Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN KASUS

GAGAL GINJAL KRONIS

DISUSUN :

KELOMPOK 4

1. Eva dwi fransiska 201811023


2. Finoria Pinto 201811024
3. Fransiska Dhiu 201811025
4. Fransisko Loi 201811026
5. Galuh putri p 201811027
6. Hesti Listiyaningrum 201811028
7. Joelino da costa Barreto 201811029
8. Maria Herninda 201811037
9. Maria Magdalena Sincan 201811038
10. Maria Marlina Tei 201811039
11. Maria Renata Dida K. 201811040
12. Maria Rosaria A. S. 201811041.
13. Maria Silvia Hardanti 201811042
14. Matilda Katarina 201811043
15. Merryka guntari s 201811044
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES ST.ELISABETH SEMARANG

2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Kasus Gagal Ginjal Kronik


Seorang perempuan usia 65 BB 50 Kg, TB 145 cm dirawat di RS dengan dx
medis GGK. Dari hasil pengkajian didapatkan data klien mengeluh merasa lemah
dan perut terasa sebah dan seseg. Klien tampak oedem anasarka +3, pasien
mengatakan BAK hanya sedikit, TD 150/90 mmHg, nafas bau amoniak, uremic
frost (+), mengeluh gatal pada kulit, ureum 200 mg/dl, kreatinin 10 mg/dl, Hb 10
mg/dl, Na 160 mmol, Kalium 7 mmol, leukopenia, trombositopenia. Pasien
mendapatkan diit uremik. Pasien disarankan untuk Hemodialisa, dan pasien juga
keluarga mengatakan belum mnegetahui tentang perawatan sehari-hari pasien
GGK.

PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 31 Agustus 2020 Jam : 10.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 31 Agustus 2020 Jam : 11.00 WIB

Nama perawat yang mengkaji: Tyas


Unit : Rawat Inap
Ruang/ kamar : Vincen/203
Tanggal/ waktu masuk RS : 31 Agustus 2020/10.00 WIB
Tanggal/ waktu pengkajian : 31 Agustus 2020/11.00 WIB
Cara pengkajian : Autoanamnesa, Observasi, Rekam Medis

I. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 65 Tahun
Tempat/tgl lahir : Semarang, 31 Agustus 1955
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirausaha
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Khatolik
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Kawi 9
Dx Medis : GGK

II. Identitas Penanggungjawab


Nama : Tn.H
Alamat : Jl. Kawi 9
Hubungan dengan klien : Suami

III. Riwayat Keperawatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah di derita :
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit
2. Penyakit Keturunan dalam keluarga :
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dalam
keluarga (meliputi : hipertensi, DM,Asma)
3. Operasi yang pernah dilakukan :
Klien mengatakan belum pernah menjalani operasi sebelumnya
4. Alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi (meliputi : alergi makanan,
cuaca,dan obat-obatan)
5. Imunisasi :
Keluarga klien dan klien mengatakan lupa terhadap imunisasi yang
pernah didapatkan.
6. Kebiasaan Buruk :
Klien mengatakan sering minum-minuman berenergi dan kurang
gerak saat bekerja
7. Obat-obatan :
Klien mengatakan belom mengonsumsi obat obatan
IV. Riwayat Keperawatan Saat ini:
a. Alasan Masuk Rumah sakit:
Klien mengeluh merasa lemah, dan perut terasa sebah, dan sesak klien
mengatakan BAK hanya sedikit, gatal pada kulit

b. Keluhan Utama :
Klien mengeluh merasa lemah, dan perut terasa sebah, dan sesag klien
mengatakan BAK hanya sedikit, gatal pada kulit.

c. Keluhan Penyerta :
Klien mengeluh tidak nyaman dengan gatal di kulit.

V. Kebutuhan
1. Oksigen
b) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan tidak sesak nafas
c) Selama berada di RS :
Klien mengatakan tidak sesak nafas, klien tidak terpasang oksigen
2. Cairan
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan dapat minum air putih sebanyak 5 gelas dalam
sehari di rumah
b. Selama berada di RS :
Klien mengatakan belum dapat minum air putih 3-4 gelas dalam
sehari (air putih)
c. Nutrisi
a) Sebelum di rumah sakit :
A (Antropometri) :
BB = 50 kg TB = 145 cm
BBI = (TB – 100)-10%(TB-100)
= (145-100)-10%(145-100)
= 40,5 kg
BBN = BBI – (10%.BBI) = BBI + (10%.BBI)
= 40,5 – (10%.40,5) = 40,5 + (10%.40,5)
= 40,5 – 4,05 = 40,5 + 4,05
= 36,45 kg = 44,55 kg
IMT =BB : (TB)2 = 23,78 (Normal)
B (Biochemical) :
Klien mengatakan sudah pernah melakukan tes laboratorium
sebelumnya
C (Clinical Sign) :
Tidak terkaji
D (Diet) :
Klien mengatakan dapat makan habis sebanyak 3 porsi
(nasi,sayur,lauk) dalam sehari pada waktu pagi, siang dan
malam hari

b) Selama berada di RS:


A (Antropometri) :
BB = 56 kg TB = 145 cm
BBI = (TB – 100)-10%(TB-100)
= (145-100)-10%(145-100)
= 40,5 kg
BBN = BBI – (10%.BBI) = BBI + (10%.BBI)
= 40,5– (10%.40,5) = 40,5 + (10%.40,5)
= 40,5 – 4,05 = 40,5 + 4,05
= 36, 45 kg = 44,55 kg
IMT =BB : (TB)2 = 19,31 (Normal)
B (Biochemical) :
Hasil pemeriksaan Laboratorium : Hb = 10 mg/dl, ureum =
200 mg/dl, kreatinin = 10 mg/dl, Na = 160 mmol, kalium 7
mmol.

C (Clinical Sign) :
Klien tampak pucat, mukosa bibir kering, rambut tidak
rontok, edema anasarka (+3), nafas bau amoniak, uremic
frost (+)
D (Diet:
Klien mendapat diet rendah uremic (rendah garam dan
Protein) seperti nasi nasi, capcay, telur, pepaya, makan 3x
sehari dan habis 1 porsi. Menu diit uremik adalah menu
modifikasi. Pagi hari pasien mendapat makanan nasi, tumis
tahu, madu, susu dan gula. Pada siang hari pasien
mendapatkan makanan nasi, rolade daging, capcay goring,
dan stup nanas. Pada sore hari pasien mendapat menu nasi,
ayam goring, stup buncis dan wortel, dan koktail papaya.

c) Eliminasi Fekal

Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan


Sebelum BAB 2 lembek Kuning Bau Tidak
masuk kali dalam kecoklatan Khas ada
RS : sehari

Selama BAB 1 Lembek Kuning Bau Tidak


berada kali dalam kecoklatan khas ada
RS : sehari

d) Eliminasi Urine

Frekuensi Warna Bau Keluhan


Sebelu 3-4 kali BAK Kecoklatan Bau khas Urin
m dalam sehari berbusa
masuk tapi sedikit
RS :

Selama 4 kali BAK Kecoklatan Bau khas Urin berbusa


berada dalam sehari dan keruh
RS : <600 cc

e) Aktivitas

Sebelum Saat
Aktivitas Keterangan
sakit sakit
Dapat mengerjakan sendiri √
Mandi Pada bagian tertentu dibantu
Memerlukan bantuan √
Seluruhnya tanpa dibantu √
Pada kondisi tertentu dibantu √
Berpakaian Seluruhnya memerlukan
bantuan
Dapat mengerjakan sendiri √ √
Pergi ke toilet Memerlukan bantuan
Tidak dapat pergi ketoilet
Berpindah atau Tanpa bantuan √ √
Dengan bantuan
berjalan Tidak dapat melakukan
Dapat mengontrol √ √
BAB dan BAK Kadang-kadang ngompol
Dibantu seluruhnya
Tanpa bantuan √ √
Dapat makan sendiri kecuali
Makan
hal-hal tertentu
Seluruhnya dibantu
SKOR A D
Keterangan:
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali mandi dan fungsi lain
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan fungsi lain
E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan fungsi
lainnya
F: Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
fungsi lainnya
G : Tergantung untuk 6 fungsi
Dari data tersebut untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sebelum masuk
rumah sakit pasien mandiri untuk 6 fungsi, dan selama di rumah sakit
pasien tergantung untuk 6 fungsi.

f) Tidur
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 7-8 jam dalam sehari
pada pagi hari.
b) Selama berada di RS :
Klien mengatakan tidur hanya 3-4 jam saja tidak nyenyak dan sering
terbangun karena mengeluh nyeri di pinggang dan merasakan gatal
pada kulit, pasien sering terbangun pada malam hari karena sesak
nafas
g) Seksualitas
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan mempunyai suami dan 1 anak, klien mengatakan
gairah libido menurun
b) Selama berada di RS :
Klien mengatakan mempunyai suami dan 1 anak, klien mengatakan
tidak bergairah dalam berhubungan seksual
h) Interaksi Sosial
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan aktif dalam kegiatan masyarakat, dapat
berinteraksi baik dengan tetangga, kerabat, keluarga, dan teman
kerjanya
b) Selama berada di RS :
Klien mengatakan dapat berinteraksi baik dengan perawat, dokter,
dan keluarga ataupun kerabat yang menjenguknya
i) Pencegahan Masalah kesehatan
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan belum pernah melakukan pencegahan masalah
kesehatan sebelumnya karena klien merasa sehat.
b. Selama berada di RS :
Klien mengatakan mendapatkan beberapa terapi obat dan tindakan
untuk mengatasi sakitnya
j) Promosi Kesehatan
a) Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang diit uremik pada pasien gagal ginjal kronik
b) Selama berada di RS :
Klien mengatakan sudah mendapatkan pendidikan kesehatan
mengenai diit uremic dan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal
kronik. Keluarga menyampaikan bahwa mereka ingin mengetahui
prinsip perawatan dan penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik
dalam kehidupan sehari-hari yang sedang menjalani HD.

Psikososial dan Konsep diri


a) Sebelum masuk RS : Belum Terkaji
b) Selama berada di RS : Belum Terkaji
k) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Pasien tampak oedem anasarka +3
Kesadaran: Kualitatif : Composmetis
Kuantitatif : E4M6V5
b. TTV :
a) Tekanan Darah = 150/90 mmHg
b) Frekuensi nadi = 100x/menit
c) Frekuensi nafas = 27x/menit
d) Suhu tubuh = 37,5oC
e) SpO2 = 89%

c. Head to Toe :

Hasil pengkajian Fisik:

1. Kepala dan Wajah


a. Kulit

Inspeksi : kulit tampak kering

Palpasi : Capilary refill 4 detik,turgor kulit tidak elastis

b. Kepala
Inspeksi : Normochepalic,rambut lurus,beruban
Palpasi : Tidak rontok
c. Wajah
Inspeksi : Klien tampak pucat
Palpasi : Tidak ada benjolan,tidak ada lesi,finger print (-)
d. Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Hidung
Inspeksi :Bersih, tidak ada lesi hidung simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan di telinga
g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
sariawan, gigi lengkap.
2. Leher :
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi : Terdapat pembesaran JVP dengan nilai 7 cm, teraba denyut
nadi karotis

3. Dada
a. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS 5 aksilaris anterior
Palpasi : Diameter Ictus Cordis 1 cm teraba di ICS 5 linea
aksilaris anterior
Perkusi : Pekak, sesuai batas-batas jantung
 Batas atas dextra : IC 2 Dextra Parasternalis Dextra
 Batas atas sinistra : ICS 2 linea parasternalis sinistra
 Batas bawah sinistra: ICS 5 pada linea anterior aksila
 Batas bawah dextra : ICS 4 pada linea parasternalis
dekstra
Auskultasi :
S1 : Terdengar bunyi lup di ruang ICS 5
sebelah kiri sternum
S2 : Terdengar bunyi dug di ICS 2 sebelah
kanan sternum

b. Paru
Inspeksi : Terlihat menggunakan alat bantu nafas
Palpasi : Vocal fremitus terasa sama pada semua lapang
paru
Perkusi : Terdapat bunyi pekak di linea sternalis kanan
Auskultasi : Paru atas terdengar vesikuler dan paru bawah
terdengar suara tambahan ronkhi
c. Abdomen
Inspeksi : Bentuk cembung, tidak keluar cairan di
umbilicus, tidak ada luka
Auskultasi : Terdengar bising usus 23x/ menit
Palpasi : Adanya nyeri tekan pada perut bagian bawah
umbilikus
Perkusi : Adanya bunyi pekak
4. Ekstrimitas :
a. Ekstremitas atas :
Inspeksi : warna kulit sawo matang,tampak pasien ada
pruritus,terpasang AV Shunt pada tangan kiri, terdapat oedem
anasarka +3
Palpasi : turgor kulit tidak elastis
b. Ekstremitas bawah :
Inspeksi : warna kulit sawo matang,tampak pasien ada
pruritus ,terdapat oedem anasarka +3
Palpasi : turgor kulit tidak elastis
 Kekuatan otot:
5 5
5 5

l) Pemeriksaan Diagnostik

NO JENIS HASIL NILAI


PEMERIKSAAN RUJUKAN
1. Hemoglobin 10 mg/dl 12-14 mg/dl
2. Ureum 200 mg/dl 15-40 mg/dl
3. Kreatinin 10 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl
4. Natrium 160 mmol 135-145 mmol
5. Kalium 7 mmol 3,5-5 mmol
m) Terapi
Terapi Farmakologi

Nama Rute Dosis Indikasi Jam


Obat
Infus RL Parente 20 Memenuhi kebutuhan Jam 09.00
(Ringer ral tetes/ elektrolit dan seterusnya setiap
Laktat) menit 8 jam

captopril Oral 2x12, Menurunkan tekanan Jam 09.00 dan17.00


5mg darah ,dan gagal WIB
jantung

methylpre Oral 1x60 Meredakan inflamasi Jam 09.00 WIB


dnisolon mg dan gejala alergi

keterolac Parente 2x3m Mengurangi nyeri Jam 09.00 dan 17.00


ral g WIB
Furosemid Oral 1x40 Mengurangi edema Jam 12.00 WIB
e mg karena penyakit
jantung, hati, dan ginjal
ANALISA DATA

Wakt Data Problem Etiologi


u
11.00 DS: Kelebihan Gangguan
1. Klien mengatakan sering minum volume mekanisme regulasi
cairan
minuman berenergi
2. Klien mngatakan perut terasa
sebah dan sesek
3. Klien mengatakan sedikit BAK
DO:
1. Dari pengkajian fisik ekstremitas
terdapat oedem anarsaka +3
2. Dari hasil pemeriksaan , ureum
200 mg/dl, kreatinin 10 mg/dl, Hb
10 mg/dl, Na 160 mmol, Kalium 7
mmol
4. BB 56 kg dan TB 145 cm
5. Nafas bau amoniak
6. Uremik frost (+)
DS : Risiko 1. Pertahanan tubuh
1. Pasien mengeluh gatal pada kulit Infeksi primer tidak adekuat
DO : 2.Penurunan
1. Terdapat leukopenia, hemoglobin
trombositopenia

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan, gangguan mekanisme regulasi
yang dibuktikan dengan klien mengatakan sering minum minuman berenergi, dari
pengkajian fisik ekstremitas terdapat oedem anarsaka +3, dari hasil TTV tekanan
darah 150/90 mmHg,. HR 100 x/ menit, RR 27 x/menit . Suhu 37,5oC, SpO2 89%
, hasil pemeriksaan lab ureum 200 mg/dl, kreatinin 10 mg/ dl, hemoglobin 10
mg/dl, dan natrium 160 mmol, BB 56kg, dan TB 145 cm nafas bau amoniak
Uremik frost (+)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer tidak adekuat,
penurunan hemoglobin dibuktikan dengan pasien mengeluh gatal pada kulit, hasil
pemeriksaan laboratorium terdapat leukopenia, trombositopenia
INTERVENSI BESERTA RASIONALNYA

TGL DAN NO NIC NOC RASIONAL


WAKTU Dx
1 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Manajemen Cairan (4120) 1.Manajemen Cairan (4120)
September 7x24 jam, masalah keperawatan kelebihan volume Monitor : Monitor :
2020 cairan teratasi dengan kriteria: a. Monitor hasil laboratorium a. Karena mengetahui
08.00 WIB yang relevan dengan retensi akumulasi elektrolit
Domain: Kesehatan Fisiologi (II) cairan ( BUN, kreatinin, b. Karena pasien
Kelas : Eliminasi (F) natrium mengalami kelebihan
Outcomes: Fungsi Ginjal (0504) b. Monitor indikasi kelebihan cairan yang
Indikator A T Keterangan cairan/retensi (edema mengakibatkan edema
Urine 4 1 1=< 150 cc anasarka) pada beberapa bagian
output 2= 150-499 cc c. Monitor makanan/cairan tubuh.
selama 8 3= 500-999 cc yang dikonsumsi dan hitung c. Karena jumlah kalori
jam 4= 1000-1499 cc asupan kalori harian terutama cairan
5= 1500-2000 cc Mandiri : disesuaikan dengan
Turgor kulit 1 3 1=tidak elastis
a. Kaji lokasi dan luasnya kondisi pasien.
2=kering
edema
3= agak kering
b. Jaga intake/asupan yang Mandiri :
4=cukup elastis akurat dan catat output a. Edema terjadi karena
5=elastic pasien (balance cairan) adanya perpindahan
Peningkatan 2 4 1= 15-12mg/dl c. Tawari makanan ringan cairan vaskuler
kreatinin 2=11-9mg/dl (misalnya minuman ringan sehingga
serum 3=8-4 mg/dl dan buah-buahan segar/jus mengakibatkan
4=3-1 mg/dl buah) perpindahan cairan
5=0,5-1,5 mg/dl d. Persiapkan pemberian tidak pada tempatnya
Hipertensi 2 4 1=160/100 mmHg
produk-produk darah b. .Karena konsumsi
2=150/90mmHg
( misalnya cek darah dan cariran harus
3=140/90 mmHg
persiapkan pemasangan seimbang sesuai
4=130/80 mmHg
infus) antara input dan
5=110/80 mmHg
Edema 3 4 1=pitting edema +1 Edukasi : output pada pasien
2= pitting edema +2 a. Berikan Pendidikan untuk keseimbangan
3= pitting edema + 3 Kesehatan kepada klien dan cairan,
4=pitting edema +4 keluarga klien mengenai c. Karena pasien merasa
5= tidak ada edema penyakit GGK sering lapar dapat
Kolaborasi : makan maknan ringan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama a. Konsultasikan dengan sehat
4x24 jam, masalah keperawatan kelebihan volume dokter jika tanda-tanda dan d. Karena untuk
cairan teratasi dengan kriteria: gejala kelebihan volume memenuhi kebutuhan
Domain: Kesehatan Fisiologi (II) cairan menetap atau melalui infus IV
Kelas : Jantung Paru (E) memburuk Edukasi :
Outcomes: Status Pernafasan (0415) 2. Terapi Hemodialisa a. Karena pasin masih
Indikator A T Keterangan Monitor : belum mengetahui
Frekuensi 2 5 1. 30-33x/mnt a. Monitor tekanan tentang perawatan
pernafsan 2. 28-29x/mnt darah,denyut nadi, sehari hari GGK
3. 24-27x/mnt pernapasan, suhu, dan Kolaborasi :
4. 20-23x/mnt respon pasien selama a. Karena kondisi
5. 16-19x/mnt dialysis pasien perlu tindakan
Saturasi 2 5 1. 86-88%
b. Monitor waktu pembekuan kolaborasi antar
oksigen 2. 89-91%
darah dan sesuaikan tenaga kesehatan.
3. 92-94%
pemberian heparin dengan
4. 95-97%
tepat
5. 98-100%
Mandiri :
a. Periksa peralatan dan 2.Terapi Hemodialisa
cairan, sesuai peraturan Monitor :
b. Lakukan Teknik steril untuk a. Karena adanya siklus
memulai hemodialisis, darah yang dialirkan
insersi jarum dan melalui alat
pemasangan kateter hemodialiser dapat
c. Berikan heparin sesuai mempengaruhi TTV
peraturan pasien yang menjlani
d. Hentikan hemadialisis terapi hemodialisa.
sesuai dengan peraturan Mandiri :
Edukasi : a. Karena menghindari
a. Ajarkan pasien untuk terjadi kesalahan
memantau sendiri tanda dan selama proses terapi
gejala yang hemodialisa
mengindikasikan perlunya b. Karena menghinddari
perawatan medis (misalnya, terjadinya risiko
demam, perdarahan, fistula infeksi klien
menggumpal, dan denyut c. Karena terapi
nadi tidak teratur) hemodialisa
b. Jelaskan prosedur menghindari
hemodialisis dan tujuannya terjadinya pembekuan
Kolaborasi : darah pada proses
a. Berkolaborasi dengan klien terapi pasien
untuk meringankan d. Karena proses terapi
ketidaknyamanan akibat harus sesuai dengan
efek samping penyakit dan ketentuan untuk
pengobatan (misalnya menghindari
kram,sakit kepala) terjadinya hal yang
b. Berkolaborasi dengan klien tidak di harapkan
untuk menyesuaikan Edukasi :
kebutuhan akan lama a. Karena menambah
dialysis, pengaturan diit pengetahuan pasien
untuk mencapai manfaat mengenai penyakit
yang optimal dari melalui tanda gejala
pengobatan yang di alami agar
segera mendapatkan
pertolongan tenaga
kesehatan.
b. Karena pasien berhak
mengetahui apa yang
akan dilakukan untuk
menangani penyakit
yang di derita.

Kolaborasi :
a. Karena akan terjadi
berbagai macam efek
samping dari terapi,
perawat dan pasien
bekerjasama untuk
memahami dan
meminimalisir hal
tersebut. Untuk
mencapai manfaat yang
optimal dari pengobatan
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kontrol infeksi 1. Kontrol infeksi
4x24 jam, masalah keperawatan risiko infeksi Monitor : Monitor :
teratasi dengan kriteria: - -
Domain: Kesehatan Fisiologi (II) Mandiri : Mandiri :
Kelas : Integritas Jaringan (L) a. Jaga lingkungan aspetik a. Supaya lingkungan
Outcomes: Integritas Jaringan : Kulit & yang optimal di samping sekitar pasien tetap
Membran Mukosa (1101) tempat tidur dan saluran bersih dan tidak ada
Indicator A T Keterangan penghubung kuman bakteri
Integritas 3 5 1.Sangat terganggu b. Gosok kulit pasien dengan b. Supaya tidak patogen
kulit 2.Banyak terganggu antibakteri yang sesuai yang masuk ke
3.Cukup terganggu c. Lakukan tindakan-tindakan jaringan kulit pasien
4.Sedikit terganggu pencegahan yang bersifat c. Agar risiko infeksi
5.Tidak terganggu universal dapat di minimalisir
Edukasi : Edukasi :
a. Ajarkan pasien dan anggota a. Supaya pasien dan
keluarga mengenai keluarganya dapat
bagaimana menghindari memahami serta
infeksi terhindar dari infeksi
Kolaborasi : kuman bakteri
- Kolaborasi :
-
2.

Anda mungkin juga menyukai