Anda di halaman 1dari 99

GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP


DI PUSKESMAS NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Putri Tiara El Saby

NIM S16175

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020
GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP
DI PUSKESMAS NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Putri Tiara El Saby

NIM S16175

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Putri Tiara El Saby
NIM : S16175

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.

Surakarta, 31 Agustus 2020


Yang membuat pernyataan,

(Putri Tiara Elsaby)


NIM S16175

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP
DI PUSKESMAS NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

Oleh :

Putri Tiara El Saby

NIM S16175

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji.

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Ns. Wahyu Rima Agustin,S.Kep, M.Kep Ns. Prima Trisna Aji, M.Kep
NIK. 201279102 NIK. 0622038701

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan judul “Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal Kabupaten
Sragen” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini masih
terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk
memperbaiki dan menyempurnakan penulisaan selanjutnya. Ucapan terimakasih
yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ns. Setiyawan, M.Kep selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta
2. Ns. Atiek Murharyati, M.Kep selaku dekan fakultas ilmu kesehatan uiversitas
kusuma husada Surakarta
3. Ns. Yunita Wulandari, M.Kep Selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan
4. Ns. Wahyu Rima Agustin, M. Kep., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan-masukan dan inspirasi selama penyusunan proposal
skripsi.
5. Ns. Prima Trisna Aji, M.Kep selaku pembimbing pendamping yang telah
banyak memberikan masukan dan motivasi demi terselesaikannya
penyusunan proposal skripsi ini.
6. Segenap dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma
Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan wawasannya serta
ilmu yang bermanfaat.
7. Kepala Puskesmas serta staf Puskesmas Ngrampal Sragen yang telah
memberikan ijin, mendukung dan membantu dalam proses penelitian.
8. Responden yang telah bersedia terlibat dalam penelitian

iv
9. Keluarga tercinta terutama Bapak, Ibu dan Keluarga yang telah memberikan
dukungan doa, materi dalam pembuatan skripsi ini serta selalu memberikan
semangat dan kasih sayang sepanjang waktu.
10. Sahabat saya Ambar, Yudhi, Tatik, dan Yesi, yang telah banyak membantu,
menghibur dan menjadi partner perjalanan saya selama perkuliahan.
11. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas
Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spirit
Akhirnya penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
keperawatan.

Surakarta, 31 Agustus 2020

Penulis

DAFTAR ISI

v
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................... 4
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori................................................................................ 6
2.1.1 Definisi Caring .................................................................. 6
2.1.2 Nilai-Nilai Caring.............................................................. 9
2.1.3 Komponen Caring.............................................................. 9
2.1.4 Manfaat Caring.................................................................. 10
2.1.5 Caring dalam praktik keperawatan.................................... 11
2.1.6 Faktor-Faktor Caring......................................................... 14
2.1.7 Karakteristik Caring.......................................................... 16
2.1.8 Atribut Caring Dalam Keperawatan.................................. 18
2.1.9 Alat Ukur Caring............................................................... 20
2.2 Kerangka Teori.............................................................................. 21
2.3 Kerangka Konsep........................................................................... 22
2.4 Hipotesis........................................................................................ 22
2.5 Keaslian Penelitian........................................................................ 23

vi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan rancangan Penelitian.................................................... 25
3.2 Populasi dan Sampel.................................................................... 25
3.2.1 Populasi .......................................................................... 25
3.2.2 Sampel............................................................................. 26
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 26
3.3.1 Tempat............................................................................. 26
3.3.2 Waktu............................................................................... 26
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala
Pengukuran.................................................................................. 27
3.5 Alat dan Jenis Pengumpulan Data............................................... 28
3.5.1 Instrumen Penelitian........................................................ 28
3.5.2 Proses Pengumpulan Data............................................... 28
3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data................................ 30
3.6.1 Teknik Pengolahan Data.................................................. 30
3.6.2 Analisa Data..................................................................... 31
3.7 Etika Penelitian............................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Analisa Univarit................................................................. 37
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden............................................................. 40
5.1.1 Jenis Kelamin................................................................... 40
5.1.2 Umur................................................................................ 41
5.1.3 Tingkat Pendidikan.......................................................... 43
5.1.4 Kuesioner caring perawat................................................ 46
5.2 Keterbatasan Penelitian............................................................... 47

BAB VI PENUTUP

vii
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 49
6.2 Saran............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

viii
Nomor Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Keaslian Penelitian 23
3.1 Definisi Operasional 27
4.1 Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin 37
4.2 Distribusi frekuensi responden menurut umur 38
4.3 Distribusi frekuensi responden menurut tingkat 38
pendidikan
4.4 Hasil kuisioner caring 39

ix
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman


2.1 Kerangka Teori 21
2.2 Kerangka Konsep 22

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan
Lampiran
1 Usulan Topik Penelitian (F.01)
2 Pernyataan Pengajuan Judul Skripsi (F.02)
3 Pengajuan Pergantian Judul Skripsi (F.03)
4 Pengajuan Studi Pendahuluan (F.04)
5 Surat Ijin Studi Pendahuluan ke Puskesmas Ngrampal Sragen
6 Pengajuan Ijin Penelitian (F.07) Surat
7 Surat Ijin Penelitian ke Kesbangpol Sragen
8 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kesbangpol Sragen
9 Surat Ijin Penelitian ke Bappelitbang Sragen
10 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Bappelitbang Sragen
11 Surat Ijin Penelitian ke Dinas Kesehatan Sragen
12 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Sragen
13 Surat Ijin Penelitian ke Puskesmas Ngrampal Sragen
14 Kuesioner A Biodata Responden
15 Surat Permohonan Untuk Berpartisipasi Sebagai Responden
Penelitian
16 Formulir Persetujuan Responden (Informed Concent)
17 Hasil Uji Statistik
18 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing Utama
19 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing Pendamping
20 Dokumentasi Penelitian

xi
Putri Tiara El Saby

ptiaraelsaby@gmail.com

GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS
NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

Abstrak

Perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan untuk kebutuhan rasa


aman pasien hendaknya menerapkan penggunaan caring. Caring merupakan
inti atau fokus dalam keperawatan sebagai bentuk praktik keperawatan
profesional.Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan professional
yang mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi
empat komponen yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu
sendiri. Perawat adalah suatu profesi yang mulia, untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring
atau kasih sayang.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran caring perawat dalam


memberikan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di puskesmas
ngrampal kabupaten sragen.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif dengan


menyebarkan kuesioner. Penelitian ini berjumlah 11 responden yang diambil
dengan metode sampling non probability sampling dengan menggunakan
teknik total sampling.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 10 responden (90,0%)


memiliki nilai caring cukup baik.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gambaran caring perawat


dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di puskesmas
ngrampal kabupaten sragen menunjukan gambaran caring perawat yang baik.

Kata kunci : Caring Perawat

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan untuk kebutuhan

rasa aman pasien hendaknya menerapkan penggunaan caring. Caring

merupakan inti atau fokus dalam keperawatan sebagai bentuk praktik

keperawatan profesional.Keperawatan merupakan salah satu bentuk

pelayanan professional yang mempunyai suatu paradigma atau model

keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu: manusia, kesehatan,

lingkungan dan perawat itu sendiri. Perawat adalah suatu profesi yang

mulia, untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk

memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan

interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang.

(Hidayati,2013).

Caring dalam keperawatan sangat diperlukan, tetapi belum semua

perawat melayani pasien dengan caring. Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Liu di China (2013) didapatkan dari survei kepada

595 pasien sebanyak 197 responden (33,11%) menyatakan caring perawat

cukup, dan 83 responden (13,95%) menyatakan caring perawat buruk (He

et al., 2013).

2
Di Indonesia sendiri caring menjadi salah satu penilaian bagi para

pengguna pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil survei kepuasan klien

pada beberapa Rumah Sakit di Jakarta menunjukan bahwa 14% klien tidak

puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan oleh

perilaku caring kurang baik(Kemenkes RI, dalam Abdul, 2015).

Riset dari beberapa Rumah Sakit di Indonesia menyatakan bahwa rata

– rata caring masih kurang, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah Klaten

3
2

didapatkan prosentase perilaku caring di Rumah sakit tersebut sebanyak 62%,

prosentase ini menunjukkan bahwa caring di Rumah sakit tersebut berada pada

kategori rendah (Sunardi, 2014). Penelitain lain yang dilakukan Sukesi (2013) di

Ruang Rawat Inap Permata Medika Semarang menyatakan bahwa 55,8% pasien

tidak puas dengan pelayanan yang di berikan oleh perawat (Sukesi, 2013).

Studi pendahuluan yang peneliti lakukan diruangan rawat inap

puskesmas ngrampal caring perawat didapatkan presentase pada bulan juni

sebanyak 93% pasien puas dengan pelayanan perawat di puskesmas

Ngrampal dan pada bulan juli didapatkan presentase 95% pasien puas

dengan pelayanan perawat di puskesmas Ngrampal sudah cukup baik

perawat memberi pelayanan kepada pasien dan keluarga dengan sopan dan

ramah, hasil wawancara saat peneliti di puskesmas Ngrampal partisipan K

mengatakan akreditas puskesmas madya.

Menurut Koutoukidis, Stainton, dan Hughson (2013) perawat yang

empati dan penuh perhatian secara signifikan dapat mengurangi kecemasan.

Perawat dapat membantu mengurangi kecemasan ini dengan memberikan

informasi yang lengkap dan tepat waktu, serta melalui penerapan perilaku

caring maka pasien akan merasakan nyaman selama perawatan dengan

adanya lingkungan perawatan yang terapeutik dan sikap perawat yang

penuh dengan perhatian sehingga akan mempercepat proses penyembuhan.

Dari hasil wawancara pada saat peneliti di puskesmas ngrampal,

menurut partisipan K didapatkan informasi bahwa dalam keseharian

perawat hanya sebagai rutinitas pekerjaan saja, misalnya memberikan obat


3

sesuai perintah dokter, saat partisipan ditanya apa itu caring dan

manfaatnya, menurut perawat K ada 3 perawat yang kurang maksimal

dalam memberikan pelayanan caring pada pasien. partisipan mampu

menjawab pertanyaan yang peneliti tanyakan menurut partisipan caring

yang ada di puskesmas ngrampal sudah dilakukan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal

Kabupaten Sragen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut maka dapat

dirumuskan permasalahnnya “Gambaran Caring Perawat Dalam

Memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas

Ngrampal Kabupaten Sragen”

1.3 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal Kabupaten Sragen

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik pasien yang dirawat di

ruangan rawat inap meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan di

Puskesmas Ngrampal Kabupaten Sragen

2. Mengetahui distribusi perilaku caring perawat di ruangan rawat inap


4

3. Mengetahui distribusi frekuensi perilaku caring perawat berdasarkan

karakteristik pasien di Puskesmas Ngrampal Kabupaten Sragen

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmu keperawatan

dan masukan bahan untuk peneliti selanjutnya yang terkait dalam caring

perawat .

1.4.2 Manfaat bagi puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan

dan wawasan tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan khususnya

gambaran caring perawat.

1.4.3 Manfaat bagi peneliti lain

Sebagai bahan rujukan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang

meneliti tentang caring perawat untuk mengetahui caring perawat.

1.4.4 Manfaat bagi peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

penelitian mengenai gambaran caring perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien rawat inap.

1.4.5 Manfaat Bagi Keperawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

perilaku caring yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien dan

mengetahui sejauh mana caring dilakukan oleh perawat dalam


5

melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien . Informasi dapat

digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi perawat untuk

menerapkan perilaku caring dalam melakukan asuhan keperawatan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Definisi Caring

Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia

berfikir, merasa dan mempunyai hubungan antar sesama, Caring secara

umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi

orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian,

perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang

merupakan kehendak keperawatan. (Potter & Perry, 2010).

Caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan

perbuatan seseorang (Nindya, 2014). Watson (2010) yang terkenal dengan

Theory of Human Caring mempertegas bahwa Caring sebagai jenis

hubungan dan transaksi yang diperlukan untuk meningkatkan dan

melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi

kesanggupan manusia untuk sembuh.

Winda (2014) menyatakan bahwa Caring merupakan pengetahuan

kemanusiaan, inti dari praktek keperawatan yang bersifat etik dan

filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku, Caring adalah cara yang

memiliki makna dan memotivasi tindakan.

6
7

Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan

memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan

rasa aman dan keselamatan pasien. Konsep Caring dibagi kedalam dua

domain utama. Salah satu konsep Caring berkenaan dengan sikap dan

emosi perawat, sementara konsep Caring yang lain terfokus pada aktivitas

yang dilakukan perawat saat melakukan fungsi keperawatannya. Caring

dalam keperawatan digambarkan sebagai proses interpersonal esensial

yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik

dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu

kepada resepien.

Caring merupakan jenis hubungan dan interaksi yang diperlukan

antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi

pasien sebagai manusia, Perilaku caring telah memerankan bagian penting

dalam dunia keperawatan, sejak dulu keperawatan selalu meliputi empat

konsep yang merupakan paradigma dalam dunia keperawatan yaitu:

Merawat adalah apa yang kita lakukan, manusia adalah sasaran dari apa

yang kita prioritaskan, kesembuhan pasien juga sangat tergantung

berdasarkan perawatan, pendampingan, bimbingan terhadap pasien

tersebutsaat pasien di lakukkan perawatan( Winda, 2014).

Caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang

berhubungan dengan orang, bimbingan, dukungan perilaku kepada

individu,keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi

kebutuhanaktual maupun potensial untuk meningkatkann kondisi dan


8

kualitaskehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari

care yangmenunjukan suatu rasa kepedulian. Caring sebagai bentuk

memberikanperhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang,

menghormati harga diridan kemanusiaan, komitmen untuk mencegah

terjadinya status kesehatanyang memburuk, memberi perhatian dan

menghormati orang lain(Nursalam, 2014).

Menurut Florence Nightingale dalam Adams, Lisa Y (2016) caring

adalah tindakan yang menunjukan pemanfaatan lingkungan pasien dalam

membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang

baik dan tenang kepada pasien. Caring tidak mempunyai pengertian yang

tegas, tetapi mengandung tiga makna yang tidak dapat dipisahkan, yaitu

perhatian, bertanggung jawab dan tegas. Caring merupakan fenomena

yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan

berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain. Jean Watson (2009)

caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan,

dan meningkatkan, hubungan emosional pada klien, keluarga.

Dari beberapa pengertian, caring secara umum adalah suatu tindakan

moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu perhatian, perasaan empaty,

dan kasih sayang kepada orang lain,dilakukan dengan cara memberikan

tindakan nyata, kepedulian, untuk meningkatkan kualitas dan kondisi

kehidupan orang tersebut.


9

2.1.2 Nilai-Nilai Caring

Menurut (Potter & Perry, 2010) menyatakan nilai-nilai yang

mendasari konsep Caring meliputi :

a. Manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang

terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami

dan dibantu). Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh

lingkungan sekitarnya dan menjadi bagian dari kelompok atau

masyarakat dan merasa mencintai.

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran, fungsi

fisikdan fungsi sosial. Kesehatan juga meenekankan pada fungsi

pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam

pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

c. Lingkungan

Tempat dan kondisi hunian kita ( udara, air, dan tanah)

akanmenentukan cara hidup, makanan, agen penyakit, keadaan sehat

dan kemampuan kita beradaptasi.

2.1.3 Komponen Caring

(Potter & Perry, 2010).menyatakan bahwa ada lima komponen

Caring. Kelima komponen tersebut adalah :

a. Compassion (kasih sayang) : adalah emberikan empati, memberikan

ketentraman dan kepercayaan


10

b. Competence : adalah ditunjukan melalui ilmu pengetahuan,

keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa tanggung

jawab terhadap profesi.

c. Confidence (kepercayaan diri) : adalah suatu keadaan untuk

memelihara hubungan antar manusia dengan penuh percaya diri.

Confidence dapat berupa ekspresi caring yang meningkatkan

kepercayaan tanpa mengabaikan kemampuan orang lain untuk tumbuh

dan menyampaikan kebenaran.

d. Concience (suara hati) : adalah standar moral yang tumbuh dari sistem

nilai humanistik altruistik berupa empati terhadap kesejahteraan orang

lain yang diterapkan oleh tingkah laku perawat.

e. Commitment (kasih sayang) : adalah tindakan yang dapat ditunjukan

dengan melakukan tugas secara konsekuen dan berkualitas terhadap

tugas, orang, karier yang dipilih.

2.1.4 Manfaat Caring

Caring mempunyai manfaat yang begitu besar dalam keperawatan dan

seharusnya tercermin dalam setiap interaksi perawat dengan klien, bukan

dianggap sebagai sesuatu yang sulit untuk diwujudkan dengan alasan

beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen asuhan keperawatan

ruangan yang kurang baik. Pemberian pelayanan keperawatan yang

didasari oleh perilaku Caring perawat mampu meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan. Penerapan Caring yang diintegrasikan dengan

pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan


11

dapat meningkatkan kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian

pelayanan kepada pasien (Potter & Perry, 2010).

Selain itu pelaksanaan Caring akan bermanfaat sebagai berikut :

a. Caring dapat menekankan harga diri individu, artinya dalam

melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu

menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan

klien sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat

kepada pasien

b. Memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi

keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa

pelayanan kesehatan

c. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan

d. Tindakan Caring dapat memberikan asuhan fisik dan memperhatikan

emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Potter

& Perry, 2010).

2.1.5 Caring dalam praktik keperawatan

Watson (2010) mengidentifikasi sepuluh carative faktor sebagai

pondasi dan kerangka kerja dalam praktik keperawatan. Dalam setiap

komponen menjelaskan hubungan yang dilakukan antara perawat dengan

pasien. Sepuluh carative factor tersebut adalah membentuk nilai

Humanistik-Altruistik yang dibangun dari pengalaman hidup, belajar dan

juga dapat ditingkatkan selama masa pendidikan perawat. Menciptakan

kepercayaan dan harapan yang digambarkan melalui peran perawat dalam


12

meningkatkan hubungan antara perawat-pasien yang lebih efektif dalam

meningkatkan kesehatan dan menolong pasien beradaptasi dengan keadaan

sehat sakit. Faktor ini merupakan gabungan dari nilai humanistic-altruistik

dalam memfasilitasi promosi kesehatan melalui pemberian asuhan

keperawatan secara holistik (Potter & Perry, 2010).

Perawat harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan pasien,

memperoleh informasi pasien yang dibutuhkan selama merawat pasien,

dan perawat harus mampu mendorong pasien untuk menemukan harapan.

Meningkatkan rasa sensitif pada diri sendiri dan orang lain dengan cara

meningkatkan kepekaan sehingga perawat bisa menerima keberadaan diri

sendiri dan orang lain. Membangun hubungan saling percaya dan

membantu antara perawat dan pasien sangat penting dalam pelaksanaan

Caring (Potter & Perry, 2010).

Hubungan saling percaya dapat meningkatkan penerimaan terhadap

ekspresi negatif dan positif, meningkatkan dan menerima ekspresi

perasaan positif dan negatif dengan cara mempersiapkan diri untuk

menerima ekspresi perasaan negatif ataupun positif dari pasien. Dalam

berhubungan dengan pasien, perawat harus mampu menunjukkan kesiapan

mengambil resiko saat berbagi dengan pasien (Potter & Perry 2010).

Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam

mengambil keputusan dengan cara menerapkan proses keperawatan secara

sistematis, membuat keputusan pemecahan masalah secara ilmiah dalam


13

menyelanggarakan pelayanan yang berfokus pada klien (Potter & Perry,

2011).

Peningkatan pembelajaran interpersonal yang merupakan konsep

penting yang membedakan antara Caring dan curing (Potter & Perry,

2010). Menyediakan dukungan, perlindungan dan perbaikan suasana

mental, fisik, sosial dan spiritual dengan cara menyadari lingkungan

internal dan eksternal berpengaruh terhadap kondisi sehat sakit klien.

Lingkungan internal meliputi keadaan mental dan spiritual, keadaan

sosiokultural, dan kepercayaan individu.Sedangkan lingkungan eksternal

ialah kenyamanan, privasi, keamanan, kebersihan, lingkungan yang

astetik. Sehingga perawat harus mampu membuat pemulihan suasana fisik

dan non fisik serta menciptakan kebersamaan, keindahan, kenyamanan.

Memberi bantuan dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan cara

membantu memenuhi kebutuhan dasar klien meliputi kebutuhan biofisik,

psikofisik, psikososial, dan kebutuhan intrapersonal klien dengan sepenuh

hati. Pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai sebelum

beralih ke tingkat yang selanjutnya (Potter & Perry, 2010).

Mengijinkan terjadinya kekuatan-kekuatan fenomenologis-

eksistensial. Fenomenologis diuraiakan sebagai suatu keadaan langsung

yang dapat membuat seseorang mengerti tentang situasi yang terjadi.

Watson (2010) mempertimbangkan bahwa faktor ini memang sulit untuk

dimengerti. Namun hal ini akan membawa perawat untuk memahami

dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga perawat dapat membantu


14

seseorang untuk memahami kehidupan dan kematian dengan melibatkan

kekuatan spiritual. Tujuan dari pelaksanaan carative factor oleh perawat

ialah memfasilitasi klien untuk meningkatkan kesehatan dengan upaya

pencegahan penyakit dengan cara mengajarkan klien meningkatkan

kesehatannya, menyediakan dukungan lingkungan, mengajarkan metode

penyelesaian masalah, dan membantu melakukan koping dan adaptasi

terhadap kehilangan (Potter & Perry, 2010).

2.1.6 Faktor-Faktor Caring

Sikap caring harus tercermin menurut Jhon white Son (2010)

sepuluh faktor karatif yang berasal dari nilai-nilai humanistik. Sepuluh

faktor tersebut adalah :

a. Pembentukan sistem nilai humanistik danaltruistik.

Perawat menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan

sesuatu kepada klien. Perawat juga memperlihatkan kemampuan

diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien. Dalam

keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan

yangmemperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai

kebutuhan bukan hanya sebagai nomor tempat tidur atau sebagai

seorang berpenyakit tertentu. Perawat yang menggunakan

pendekatan humanistik dalam praktiknya memperhitungkan semua

yang diketahuinya tentang pasien yangmeliputi pikiran, perasaan,

nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, perilaku dan bahasa tubuh.


15

b. Memberikan kepercayaan-harapan dengan cara memfasilitasi dan

meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik. Disamping itu,

perawat meningkatkan perilaku klien dalam mencari pertolongan

kesehatan.

c. Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan orang lain

Perawat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan klien,

sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan

bersikap wajar pada orang lain

d. Mengembangkan hubungan saling percaya

Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan

sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami klien.

Sehingga karakter yang diperlukan dalam faktor ini antara lain

adalah kongruen, empati, dan kehangatan

e. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif

klien. Perawat memberikan waktunya dengan mendengarkan

semua keluhan dan perasaan klien.

f. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk

pengambilan keputusan. Perawat menggunakan metoda proses

keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada

klien.

g. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal,

memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan

memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien.


16

h. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual

yang mendukung. Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan

internal dan eksternal klien terhadap kesehatan dan kondisi

penyakitklien.

i. Bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi. Perawat

perlu mengenali kebutuhan komprehensif diri dan klien.

Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih

ketingkat selanjutnya.

2.1.7 Karakteristik Caring

Karakteristik caring menurut Rogers dalam Sudarsono(2010) adalah

sebagai berikut:

a. Be ourselves

Sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tidak tergantung pada

orang lain.

b. Clarity

Keinginan untuk terbuka dengan orang lain

c. Respect

Selalu menghargai orang lain

d. Separetenes

Perawat tidak boleh tertawa dalam suasana dan masalah yang dihadapi

pasien dan tetap mempetahankan jarak dengan klien.

e. Freedom

Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk mengekspresikan


17

perasaannya.

f. Emphaty

Merasakan dan memikirkan perasan klien, tetapi tidak larut dalam

masalah tersebut.

g. Evaluation

Dinilai bersama-sama

Karakteristik caring menurut Leininger dalam Blassdell, Nancy D

(2017) terbagi menjadi 3(tiga) yaitu:

a. Profesional caring

Sebagai perwujudan kemapuan kognitif perawat bertindak

terhadap respon yang ditujukan pasien berdasarkan ilmu, sikap dan

keterampilan profesional, sehingga dalam memberikan bantuan

terhadap klien sesuai dengan kebutuhan, masalah dan tujuan yang

telah ditetapkan perawat dan pasien.

b. Scientific caring

Segala kepatuhan dan tindakan dalam memberikan asuhan

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki perawat.

c. Humanistic caring

Proses bantuan kepada orang lain yang bersifat kreatif,intuitif

atau kognitif yang didasarkan pada filosofi,fenomenologik, perasaan

subjektif dan objektif.


18

Marlaine Smith dengan theory of unitary caring dalam Kusmiran

(2015) mengatakan caring sebagai kesatuan yang terdiri dari lima

karakteristik yaitu :

a. Manifesting intentions (berniat mewujudkan)

Perawat memberikan perilaku caring secara utuh terhadap kebutuhan

dasar pasien.

b. Appreciating pattern (menghargai pola/kebiasaan).

Perawat memahami masalah yang dihadapi pasien, menggali

kebiasaan yang yang dilakukan pasien dalam mengatasi masalahnya.

c. Attuning to dynamic flow (memfasilitasi proses)

Perawat menggali pernyataan klien mengenai permasalahannya.

Perawat melaukan validasi terhadap pernyataan klien.

d. Experincing the infinite (memberikan waktu bagi klien untuk

mengungkapkan masalahnya dengan tuntas).

e. Inviniting creative emergence (mendorong klien menyampaikan solusi

terhadap permasalahannya).

2.1.8 Atribut Caring Dalam Keperawatan

Atribut caring perawat meliputi (Kusmiran, 2015)

a. Kemampuan berkomunikasi

Kemampuan komunikasi yaitu kemampuan perawat dalam

melakukanproses pengiriman dan penerimaan peasan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga peasan yang dimaksud dapat
19

dipahami. Komunikasi ini bertujuan untuk membina hubungan antara

perawat dan pasien,keluarga, sejawat dan tim kesehatan lainnya.

b. Keterampilan interpersonal

Kemampuan untuk membina hubungan antara pribadi dengan satu

orang atau lebih .

c. Kejujuran

Sifat tulus dan jujur dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.

d. Empati

Mampu merasakan keluhan atau masalah pasien yang dirawat.

e. Kerjasama dalam tim

Yaitu suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok

Manusiauntuk mencapai suatu tujuan bersama.

f. Semangat Kerja

Perasaan hati dengan kemauan kuat untuk bekerja dalam kondisi

apapun.

g. Kemampuan mendengarkan orang lain.

Kemampuan dalam memperhatikan dengan sungguh-sungguh

mengenai pesan yang disampaikan, membina hubungan antar pribadi

dan memberikan bantuan dengan cepat.

h. Kesabaran

Perawat mampu menunjukan sikap tenang dalam menghadapi segala

keluhan atau karakteristik pasien/klien.


20

i. Rasa kasih sayang

Perawat memiliki rasa kasih sayang kepada orang lain.

j. Kemampuan berorganisasi

Kemampuan untuk membentuk kelompok kerjasama denagn orang

lain untuk mencapai tujuan bersama

2.1.9 Alat Ukur Caring

Caring factor survey (CFS) merupakan alat ukur terbaru yang menguji

hubungan caring dan cinta universal (caritas). Caritas merupakan

pandangan terbaru Watson yang diadopsi oleh Wahyudi tentang caring

(2016). CFS mengkaji penggunaan caring fisik, mental dan spiritual, yang

dilaporkan oleh pasien yang mereka rawat. CFS dikembangkan oleh Karen

Drenkard, John Nelson, Gene Riggoti dan Jean Watson dengan bantuan

program riset dari Inovahealth di Virginia. Alat ukur ini terdiri dari 20

item pertanyaan, tiap pertanyaan mewakili satu proses caritas.


21

2.2 Kerangka Teori

Faktor Yang mempengaruhi caring


perawat:
1. Faktor Individu Atribut Caring
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Organisasi 1. Kemampuan berkomunikasi.
Jhon white Son (2010) 2. Keterampilan interpersonal
3. Kejujuran
4. Empati
Caring Perawat
5. Kerjasama dalam tim
6. Semangat Kerja

Faktor karatif caring 7. Kesabaran


1. Pembentukan sistem nilai humanistik 8. Rasa kasih sayang
dan altruistik.
2. Memberikan kepercayaan-harapan 9. Kemampuan berorganisasi
3. Menumbuhkan kesensitifan terhadap (Kusmiran, 2015)
diri dan orang lain
4. Mengembangkan hubungan saling
percaya
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negatif klien
6. Penggunaan sistematis metoda
penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan
7. Peningkatan pembelajaran dan
pengajaran interpersonal
8. Menciptakan lingkungan fisik,
mental, sosiokultural, dan spritual
yang mendukung
9. Bimbingan dalam memuaskan
kebutuhan manusiawi
(Watson, 2016)

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti
22

2.3 Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka fikir mengenai hubungan

antara varabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan

antara konsep dengan konsep lainnya dan masalah yang diteliti sesuai

dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan ( Narsidi, 2012 ).

Input proses outcome

Baik
Perawat yang Caring
bekerja di rawat inap. perawat
Kurang

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir

yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan

(Sugiyono, 2011).
23

2.5 Keaslian penelitian

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

Nama Judul Peneliti Metode yang Hasil


Peneliti digunakan

Wahyudi Faktor-Faktor Jenis Hasil penelitian menunjukkan


(2017) Yang penelitian ini ada hubungan
Berhubungan mengggunaka antara penghargaan dengan
Dengan Perilaku n jenis perilaku caring
CaringPerawat kuantitatif perawat pelaksana di ruang
Di Ruang dengan desain perawatan interna
Perawatan penelitian RSUD Sinjai (p = 0,020).
Interna deskriptif
analitik
melalui
pendekatan
cross
sectional
(belah
melintang)
Nur laili Hubungan Penelitian ini Penelitian menunjukkan
hidayati perilaku Caring merupakan bahwa terdapat hubungan
(2013) perawat dengan jenis penelitian antara
tingkat non perilaku Caring perawat
kecemasan eksperimen dengan
pasien rawat dengan tingkat kecemasan pasien,
inap di rumah pendekatan dimana
sakit pku Cross semakin baik Caring perawat
muhammadiyah secsional maka
surakarta (studi potong tingkat kecemasan pasien
lintang). semakin
Pendekatan turun. Namun dalam
Cross penelitian ini
secsional yaitu terdapat 2 responden yang
pengukuran mendapatkan perilaku Caring
variabel- kurang
variabelnya namun memiliki tingkat
dilakukan pada kecemasan
waktu yang yang ringan.
sama (Hidayat,
2010).
24

Yosep Analisis faktor Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan


(2012) budaya menggunakan bahwa ada
organisasi yang desain survey hubungan yang bermakna
berhubungan analitik antara budaya
dengan dengan organisasi dengan perilaku
Perilaku Caring menggunakan Caring perawat.
perawat pendekatan Semakin tinggi persepsi
pelaksana di cross- budaya organisasi
ruang rawat inap sectional. perawat pelaksana semakin
rsud. besar pula
Prof. Dr. H. peluang terciptanya perilaku
Aloei saboe kota Caring yang baik
gorontalo dibanding perawat pelaksana.

Dian Ratri Hubungan Metode Terdapat hubungan yang


Sagita perilaku Caring penelitian singnfikan antara perilaku
Wardani perawat dengan menggunkan Caring perawat dengan
(2018) tingkat pendekatan ketakutan pasien dalam
ketakutan cross sectional
pelaksanaan heacting Post
pasiendalam
pelaksanaan
trauma di RSUD kota
heacting post Salatiga.
trauma di IGD
RSUD Salatiga
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain riset

deskriptif. Desain deskriptif naratif bertujuan untuk menjelaskan sesuatu,

seperti menjelaskan karakteristik suatu kelompok yang relevan,

mengestimasi persentase unit dalam populasi tertentu yang menunjukkan

perilaku tertentu, mengetahui persepsi atas karakteristik produk,

mengetahui berapa besar hubungan suatu variabel dan untuk mengetahui

prediksi spesifik (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini digunakan teknik

survey dengan menyebarkan kuesioner, selanjutnya data atau informasi

yang diperoleh akan diolah dengan metode statistik menggunakan program

SPSS (Dharma, 2011).

3.2 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi dapat bersifat terbatas atau

tidak terbatas. Dikatakan tidak terbatas apabila jumlah individu atau objek

25
26

dalam populasi tersebut terbatas artinya dapat dihitung. Sementara bersifat

tidak terbatas dalam arti dapat ditentukan jumlah individu atau objek

dalam populasi tersebut (Hidayat, 2014). Populasi dalam penelitian ini

adalah perawat yang berada di puskesmas Ngrampal berjumlah 11

perawat.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan dari populasi

terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan

pengamatan pada unit ini (Dharma, 2011). Teknik pengambilan sampel

menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampek sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling

karena menurut jumlah populasi kurang dari 100 makan seluruh populasi

dijadikan satu. Pada penelitian ini terdapat 11 populasi yang semua juga

akan dijadikan sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan kriteria Inklusi dan kriteria Esklusi:

Kriteria Inklusi:

Kriteria inklusi adalah kriteia yang apabila terpenuhi dapat

mengakibatkan calon objek menjadi objek penelitian (Sugiyono,2016).

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu:

1. Perawat di Puskesmas Ngrampal kabupaten sragen

2. Perawat yang bersedia menjadi responden

Kriteria Esklusi :
27

Kriteria eksklusi adalah kriteria di luar kriteria inklusi.Kriteria eksklusi

adalah kriteria yang apabila dijumpai menyebabkan objek tidak dapat

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2016).

Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu :

1. Perawat yang tidak bersedia menyetujui

inform consent

2. Perawat yang idak hadir saat penelitian

berlangsung

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ngrampal Kabupaten Sragen

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020 sampai 20 Agustus

2020

3.4 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Variable Definisi Alat Hasil Skala


Penelitian Ukur Data
Variable Suatu tindakan yang Kuisione Caring Ordinal
Dependen dilakukan perawat r Perawat :
Caring dalam membina 1. Kurang(ji
Perawat hubungan ka score
keperawatan antara 1-10)
pasien maupun 2. Cukup
keluarga dan baik(jika
perawat dengan score 11-
penuh perhatian, 20)
nilai, dan tindakan 3. Baik(jika
profesional yang score 21-
meliputi : 30)
1. Membentuk 4. Sangan
28

sistem nilai baik (jika


humanistik- score 31-
altruistik 40)
2. Menanamkan
keyakinan dan
harapan
3. Mengembangkan
sensitivitas untuk
diri sendiri dan
orang lain
4. Membina
hubungan saling
percaya dan
saling membantu
5. Meningkatkan
ekspresi perasaan
positif dan
negatif (Saragih
2018).
Karakteristik Responden
Umur Jumlah tahun sejak lahir Bagian Usia Interval
sampai ulang tahun data dalam
terakhir karakterist tahun
ik
responden
Jenis Gender yang dibawa sejak Bagian 1= Pria Nominal
Kelamin lahir dibedakan menjadi data 2=
dua jenis kelamin laki-laki karakterist Perempua
dan perempuan ik n
responden
Tingkat Pendidikan formal yang Bagian 1= D3 Nominal
Pendidi telah dilalui oleh data Keperawat
kan responden karakterist an
ik 2= S1
responden Keperawat
an

3.5 Alat dan Jenis Pengumpulan Data

3.1.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-

tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).


29

1. Kuisioner

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui. Kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah disediakan

jawaban dan responden tinggal memilih (Wahyudi, 2016).

Penilaian kuesioner caring perawat dengan jumlah 20 pertanyaan

positif, untuk poin Ya diberi nilai 2 dan Tidak diberi nilai 1. Hasil uji

validitas dalam tiap subskala berkisar dari 0,65 sampai 0,90,

sedangkan uji reabilitas menunjukan sebesar 0,63 yang berarti sudah

layak untuk melakukan penelitian.

3.1.2 Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Persiapan

a. Peneliti melakukan pengajuan tema / judul

b. Peneliti menyusun proposal

c. Melakukan konsultasi dengan pembimbing

d. Peneliti mengurus surat studi pendahuluan penelitian di Puskesmas

Ngrampal kabupaten Sragen

e. Ujian Proposal

f. Meminta surat ijin penelitian

g. Melakukan pengambilan data


30

2. Pelaksanaan

a. Peneliti

Di lingkungan Puskesmas Ngrampal Kabupaten Sragen

melakukan penelitian pada responden perawat di puskesmas

ngrampal

b. Peneliti melakukan ijin penelitian terlebih dahulu kepada kepala

puskesmas ngrampal

c. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian kepada kepala puskesmas ngrampal

d. Peneliti memberikan infomasi dan penelitian dan meminta

kesediaan kepala puskesmas ngrampal

e. Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada kepala Puskesmas

Ngrampal pada hari senin tanggal 14 september 2020 selama 10

menit.

3. Tahap Akhir

Setelah data terkumpul oleh peneliti, kemudian data di olah

dengan bantuan perangkat software untuk menghindari terjadinya

kesalahan dalam penghitungan data, dengan bentuk penyajian

kategorik dan dianalisis menggunakan bantuan software komputer

spss.
31

3.6 Teknik Pengolahan Data Analisa Data

5.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam

penelitian, oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan benar.

Menurut Hidayat (2014) kegiatan dalam proses pengolahan data adalah:

1. Penyuntingan (editing)

Editing dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan memeriksa

lembar observasi yang diisi peneliti.

2. Pengkodean (coding)

Pengkodean dalam penelitian ini dilakukan untuk menyederhanakan

jawaban subjek peneliti, juga untuk memudahkan mengolah dan

melalui software pengolahan data statistic.

3. Tabulasi (tabulating)

Tabulasi dilakukan dengan menyusun dan menghitung data hasil

pengkodean, kemudian dibuat table agar mudah terbaca.

4. Entri Data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master table atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bias juga dengan membuat table

kontigensi.

5. Cleaning
32

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan data yang sudah dimasukan

untuk diperiksa ada tidaknya kesalahan.

5.2 Analisis Data

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik variabel yang diteliti tentang distribusi frekuensi dan

proporsi. Bentuk analisa univariat berbeda tergantung jenis datanya.

Analisa univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase

dari tiap variabel (Sumantri, 2011). Analisis dengan menggunakan

perangkat komputer digunakan untuk menganalisis variabel yang bersifat

kategorik pada penelitian ini seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat

pendidikan, sebelum dan setelah penelitian dilakukan. Data kategorik akan

ditampilakan menggunakan frekuensi dan prosentase. Pada penelitian ini

menggunakan deskriptif frekuensi.

3.7 Etika Penelitian

Penelitian Keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai

subyek penelitian. Penelitian mempunyai resiko ketidak nyamanan atau

cedera pada subyek mulai dari resiko ringan sampai dengan berat. Manusia

sebagai subyek penelitian adalah makhluk yang holistik, merupakan

integrasi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang tidak bias

dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu aspek yang lain sehingga

penelitian keperawatan harus dilandasi dengan etika penelitian yang


33

memberikan jaminan bahwa keuntungan yang di dapat dari penelitian jauh

melebihi efek samping yang ditimbulkan (Dharma, 2011).

Sebagai rasa tanggung jawab peneliti, penelitian ini dilakukan dengan

memperhatikan etika penelitian, yaitu prinsip-prinsip etis yang diterapkan

dalam kegiatan penelitian mulai dari penyusuna proposal, sampai dengan

publikasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam melakuakan penelitaian ini, peneliti

memegang teguh pada etiak penelitian sesiau dengan tiga prinsip utama

etiak penelitian yaitu, beneficience (memperhitungkan manfaat dan

keruguian yang ditimbulkan), respect for human dignity (menghormati

harkan dan martabat manusia), dan justice (keadilan) (Polit & Beck, 2010)

1. Beneficence dan Nonmaleficence

Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah

berusaha melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan

(protection from discomfort). Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat,

dan kuesioner penelitian sehingga dapat dialami oleh partisipan dan

bersedia menandatangani serat ketersediaan berpartisipasi atau

Informed Consent. Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah

mengajukan surat persetujuan kepada partisipan, dan peneliti akan

menjelaskan alur prosedur penelitian ke partisipan, sehingga

partisipan telah dapat mengoreksi jika ada tindakan yang merugikan

dari penelitian ini. Sehingga partisipan diberi hak untuk tidak terlibat

dalam penelitian.
34

Prinsip beneficence dapat ditunjukan dengan melindungi

responden dari kerugian atau hal—hal yang membahayakan bagi

responden, melindungi responden dari eksploitasi, dan rasa sakit atau

ketidaknyamanan akibat penelitian (Polit & Beck, 2004). Dalam

sebuah penelitian, seorang peneliti harus memperhitungkan manfaat

dan resiko yang akan ditimbulkan bagi responden dan resiko seita

manfaat bagi masyarakat. Dalam melakukan penelitian ini peneliti

memperhitungkan manfaat dan kerugian yang akan ditimbulkan.

Peneliti meyakini bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat

yang besar bagi kemajuan keperawatan yang akhirnya dapat

memberikan manfaat yang besar terhadap pasien. Penelitian ini tidak

menimbulkan efek negatif secara fisik atau psikologis baik bagi pasien

maupun keluarga pasien. Penelitian ini juga memegang prinsip

melindungi pasien dari ketidaknyamanan (Protection from

discomfort), dengan cara menghargai kondisi dan perasaan pasien,

sehingga peneliti tidak mengikut sertakan pasien yang sedang dalam

keadaan kritis atau sedang mengalami ketidaknyamanan (nyeri,

pusing, atau pasien yang baru dilakukan operasi).

2. Respect for human dignity

Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar

untuk menerima atau menolak menjadi partisipan. Peneliti

menjelaskan kepada partisipan tentang proses penelitian yang meliputi

cara pengisian kuesioner. Peneliti memberikan hak kepada partisipan


35

apabila partisipan menolak untuk terlibat dalam penelitian maka

peneliti tidak akan memaksakan kehendak partisipan untuk terlibat

dalam penelitian.

Peneliti juga memegang teguh prinsip etik penghargaan terhadap

harkat dan martabat maniusia, yang meliputi perlindungan terhadap

hak keikutsertaan secara sukarela (Self Determination) dan hak untuk

mendapatkan informasi tentang penelitian (Full Disclosure). Self

Determination mengandung makna bahwa calon responden memiliki

hak untuk memutuskan keikut sertaannya secara sukarela dalam

penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti membeikan lembar

persetujuan (Informed consent) kepada seluruh responden, dan

responden menandatangani surat prsetujuan tersebut setelah membaca

dan memahami isi lembar persetujuan. Peneliti menghargai hak calon

responden untuk ikut serta maupun tidak ikut serta dalam penelitian

ini. Jika calon responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak

akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Responden

berhak untuk ikut serta ataupun mengundurkan diri dari

keikutsertaannya sebagai responden.

Prinsip Full Disclosure mengandung makna bahwa peneliti

menjelaskan proses penelitian. Dalam penelitian ini, sebelum

pengumpulan data peneliti menjelaskan tujuan, manfaat serta proses

pengumpulan data yang akan dilakukan. Peneliti menjelaskan secara

lengkap dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan dari responden.


36

3. Justice

Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi pasien yang

memenuhi kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti

akan memilih partisipan sesuai dari kriteria yang telah ditentukan.

Peneliti tidak membedakan partisipan lain dengan yang lainnya.

Prinsip keadilan dalam penelitian merupakan prinsip yang

menghargai hak responden untuk diperlakukan secara adil dan

perlindungan terhadap privasi responden. Semua responden dalam

penelitian ini dihormati dan diberikan perlakuan yang sama, tanpa ada

perbedaan. Pemilihan responden dilakukan secara acak berdasarkan

kriteria inklusi yang ditetapkan, bukan karena faktor subjektivitas

peneliti. Seluruh responden yang, memenuhi kriteria memiliki

kesempatan yang sama untuk dijadikan responden dalam penelitian

ini.

Penelitian ini juga menghargai privasi responden dimana

responden memiliki hak untuk mendapatkan jaminan bahwa data dan

informasiyang mereka sampaikan akan dijaga kerahasiaannya. Daalm

menerapkan prinsip ini, peneliti menggunakan prinsip anonimyty

dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada kuisioner.

Peneliti hanya mencantumkan kode responden, usia, jenis kelamin,

tingkat pensisikan pada kuisioner data demografi responden. Prinsip

privacy dilakukan dengan cara tidak menginvasi melebihi batas yang

diperlukan. Prinsip confidentiality atau kerahasiaan dilakukan dengan


37

tidak mengemukakan identitas dan seluruh data atau informasi

reaponden kepada siapapun. Peneliti menyampaikan data yang

terkumpul ditempat yang aman, dan tidak terbaca oleh orang lain.

Setelah selesai penelitian, peneliti akan memusnahkan kuisioner yang

terkumpul, untuk menjaga kerahasiaan data responden.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

BAB ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan

mengenai Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal

4.1 Analisis Univariat

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah perawat yang

bekerja di Puskesmas Ngrampal yaitu sejumlah 11 responden. Dalam hal

ini karakteristik responden meliputi jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan dan kuesoner caring perawat.

1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin (N=11)

Karakeristik Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Perempuan 9 81,8 %
Laki-laki 2 18,2 %

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan

sebanyak 9 81,8% orang dan laki-laki 2 18,2% orang, perawat rawat

inap di puskesmas Ngrampal

37
38

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Distribusi

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

(N=11).

Mean Median Nilai SD


Minimum Maksimum
41,82 42,67 34 52 6,210

Berdasarkan Tabel 4.3 menyatakan umur responden dengan usia

paling muda 34 tahun dan tertua 52 tahun. Sedangkan mean adalah

41,82 tahun dan median 42,67 tahun.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Distribusi

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Karakeristik Tingkat Frekuensi Presentase


Pendidikan
S1 Keperawatan 4 36,4
D3 Keperawatan 7 63,6

Berdasarkan tabel 4.4 menyatakan bahwa tingkat pendidikan

mayoritas adalah D3 Keperawatan berjumlah 7 orang dan S1

Keperawatan berjumlah 4 orang.


39

4. Hasil kuesioner Caring Perawat

Tabel 4.4 Disribusi Karakteristik Responden Berdasarkan

kuesioner caring

Klasifikasi Caring

Klasifikasi Frekuensi Persentase


Cukup Baik 10 90,9
Kurang 1 9,1
Total 11 100%

Berdasarkan tabel 4.5 menyatakan bahwa hasil dari penelitian ini dengan

hasil cukup baik berjumlah 10 dengan presentase 90,9 % dan hasil kurang

berjumlah 1 dengan presentase 9,1 %.


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini membahas tentang jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan kuesioner caring perawat.

5.1.1 Jenis Kelamin

Dilihat dari jenis kelamin dari total responden sebanyak 11 orang

mayoritas sebanyak 9 orang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki

sebayak 2 orang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Utami, Y.W & Supratman (2010) yang menyatakan bahwa dilihat

dari sejarah perkembangan keperawatan dengan adanya perjuangan

Florence Nightingale sehingga dunia keperawatan identik dengan

pekerjaan seorang perempuan. Namun demikian kondisi tersebut sekarang

sudah berubah, banyak laki-laki yang menjadi perawat, tetapi

kenyataannya proporsi perempuan masih lebih banyak daripada laki-laki.

Jenis kelamin menjadi gambaran tentang perilaku caring seorang

perawat yang berkecenderunagn lebih dimiliki perawat perempuan

dibanding dengan perawat laki-laki. Kinerja sangat dipengaruhi oleh jenis

pekerjaan yang akan dilakukan. Pekerjaan yang bersifat khusus, misal

pekerjaan berat, maka jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan kerja. Meskipun demikian, pada pekerjaan yang umumnya

40
41

lebih baik dikerjakan oleh laki-laki, keberhasilan kerja dapat ditunjukkan

oleh perempuan dengan pemberian keterampilan yang cukup memadai

(Smet, 2004; dalam Nurniningsih, 2012 dan Susanti 2013). Hasil

penelitian ini mendukung riset yang dilakukan oleh Angkasa, Hartono, dan

Ta’adi di RSUD Kabupaten Batang, serta Zees (2011) di RSAS Kota

Gorontalo bahwa tidak ada hubungan antara variabel karakteristik

demografi (jenis kelamin) dengan kinerja perawat pelaksana. Asumsi

peneliti mengenai tidak ada hubungan antara variabel jenis kelamin

dengan perilaku caring perawat karena tidak terdapatnya perbedaan

pekerjaan yang dilakukan perawat di ruang rawat inap. Pernyataan senada

dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2012), bahwa hanya terdapat

sedikit perbedaan penting antara laki-laki dan perempuan yang

mempengaruhi kinerja, misalnya dalam hal kemampuan memecahkan

masalah, melakukan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas,

dan kemampuan dalam belajar.

5.1.2 Umur

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa umur responden

antara 34-52 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku caring

perawat pelaksana pada mayoritas dalam kategori baik yaitu 57,9%.

Menurut peneliti hal ini dikarenakan karena mayoritas perilaku caring baik

dikarenakan usia responden yg sudah masuk usia 23-50 tahun, Semakin

tua usia perawat maka semakin caring, dikarena perawat tersebut akan

makin sabar, berpengalaman dan akan lebih dewasa (Wahyudi, 2016).


42

Menurut peneliti semakin bertambahnya usia seseorang akan memiliki

komunikasi yang baik, maka akan mempengaruhi caring seorang perawat.

Umur menjadi gambaran tentang perilaku caring seorang perawat yang

berkecenderunagn lebih dimiliki perawat dengan usia yang lebuh tua.

Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin bertambah usia seorang

perawat, maka persepsi perilaku caring perawat tersebut menjadi semakin

baik.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Luthfi

Fauzi Asriyanto (2015) Penelitian ini menggunakan konsep teori Dessler

(2015) yang membagi kategori usia dalam 5 tahapan karir. Akan tetapi,

sesuai dengan rentang usia responden (antara 23 - 38 tahun), maka peneliti

memutuskan hanya menggunakan 2 tahapan saja. Tahapan tersebut

dikelompokkan menjadi: tahap eksplorasi (usia 15 – 24 tahun), tahap

perkembangan periode uji coba (usia 25 – 30 tahun), dan tahap

perkembangan periode stabilisasi (usia 31 – 44 tahun). Berdasar hasil

analisa dapat disimpulkan, bahwa perawat pelaksana dengan rentang usia

31 – 44 tahun memiliki persepsi perilaku caring yang lebih baik

dibandingkan 2 kelompok usia sebelumnya. Kesimpulan ini mendukung

konsep teori Robbins dan Judge (2012), bahwa para pegawai yang lebih

tua membawa sejumlah kualitas positif terhadap kinerja, diantaranya

pengalaman, penilaian, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap

kualitas. Meskipun demikian, hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian Zees (2011), bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik


43

perawat, khususnya variabel umur, dengan perilaku caring perawat di

RSAS Kota Gorontalo. Usia perawat secara garis besar menjadi indikator

kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada

pengalamannya. Karakteristik seorang perawat berdasarkan umur sangat

berpengaruh terhadap kinerja, dimana semakin tua umur perawat maka

akan semakin bertambah penerimaan, tanggung jawab, dan pengalaman

terhadap pekerjaannya (Smet, 2004; dalam Nurniningsih, 2012 dan Susanti

2013). Robbins dan Judge (2012) juga mengungkapkan apabila dilakukan

perbandingan antara pegawai profesional dengan nonprofesional, maka

akan didapatkan hasil bahwa tingkat kinerja cenderung meningkat pada

pegawai profesional seiring bertambahnya usia, sedangkan pada pegawai

nonprofesional kinerja akan menurun seiring bertambahnya usia.

Asumsi peneliti mengenai hubungan ini ada kaitannya dengan aspek

religiusitas perawat. Perawat yang berusia lebih tua memiliki tingkatan

religiusitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia muda, sehingga

lebih peka terhadap kebutuhan klien serta mempunyai kepedulian untuk

membantu mengatasinya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Amin (2013) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Temanggung, bahwa terdapat hubungan antara aspek religiusitas dengan

perilaku caring perawat.

5.1.3 Tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pendidikan

responden adalah D3 Keperawatan sebanyak 7 orang dan S1 Keperawatan


44

sebanyak 4 orang. Caring perawat baik dikarenakan semua responden

sudah berpendidikan tinggi. Peran pendidikan dalam membangun caring

perawat sangat penting. Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh

tingkat pendidikannya Semakin luas pengetahuan perawat, maka

berhubungan dengan tingkat caring yang semakin tinggi dan berdampak

pada penerimaan tanggung jawab dalam menyelesaikan tanggung

jawabnya dengan baik (Suarli, 2010, Gibson, 2010). Pendapat dari Rivai

dan Mulyadi (2010), mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan seseorang

mempengaruhi tingkat kemampuannya. Kemampuan yang dapat

ditingkatkan dengan tingkat pendidikan adalah kemampuan intelektual,

dengan adanya kemampuan intelektual yang meningkat pada seseorang

maka diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat termasuk

keputusan untuk bersikap.

Menurut pendapat peneliti bahwa perawat yang aktif

bertanya,berbicara lembut, member dukungan, responsif, terampil dan

menghargai serta menjelaskan tersebut merupakan caring yang memenuhi

kebutuhan dan harapan. Hasil analisis juga memberikan gambaran bahwa

sebagian besar pasien telahterpenuhi kebutuhan dan harapannya. Ada

sebagian kecil pasien merasa tidak puas dapat terjadi karena pola waktu

sehingga menemukan perawat yang melayani dalam keadaan sibuk dan

lelah setelah melayani banyak pasien, seperti perawat tidak fokus lagi

untuk mengucapkan salam dahulu.


45

Penilaian caring berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan

responden, lebih dari separuh pasien berpendidikan perguruan tinggi

menilai perilaku caring perawat kurang baik. Perilaku caring kurang baik

ini disebabkan oleh perawat sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Hal ini

disebabkan oleh terbatasan tenaga dan banyaknya tugas lain diluar

keperawatan. Peneliti menyarankan kepada pihak manajemen rumah sakit

untuk meninjau ulang masalah ketenagaan.

Pendidikan menjadi gambaran tentang perilaku caring seorang

perawat yang berkecenderunagn lebih dimiliki perawat dengan pendidikan

yang tinggi. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seorang perawat, maka persepsi perilaku caring perawat

tersebut menjadi semakin baik. Latar belakang pendidikan mempengaruhi

kinerja, dimana perawat yang berpendidikan tinggi kinerjanya akan lebih

baik karena memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas

dibandingkan sengan perawat yang berpendidikan lebih rendah. Masa

kerja perawat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kinerja seorang perawat, dimana lama pengalaman kerja dan kepuasan

serta kinerja berkaitan secara positif (Siagian, 2010).

Gambaran perilaku caring perawat di Puskesmas Ngrampal

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku caring perawat

terhadap tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan

dampak terhadap kinerja perawat, terutama dalam memberikan asuhan

keperawatan dalam bentuk perilaku caring. Penelitian ini menunjukkan


46

pendidikan adalah faktor utama dalam pengetahuan seseorang, seseorang

dengan pendidikan yang lebih baik cenderung lebih baikpula dalam

berperilaku dan bersikap. Perawat denga tingkat pendidikan yang tinggi

mampu memberikan wawasan, pengetahuan, mengajari, menjelaskan dan

mampu bertindak lebih baik dari perawat dengan tingkat pendidikan yang

lebih rendah. Sehingga pendidikan berbanding lurus dengan kinerja dan

perilaku terutama caring terhadap pasien.

5.1.4 Kuesioner caring perawat

Hasil penelitian ini didapatkan hasil minimal 20 dan maksimal 40.

Dapat dijelaskan bahwa kategori cukup memiliki score 1-10 untuk

kategori cukup baik memiliki score 11-20, untuk kategori baik memiliki

score 21-30 dan kategori sangat baik memiliki score 31-40. Jadi dapat

disimpulkan bahwa perawat di Puskesmas Ngrampal memiliki caring yang

cukup baik didapatkan presentase pada bulan juni sebanyak 93% pasien

puas dengan pelayanan perawat di puskesmas Ngrampal dan pada bulan

juli didapatkan presentase 95% pasien puas dengan pelayanan perawat di

puskesmas Ngrampal sudah cukup baik perawat memberi pelayanan

kepada pasien dan keluarga dengan sopan dan ramah

Menurut penelitian Tyan dkk, 2014 menunjukan data penelitian

menunjukan bahwa sebanyak 22 (55,0%) responden menyatakan perawat

adalah caring. Sedangkan 18 (45,0%) responden menyatakan perawat

tidak caring. Dari penelitian tersebut didapat hasil dari indikator

kusisioner sebanyak 22 responden mendapat nilai baik yang memenuhi


47

perilaku caring. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-

rata perawat lebih banyak memperhatikan perilaku caring mereka ke

pasien dan keluarga daripada perawat yang kurang memperhatikan

perilaku caring.

Menurut peneliti caring yang tepat adalah bentuk kepedulian perawat

terhadap klien sebagai bentuk perhatian, penghargaan dan mampu

memenuhi kebutuhannya. Tetapi perlu diingat bahwa caring dapat

dipengaruhi oleh bebarapa faktor yaitu Pembentukan sistem nilai

humanistik dan altruistic, Memberikan kepercayaan-harapan dengan

cara memfasilitasi dan meningkatkanasuhankeperawatanyangholistik,

Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan oranglain. Sehingga

perawat diharapkan selalu memberikan caring kepada kliennya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti hanya menggunakan sampel dengan jumlah yang terbilang

kecil. Tetapi peneliti sudah memastikan bahwa walapun hanya

menggunakan sampel yang terbilang kecil, tetapi peneliti melakukan

seleksi ketat sesuai etika penelitian dengan memperhitungkan kriteria

inklusi reaponden, sehingga sampel penelitian ini layak untuk

dijadiakan sampel dalam suatu penelitian

2. Penelitian hanya dilakukan di Puskesmas daerah. Walaupun penelitian

ini dilakukan di fasilitas kesehatan daerah, tetapi kualitas dari tenaga

kerja atau responden yang dijadikan penelitian ini termasuk sampel


48

yang memiliki pengalaman yang cukup sebagai perawat.

3. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan peneliti,

sehingga kemampuan dalam menyusun desain penelitian sangat

terbatas. Selain itu, waktu penelitian yang singkat merupakan

hambatan bagi peneliti untuk menggali lebih banyak informasi untuk

mengembangkan penelitian ini. Tetapi peneliti telah berusaha mencari

referensi tentang berbagai penelitian keperawatan dan sering

konsultasi ke pembimbing penelitian.

4. Desain deskriptif, yang digunakan dalam penelitian ini hanya

memberikan gambaran secara deskriptif tentang gambaran caring

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien rawat

inap di puskesmas ngrampal kabupaten sragen, tanpa menganalisa dan

memperhatikan hubungan antara variabel-variabel terkait yang dapat

memengaruhi perilaku caring seorang perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan. Penggunaan metode lain seperti metode

korelasional dapat dipertimbangkan untuk meliha hubungan perilaku

caring denga variabel lain yang terkait. Metode lain yang dapat

digunakan adalah cros sectional denag membandingkan antara

penilaian pasien dengan perawat mungkin akan memberikan

gambaran yang lebih akurat tentang perilaku caring perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di puskesmas

ngrampal kabupaten sragen, atau dengan membandingkan perilaku

caring perawat dengan ruang bangsal lainnya.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Karakteristik responden pada distribusi jenis kelamin menunjukan

bahwa mayoritas responden jenis adalah perempuan sebanyak 9

sedangkan laki-laki sebanyak 2.

2. Karakteristik responden pada distribusi umur menunjukan bahwa

maksimal umur responden 52 tahun dan minimal adalah 34 tahun.

3. Karakteristik responden pada distribusi tingkat pendidikan

menunjukan bahwa mayoritas tingkat responden adalah D3

Keperawatan sebanyak 7 responden dan S1 Keperawatan sebanyak 4

responden.

4. Karakteristik responden pada distribusi caring perawat menunjukan

bahwa perawat yang ada di puskesmas ngrampal memiliki caring

yang baik. hasil dari penelitian ini minimum 20 dan maksimum 40.

Mean adalah 18,00 dan mediannya adalah 18,62

49
50

6.2 Saran

Saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian ini antara lain.

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan

menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu keperawatan,

terutama dalam asuhan keperawatan. Penelitian ini dapat diaplikasikan

dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan ilmu keperawatan di

bidang Ilmu Keperawatan Dasar.

2. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan

perilaku caring perawat terhadap pasien rawat inap.Data yang di

peroleh supaya menjadi pedoman untuk ditindak lanjuti.

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang gambaran

caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien

rawat inap. Dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghubungkan

semua faktor yang berhubungan dengan pemberian caring terhadap

asuhan keperawatan serta dapat menggunakan intervensi lain yang

mampu meningkatkan kualitas caring sehingga hasil penelitian dapat

membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

keperawatan.
51

4. Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan

menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu keperawatan,

terutama dalam memberikan asuhan keperawatan dengan konsep

caring yang diberikan kepada pasien maupun keluarga pasien.

Diharapkan penelitian ini bukan hanya dijadikan sebagai sumber

informasi perawat tetapi juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk

melakukan penelitian dalam bidang keperawatan dengan variabel

yang berbeda dan deng tema yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Aiken. (2012). Psychological Testing And Assesment. Ninth Edition. Boston :


Allyn And Bacon.

Amin, M. 2013. Hubungan Antara Aspek Religiusitas Perawat Dengan Perilaku


Caring Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Temanggung. Diakses pada tanggal 25 juli 2020 dari
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah /shared/biblio_view. php?
resource_id =2854&tab=opac

Dessler, G. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Harmoko, (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hidayat, (2010). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. Jakarta:


Salemba Medika.

Hidayati, (2013). Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat


Kecemasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta . diakses pada tanggal 13 juli 2013 dari
http://eprints.ums.ac.id/27204/16/02.

Isma dkk, (2014). Gambaran Motivasi dan Tindakan Keperawatan Dalam


Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien di Ruang Icu Pku
Muhammadiyah Gombong. Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan. Volume
10, Nomor 2 juni 2014.

Kiptiyah,(2013). Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban Kerja,


Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
di Rawat Inap RSUD Kota Salatiga. Diakses pada tanggal 22 desember
2019 dari http://core.ac.uk/.

Kountoukidis, G., Stainton, K dan Hughson, J. (2013). Tabbner’s Nursing Care:


Theory and Practice edition.

Nindya, 2014). Perbandingan Persepsi Perawat dengan Pasien tentang


Perilaku Caring Perawat Perioperatif di Ruang Rawat Bedah Rumah
Sakit Umum Binjai. Diakses pada tanggal 3 Desember 2019 dari
http://repository.usu.ac.id/ .
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Porchard, (2013). Ensuring Quality Information for Patients: Development
and Preliminary Validation of a New Instrument to Improve the Quality
of Written Healthcare Material Health Expectation. 7(2),168 . diakses
pada tanggal 29 April 2004 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5060233/

Potter dan Perry, (2010). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Salemba


Medika.Science. Diakses tanggal 12 Desember 2014 dari
http://books.google.co.id/

Robbins, P.Stephen dan Timothy A. Judge. 2012. Perilaku Organisasi. Salemba


Empat. Jakarta

Siagian, S. (2010). Manajemen Sumbe Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Stuart, (2010). Buku Saku Keperawatan Jiwa.Jakarta: EGC. Diakses pada


tanggal Akses 17 November 2019 dari http://
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34273/1/

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbi Alphabet.

Susanti, Ervina Novi. (2013). Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Motivasi


Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri Pasien DI Ruang
Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Skripsi. Jember : Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Diakses pada tanggal 13
September 2013 dari
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/8389/Ervina
%20Novi%20Susanti%20-%20082310101008_1.pdf?sequence=1

Wardani, D. R. (2018). Komunikasi terapeutik. Komunikasi Teraputik Antara


Perawat dan Pasien. Diakses pada tanggal 30 November 2018 dari
https://www.slideshare.net/KampusTomohon/materi-buku-panduan-
komunikasi-terapeutik.

Watson, J. (2009). Assesing and Measuring Caring in Nursing and Health


Sciences Second Edition. Canada: Springer Publishing Company.

WHO, (2009). Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien. Diakses pada
tanggal 9 Februari 2019 dari http://rsp.unand.ac.id/artikel/hak-dan-
kewajiban-pasien-dan-keluarga
Widiharti, Sunaryo dan Purwaningsih. (2011). Pengembangan Strategi
Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Berdasarkan Analisis Porsi
Perilaku Caring Perawat dengan Jendela Pelanggan. Jurnal Ners Vol. 6
No. 1 April 2011

Winda, ( 2014). Sikap Caring Perawat dalam memberikan asuhan keperawaan


pada pasien di ruang Intensif care unit RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri. Skripsi. Stikes Kusuma Husada Surakarta. Diakses
pada tanggal 29 juli 2014 dari https://adoc.pub/download/program-studi-
s-1-keperawatan-stikes-kusuma-husada
surakarta3b1c0cd07007351af213d985e762074320884.html

Zees, R. F. (2011). Analisis Faktor Budaya Organisasi yang Berhubungan dengan


Perilaku Caring Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Prof. Dr.
H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Diakses tanggal 25 Juli 2020 dari
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/article/view/927

Lampiran 1
USULAN TOPIK PENELITIAN (F. 01)
Nama Mahasiswa : Putri Tiara Elsaby
NIM : S16175
Topik Penelitian : Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas
Ngrampal
Latar belakang penelitian secara singkat
Meningkatnya persaingan di setiap bidang saat ini juga memengaruhi
kesehatan industri perawatan. Keuntungan kompetitif terpenting dari kesehatan
penyedia layanan adalah untuk menyediakan layanan kesehatan yang
berkualitas (Alsaqri, 2016).
Perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan untuk kebutuhan rasa
aman pasien hendaknya menerapkan penggunaan caring. Caring merupakan inti
atau fokus dalam keperawatan sebagai bentuk praktik keperawatan
profesional.Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan professional
yang mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi
empat komponen yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring
atau kasih sayang. (Hidayati,2013).
Riset dari beberapa Rumah Sakit di Indonesia menyatakan bahwa rata –
rata caring masih kurang, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah Klaten
didapatkan prosentase perilaku caring di Rumah sakit tersebut sebanyak 62%,
prosentase ini menunjukkan bahwa caring di Rumah sakit tersebut berada pada
kategori rendah (Sunardi, 2014).
Hasil penelitian Aiken (2012) menunjukan persentase perawat yang
memiliki kualitas pelayanan caring yang buruk terdapat pada Negara Irlandia
11% dan Yunani 47%. Menurut International Association of Human Caring
menjelaskan bahwa keperawatan selalu meliputi empat konsep yaitu merawat
adalah apa yang perawat lakukan, manusia adalah sasran dari keperawatan,
kesehatan adalah tujuannya dan lingkungan adalah tempat dimana perawat
melaksanakan perawatan.
Menurut Koutoukidis, Stainton, dan Hughson (2013) perawat yang empati
dan penuh perhatian secara signifikan dapat mengurangi kecemasan. Perawat
dapat membantu mengurangi kecemasan ini dengan memberikan informasi yang
lengkap dan tepat waktu, serta melalui penerapan perilaku caring maka pasien
akan merasakan nyaman selama perawatan dengan adanya lingkungan perawatan
yang terapeutik dan sikap perawat yang penuh dengan perhatian sehingga akan
mempercepat proses penyembuhan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahnnya “Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal

Tujuan Penel
Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal

Pembimbing 1 : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep


Pembimbing 2 : Ns. Prima Trisna Aji, M.Kep

Judul penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing


Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngrampal

Lampiran 2

PERNYATAAN PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI (F.02)


Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Putri Tiara Elsaby

NIM : S16175

Judul Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing :

HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN KETAKUTAN PASIEN


YANG DI RAWAT DI RUANG INTENSIF

Menyatakan bahwa benar-benar akan melakukan penelitian dengan judul tersebut


diatas dengan persetujuan pembimbing Utama dan Pendamping.

Surakarta, 10 Agustus 2020

Mahasiswa

Putri Tiara Elsaby

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Ns. Wahyu Rima Agustin,S.Kep, M.Kep Ns. Prima Trisna Aji, M.Kep
NIK. 201279102 NIK. 0622038701

Lampiran 3

PERGANTIAN JUDUL SKRIPSI (F.03)

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Putri Tiara Elsaby


NIM : S16175

Judul Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing:

HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN KETAKUTAN PASIEN


YANG DI RAWAT DI RUANG INTENSIF
Judul baru yang telah disetujui oleh pembimbing

GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS
NGRAPAL

Menyatakan bahwa benar-benar akan melakukan penelitian dengan judul tersebut


diatas dengan persetujuan Pembimbing Utama dan Pendamping.

Surakarta, 10 Agustus 2020

Mahasiswa

Putri Tiara Elsaby

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Ns. Wahyu Rima Agustin,S.Kep, M.Kep Ns. Prima Trisna Aji, M.Kep
NIK. 201279102 NIK. 0622038701

Lampiran 4

PENGAJUAN STUDI PENDAHULUAN (F.04)

Nama : Putri Tiara Elsaby


NIM : S16175
Tempat Penelitian : Puskesmas Ngrampal Sragen
Waktu Penelitian : Agustus
Judul : Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas
Ngrampal

Surakarta, 14 Agustus 2020

Putri Tiara Elsaby

Lampiran 5
Lampiran 6
PENGAJUAN IJIN PENELITIAN (F.07)

Nama : Putri Tiara Elsaby


NIM : S16175
Tempat Penelitian : Puskesmas Ngrampal Sragen
Waktu Penelitian : Agustus
Judul : Gambaran Caring Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas
Ngrampal

Surakarta, 14 Agustus 2020

Putri Tiara Elsaby

Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
KUESIONER A BIODATA RESPONDEN

Kode Respon

Diisi oleh Peneliti

Petunjuk:
Teman sejawat diminta untuk mengisi kuesioner ini dengan cara mengisi titik-
titik atau memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia.

1 Umur ………tahun
2 Jenis Kelamin ( ) Pria
( ) Wanita

3 Status Pernikahan ( ) Menikah


( ) Belum menikah

4 Lama bekerja ………. tahun


5 Tingkat Pendidikan ( ) D III
( ) S1

KUISIONER
Petunjuk
Berilah tanda check list (v) pada salah satu pilihan sesuai perilaku yang
ditunjukkan perawat saat berinteraksi dengan pasien.

1 = Tidak
2 = Ya

No Pernyataan Ya Tidak

`1 Mendahulukan kepentingan pasien, perawat menghargai


pendapat dan keputusan pasien

2 Memanggil nama pasien dengan nama panggilan yang


menyenangkan pasien

3 Mendengarkan dan memperhatikan keluhan dan kebutuhan


pasien

4 Memenuhi keinginan klien yang bermacam-macam secara


sabar, dengan selalu menanyakan keinginan yang spesifik
dan cara pemenuhannya

5 Menjelaskan tentang kondisi pasien, penyakit yang diderita


pasien, dan memberikan harapan yang realistis serta
memberikan motivasi kepada pasien

6 Selalu siap membantu pasien sesuai dengan keluhan dan


kebutuhan pasien

7 Menjelaskan tentang kondisi pasien, penyakit yang diderita


pasien, dan alternative pengobatan

8 Menunjukkan sikap penuh kesabaran dan meyakinkan


bahwa perawat selalu siap membantu

9 Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk


melakukan hal- hal yang bersifat ritual demi proses
penyembuhannya

10 Membantu pemenuhan kebutuhan pasien sesuai dengan


kemampuan dan ketidakmampuan pasien dengan selalu
menghargai dan menjaga privasi pasien
11 Mengajarkan cara memenuhi kebutuhan diri pasien secara
mandiri sesuai masalah
12 Memberikan penjelasan secara rasional ketika pasien
mengungkapkan keluhan penyakitnya dan memberikan
cara mengatasinya
13 Menjelaskan kondisi pasien, penyakit yang diderita pasien
dengan sikap hormat dan sabar
14 Memberikan informasi yang benar kepada pasien sehingga
pasien dapat mengambil keputusan dengan tepat

15 Menyetujui keinginan klien untuk bertemu dengan ulama


agamanya dan menyediakan keperluan klien ketika
berdo’a, memotivasi klien dan keluarganya untuk
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
16 Peka terhadap perasaan pasien dan mengkomunikasikannya
kepada pasien

17 Memperkenalkan diri pada saat kontak awal dengan pasien

18 Menyediakan waktu bagi pasien untuk mengekspresikan


perasaan dan pengalamannya

19 Bersifat hangat dan terbuka

20 Berbicara dengan intonasi rendah, rileks, terbuka dan


ekspresi wajah sesuai

Wahyudi, 2016

Lampiran 15

SURAT PERMOHONAN
UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI
RESPONDEN PENELITIAN
Yang bertandatangandibawahini, saya :
Nama : Putri Tiara Elsaby
NIM : S16175
Pekerjaan : Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma
Husada Surakarta

Dengan ini mengajukan dengan hormat kepada Bapak/Ibu responden untuk


mengijinkan Bapak/Ibu menjadi responden dan mengikuti penelitian yang akan
saya lakukan, dengan judul.
“GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS
NGRAMPAL”
Pada kesempatan ini saya meminta responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.Jika responden bersedia, maka saya akan memberikan kuisioner
caring. Responden berhak untuk tidak bersedia ikut dalam penelitian ini. Jika
selama penelitian responden merasa tidak nyaman maka responden dapat tidak
meneruskan berpartisipasi dalam penelitian ini. Apabila ada pertanyaan lebih
dalam tentang penelitian ini dapat menghubungi peneliti pada alamat.Demikian
surat permohonan ini saya buat, atas kerjasama yang baik saya ucapkan
terimakasih.
Surakarta,…………………2020
Hormat saya

Putri Tiara Elsaby

Lampiran 16

FORMULIR PERSETUJUAN RESPONDEN


(Informed Concent)

Yang bertandatangan dibawah ini saya :


Nama :……………………………………
Usia :……………………………………
Jenis kelamin :……………………………………

Menyatakan bahwa :
1. Telah mendapatkan penjelasan tentang penelitian “GAMBARAN CARING
PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS NGRAMPAL ”
2. Telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban
terbuka dari peneliti.
3. Memahami prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan, manfaat dan
kemungkinan dampak buruk yang terjadi dari penelitian yang dilakukan.

Dengan pertimbangan diatas, dengan ini saya memutuskan tanpa


paksaan dari pihak manapun juga, bahwa saya bersedia/tidak bersedia
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta,…………………….2020
Yang membuat pernyataan

(…………………..)

Lampiran 17

HASIL UJI STATISTIK


Statistics
Umur
N Valid 11
Missing 10
Mean 41.82
Std. Error of Mean 1.872
Median 42,67
Mode 34b
Std. Deviation 6.210
Variance 38.564
Skewness .168
Std. Error of Skewness .661
Kurtosis -1.058
Std. Error of Kurtosis 1.279
Range 18
Minimum 34
Maximum 52
Sum 460
Percentiles 25 35.75c
50 42.67
75 45.83
a. Calculated from grouped data.
b. Multiple modes exist. The smallest value
is shown
c. Percentiles are calculated from grouped
data.
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 34 2 9.5 18.2 18.2
36 2 9.5 18.2 36.4
42 2 9.5 18.2 54.5
44 1 4.8 9.1 63.6
45 2 9.5 18.2 81.8
50 1 4.8 9.1 90.9
52 1 4.8 9.1 100.0
Total 11 52.4 100.0
Missing System 10 47.6
Total 21 100.0
Descriptive Statistics
Statistics
Jenis_Kelamin Min Max Std.
N Valid 11 imu imu
Ran Mea Devi Vari
Missing
N ge0 m m Sum n ation ance Skewness Kurtosis
Sta
tisti Stat Stat Stati Stati Stati Stati Stati Stati Std. Stati Std.
c istic istic stic stic stic stic stic stic Error stic Error
Umur -
41.8 6.21 38.5 1.27
11 18 34 52 460 .168 .661 1.05
2 0 64 9
8
Valid N
(listwis 11
e)

Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 0 0 0
pria 2 18,2% 18,2% 57.1
wanita 9 81,8% 81,8% 100.0
Total 11 100.0 100.0

Statistics
Tingkat_Pendidikan
N Valid 11
Missing 0
Tingkat_Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 0 0
DIII
7 63,6 63,6 81.0
Keperawata
S1 Keperawatan 4 36,4 36,4 100.0
Total 11 100.0 100.0
Statistics
Total_Score
N Valid 11
Missing 10
Mean 18.00
Std. Error of Mean .831
Median 18.62a
Mode 18b
Std. Deviation 2.757
Variance 7.600
Skewness -2.870
Std. Error of Skewness .661
Kurtosis 8.949
Std. Error of Kurtosis 1.279
Range 10
Minimum 10
Maximum 20
Sum 198
Percentiles 25 17.20c
50 18.62
75 19.42
a. Calculated from grouped data.
b. Multiple modes exist. The smallest value
is shown
c. Percentiles are calculated from grouped
data.
Total_Score
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 10 1 4.8 9.1 9.1
18 4 19.0 36.4 45.5
19 4 19.0 36.4 81.8
20 2 9.5 18.2 100.0
Total 11 52.4 100.0
Missing System 10 47.6
Total 21 100.0

Statistics
Klasifikasi_Caring
N Valid 11
Missing 0

Klasifikasi_Caring
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 0 0 0
Cukup Baik 10 90,9 90,9 95.2
Kurang 1 9,1 9,1 100.0
Total 11 100.0 100.0

Lampiran 18

Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing Utama

LEMBAR KONSUL

Nama : Putri Tiara Elsaby


NIM : S16175

Dosen Pembimbing : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep

No Hari/Tanggal Materi TTD Dosen Keterangan


Konsultasi

1 Senin, 30-3- Revisi Bab 1- Revisi Bab 1-3


2020 3

2 Rabu, 15-4- Revisi Revisi


2020 Kuesioner Kuesioner
Ketakutan Ketakutan

3 Jumat, 15-5- Revisi Revisi


2020 Kuesioner Kuesioner
Ketakutan Ketakutan

4 Kamis, 2-7- ACC, lanjut ACC, lanjur


2020 uji rehabilitas uji rehabilitas
dan validitas dan validitas

5 Senin, 10-8- Ganti Judul Ganti Judul


2020

6 Sabtu, 15-8- Proses Ambil Proses ambil


2020 Data Stupen data stupen

7 Sabtu, 22-8- ACC bab 1-3 ACC bab 1-3


2020

8 Senin, 24-8- ACC bab 4-6 ACC bab 4-6


2020
Susun Draf Susun Draf
Skripsi Skripsi
Lampiran 19

Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing Pendamping

LEMBAR KONSUL

Nama : Putri Tiara Elsaby

NIM : S16175
Dosen Pembimbing : Ns. Prima Trisna Aji, M. Kep

No Hari/Tanggal Materi Konsultasi TTD Dosen Keterangan

1 Senin, 30-3- Revisi Bab 1-3 Revisi Bab 1-3


2020

2 Rabu,15-4- Revisi Kuesioner Revisi


2020 Ketakutan Kuesioner
Ketakutan

3 Sabtu, 6-6- Revisi Bab 1-3 Revisi Bab 1-3


2020

4 Minggu, 7-6- ACC bab 1-3 ACC bab 1-3


2020

5 Kamis, 11-6- Revisi kuesioner Revisi


2020 Kuesioner

6 Selasa 18-8- Revisi Bab 1-3 Revisi Bab 1-3


2020

7 Selasa,25-8- Revisi Bab 1-3 Revisi bab 1-3


2020
8 Jumat, 28-8- Revisi Bab 1-3 Revisi Bab 1-3
2020

9 Kamis,3-9- Revisi Bab 1-6 Revisi Bab 1-6


2020

10 Jumat, 4-9- ACC Bab 1-6 ACC Bab 1-6


2020

Lampiran 20

DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai