D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
MUH.SHABIRIN
PRODI: AKHWALU AL-SYAKHSIYYAH
SEMESTER: II
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi nahi ada dua keadaan: pertama, keadaan umum yaitu suatu keadaan
yang tidak terdapat qarinah yang menyebabkan hal itu di larang, dan kedua,
keadaan dengan adanya qarinah yang menyatakan bahwa sesuatu itu dilarang.
Apabila larangan itu bersifat mutlak dan tidak ada qarinah yang menyertainya
yang menunjukkan bahwa hal itu dilarang, tetapi ada hal lain yang menyebabkan
hal itu dilarang, keadaan ini terbagi kepada dua keadaan:
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari nahi ?
2) Apa-apa bentuk lafazh nahi?
3) Apa petunjuk bahwa itu adalah nahi?
C. Penyelesaian masalah
1) Mengemukakan pengertian nahi
2) Memberikan contoh dan menunjukkan bentuk lafazh nahi
3) Mengemukakan petuntuk lafazh nahi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian nahi a.
Diterangkan oleh Khudari Biek, nahyu ialah tuntutan untuk meninggalkan (tidak
melakukan) tentang sesuatu perbuatan dengan cara penguasaan dan bentuknya (Khudari
Biek, 1988:199). Atau dengan kata lain suatu tuntutan untuk tidak melakukan sesuatu dari
.yang lebih tinggi tingkatannya kepada yang lebih rendah
Dalam hal hukum syara’, adalah tuntutan untuk tidak melakukan dari Allah dan
.Rasul- Nya kepada ummat dan kaum muslimin, melalui nash Al-Qur’an dan sunnah Rasul
)1
Fi’il mudhari yang disertai la-nahiyah
.Contoh, firman Allah berikut
ِّْۗ
ور ْْ ي َْ ًََ ْ ِْ"َْ َنهكاْ َنا َإمنص َْ ُْ ِّ ُْۗ َ َ َُُْْ رماللهإَلبالح َو
مظلومافقدج ََََُُْ ُْ َو
َ لتقتلواالنفس
ُ َ ُ ََ عل َناِلَ َِِولِهسُلطانافالُي "ْسِْرفِفيالقتِل ً ُِ ِ َِ َقمنقِت َل َ َ َ ال
ِتيح َ
َِ َُ َ َ ََِ" ِ َ َ ِ َُ ِ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
.kamu dapat engambil pelajaran (QS An-Nahl[16]:90)
Lafazh ) َ( َو ْي َٰ َٰنهىا.pada ayat di atas berarti larangan ( Allah melarang)
Talak(yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka,
kecualikalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum
Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh
istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu
melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka
.itulah orang-orang yang zalim (QS Al-Baqarah [2]:229)
Lafazh ) َولَ ِيحُالpada
َ ayat di atas berarti tidak halal (Allah tidak menghalalkan) )
.artinya tidak boleh atau larangan
يْثثِقف ُتمو ُْهموَ أخِر ُج و ُْهمِمنحَ يْثأ َخر ُجو ْكموَ الِفت َنةأ َش ُدِم َنالقِتلوَ ل َتقاتِلو ُْهمِعا َندالم "ََِْْس ِجدال َحرا ِمحَتىيُقاتِلو ْكمِفي ََِِهفإِنقا َتلو َواقتلو ْ ُهم َح
ُْ ) ُْكم191( ) َفِإنا َْ َْن َتهاْوا َ ِفإَناللََهغَ ُفورَ رحيما192(
َ ََفاْقتُلو ْ ُهمَكا َ ِذل
كجزا ُءْالَكافِري َنا ِ ِ
محتى َل ُتكو َن ْفِت َن َة َويُكو َنالدِي ُنِلَ ِل َهفِإِنا َْ َْن َتهْوا َفل ُْعدَوا َنِإََِ َلعلىالظَِالِمي َنا
َ ََوقا ِتُلو ُْه
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi
mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allah -lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan
.Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS Ali-Imran[3]: 180)
Pada keterangan ayat di atas, Allah dengan tegas memberikan sifat jelek
.terhadap sifat bakhil itu dilarang
Petunjuk kaidah itu akan berubah apabila ada qarinah yang menunjukinya ke arah
yang lain. Berikut beberapa perubahan petunjuk tersebut.
1) Menunjukkan Makruh Contoh,
hadits Nabi berikut.
ْ َ َ ُ َُ
لصتلَِِو ِ َْ البَاْل ِ ناطع
ِ أيفاو
Janganlah kalian shalat di kandang unta.
Lafazh (لصت َل
َُ ُ )وadalah fi’il nahi, merupakan larangan sembahyang dalam
kandang unta hanya menunjukkan makruuh, sebab tujuannya agar tidak membuat
unta-unta ketakutan dan lari, sehingga memungkinkan sembahyangnya
terganggu. Secara umum sembahyang itu boleh dilakukan di mana saja asal
terpenuhi syarat dan rukunnya.
2) Menunjukkan doa
Comtoh, firman Allah.
ْ ُ
َ َ
َ نَبر اَل ةمحْ ُ رَُْكندلنمانِلبِهَوانتيدَ هََذإدَ ْعَ بانبولقغزت
َْ ْ َْ َ َ ََْ ْ َ َ ْ َ ُ َ
ِ َ
(mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; sesungguhnya Engkau-lah
Maha Pemberi (karunia) (QS Ali-Imran [3]: 8).
Lafazh)تزغا
ْ ُ (ََلyang artinya jangan engkau condongkan, Allah adalah Maha
ِ
Kuasa dan tidak ada seorangpun yang bisa memerintahkan-Nya. 3
Menunjukkan Arahan Atau Bimbingan
.Contoh, firman Allah berikut
ْ َ ََُْ َُُُ ْ َُُ ْ َُ ْ ُ َُ َُْ ْْ َُ َُ َ َ ِّۗ ِّۗ ُ َ
َ ألواعَنهاحي َني َن َُِِز َ لالقرآ ْنت ْب َدلكمعَفاال َْلَُهعنها " ََِْ نواَلَتسْألواعَنأ َشيا َِءإنت ْبدَلكمَتس ُْْْؤ
ْكمْوإ َنتس َ واللُهغَفورا ۗا َياأيُهاالَِذي َنآ َم
َ
ًا َ ُل ىإليْهما اأرس َ ََكإَلرج َْ ۗ ا و ٓم ۚ
ِْ نوح
ِٓ"ِٓ َ ِ ِ ْل
ب ق
ِ ِن
م ان َ َل ْ ََ
Kesimpulan
Pada hakikatnya nahi itu adalah tuntutan yang bentuknya larangan atau
mencegah agar tidak melakukan perbuatan dan larangan yang datangnya dari
syar’i yang telah dituangkan dalam nash yaitu Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Hayat Abdul: USHUL FIQH: Dasar-dasar Untuk Memahami Fiqh Islam
-Ed. 1, Cet. 1.-Jakarta: Rajawali Pers, 2016.