DISUSUN OLEH :
1. Seorang ibu mendapat resep racikan kapsul yang berisi tablet INH (Exp.Date
sisa 10 bulan) dan Rimfapicin (ED sisa 6 Bulan) sebanyak 30 kapsul. Brapa
lamakah batas penyimpanan obat racikan tersebut?
a. 2,5 bulan
b. 2 bulan
c. 1,5 bulan
d. 1 bulan
e. 0,5 bulan
2. Ani 10 tahun diberikan racikan yang berisi codein (E.D 10 bulan) yang dicampur
dengan sirup OBH (sisa ED 6 bulan). Obat racikan tersebut jika disimpan dalam
suhuh dingin batas penyimapanannya adalah:
a. <30 hari
b. <14 hari
c. <10 hari
d. <7 hari
e. <3 hari
3. Tn. Amir diberi resep racikan cream yang berisi asam salisilat, sulfur, dan
scanderma cream (sisa ED 6 bulan). Batas penyimpanan racikan obat tersebut
adalah tidak lebih dari :
a. 2,5 bulan
b. 2 bulan
c. 1,5 bulan
d. 1 bulan
e. 0,5 bulan
R/ PCT 350 mg
Diazepam 1 mg
Caffein 20 mg
R/ Dexametason 10 tab
Ambroxol 4 mg 10 tab
Codein 10 mg 5 tab
CTM 10 tab
Aqua Pro Solution 200 ml
S.1 dd 1 c
Resep 2
Catatan :
1) Untuk oba tambroxol pada resep dituliskan sediaan tablet 4 mg namun yang
ada hanya sediaan tablet 30 mg jadi perlu konfirmasi kembali ke dokter yang
menuliskan resep (Medscape).
2) Untuk CTM (Chlorpeniramine) / antikolinergik, hindari penggunaannya pada
pasien geriatric. Dikarenakan beresiko tinggi penggunaan antikolinergik;
pembersihan berkurang pada usia lanjut, dan perlu toleransi berkembang
ketika digunakan sebagai hipnosis; risiko kebingungan, mulut kering,
sembelit, dan efek antikolinergik atau toksisitas lainnya (American Geriatrics
Society (AGS) Beers Criteria for Potentially Inappropiate MedicationUse
in Older Adults, 2015).
3) Perlu diperhatikan juga interaksi antara obat seperti :
a. CTM dan obat sedative hipnotik Diazepam, dimana interaksi kedua obat
ini dapat menyebabkan kantuk, hilangnya koordinasi otot dan
kewaspadaan mental sehingga berbahaya bagi yang bersangkutan dalam
mengendarai atau melakukan pekerjaan yang memerlukan kewaspadaan
tinggi. Pada kasus berat terjadi gangguan peredaran darah dan fungsi
pernafasan dan meyebabkan koma bahkan kematian. Sehingga
pemberian kedua obat ini harus dihindari jika diberikan secara bersamaan
(Pedoman interaksi Obat)
b. Interaksi antara kafein dan paracetamol yaitu dimana kafein meningkatkan
daya analgesic dari paracetamol.
4) Perlu untuk penyesuaian dosis kembali. Karna diingat pasien ini sudah
berumur 65 tahun (geriatric) jadi dosisnya sudah berbeda dengan dosis pada
pasien dewasa.
2. Tinjauan pustaka
Resep 1
1. Paracetamol
- Nama Resmi :Acetaminopen/ Paracetamol
- Indikasi :analgetik, antipiretik
- Kelarutan :Larut dalam 70 bagian air , dalam 7 bagian etanol (95%) P,
dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol dan dalam 9 bagian
propilenglikol; larut dalam alkali hidroksida.
- Stabilitas : Terhidrolisis pada pH minimal 5-7 , Stabil pada temperatur
450C (dalam bentuk serbuk) , Dapat terdegradasi oleh quinominim dan
terbentuk warna pink,coklat dan hitam, Relatif stabil terhadap oksidasi,
Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada suhu 25 0C dan
kelembaban 90%, Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan
pasta gelatin tidak dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dibandingkan
menggunakan povidon (codek 988)
- Inkompabilitas : terhadap permukaan nilin da rayon (codek 988)
- Dosis : 500 mg
Resep 2
Diazepam tablet @ 2 mg
Dibuat sebanyak 10 kapsul, tiap kapsul mengandung 1 mg diazepam
Diazepam : 1 mg x 10 = 10 mg
10 mg / 2 mg = 5 tablet
Resep 2
Dexamethasone
Sediaan yang di gunakan 0,5 mg sebanyak 10 tab untuk sediaan solutio 250 ml
0,5 mg x 10 tab = 5 mg dalam 250 ml
U/ (1x minum)0,3 mg dalam 15 ml
U/ (sehari)0,3 mg x 3 = 0,9 mg
Ambroxol
Sediaan yang di gunakan 30 mg sebanyak 10 tab untuk sediaan solutio 250 ml
30 mg x 10 tab = 300 mg dalam 250ml
U/ (1x minum)18 mg dalam 15 ml
U/ (sehari)18 mg x 3 = 54 mg
Codein
Sediaan yang di gunakan 10 mg sebanyak 5 tab untuk sediaan solutio 250 ml
10 mg x 5 tab = 50 mg dalam 250ml
U/ (1x minum)3 mg dalam 15ml
U/ (sehari) 3 mg x 3 = 9 mg
CTM
Sediaan yang di gunakan 4 mg sebanyak 10 tab untuk sediaan solutio 250 ml
4 mg x 10 tab = 40 mg dalam 250ml
U/ (1x minum) 2,4 mg dalam 15 ml
U/ (sehari) 2,4 mg x 3 = 7,2 mg
PGS (suspending agent)
Konsentrasi 2% sebagai suspending agent
2/100 x 250 ml=5 gram
Air yang digunakan untuk mendispersikan PGS harus 7 kali kali dari konsentrasi
PGS
Maka perhitungannya 7 x 5 gram = 35.Jadi air yang pakai 35 ml.
b. Peracikan sediaan
Resep 1
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dimasukkan 6 tablet paracetamol, 5 tablet diazepam, dan 1 tablet caffeine
kedalam penghalus elektrik (blander obat) untuk menghaluskan dan
mencapurkan obat hingga homogen.
3. Serbuk obat yang telah homogeny dimasukkan kedalam cangkang kapsul
nomor 0 sebanyak 10 kapsul dengan menggunkana alat pengisi kapsul.
4. Ditutup cangkan kapsul dan dibersihkan cangkang menggunakan tsyu bersih
5. dikemas dalam zak plastik dan diberi etiket putih
Resep 2
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang semua bahan sesuai dengan perhitungan bahan.
3. Dimasukkan PGS (suspending agent )sedikit demi sedikit dalam 35 ml air
didalam mortir digerus hingga terbentuk mucilago (campuran 1)
4. Di masukkan obat kedalam mortir yang lain dimulai dari obat dengan BJ
terkecil ke terbesar (dexametahson, CTM, codein, ambroxol) digerus hingga
homogen (campuran 2)
5. Dimasukkan campuran 2 sedikit demi sedikit kedalam campuran 1 digerus
hingga homogen.
6. Di masukkan suspensi kedalam wadah botol.
7. Dicukupkan volume sediaan dengan air hingga 250 ml
8. Ditutup dan diberi etiket putih
4. Penyerahan Obat
Resep 1
Penyerahan obat dilakukan dengan cara :
a) Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kembali
mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan
jumlah obat (kesesuaian antara penulisan etiket dengan Resep)
b) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
c) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
d) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat;
Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang baik,
mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya tidak stabil dan
memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya.
Adapun informasi obat yang disampaikan kepada pasien terkait resep di atas,
yaitu :
nama obat yang diberikan
kapsul racikan paracetamol, diazepam, dan caffein
Manfaat obat
Obat digunakan untuk mengobati rasa nyeri yang terjadi pada pasien.
Aturan pakai
Obat diminum 3 kali sehari (taip 8 jam) sebelum makan
Cara penyimpanan obat
Obat disimpan di tempat kering dalam suhu ruang dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
Resep 2
a). Aturan pakai : 3 kali sehari 1C atau sendok makan (15 ml)
c). Penyimpanan :
Sediaan harus disimpan pada suhu ruangan (25-30 derajat celcius)Atau bisa
juga dalam lemari pendingin dengan suhu 5-10°C.
Jangan menyimpan obat sirup di dalam frezer.
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Simpan obat di tempat kering dan terlindung dari sinar matahari.
Tutup botol sirup dengan rapat.
5. Perhitungan BUD
Resep 1
Formulasi yang tidak mengandung air (non aqueos formulation) BUD tidak lebih dari
25% yang tersisa dari masing-masing obat hingga kadaluarsa atau 6 bulan, dipilih
yang singkat.
Resep 2
Beyond-use date (BUD) adalah tanggal dimana sediaan obat tidak dapat
digunakan lagi dan ditetapkan berdasarkan waktu peracikan obat. Untuk sediaan
yang mengandung air seperti sirup, suspensi, atau emulsi beyond use date tidak
lebih lama dari 14 hari ketika disimpan pada temperatur dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Sweetman, S.C. (2009). Martindale 36.The Complete Drug Reference. London: The
Pharmaceutical Press.