan oleh Sutton peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang
(2003) yaitu untuk menampakan adanya bagaimana prosedur pemeriksaan radiografi
pneumoperitoneum terutama di bagian kanan abdomen akut, alasan digunakan proyeksi
antara liver dan diafragma, kondisi abdomen Antero Posterior (AP) tegak, proyeksi Left
akut juga dapat disebabkan oleh patologi Lateral Decubitus (LLD) dan proyeksi Antero
thorak (misalnya efusi pleura sering Posterior (AP) supine di Instalasi Radiologi
menyebabkan pankreatitis akut, pasien usia Pusat dan digunakannya proyeksi Antero
lanjut yang memiliki gagal jantung, atau Posterior (AP) tegak, proyeksi AP/PA thorak
aspirasi pneumonia dapat mengikuti muntah tegak dan proyeksi Antero Posterior (AP)
berkepanjangan pada obstruksi usus), dan supine di Instalasi Radiologi Emergency serta
apabila radiografi thorak normal dapat mengangkatnya sebagai Karya Tulis Ilmiah
digunakan sebagai dasar yang sangat penting, dengan judul “PROSEDUR PEMERIKSAAN
komplikasi toraks pasca operasi dan abses RADIOGRAFI ABDOMEN AKUT PADA
subphrenic relatif umum setelah operasi KASUS ILEUS OBSTRUKSI DI INSTALASI
darurat untuk abdomen akut, dibandingkan RADIOLOGI RSUP DR. HASAN SADIKIN
dengan radiograf sebelumnya yang normal BANDUNG”.
memungkinkan perubahan baru untuk
dideteksi, sehingga memungkinkan sebagai 2. Metode
diagnosis dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Persiapan pasien yang dilakukan pada penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
pemeriksaan abdomen akut yaitu hanya kasus yang dilaksanakan pada bulan Mei
melepas benda-benda yang dapat 2017 di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Hasan
menimbulkan gambaran radioopak pada Sadikin Bandung. Subyek penelitian adalah
area yang akan diperiksa dan melepaskan Radiografer berjumlah empat orang dengan
pakaian kemudian-memakai baju pasien kriteria radiografer yang memiliki masa kerja
lama atau senior dengan masa kerja minimal diperiksa dan melepaskan pakaian
5 tahun dan atau radiografer yang melakukan kemudian memakai baju pasien yang
pemeriksaan ini, dokter spesialis radiologi telah disediakan. Pasien harus berada
berjumlah dua orang dengan kriteria dokter posisi tegak minimum 5 menit sebelum
spesialis radiologi di Instalasi Radiologi diekspos (agar udara bebas dapat naik
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang atau cairan abnormal terakumulasi),
bertugas membaca hasil radiograf, dokter jika memungkinkan dianjurkan 10-20
pengirim berjumlah dua orang dengan menit. Hal ini dilakukan untuk
kriteria dokter yang mengirimkan permintaan memperlihatkan potensi udara dengan
foto rontgen dari poliklinik dan Instalasi jumlah yang sedikit dalam rongga
Emergency untuk dilakukan pemeriksaan intraperitoneal. Tidak ada
radiografi abdomen akut pada kasus Ileus permasalahan dalam persiapan pasien,
obstruksi. Pasien berjumlah dua orang dengan karena pemeriksaan ini merupakan
kriteria pasien yang memiliki indikasi pemeriksaan radiografi tanpa
dilakukannya pemeriksaan radiografi menggunakan media kontras dan
abdomen akut dengan kasus Ileus obstruksi. dilakukan secara mendadak sehingga
Metode pengambilan data dilakukan dengan tidak memerlukan persiapan khusus.
cara observasi, wawancara mendalam dan Pasien dengan klinis abdomen akut
dokumentasi. Pengolahan dan analisis data perlu mendapatkan penanganan secara
dilakukan dengan analisis interactive model cepat. Melepaskan benda-benda seperti
yaitu dilakukan dengan cara pengumpulan kancing baju, peniti, resleting, bros dan
data, reduksi data, penyajian data dan bila memungkinkan mengganti
penarikan kesimpulan. pakaian dengan baju pasien yang telah
disediakan dilakukan dengan tujuan
3. Hasil dan Pembahasan tidak mengganggu gambaran
a. Prosedur Pemeriksaan Radiografi radiograf. Karena benda-benda tersebut
Abdomen Akut Pada Kasus Ileus Obstruksi dapat menimbulkan gambaran
di Instalasi Radiologi Pusat RSUP Dr. radioopak apabila masuk dalam
Hasan Sadikin Bandung lapangan penyinaran dan akan
1) Persiapan Pasien mengganggu penilaian dari informasi
Tidak ada persiapan khusus bagi diagnostik.
pasien seperti puasa, hanya saja 2) Persiapan Alat
sebelum dilakukan pemeriksaan Persiapan alat yang dibutuhkan
radiografi abdomen akut pada kasus dalam pemeriksaan radiografi
Ileus obstruksi di Instalasi Radiologi abdomen akut pada kasus Ileus
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung obstruksi di Instalasi Radiologi RSUP
benda-benda yang dapat menimbulkan Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah
gambaran radioopak pada daerah yang pesawat sinar-X siap pakai, kaset
akan diperiksa dilepas serta pasien di ukuran 35 x 43 cm sebanyak 3 buah (di
dianjurkan duduk tegak selama Instalasi Radiologi Pusat), ukuran 35 x
minimal 15 menit untuk proyeksi 43 cm sebanyak 3 buah (di Instalasi
Antero Posterior (AP) tegak dan di Radiologi Emergency), grid sesuai
Instalasi Radiologi Pusat dianjurkan dengan ukuran kaset yang digunakan,
untuk tidur miring ke kiri selama imobilisasi/pengganjal, Computer
minimal 15 menit untuk proyeksi Left Radiography (CR). Menurut Bontrager
Lateral Decubitus. Menurut Bontrager (2014) persiapan alat yang dibutuhkan
(2014) persiapan pasien pada yaitu pesawat sinar-X yang siap
pemeriksaan abdomen akut yaitu dipakai, kaset berukuran 35 x 43 cm (14
hanya melepas benda-benda yang x 17 inchi), gunakan moving atau
dapat menimbulkan gambaran stasioner grid atau bucky, marker R atau
radioopak pada area yang akan L sesuai dengan posisi tubuh yang
6. Bapak Pramudya Gustianto, S.ST, MMRS, Scanlon Valerie C, Sanders Tina. 2007. Buku
selaku Kepala Ruangan SMF Radiologi Ajar Anatomi Dan Fisiologi (Essentials of
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Anatomy and Physiology). Jakarta : EGC.
7. Mba Dini Anggraeni, Amd. Rad, selaku Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk
pembimbing lapangan dalam penyusunan Pemula.. Alih Bahasa : James Veldman.
Karya Tulis Ilmiah di Instalasi Radiologi editor edisi Bahasa Indonesia Palupi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Widyastuti. Jakarta : EGC.
8. Dokter Radiolog, Resident, Radiografer, Sutton, David. 2003. Textbook of Radiology And
Staf dan Karyawan di Instalasi Radiologi Imaging. Volume One. Seventh Edition.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. London : Churchill Livingstone.
9. Dosen pengajar serta Staff Karyawan Suwismo, Adi S. 2015. Prosedur Pemeriksaan
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radiografi Abdomen Akut Pada Kasus
Radioterapi Purwokerto Jurusan Teknik Abdominal Plain di Instalasi Radiologi
Radiodiagnostik dan Radioterapi RSUD Cilacap. Teknik Radiodiagnostik
Politeknik Kesehatan Kemenkes dan Radioterapi. Poltekkes Semarang.
Semarang. Yulianto, Dwi. 2012. Pemeriksaan Radiografi
10. Seluruh pihak yang turut membantu BNO 2 Posisi Dengan Dugaan Ileus
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Obstruksi di Instalasi Radiodiagnostik
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
6. Daftar Pustaka Margono Soekarjo Purwokerto. Teknik
Bontrager, Kenneth L dan Lampignano, John Radiodiagnostik dan Radioterapi.
P. 2014. Textbook of Radiographic Poltekkes Semarang.
Positioning and Related Anatomy. Eighth
Edition. Mosby Inc : USA.
Frank, Eugine. D. 2016. Merril’s Atlas of
Radiographic Positioning & Radiologic
Prosedures. Volume Two. Thirteenth
Edition. St Lois CV Mosby Company :
USA
Gans, Sarah L, et al. (2015, January) Guideline
For The Diagnostic Pathway In Patients
With Acute Abdominal Pain. Academic
Medical Centre : Amsterdam.
http://www.karger.com/Article/PDF/3
71583 . Diakses pada tanggal 9 Maret
2017, 20.30 WIB
Indrayani, Margaretha N. 2013. Diagnosis Dan
Tatalaksana Ileus Obstruktif. e-Jurnal
Medika Udayana.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/a
rticle/view/5113/3903 . Diakses pada
tanggal 8 Maret 2017, 13.00 WIB
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. 2006.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Alih Bahasa : dr. Brahm U.
Jakarta : EGC.
Rasad, Sjahriar. 2009. Radiologi Diagnostik.
Jakarta : Balai Penerbit FK UI.