Anda di halaman 1dari 20

FARMASI PRAKTIS/KLINIS

APT. APRILYA SRI RACHMAYANTI,


M.FARM
RESEP
 Resep merupakan permintaan tertulis seorang
dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi
izin berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
PEMBAGIAN RESEP

1. Inscriptio ( tanggal,dan tempat resep ditulis)


2. Invocatio (tanda R/ dalam resep)
3. Prescriptio (nama obat,jumlah dan bentuk
sediaan)
4. Signatura (aturan pakai dari obat)
5. Subscriptio (paraf/tanda tangan dokter yang
menulis resep)
dr. Arjuno
Jl. Seraya No 1, Batam
Batam, 22 September 2020

R/ Aspirin 0,500
Codein HCl 0,020
Phenobarbital 0,030
Sach Lact qs
m.f. pulv dtd No X
da in cap
S.t.d.d cap I

R/ Amoxil tab mg 500 No. XV


Stdd 1 tab

Pro : Tn. Alex


Alamat: Punggur
Obat jangan diganti tanpa ijin dokter
MONITORING RESEP/ SCREENING RESEP

 Administrative Errors
 Pharmaceutical Error
 Clinical Error
PHARMACEUTICAL ERROS
CLINICAL ERRORS
PENGGUNAAN SIMBOL ANGKA
PENGGUNAAN ISTILAH PERSEN
 Persen bobot/volume (% b/v): menyatakan
jumlah gram padatan dalam 100 ml pelarut.
 Persen bobot/ bobot (% b/b): jumlah gram
padatan dalam 100 gram padatan atau larutan.
 Persen volume/ volume (% v/v): jumlah
mililiter konstituen dalam 100 ml pelarut.
 Milligram persen (mg%):jumlah miligram
padatan dalam 100 ml pelarut.
TAKARAN SENDOK
PERHITUNGAN DOSIS
 Prinsip perhitungan dosis untuk tablet
a. Cek kekuatan obat dalam tablet atau kapsul.
b. Pastikan paham terhadap unit dosis yang
digunakan  biasanya dinyatakan dalam
miligram atau microgram.
c. Cek apakah dosis pada resep dinyatakan
dalam satuan yang sama dengan label yang
tertera pada sediaan.
CONTOH
 Pada resep tertulis amoksisilin 500 mg, tiga kali
sehari. Tersedia kapsul amoksisilin 250 mg.
Berapa amoksisilin kapsul yang diperlukan pada
tiap kali pemberian?
 Jumlah kapsul yang diperlukan tiap kali
pemberian adalah: 500 mg/ 250 mg = 2 kapsul.
 Aturan pemakaian adalah 3 kali sehari 2 kapsul.
PRINSIP PERHITUNGAN DOSIS UNTUK PEDIATRIC/NEONATUS

 Selalu gunakan oral syringe dengan volume


terkecil.
 Jika dosis lebih kecil dari bentuk sediaan yang
tersedia, pastikan tidak ada masalah jika obat
dipecah/ dihancurkan.
 Jika diperlukan, serbuk atau tablet yang
dihancurkan dapat dilarutkan atau didispersikan
dalam pelarut yang diukur seksama  obat yang
diperlukan dihitung berdasarkan volume.
CONTOH
  
Pada resep dituliskan amlodipin 2 mg. Sediaan
yang tersedia adalah 5 mg.
 Buat sediaan dalam bentuk terlarut dalam 5 ml
air.
 Dosis yang diperlukan adalah:
 = 2 ml.
 Volume pemberian pada pasien adalah 2 ml 
setara dengan 2 mg amlodipin.
 Jika hasil perhitungan tidak dapat diukur secara
akurat, misal 0.33 ml, maka pembulatan
perhitungan (keatas atau kebawah)
diperbolehkan.
 Syarat pembulatan: dalam range -10% atau
+10%.
 Pasien
  mendapatkan resep 14 mg ranitidin yang
diberikan per oral. Sediaan yang tersedia adalah 15
mg/ml ranitidin oral suspension
Dosis yang diperlukan:
= 0.933 ml  tidak dapat diukur secara akurat.
Diberikan 0.9 ml atau 1 ml.
1 ml  mengandung 15 mg ranitidin
Persentase peningkatan dosis ranitidin adalah:
 ada peningkatan dosis 7%  masih diperbolehkan.
PRINSIP PERHITUNGAN DOSIS UNTUK SEDIAAN INTRAVENA

 Untuk obat-obat dalam bentuk larutan, cek


jumlah obat tiap ml dan total jumlah obat
dalam satu container (wadah).
 Pahami unit dosis yang tertera pada resep,
miligram (mg) atau microgram.
 Untuk obat-obat seperti insulin atau heparin,
dosis biasanya dinyatakan dalam internasional
units (I.U).
CONTOH
 Pada
  resep tertulis 125 microgram dalam 100 ml
sodium chloride 0.9%. Sediaan yang tersedia
adalah 500 microgram digoxin dalam 2 ml ampul.
 Volume yang diperlukan untuk membuat sediaan
digoksin dalam 100 ml NaCl 0.9% adalah:

Sediaan digoxin yang ditambahkan adalah 0.5 ml


dalam 99.5 ml NaCl 0.9%
CONTOH
 Dokter meresepkan 300 mg injeksi aminophilin
untuk diberikan pada pasien penderita asma. Sediaan
yang tersedia adalah 250 mg aminophyllin dalam 5
ml ampul. Berapa volume injeksi yang harus
diberikan pada pasien?

Anda mungkin juga menyukai