Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI STERIL

“STERILISASI ALAT”

OLEH:

NAMA : NUR KAMILAH IDZAN

NIM : 61608100817063

HARI/TANGGAL : SABTU, 24 OKTOBER 2020

NAMA DOSEN : apt. RAKHMI FEBRINA, S.Si

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI STERIL FARMASI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

BATAM

2020
STERILISASI ALAT

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memahami cara pencucian alat dan wadah untuk pembuatan sediaan


steril.
2. Melakukan proses pencucian alat seperti wadah gelas, karet dan
aluminium.
3. Menjamin kebersihan alat.
II. DASAR TEORI
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi
yang bebas darimikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk
sediaan ini antara lain sediaan parental preparat untuk mata dan preparat
irigasi (misalnya infus). Sediaan parenteralmerupakan jenis sediaan yang
unik diantara bentuk sediaan obat terbagi-bagi, karena sediaanini
disuntikkan melalui kulit atau membrane mukosa ke bagian tubuh yang
paling efisien,yaitu membrane kulit dan mukosa, maka sediaan ini harus
bebas dari kontaminasi mikrobadan dari bahan-bahan toksis lainnya, serta
harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.Semua bahan dan proses
yang terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dandirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi, apakah kontaminasi fisik,
kimia,atau mikrobiologis (Priyambodo, B., 2007)
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi
secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat
dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah
atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Sterilisasi secara kimia
(misalnya dengan penggunaan disinfektan). Sterilisasi secara mekanik,
digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan
saringan/filter (Suriawiria, 2005)
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang
mulai diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 0C
selama 15 menit. Adapun alasan digunakannya suhu 1210C itu disebabkan
oleh tekanan 1 atm pada ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan
alat yang essensial dalam setiap laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi
di rumah-rumah sakit serta tempat-tempat lain yang memproduksi produk
steril. Pada umumnya (tidak selalu) autoclave dijalankan padaa tekanan
kira-kira 15-16 per (5 kg/cm2) pada suhu 1210C. Waktu yang diperlukan
untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah
dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi yang masing-masing
berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15 menit pada
suhu 1210C, sedangkan jumlah medium yang sama bila ditempatkan dalam
wadah 10 wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 literakan
membutuhkan waktu 20-30 menit pada suhu yang sama untuk menjamin
tercapainya sterilisasi (Pelczar, 1986).
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
 Pipet tetes
 Corong gelas
 Gelas ukur
2. Bahan
 Alkohol 70%
 Sabun cuci
 Aluminium foil
 Plastik ikan
 Kertas coklat
 Plastik bening
 Gelas beaker
 Erlenmeyer
 Spatula logam
 Batang pengaduk
 Tube salep
 Vial
 Karet penutup
 Botol infuse 100 ml
 Oven
 Autoklaf
 Botol semprot
 Sikat alat
IV. CARA KERJA
1. Pencucian Alat Bahan
a. Pencucian alat gelas

 Alat dan wadah dicuci dengan sabun cuci dan disikat


 Dibilas dengan air kran hingga bersih
 Ditiriskan
b. Pencucian karet
 Tutup vial dan pipet tetes dicuci dengan sabun cuci dan disikat
 Dibilas dengan air kran hingga bersih
 Ditiriskan
c. Pencucian logam
 Spatula logam dicuci dengan sabun cuci dan disikat
 Dibilas dengan air kran hingga bersih
 Ditiriskan
2. Pengeringan dan Pembungkusan
 Alat dan wadah gelas, karet dan logam ditiriskan
 Dikeringkan dengan tissue kering
 Disterilkan dengan alkohol 70%
 Dibungkus angkap dengan kertas coklat, kecuali beker glass,
vial, dan Erlenmeyer dibungkus dengan menggunakan
aluminium foil.
3. Sterilisasi alat

No Nama Alat Ukuran jumlah Cara Steril Suhu(°C) Waktu


(Menit)

1 Pipet Tetes Autoklaf 121 15


2 Gelas Ukur Autoklaf 121 15
3 Spatula Logam Autoklaf 121 15
4 Batang Autoklaf 121 15
Pengaduk
5 Botol Infuse
6 Erlenmeyer Oven 250 30
7 Vial Oven 250 30
8 Gelas Beker Oven 250 30
9 Corong Gelas Oven 250 30
10 Karet Desinfektan
Penutupa

V. HASIL PENGAMATAN
No Nama alat Gambar Fungsi
1. Autoklaf Alat pemanas tertutup yang
digunakan untuk mensterilisasi
bahan, alat, intrumen atau media
dengan metode penguapan suhu
bertekanan tinggi yang dilengkapi
pengatur suhu dan waktu yang
dapat disesuaikan untuk
mendapatkan hasil atau tujuan
tertentu

2. Pipet tetes Untuk mengambil cairan dengan


skala tetesan kecil.

3. Corong gelas Untuk memasukkan atau


memindah larutan air satu tempat
ke tempat lain.

4. Gelas ukur Untuk mengukur volume cairan.


5. Gelas beaker Untuk mengaduk, mencampur,
dan memanaskan cairan yang
biasanya digunakan dalam
laboratorium.

6. Erlenmeyer Untuk mengukur, menyimpan,


dan mencampur cairan.

7. Spatula Untuk mengambil obyek yang


logam telah diiris untuk sediaan
mikroskop.

8. Batang Untuk mencampur bahan kimia


pengaduk dan cairan untuk keperluan
laboratorium. 

9. Karet Untuk menutup sebuah tabung


penutup atau vial agar cairan di dalam nya
tidak tumpah.

10. Sikat alat Membersihkan tabung reaksi,


gelas ukur, labu ukur dan lain-
lain setelah digunakan.

11. Oven Untuk mengeringkan alat-alat


sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basah.

VI. PEMBAHASAN
Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang
membunuh semua bentuk hidup terutama mikroba. Sterilisasi yang
dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Alat yang akan digunakan dalam
suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk
membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk
kehidupan.
Ada empat cara yang sering digunakan dalam sterilisasi dengan
pemanasan, yaitu sterilisasi dengan pemijaran, dengan udara panas
(kering), dengan uap panas dan sterilisasi dengan air panas bertekanan.
Sterilisasi dengan pemijaran dilakukan dengan cara memijarkan pada api
lampu spiritus (mengusahakan pada api bagian tengah yang berwarna
kebiruan). Teknik pemijaran ini dilakukan untuk alat jarum inokulasi, ose
atau alat lain yang terbuat dari platina atau nikhrom. Sterilisasi dengan
udara panas menggunakan oven (Hot Air Sterilizer).
Pada sterilisasi ini alat yang digunakan untuk mensterilkan alat
yaitu oven dan autoklaf. Oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik
yaitu panas kering.
Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat
yang terbuat dari kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven
terbuat dari kotak logam, udara yang didalamnya mandapat udara yang
panas melalui panas daya listrik. Sebelum dimasukkan alat-alat seperti
erlenmeyer, , labu ukur, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, tabung
reaksi atau- alat yang terbuat dari kaca dibungkus dengan kertas terlebih
dahulu untuk mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat
alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci
dan dikeringkan, alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas seperti
labu ukur pipet tetes, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri
dan labu ukur setelah ditutup dengan kapas, dibungkus lagi dengan kertas
sedangkan untuk batang pengaduk dibungkus seperti biasa. Tujuan dari
pembungkusan yaitu agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan bakteri
luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca.
Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam oven dengan
temperature 170-180oC selama 1-2 jam. Setelah pemanasan slesai oven
dimatikan sampai mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk
menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung
partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat siap digunakan untuk
melakukan percobaan. Suhu yang digunakan 170oC-180oC karena panas
kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan uap
air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan
waktu yang lebih panjang.
Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoclave yang
berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoclave
digunakan untuk mensterilisasi alat-alat gelas, kayu, plastik, larutan dan
medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Autoclave juga dapat
digunakan untk melisiskan mikroba.
Adapun bagian-bagian dari autoclave adalah panic luar, panic
dalam untuk meletakkan alat dan saluran uap, bagian penutup terdiri dari
penunjuk tekanan dan saluran uap, terdapat katup dan pengunci. Untuk
mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu
121oC. Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air
sampai batas rang atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan
alat. Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus
dengan alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini
dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan didalam
alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan kemudian
dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya tutup dipasang hingga pas.
Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja dan
semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam bejana hanya
terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang digunakan tergantung
pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi. Berdasarkan literatur
suhu yang digunakan pada oven pada saat sterilisasi sesuai dengan literatur
yang menyatakan “Pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi
alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu
160-180oC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis “ (Fardiaz, 1992).
Suhu yang digunakan pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan “Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang
digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya
dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat
dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama
15 menit (Hadioetomo, 1985).

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sterilisasi sangat di perlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti tumbuhnya mikroba diluar yang dipraktekkan
2. Setiap alat sterilisasi memiliki fungsi dengan dan teknik penggunaan
yang berbeda-beda .
3. Sterilisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu sterilisasi kimia dan sterilisasi
fisik.
4. Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilasasi alat agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba.
5. Sterilisasi merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap
semua mikroba hidup dan spora-sporanya.
6. Terdapat 5 metode umum sterilisasi yaitu sterilisasi uap, sterilisasi
panas kering,
DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R. S. 1985. Mikrobiologi Dasar-dasar Praktik. Jakarta : Gramedia.

James Agalloco. 2008. Validation of Pharmaceutical Processes (electronic


version). USA : Informa Healthcare Inc.

Srikandi Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Tim Dosen Mikrobiologi. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Palu: FMIPA


UNTAD.

Anda mungkin juga menyukai