Disusun oleh :
Annisa Lidra Maribeth 1706003944
Alifani Faiz Faradhila 1706003925
Table diatas menunjukkan kenaikan berat badan per gram yang terjadi selama
kehamilan. Total kenaikan berat badan yang signifikan berada pada minggu ke 30 dan 40.
Kenaikan berat badan yang harus dicapai berbeda- beda pada setiap ibu, sesuai dengan indeks
massa tubuh ibu sebelum hamil. Indeks Massa Tubuh (IMT) diukur dengan membagi berat
badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Jika IMT prahamil rendah
maka target kenaikan BB juga lebih besar sekitar 14-20 Kg dibanding dengan targetkenaikan
sekitar 7,5-12,5 kg pada overweight dan kenaikan 5,5- 10 Kg pada obese.
Tabel 2. Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan yang Dianjurkan berdasarkan IMT Prahamil
Status gizi prahamil IMT Prahamil Total Kenaikan BB (Kg) Kenaikan BB pada trimester ke-2 dan ke-3
(kg/minggu)
Underweight <18,5 12,5-18 0,5 (0,5-0,65)
Normal 18,5 – 24,9 11,5 – 16 0,5 (0,4-0,5)
Overweight 25-29,9 7,11 – 11,5 0,3 90,2 - 0,35)
Obese >30 5- 9 0,25 (0,2– 0,3)
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan ibu diantaranya
keseimbangan energy yaitu keseimbangan antara asupan dengan aktivitas fisik, status gizi ibu
sebelum hamil, kadar Hb pada ibu, sosiodemografi, genetic, lingkungan, perilaku ibu dan
prenatal care.
Angka kematian perinatal pada ibu dengan berat badan normal atau overweight akan
meningkat jika target BB melebihi yang direkomendasikan. Sedangkan pada ibu yang
underweight angka kematian prenatal akan meningkat jika tak mampu memenuhi kenaikan
BB yang direkomendasikan tapi akan menurunkan angka kematian pernatal jika kenaikan BB
ibu underweight sesuai dengan yang direkomendasikan.
Worthington-Roberts dan Williams (1993) memformulasikan perhitungan kenaikan
berat badan ibu hamil sebagai berikut : Menambahkan 20% berat Badan (BB)/ Tinggi Badan
(TB) ibu prahamil sesuai standar normal yang digunakan atau perhitungan dengan
menggunakan berat badan ideal (kg) sama dengan Tinggi Badan (TB) – 110, dimana tinggi
badan besar sama 160cm dan pada tinggi badan kurang sama 160cm,berat badan ideal yaitu
Tinggi badan (TB) -105 (TB kurang sama 160cm). Jika berat ibu lebih rendah dari Berat
Badan/Tinggi Badan maka harus ditambah selisih kekurangannya. Yaitu selisih antara Berat
Badan/Tinggi Badan ideal dengan Berat Badan/Tinggi Badan ibu yang aktual.
Berbeda dengan kehamilan tunggal, kenaikan berat badan pada kehamilan kembar lebih
besar dari kehamilan tunggal. Kenaikan berat badan pada IMT normal 17-25kg, pada IMT
overweight 14-23 kg, dam pada IMT obese 11-19 kg. Penelitian They (1992) dalam IOM
(2009) rata rata kenaikan BB < 0,5kg/minggu pada trimester ke-3 berhubungan dengan
outcome yang tidak optimal.
Kenaikan berat badan pada kehamilan remaja harus disesuaikan dengan masa
pertumbuhan remaja. Perkiraan kenaikan BB untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan
normal remaja seperti terlihat pada tabel dibawah
Tabel 3. Perkiraan kenaikan BB untuk Mendukung Kebutuhan Pertumbuhan Normal Remaja selama 1 Tahun
Lama Postmenarche Tambahan BB
1 4,6
2 2,8
3 1,1
4 0,8
Sumber : Worthington-Roberts dan Wiliam, 1993
Dalam Buku Gizi Ibu dan Bayi (Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq dan Khaula Karima),
Perhitungan kenaikan berat badan pada remaja adalah sebagai berikut :
- Dihitung kenaikan berat badan seperti kenaikan berat badan dewasa
- Ditambah Kebutuhan Kenaikan berat badan untuk mendukung pertumbuhan
normal postmenarce (selama 9 bulan kehamilan).(Worthington-Roberts dan Williams,1993)
Trimester pertama merupakan masa pembentukan organ tubuh janin dan sistem saraf.
Zigot terbentuk sejak hari pertama konsepsi kemudian berubah menjadi morula pada hari ke-2
atau ke-3 pascakonsepsi. Diferensiasi sel terjadi pada hari ke-6 sampai ke-8 dan terjadi
hiperplasia (perbanyakan sel). Hari ke-10 embrio mulai berimplantasi kemudian terbentuk
plasenta pada hari ke-12. Pada minggu ke-4 embrio berukuran 0,6 cm dan mulai terbentuk
cikal bakal kepala, tulang belakang dengan dua otak besar, dan jantung. Organ pertama yang
berkembang adalah otak. Minggu ke-5 terjadi pembentukan ginjal, hati, saluran pernafasan,
mata, telinga, mulut, tangan, dan saluran pencernaan. Jantung mulai berdetak di minggu ke-6.
Embrio bertambah panjang menjadi 1,3 cm dengan berat 2-3 g, saluran cerna, ginjal, hati, dan
otot mulai bekerja. Embrio disebut fetus atau janin pada minggu ke-9. Fase ini merupakan
fase kritis dan jika terjadi gangguan pertumbuhan maka dapat berdampak buruk sejak bayi
dilahirkan sampai dewasa.
Pada trimester ke-2 terjadi penurunan hiperplasia dan janin mengalami fase hiperplasia-
hipertrofi (perbanyakan dan pembesaran ukuran sel). Bulan ke-4 plasenta bertambah panjang
menjadi 7,6 cm dengan berat sekitar 6 ons. System peredaran darah mulai berkembang, sistem
pencernaan mulai bekerja, dan genetalia eksterna mulai terbentuk. Pada bulan ke-5 mulai
tumbuh rambut, detak jantung dapat didengar, terjadi klasifikasi tulang, berat mencapai 0,5 kg
dan panjang sekitar 28 cm. Pada bulan ke-6 ukuran bertambahn menjadi 35,5 cm. Gusi, paru-
paru, dan ginjal mulai terbentuk namun belum berfungsi sempurna.
Trimester ke-3 terjadi hipertrofi tanpa hiperplasia. Pada bulan ke-7 terjadi kenaikan
berat janin sekitar 0,5-1 ons perhari dengan ukuran 25-30 cm dan berat sekitar 10 ons. Berat
janin bertambah sampai 1 ons perhari di bulan ke-8 hingga 9 serta terjadi penyimpanan zat
gizi. Saat ini janin berukuran 40-43 cm dengan berat janin 1800-2000 g. Memasuki bulan ke-
9 berat janin sekitar 2500 g dan panjang mencapai 46 cm. Di akhir trimester ke-3 berat janin
mencapai 3300 g dengan panjang badan 44-55 cm. Saat ini bayi dalam keadaan terbaik untuk
dilahirkan. Ciri-ciri bayi baru lahir mengalami masa pertumbuhan yang baik selama
kehamilan yakni berat badan lebih dari 3000 g, panjang badan lebih dari 48 cm, kulit halus
dan tidak kuning, organ tubuh sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Pola menu makan makanan gizi seimbang harus diperhatikan terutama pada masa
kehamilan. Ibu hamil harus mendapat asupan makanan yang cukup karena ia juga
memberikan makanan pada janin yang dikandungnya. Beberapa makanan dan minuman yang
harus dibatasi supaya tidak terjadi masalah kehamilan, antara lain: makanan yang
merangsang, kafein, alkohol. Sesuai Gambar 3, empat prinsip gizi seimbang antara lain:
membiasakan makan makanan beraneka ragam, pola hidup bersih, pola aktif dan olahraga,
pantau berat badan. Anjuran pola konsumsi perhari yaitu air paling sedikit 2 liter atau 8 gelas,
makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 2-3 porsi, protein nabati 2-3 porsi, dan
protein hewani 2-3 porsi. Beberapa campuran makanan yang perlu dibatasi atau digunakan
seperlunya adalah mentega, gula, dan garam.