“STERILISASI ALAT”
OLEH:
NIM : 61608100817063
BATAM
2020
STERILISASI ALAT
I. TUJUAN PRAKTIKUM
V. HASIL PENGAMATAN
No Nama alat Gambar Fungsi
1. Autoklaf Alat pemanas tertutup yang
digunakan untuk mensterilisasi
bahan, alat, intrumen atau media
dengan metode penguapan suhu
bertekanan tinggi yang dilengkapi
pengatur suhu dan waktu yang
dapat disesuaikan untuk
mendapatkan hasil atau tujuan
tertentu
VI. PEMBAHASAN
Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang
membunuh semua bentuk hidup terutama mikroba. Sterilisasi yang
dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Alat yang akan digunakan dalam
suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk
membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk
kehidupan.
Ada empat cara yang sering digunakan dalam sterilisasi dengan
pemanasan, yaitu sterilisasi dengan pemijaran, dengan udara panas
(kering), dengan uap panas dan sterilisasi dengan air panas bertekanan.
Sterilisasi dengan pemijaran dilakukan dengan cara memijarkan pada api
lampu spiritus (mengusahakan pada api bagian tengah yang berwarna
kebiruan). Teknik pemijaran ini dilakukan untuk alat jarum inokulasi, ose
atau alat lain yang terbuat dari platina atau nikhrom. Sterilisasi dengan
udara panas menggunakan oven (Hot Air Sterilizer).
Pada sterilisasi ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat
yaitu oven dan autoklaf. Oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik
yaitu panas kering.
Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat
yang terbuat dari kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven
terbuat dari kotak logam, udara yang didalamnya mandapat udara yang
panas melalui panas daya listrik. Sebelum dimasukkan alat-alat seperti
erlenmeyer, , labu ukur, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, tabung
reaksi atau- alat yang terbuat dari kaca dibungkus dengan kertas terlebih
dahulu untuk mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat
alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci
dan dikeringkan, alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas seperti
labu ukur pipet tetes, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri
dan labu ukur setelah ditutup dengan kapas, dibungkus lagi dengan kertas
sedangkan untuk batang pengaduk dibungkus seperti biasa. Tujuan dari
pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan bakteri
luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca.
Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan
temperature 170-180oC selama 1-2 jam. Setelah pemanasan slesai oven
dimatikan sampai mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk
menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung
partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat siap digunakan untuk
melakukan percobaan. Suhu yang digunakan 170oC-180oC karena panas
kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan uap
air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan
waktu yang lebih panjang.
Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoclave yang
berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoclave
digunakan untuk mensterilisasi alat-alat gelas, kayu, plastik, larutan dan
medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Autoclave juga dapat
digunakan untk melisiskan mikroba.
Adapun bagian-bagian dari autoclave adalah panic luar, panic
dalam untuk meletakkan alat dan saluran uap, bagian penutup terdiri dari
penunjuk tekanan dan saluran uap, terdapat katup dan pengunci. Untuk
mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu
121oC. Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air
sampai batas rang atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan
alat. Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus
dengan alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini
dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan didalam
alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan kemudian
dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya tutup dipasang hingga pas.
Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja dan
semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam bejana hanya
terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang digunakan tergantung
pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi. Berdasarkan literatur
suhu yang digunakan pada oven pada saat sterilisasi sesuai dengan literatur
yang menyatakan “Pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi
alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu
160-180oC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis “ (Fardiaz, 1992).
Suhu yang digunakan pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan “Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang
digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya
dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat
dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama
15 menit (Hadioetomo, 1985).
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sterilisasi sangat di perlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti tumbuhnya mikroba diluar yang dipraktekkan
2. Setiap alat sterilisasi memiliki fungsi dengan dan teknik penggunaan
yang berbeda-beda .
3. Sterilisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu sterilisasi kimia dan sterilisasi
fisik.
4. Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilasasi alat agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba.
5. Sterilisasi merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap
semua mikroba hidup dan spora-sporanya.
6. Terdapat 5 metode umum sterilisasi yaitu sterilisasi uap, sterilisasi
panas kering,
DAFTAR PUSTAKA