Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM

Operator, Struktur Kontrol Program

(C++)

By: Nuddin Lubis, A.Md

SMK YP 17 KENCONG

JL. RAYA KENCONG – JOMBANG – JEMBER

2014 - 2015
1. Operator

Seperti halnya pada VB dan Java yang telah anda pelajari, C++ juga
menyediakan banyak operator yang dapat kita gunakan untuk membantu memecahkan
masalah tertentu. Secara umum banyak kemiripan antara Java dengan C++ dalam
penyediaan operator. Operator-operator yang tersedia pada C++ dapat dilihat pada
Tabel 2.1

Tabel 2.1 Operator pada C++.


2. Struktur Kontrol Program
Struktur kontrol program pada C++ secara umum sama dengan VB dan Java
yang telah kalian pelajari. Yang berbeda adalah sintaks penulisannya. Untuk
percabangan, C++ menyediakan perintah if (tanpa then) dan switch ... case.
Sedangkan untuk pengulangan, C++ menyediakan perintah for, while, dan do-while.
Selain itu, pada pengulangan juga menyediakan fasilitas break dan continue. Secara
berurutan berikut ini akan disampaikan kode-kode program untuk menerapkan struktur
kendali. Ketikkan kode-kode tersebut, kemudian jalankan dan amati apa yang terjadi.

Contoh 6. Penggunaan struktur percabangan if sederhana.


Hasilnya sebagai berikut…..

Pada contoh di atas kita menggunakan if untuk memeriksa apakah suatu bilangan
genap atau ganjil. Operator yang kita gunakan adalah modulus (%). Perhatikan cara
penulisan struktur if dan else.

Contoh 7. Penggunaan struktur percabangan if tiga kondisi.

Hasilnya sebagai berikut…..


Contoh 7. merupakan pengembangan dari Contoh 9.7. Struktur pemilihan
dikembangkan menjadi tiga kondisi dengan menambahkan else. Apabila pemilihan lebih
dari tiga kondisi atau banyak, C++ menyediakan perintah switch … case untuk
memudahkan proses pemilihan. Perhatikan contoh berikut.

Contoh 8. Penggunaan struktur percabangan dengan switch ... case.

Contoh 8. adalah contoh percabangan dengan switch untuk konversi dari bilangan
angka ke teks. Perhatikan bagaimana penulisan switch dan case.
Seperti juga pada Java, pengulangan dengan for digunakan jika kita mengetahui
dengan pasti berapa banyak pengulangan akan dilakukan. Berikut contoh penggunaan
pengulangan dengan for.

Hasilnya sebagai berikut….


Contoh 9. Penggunaan struktur pengulangan dengan for.

Contoh 9. merupakan contoh penggunaan for untuk kasus sederhana. Ada dua
pengulangan for di atas, yaitu mencetak angka dari 1 sampai dengan 10 dan dari 10
sampai dengan 1. Perhatikan penggunaan increment ++ dan --. Cara penulisan di atas
sangat mirip dengan penulisan pada Java yang telah kalian pelajari sebelumnya. Pada
contoh 9. berikut ini, pengulangan for dikembangkan menjadi sedikit lebih rumit
dengan menerapkan for bersarang.

Hasilnya sebagai berikut…..


Contoh 10. Penggunaan struktur pengulangan dengan for bersarang.

Ada dua pengulangan pada contoh 10. Yang pertama dengan menggunakan j
sebagai variabel counter. Sedangkan yang kedua dengan variabel counter k yang
bersarang di dalam pengulangan j. Menurut kalian, bagaimanakah output dari kode
program di atas?
Penggunaan while pada pengulangan, tidak berbeda jauh dengan apa yang telah
kalian pelajari pada Java maupun VB. Perhatikan contoh 11 dan 12 berikut ini.

Hasilnya sebagai berikut….


Contoh 11. Penggunaan struktur pengulangan dengan while sederhana.

Hasilnya sebagai berikut…..

Contoh 12. Penggunaan struktur pengulangan dengan while bersarang.

Hasilnya sebagai berikut….


Perhatikan contoh 11 di atas, bagaimanakah menurut kalian output dari kode
program tersebut. Coba bandingkan dengan contoh 10. Cobalah memindahkan
inisialisasi untuk variabel y. Letakkan setelah inisialisasi variable x. Bagaimanakah
hasilnya?
Bentuk berikutnya dari pengulangan pada C++ adalah dengan menggunakan do-
while. Agak sedikit berbeda dengan while, kondisi pemeriksaan pada do-while
diletakkan di akhir badan loop. Contoh 13 memberikan gambaran bagaimana do-while
digunakan dalam C++.

Contoh 13. Penggunaan struktur pengulangan dengan do-while.

Contoh 13. terlihat menampilkan kode program yang cukup rumit. Namun bila
kita cermati, ini adalah kode program dengan pengulangan do while yang bersarang.
Perhatikan cara penulisan dan alur logika programnya. Dowhile yang luar menggunakan
variabel counter J dan ini adalah pengulangan dari besar ke kecil (perhatikan J
diinisialisasi dengan nilai 10 dan syarat kondisi pada while J >=1). Sedangkan do-while
yang dalam variabel counter nya adalah K dengan pengulangan dari kecil ke besar.
Bagaimanakah hasil dari eksekusi kode program di atas? Perhatikan output di bawah
ini. Cobalah untuk menelusuri kode program sehingga kalian benar-benar mengerti
mengapa output program bisa menjadi seperti ini.
Hasilnya sebagai berikut…

Selamat mencoba…. :p

Anda mungkin juga menyukai