Abstrak
Radiasi sinar-X merupakan suatu bentuk gelombang elektromagnetik yang dapat melewati ruang
hampa dan mendispersi energi. Pemanfaatan radiasi sinar-X di bidang kedokteran gigi salah satunya
yaitu untuk penegakan diagnosis. Selain bermanfaat, radiasi sinar-X juga dapat menimbulkan risiko
berupa kerusakan pada sel, jaringan, dan organ. Risiko tersebut dapat terjadi pada operator ataupun
pasien, termasuk ibu hamil yang menjalani perawatan dengan menggunakan radiasi sinar-X. Risiko
radiasi sinar-X pada ibu hamil dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang risiko radiasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek radiasi sinar-X
di bidang kedokteran gigi pada saat kehamilan di praktik bidan swasta Desa Suka Damai Kecamatan
Lueng Bata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan subjek menggunakan
metode purposive sampling dan sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan
pembagian kuisioner kepada subjek penelitian yang telah diberi informed consent. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil sebanyak 30 subjek tentang efek radiasi sinar-X
di bidang kedokteran gigi pada saat kehamilan di praktik bidan swasta Desa Suka Damai Kecamatan
Lueng Bata Banda Aceh dengan kategori baik adalah 20%, cukup 36,7%, kurang 16,7%, dan buruk
26,7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tersebut dominan dalam
kategori cukup.
Kata Kunci: Radiasi Sinar-X Kedokteran Gigi, Ibu Hamil, Pengetahuan
Abstract
X-rays radiation is an electromagnetic wave that can pass through space and disperse the energy. One
of utilization of X-rays radiation in dentistry is diagnostic procedures. In addition, X-rays radiation
can also cause some risks, such as cell, tissue, and organ damage. These risks can damage to operators
and patients, including pregnant woman who are having treatment using X-rays radiation. The risks of
X-rays radiation to pregnant woman can be caused by the lack of knowledge about radiation risk. This
research aims to observe the knowledge level of pregnant woman about X-rays radiation effects in
dentistry during pregnancy in private midwifery practice Desa Suka Damai Kecamatan Lueng Bata
Banda Aceh. The type of this study was descriptive. The subjects were chosen with purposive
sampling method obtained to match the inclusion on criteria. Collecting data was done by using
questionnaire and distributed to subject who have given the informed concent. The result of this
research showed that knowledge level of 30 subjects pregnant woman about X-rays radiation effects
in dentistry during pregnancy in private midwifery practice Desa Suka Damai Kecamatan Lueng Bata
Banda Aceh which has good category was 20%, fair 36,7%, poor 16,7%, and very poor 26,7%, so it
can be concluded that knowledge level of these pregnant woman are dominantly fair.
Keyword: X-Rays Radiation in Dentistry, Pregnant Woman, Knowledge.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian orang (36,7%), kurang sebanyak 5 orang
Berdasarkan Pendidikan (16,7%), dan buruk sebanyak 8 orang (26,7%).
Pendidikan Jumlah
Persentase Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu
Terakhir (orang)
SD 1 3,3% Hamil Tentang Efek Radiasi Sinar-X di Bidang
Kedokteran Gigi pada Saat Kehamilan
SMP 1 3,3%
Berdasarkan Usia
SMA 11 36,7%
D-3 5 16,7% Tingkat Pengetahuan
S-1 11 36,7% Usia Total
Baik Cukup Kurang Buruk
S-2 1 3,3% 21-25 2 3 1 1 7
Total 30 100% tahun (6,7%) (10%) (3,3%) (3,3%) (23,3%)
26-30 1 7 3 4 15
tahun (3,3%) (23,3%) (10%) (13,3%) (50%)
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 31-35 2 1 0 2 5
subjek, subjek dengan pendidikan terakhir SD tahun (6,7%) (3,3%) (0%) (6,7%) (16,7%)
sebanyak 1 orang (3,3%), SMP sebanyak 1 36-40 1 0 1 1 3
tahun (3,3%) (0%) (3,3%) (3,3%) (10%)
orang (3,3%), SMA sebanyak 11 orang 6 11 5 8 30
Total
(36,7%), D-3 sebanyak 5 orang (16,7%), S-1 (20%) (36,7%) (16,7%) (26,7%) (100%)
sebanyak 11 orang (36,7%), dan S-2 sebanyak
1 orang (3,3%). Tabel 5.5 menunjukkan bahwa subjek
usia 21-25 tahun dengan kategori baik
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian sebanyak 2 orang (6,7%), cukup sebanyak 3
Berdasarkan Pekerjaan orang (10%), kurang sebanyak 1 orang (3,3%),
Jumlah Persentase dan buruk sebanyak 1 orang (3,3%). Subjek
Pekerjaan
(orang) (%) usia 26-30 tahun dengan kategori baik
Ibu Rumah Tangga (IRT) 14 46,7% sebanyak 1 orang (3,3%), cukup sebanyak 7
Mahasiswi 1 3,3% orang (23,3%), kurang sebanyak 3 orang
Pegawai kontrak 2 6,7%
Pegawai swasta 3 10%
(10%), dan buruk sebanyak 4 orang (13,3%).
Pegawai Negeri Sipil Subjek usia 31-35 tahun dengan kategori baik
(PNS) 7 23,3% sebanyak 2 orang (6,7%), cukup sebanyak 1
Wiraswasta 3 10% orang (3,3%), tidak ada subjek untuk kategori
Total 30 100% kurang, dan buruk sebanyak 2 orang (6,7%).
Subjek usia 36-40 tahun dengan kategori baik
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 30 sebanyak 1 orang (3,3%), tidak ada subjek
subjek penelitian terdapat subjek IRT untuk kategori cukup, kurang sebanyak 1
sebanyak 14 orang (46,7%), mahasiswi orang (3,3%), dan buruk sebanyak 1 orang
sebanyak 1 orang (3,3%), pegawai kontrak (3,3%).
sebanyak 2 orang (6,7%), pegawai swasta
sebanyak 3 orang (10%), PNS sebanyak 7 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu
orang (23,3%), dan wiraswasta sebanyak 3 Hamil Tentang Efek Radiasi Sinar-X di
orang (10%), Bidang Kedokteran Gigi pada Saat
Kehamilan Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Pen- Tingkat Pengetahuan
didik- Total
Hamil Tentang Efek Radiasi Sinar-X di Baik Cukup Kurang Buruk
an
Bidang Kedokteran Gigi pada Saat SD 0 (%) 0 (%) 0 (0%) 1 (3,3%) 1 (3,3%)
Kehamilan SMP 0 (%) 0 (%) 0 (%) 1 (3,3%) 1 (3,3%)
1 2 11
Tingkat Pengetahuan SMA 2 (6,7%) 6 (20%)
(3,3%) (6,7%) (36,7%)
Kriteria Total
Baik Cukup Kurang Buruk 2
D-3 3 (10%) 0 (%) 0 (%) 5 (16,7%)
6 11 5 8 30 (6,7%)
Pengetahuan
(20%) (36,7%) (16,7%) (26,7%) (100%) 5 11
S-1 3 (10%) 3 (10%) 0 (%)
(16,7%) (36,7%)
1
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa tingkat S-2 0 (%)
(3,3%)
0 (%) 0 (%) 1 (3,3%)
pengetahuan subjek tentang efek radiasi sinar- Total 6 (20%)
11(36,7 5(16,7 8(26,7 30
X di bidang kedokteran gigi pada saat %) %) %) (100%)
kehamilan di praktik bidan swasta Desa Suka
Damai Kecamatan Lueng Bata yaitu baik Tabel 5.6 menunjukan bahwa subjek
sebanyak 6 orang (20%), cukup sebanyak 11 dengan pendidikan terakhir SD tidak memiliki
subjek pada kategori baik, cukup, dan kurang, (3,3%). Subjek dengan pekerjaan sebagai PNS
sedangkan kategori buruk sebanyak 1 orang dengan kategori baik sebanyak 3 orang (10%),
(3,3%). Subjek dengan pendidikan terakhir cukup sebanyak 4 orang (13,3%), sedangkan
SMP dengan kategori baik, cukup, dan kurang kurang dan buruk tidak ada. Subjek dengan
tidak ada, sedangkan kategori buruk sebanyak pekerjaan sebagai wiraswasta dengan kategori
1 orang (3,3%). Subjek dengan pendidikan baik sebanyak 1 orang (3,3%), tidak ada
terakhir SMA dengan kategori baik sebanyak 1 subjek pada kategori cukup, kurang sebanyak
orang (3,3%), cukup sebanyak 2 orang (6,7%), 1 orang (3,3%) dan buruk sebanyak 1 orang
kurang sebanyak 2 orang (6,7%), dan buruk 6 (3,3%).
orang (20%). Subjek dengan pendidikan
terakhir D-3 dengan kategori baik sebanyak 2 PEMBAHASAN
orang (6,7%), cukup sebanyak 3 orang (10%), Penelitian ini dilakukan di praktik bidan
dan tidak ada subjek untuk kategori kurang swasta Desa Suka Damai Kecamatan Lueng
dan buruk. Subjek dengan pendidikan terakhir Bata Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan
S-1 dengan kategori baik sebanyak 3 orang untuk melihat tingkat pengetahuan ibu hamil
(10%), cukup sebanyak 5 orang (16,7%), tentang efek radiasi sinar-X pada saat
kurang sebanyak 3 orang (10%) dan tidak ada kehamilan.
subjek untuk kategori buruk. Subjek dengan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa subjek
pendidikan terakhir S-2 dengan kategori baik, dengan usia 26-30 tahun paling banyak yaitu
kurang dan buruk tidak ada, sedangkan sebanyak 15 orang (50%) dibandingkan subjek
kategori cukup sebanyak 1 orang (3,3%). dengan rentang usia 21-25 tahun yaitu
sebanyak 7 orang (23,3%), 31-35 tahun yaitu
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu sebanyak 5 orang (16,7%), dan 36-40 tahun
Hamil Tentang Efek Radiasi Sinar-X di yaitu sebanyak 3 orang (10%). Menurut
Bidang Kedokteran Gigi pada Saat
Kehamilan Berdasarkan Pekerjaan pendapat peneliti, hal ini dapat disebabkan
karena pada subjek dengan usia 26-30 tahun
Tingkat Pengetahuan
Pekerjaan
Baik Cukup Kurang Buruk
Total merupakan wanita usia subur. Wanita usia
2 5 4 14 subur (WUS) merupakan wanita dengan usia
IRT 3 (10%)
(6,7%) (16,7%) (13,3%) (46,7%) yang baik untuk kehamilan berkisar 20-35
1
Maha-siswi 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (3,3%)
(3,3%)
tahun, selain itu pada usia 26-30 tahun alat
Pegawai 2 reproduksi wanita dan kejiwaannya telah
0 (0%) 1 (3,3%) 1 (3,3%) 0 (0%)
kontrak (6,7%) berkembang dan berfungsi secara maksimal
Pegawai 3
swasta
0 (0%) 1 (3,3%) 0 (0%) 2 (6,7%)
(10%)
sehingga dapat mengurangi risiko yang terjadi
3 4 7 selama hamil.16
PNS 0 (0%) 0 (0%)
(10%) (13,3%) (23,3%) Tabel 5.2 menunjukkan bahwa subjek
Wira- 1 3
swasta (3,3%)
0 (0%) 1 (3,3%) 1 (3,3%)
(10%) dengan pendidikan terakhir SMA dan S-1
Total
6 11 5 8 30 lebih banyak yaitu masing-masing 11 orang
(20%) (36,7%) (16,7%) (26,7%) (100%) (36,7%) daripada subjek dengan pendidikan
terakhir SD, SMP, dan S-2 yaitu masing-
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa subjek masing 1 orang (3,3%), dan D-3 yaitu 5 orang
dengan pekerjaan sebagai IRT dengan kategori (16,7%). Menurut pendapat peneliti, hal ini
baik sebanyak 2 orang (6,7%), cukup sebanyak dapat dikarenakan oleh faktor pengalaman
5 orang (16,7%), kurang sebanyak 3 orang yang baik dari kehamilan sebelumnya terhadap
(10%), dan buruk sebanyak 4 orang (13,3%). praktik bidan swasta tersebut, dengan
Subjek dengan pekerjaan sebagai mahasiswi pengalaman yang baik akan meningkatkan
dengan kategori baik, cukup, dan kurang tidak pemahaman seseorang terhadap suatu objek
ada, sedangkan buruk sebanyak 1 orang tertentu.17 Namun juga dapat disebabkan oleh
(3,3%). Subjek dengan pekerjaan sebagai faktor wanita usia subur (WUS), karena pada
pegawai kontrak dengan kategori baik dan subjek dengan pendidikan terakhir SMA dan
buruk tidak ada, sedangkan cukup sebanyak 1 S-1 merupakan subjek dengan usia berkisar
orang (3,3%) dan kurang sebanyak 1 orang 21-35 tahun, hanya 1 orang subjek yang
(3,3%). Subjek dengan pekerjaan sebagai berusia masing-masing 36 tahun, 37 tahun, dan
pegawai swasta dengan kategori baik dan 40 tahun.16
kurang tidak ada, sedangkan cukup sebanyak 1
orang (3,3%) dan buruk sebanyak 1 orang
94 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(2): 91-97
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa subjek sehingga tidak sesuai dengan teori Iqbal
dengan pekerjaan sebagai IRT lebih banyak (2007) yang menyatakan bahwa apabila usia
yaitu 14 orang (46,7%) daripada subjek bertambah, maka akan lebih banyak informasi
dengan pekerjaan sebagai mahasiswi yaitu 1 dan pengalaman yang didapat (cit. Siolimbona,
orang (3,3%), pegawai kontrak yaitu 2 orang 2016).20 Selain itu, hal tersebut juga tidak
(6,7%), pegawai swasta dan wiraswasta yaitu sesuai dengan teori Notoatmodjo (2005) yang
masing-masing 3 orang (10%), dan PNS yaitu menyatakan bahwa usia dapat mempengaruhi
7 orang (23,3%). Menurut pendapat peneliti, tingkat kematangan seseorang dalam berpikir.
hal ini dapat disebabkan karena lokasi dari Pola pikir dan daya tangkap akan semakin
praktik bidan swasta yang terletak jauh dari berkembang seiring dengan bertambahnya
kota, sehingga ibu hamil yang berprofesi usia, sehingga pengetahuan yang diperoleh
sebagai IRT lebih mudah berkunjung ke akan semakin membaik.21-23 Hal ini dapat
praktik bidan swasta tersebut dibandingkan ibu disebabkan oleh adanya faktor pengalaman,
hamil dengan profesi lainnya.18 seperti pengalaman pernah melakukan foto
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa frekuensi röentgen gigi. Pengalaman akan meningkatkan
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek pemahaman seseorang terhadap suatu objek
radiasi sinar-X di bidang kedokteran gigi pada atau informasi tertentu, sehingga dapat
saat kehamilan dengan kategori baik yaitu meningkatkan tingkat pengetahuan
sebanyak 6 orang (20%), cukup 11 orang seseorang.17
(36,7%), kurang 5 orang (16,7%), dan buruk 8 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa kriteria
orang (26,7%). Berdasarkan hasil penelitian baik, cukup, dan kurang didominasi oleh
tersebut sebanyak 13 subjek (43,4%) dari 30 subjek dengan pendidikan terakhir S-1 yaitu 3
subjek tidak mengerti tentang radiasi sinar-X orang (10%), 5 orang (16,7%), dan 3 orang
atau foto röentgen di bidang kedokteran gigi (10%), sedangkan kriteria buruk didominasi
dan pengaruhnya terhadap kehamilan. oleh subjek dengan pendidikan terakhir SMA
Menurut pendapat peneliti, hal ini disebabkan yaitu 6 orang (20%). Kemudian subjek dengan
karena kurangnya sosialisasi tentang radiasi pendidikan terakhir SD dan SMP memperoleh
sinar-X atau foto röentgen di bidang kriteria buruk, sedangkan pada pendidikan
kedokteran gigi dan pengaruhnya terhadap terakhir D-3, S-1, dan S-2 tidak ada subjek
kehamilan, sehingga masyarakat kurang yang terdapat pada kriteria buruk. Hal ini
memperoleh informasi mengenai hal tersebut. menunjukkan bahwa semakin tinggi
Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi pendidikan seseorang, maka tingkat
Aceh tahun 2015 bahwa tidak ada pelayanan pengetahuan akan semakin tinggi, sesuai
kesehatan yang membahas mengenai radiasi dengan teori Mubarok (2007) yang
sinar-X dan pengaruhnya terhadap menyatakan semakin tinggi pendidikan
kehamilan.19 Selain itu, dapat juga disebabkan seseorang, maka semakin mudah menerima
karena kurangnya minat masyarakat untuk informasi sehingga semakin banyak pula
mencari informasi mengenai radiasi sinar-X pengetahuan kesehatan yang dimiliki (cit.
atau foto röentgen di bidang kedokteran gigi Nondyawati, 2015).23 Hal ini juga sesuai
serta pengaruhnya terhadap kehamilan. dengan teori Soeitoe (2000) yang
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa subjek mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat
dengan rentang usia 21-25 tahun dan 31-35 pendidikan seseorang, semakin mudah
tahun dengan kategori baik lebih banyak yaitu menerima informasi sehingga semakin banyak
masing-masing 2 orang (6,7%) dibandingkan pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya
subjek dengan rentang usia 26-30 tahun dan pendidikan yang kurang akan menghambat
36-40 tahun yaitu 1 orang (3,3%), sementara perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-
untuk kategori buruk lebih banyak pada nilai yang baru diperkenalkan (cit. Eka,
rentang usia 26-30 tahun yaitu sebanyak 4 2014).21
orang (13,3%), dibandingkan subjek dengan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa kriteria
rentang usia 31-35 tahun yaitu 2 orang (6,7%), baik didominasi oleh PNS yaitu sebanyak 3
usia 21-25 tahun dan 36-40 tahun masing- orang (10%) dan kriteria buruk didominasi
masing 1 orang (3,3%). Hal ini menunjukkan oleh subjek dengan pekerjaan sebagai IRT
bahwa tingkat pengetahuan tidak dapat sebanyak 4 orang (13,3%). Hal ini
ditentukan berdasarkan usia seseorang, menunjukkan bahwa lingkungan kerja juga
Dose. Serbian Journal of Electrical 21. Eka YC, Kristiawati, Diyan P. Faktor-
Engineering. 2009. 6(3): 489. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
10. Gajendra S, Kumar JV. Oral Health and Kader KIA dalam Deteksi Dini
Pregnancy: A Preview. Oral Health. Perkembangan Balita di Posyandu
2006; 96(9): 81-7. Wilayah Kerja Puskesmas Babat
11. Decker RT, Mobley C, Epstein JB. Lamongan. Indonesian Journal of
Nutrition and Oral Medicine. 2 ed. New Community Health Nursing. 2014; 2(2):
York: Springer. 2014: 20-2 59-60.
12. Faller RV. Assessment of Oral Health: 22. Maulina R. Faktor-Faktor yang
Diagnostic Techniques and Validation Berhubungan dengan Pengetahuan
Criteria. Monographs in Oral Science. tentang Pap Smear pada Wanita Usia
2000; 17: 34-35. Subur (WUS) di Kemukiman Lamnga
13. Abdalla I, Elshikh M. Effect of Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten
Radiation on Pregnancy. International Aceh Besar. Jurnal Kesehatan
Journal of Medicine and Medical Masyarakat. 2012: 6-7.
Sciences. 2015; 7(5): 98-9. 23. Nondyawati KA. Hubungan
14. Niederhuber JE, Armitage JO, Pengetahuan dan Sikap dengan Motivasi
Doroshow JH, Kastan MB, Tepper JE. Keluarga dalam Memberikan Dukungan
Abeloff's Clinical Oncology. 5 ed. pada Klien Gangguan Jiwa. Jurnal
Philadelphia: Elsevier. 2014: 876. Ilmiah. 2015: 5-7.
15. Dwipayana CAW. Proteksi Radiasi 24. Elisa. Usia, Pendidikan, Pekerjaan dan
dalam Radiologi Diagnostik Bagi Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida
Wanita Usia Subur dan Wanita Hamil. Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Trimester III di Wilayah Puskesmas
Jateng dan DIY. Yogyakarta. 2015: 136. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat
16. Iskandar FN, Puspitaningrum D, Kabupaten Semarang. Jurnal
Mulyanti L. Hubungan Antara Sikap Keperawatan Maternitas. 2014; 2(2):
Wanita Usia Subur (Usia 20-35 Tahun) 87.
Terhadap Perilaku Pencegahan 25. Alwi I. Kriteria Empirik dalam
Servisitis Dengan Pemeriksaan Skrining Menentukan Ukuran Sampel pada
di Kelurahan Kalibanteng Kulon Pengujian Hipotesis Statistika dan
Lebdosari Semarang Tahun 2013. Analisis Butir. Jurnal Formatif. 2(2):
Jurnal Unimus. 2013: 3. 141.
17. Nursalam, Efendi F. Pendidikan dalam 26. Susetyo B. Statistika untuk Analisis
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Data Penelitian. Bandung: PT Refika
2008: 212-3. Aditama. 2010: 138-40.
18. Naimah. Tinjauan Yuridis Kewenangan
Bidan Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
1464/MENKES/KES/ PER/2010
Tentang Penyelenggaraan Praktik
Bidan. Jurnal Kesehatan dan Budaya
“HIKMAH”. 2014; 7(2): 2.
19. Anonim. Profil Kesehatan Provinsi
Aceh 2015. Dinas Kesehatan Provinsi
Aceh Bidang Program dan Pelaporan:
Banda Aceh. 2015: 1-85.
20. Siolimbona A. Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pen-
damping ASI (MP-ASI) Anak Usia 6-24
Bulan di Dusun Pedes, Bantul,
Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Diet Etik
Indonesia. 2016; 4(1): 60.