Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1!Latar Belakang

Farmasi klinik adalah pelayanan langsung yang diberikan tenaga farmasi


kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan
risiko terjadinya efek samping karena obat. Pelayanan farmasi klinik terbukti efektif
dalam menangani terapi pada pasien. Selain itu, pelayanan tersebut juga efektif
untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Hal itu terutama diperoleh dengan melakukan pemantauan resep dan
pelaporan efek samping obat. Pelayanan ini terbukti dapat menurunkan angka
kematian di rumah sakit secara signifikan1

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang


kefarmasian, telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan yang komprehensif dalam
pengertian tidak saja sebagai pengelola obat namun dalam pengertian yang lebih
luas mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk mendukung penggunaan
obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan
akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan1

Praktik pelayanan farmasi klinik di Indonesia baru berkembang pada tahun


2000-an. Lambatnya perkembangan ini disebabkan konsep farmasi klinik belum
diterima sepenuhnya oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. Meskipun pelayanan
farmasi klinik di Indonesia belum optimal, namun tenaga farmasi di rumah sakit
telah diberikan kesempatan untuk melakukan pelayanan obat yang berorientasi
pasien di ruang perawatan sehingga tanggung jawab tehadap pelayanan obat yang
baik, benar, dan aman dapat terealisasi dalam konsep obat yang rasional1.

1.2 Tujuan Penulisan

1.! Mengetahui dan memahami pengkajian dan telaah resep


2.! Mengetahui dan memahami rekonsiliasi obat
3.! Mengetahui dan memahami pemantauan penggunaan antibiotik
4.! Mengetahui dan memahami konseling
5.! Mengetahui dan memahami pelayanan informasi obat
6.! Mengetahui dan memahami pemantauan terapi obat
7.! Mengetahui dan memahami monitoring efek samping obat

! 2!
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1!Kajian dan Telaah Resep I Pediatri

Hasil Pengamatan Resep I Pediatri

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. A, Malang, 29-02-2020


SIP : 446**/DU
Alergi : ! Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Lansoprazole caps 30 mg No. X


ʃ 1 dd tab I ac

R/ Sucralfate syr No. I


ʃ 3 dd cth I ac

R/ Ondansetron tab 8 mg No. X


ʃ 3 dd tab I ac

R/ Sumagesic tab No. X


ʃ 3 dd I pc

R/ Imboost tab No. X


ʃ 2 dd 1 pc

Nama Pasien : An.I No. RM: 251***


Tgl. Lahir / Umur : 16 tahun BB : -
Ruang :- BPJS

! 3!
Permasalahan Resep I Pediatri
!

Nama Pasien : An. I


Usia : 16 tahun
Nama Dokter : dr. A Ada/Tidak Permasalahan
Tgl. Peresepan : 29/02/2020
No Pengkajian
ADMINISTRATIF
I.
(kelengkapan resep)
1. Dokter (Nama, Alamat) ! -
2. Tanggal ! -
Tidak terdapat paraf dokter Hal ini tidak sesuai dengan kaidah penulisan resep.
3. Tanda tangan/paraf dokter " Seharusnya paraf tertera disetiap signatura obat.
4. Nama pasien !
Tidak tertera alamat pasien di resep. Hal ini tidak berpengaruh karena pada resep
5. Alamat ± tidak ada obat narkotika dan psikotropika.
6. No. MR ! -

II. FARMASETIK
Bentuk Sediaan -
1. !

! 4!
Tidak didapatkan dosis pada obat sirup sucralfate dan sumagesic. Hal ini perlu
dicantumkan agar sesuai dengan kaidah penulisan resep.

Dosis diatas dibahas sesuai dengan kaidah pemberian dosis anak.


-!Obat lansoprazole menurut rumus Caubius : 2/3 xDD (dosis dewasa 15-
30mg/hari) maka didapatkan hasil : 2/3 x 15= 10 mg/hari (rentang dosis anak
10-20 mg/hari). Pada resep diatas apabila 30 mg x 1 = 30 mg/hari, dosis ini
berada diatas rentang dosis anak menurut rumus Caubius. Hal ini diduga
karena usia anak yang mencapai rentang dewasa, sehingga dosis yang
diberikan sesuai dosis dewasa.
-!Obat sucralfate menurut rumus Caubius : 2/3 xDD (dosis dewasa 2-8g/hari)
2. Dosis ± maka didapatkan hasil : 2/3 x 2= 1,33 g/hari (rentang dosis anak 1,33-
5,3g/hari). Pada resep diatas apabila 500 mg x 3 = 1500 mg/hari, dosis ini
masuk rentang dosis anak menurut rumus Caubius.
-!Obat ondansetron menurut rumus Caubius : 2/3 xDD (dosis dewasa 16-
24mg/hari) maka didapatkan hasil : 2/3 x 16= 10,6 mg/hari (rentang dosis
anak 10,6 – 16mg/hari). Pada resep diatas apabila 8mg x 3 = 24 mg/hari, dosis
ini berada diatas rentang dosis anak menurut rumus Caubius. Hal ini diduga
karena usia anak yang mencapai rentang dewasa, sehingga dosis yang
diberikan sesuai dosis dewasa.
-!Obat sumagesic (parasetamol 600mg) menurut dosis aturan pada anak
adalah 1/4-1/2 tab (3-4x/hari). Rentang dosis pada anak (450mg-
1200mg/hari). Pada resep diatas diberikan 600mg x 3 = 1800mg/hari dimana
dosis ini berada diatas rentang dosis anak. Hal ini diduga karena usia anak

! 5!
yang mencapai rentang dewasa, sehingga dosis yang diberikan sesuai dosis
dewasa.
-!Obat imboost (Echinacea purpurea herb dry extract 250mg & zinc
picolinate 10 mg) menurut rumus Caubius : 2/3 xDD (dosis dewasa 3
tablet/hari) maka didapatkan hasil : 2/3 x 3= 2 tab/hari. Pada resep diatas
apabila 1 tabx2 = 2 tab/hari, dosis ini sesuai dengan rentang dosis anak rumus
caubius.

Seharusnya dicantumkan keterangan p.p.a (kocok dahulu sebelum diminum) pada


3. Cara pemakaian ± sirup, karena obat termasuk golongan sucralfate dan dalam bentuk suspensi.

III. KLINIS
1.! Alergi ! -

•! Pemberian bersama dengan sucralfate dapat menunda penyerapan dan


mengurangi bioavailabilitas lansoprazole sebanyak 30%. Mekanisme interaksi
yang pasti tidak diketahui, tetapi mungkin melibatkan adsorpsi lansoprazole
menjadi sukralfat dalam saluran pencernaan.

2. Interaksi •! Pemberian inpepsa (sukralfat) dengan nutrisi enteral dapat menyebabkan


presipitasi dan pembentukan bezoar yang dapat mengganggu saluran makan.
Beberapa ahli merekomendasikan untuk memisahkan dosis sukralfat dari
pemberian makanan enteral setidaknya 1 jam sebelum makan (perut kosong).

! 6!
Efek samping yang umum timbul :
3. Efek Samping -! Lansoprazole : nyeri kepala,pusing, fatigue, malaise
-! Sucralfate : konstipasi
-! Ondansetron : nyeri kepala
-! Sumagesic (parasetamol) : mual, muntah.

" Tidak didapatkan duplikasi pada resep ini.


4. Duplikasi

! 7!
Perbaikan Resep I Pediatri

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. A, Malang, 29-02-2020


SIP : 446**/DU
Alergi : ! Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Lansoprazole caps 30 mg No. X


ʃ 1 d.d tab. I 2.h.a.c

R/ Sucralfate syr No. I


ʃ 3 d.d c.t.h I. 1.h.a.c.p.p.a

R/ Ondansetron tab 8 mg No. X


ʃ 3 d.d tab. I. a.c

R/ Sumagesic tab No. X


ʃ p.r.n (1-3) d.d tab. I p.c

R/ Imboost tab No. X


ʃ 2 d.d tab. I. p.c

Nama Pasien : An.I No. RM: 251***


Tgl. Lahir / Umur : 16 tahun BB : 54 kg
Ruang :- BPJS

! 8!
2.2!Kajian dan Telaah Resep II Dewasa

Hasil Pengamatan Resep II Dewasa

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. B, Sp.S Malang, 28-02-2020


SIP :
Alergi : □ Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Amlodipin 10 No. XXX


ʃ 0-0-1

R/ Candesartan 16 No. XXX


ʃ 1-0-0

R/ Neurodex No. XXX


ʃ 1dd I

R/ Simvastatin 20 No. XXX


ʃ 0-0-1
! Nama Pasien : Tn. M No. RM: 293
Tgl. Lahir / Umur : 58 tahun BB :
!
Ruang : BPJS

! 9!
Permasalahan Resep II Dewasa

Nama Pasien : Ny. A


Usia : 40 tahun
Nama Dokter : dr. K Ada/Tidak Permasalahan
Tgl. Peresepan : 13/01/2020
No Pengkajian
ADMINISTRATIF
I.
(kelengkapan resep)
1. Dokter (Nama, Alamat) !
TIdak terdapat tanggal pada resep, hal ini tidak sesuai dengan kaidah penulisan
2. Tanggal " resep.
3. Paraf dokter ! -
4. Nama pasien ! -
Tidak tertera alamat pasien di resep. Hal ini tidak berpengaruh karena pada resep
5. Alamat " tidak ada obat narkotika dan psikotropika.!
6. No. MR ! -

II. FARMASETIK
Tidak didapatkan bentuk sediaan pada obat di resp ini. Seharusnya, dapat ditulis
1. Bentuk Sediaan " untuk menghindari kesalahan

Dosis tertera pada resep ini namun tidak ada satuannya, hal ini tidak sesuai dengan
kaidah penulisan resep.
2. Dosis ±

! 10!
Dosis obat resep diatas akan dijelaskan sebagai berikut:
-!Dosis amlodipin pada dewasa adalah 5-10 mg 1x/hari. Dosis obat amlodipin
pada resep diatas sudah sesuai dengan aturan pemberian dosis pada dewasa yaitu
10mg/hari.
-!Dosis candesartan pada dewasa adalah 4-32mg 1x /hari. Dosis obat amlodipin
pada resep diatas masuk rentang dosis dewasa yaitu 16mg /hari.
-!Dosis neurodex pada dewasa adalah 1tab 1x/hari. Dosis resep ini sesuai dengan
pemberian dosis dewasa yaitu 1 tab 1x/hari.
-!Dosis simvastatin pada dewasa adalah 10-80mg 1x/hari. Dosis obat simvastatin
pada resep diatas masuk rentang dosis dewasa yaitu 20mg/hari

Tidak tertera waktu pemakaian obat sebelum makan, saat makan atau sesudah
3. Cara pemakaian ±
makan.

III. KLINIS
Tidak didapatkan keterangan pasien memiliki riwayat alergi atau tidak. Namun, hal
ini dapat ditangani dengan menanyakan kepada pasien saat pengambilan obat dan
1. Alergi "
disesuaikan kembali.

•! Pemberian bersama dengan amlodipine dapat secara signifikan meningkatkan


konsentrasi simvastatin plasma dan metabolit aktifnya, asam simvastatin, serta
berpotensi menyebababkan risiko miopati yang diinduksi statin.
2. Interaksi
± •! Pemberian dengan jus grapefruit secara signifikan dapat meningkatkan
konsentrasi plasma lovastatin, simvastatin dan metabolit asam aktifnya.

! 11!
•! Asupan kalium yang sedang hingga tinggi, dapat meningkatkan risiko
hiperkalemia pada beberapa pasien yang menggunakan angiotensin II receptor
blocker (ARBs).

Pada resep diatas terdapat efek samping yang umum timbul dari beberapa obat yang
perlu diperhatikan :
3. Efek Samping ±
-! Amlodipine : nyeri kepala, edema
-! Candesartan: ISPA, faringitis, rhinitis.
-! Simvastatin : ISPA, nyeri kepala, nyeri abdomen

4. Duplikasi " Pada resep tersebut tidak didapatkan duplikasi

!
!

! 12!
Perbaikan Resep II Dewasa

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. B, Sp.S Malang, 28-02-2020


SIP :
Alergi : ! Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Amlodipin tab 10 mg No. XXX


ʃ 0-0-1 a.c !

R/ Candesartan tab 16 mg No. XXX


ʃ 1-0-0 a.c

R/ Neurodex tab No. XXX


ʃ 1d.d tab. I a.c

R/ Simvastatin tab 20 mg No. XXX


ʃ 0-0-1 d.c
!
Nama Pasien : Tn. M No. RM: 293***
! Tgl. Lahir / Umur : 58 tahun BB :
Ruang : BPJS

!
2.3 Kajian dan Telaah Resep III Geriatri

Hasil Pengamatan Resep III Geriatri

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. G. Malang, 02-03-2020


SIP :
Alergi : □ Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Glimepiride 4 tab XXX


ʃ 1-0-0 ac
!
R/ Metformin 500 tab LX
ʃ 2 dd I pc
!
R/ Candesartan 16 tab XXX
ʃ 1 dd I pc
!
R/ Gabapentin tab XX
ʃ 1 dd I pc
!
R/ Clopidogrel tab XXX
ʃ 1 dd I pc
!

R/ Na diklofenak 50 tab X
ʃ 1 dd I pc
!
! Nama Pasien : Tn. M No. RM: -
Tgl. Lahir / Umur : 69 tahun BB :
!
Ruang : BPJS

!
!
!
!
!
!
!
!

!
Permasalahan Resep III Geriatri
!
Nama Pasien : Tn.M
Usia : 69 tahun
Nama Dokter : dr. G Ada/Tidak Permasalahan
Tgl. Peresepan : 02/03/2020
No Pengkajian
ADMINISTRATIF
I.
(kelengkapan resep)
1. Dokter (Nama, Alamat) ! -
2. Tanggal ! -
3. Paraf dokter ! -
4. Nama pasien ! -
Tidak tertera alamat pasien di resep. Hal ini tidak berpengaruh karena pada
5. Alamat " resep tidak ada obat narkotika dan psikotropika.
Tidak tertera nomor rekam medis pasien,hal ini tidak sesuai dengan
6. No. MR "
penulisan kaidah resep dan dapat terjadi kesalahan apabila pasien memiliki
nama yang sama
II.
FARMASETIK

-
1. Bentuk Sediaan !
Tidak didapatkan dosis pada obat gabapentin dan clopidogrel. Hal ini perlu
2. Dosis ±
dicantumkan agar sesuai dengan kaidah penulisan resep.

!
Dosis obat resep diatas akan dijelaskan sebagai berikut:

-! Pada obat glimepirid, dosisnya sesuai dengan rumus pemberian


dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa: 1-6mg/hr) –
10%, maka 1 – 10% = 0.9 mg/hari (rentang dosis geriatri = 0,9-
5,4mg/hari). Jadi, 4mg x 1 =1 mg/hari , dosis ini masuk rentang
dosis geriatri.
-! Pada obat metformin, dosisnya sesuai dengan rumus pemberian
dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa: 1000-
3000mg/hr) – 10%, maka 1000 – 10% = 900 mg/hari (rentang dosis
geriatri = 900-2700mg/hari). Jadi, 500mg x 2 =1000 mg/hari , dosis
ini masuk rentang dosis geriatri.
-! Pada obat candesartan, dosisnya sesuai dengan rumus pemberian
dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa: 8-32mg/hr)
– 10%, maka 8 – 10% = 7,2 mg/hari (rentang dosis geriatri = 7,2-
28,8 mg/hari). Jadi, 16mg x 1 =16 mg/hari , dosis ini masuk rentang
dosis geriatri.
-! Pada obat gabapentin, dosisnya sesuai dengan rumus pemberian
dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa: 300-
3600mg/hr) – 10%, maka 300 – 10% = 270 mg/hari (rentang dosis
geriatri = 270-3.240 mg/hari). Jadi, 300mg x 1 =300 mg/hari , dosis
ini masuk rentang dosis geriatri.
-! Pada obat clopidogrel, dosisnya sesuai dengan rumus pemberian
dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa: 75-

!
300mg/hr) – 10%, maka 75 – 10% = 67,5 mg/hari (rentang dosis
geriatri = 67,5-270mg/hari). Jadi, 75mg x 1 =75 mg/hari , dosis ini
masuk rentang dosis geriatri.
-! Pada obat natrium diklofenak, dosisnya sesuai dengan rumus
pemberian dosis geriatri usia 69 tahun yaitu : DD (dosis dewasa:
50-150mg/hr) – 10%, maka 50 – 10% = 45 mg/hari (rentang dosis
geriatri = 45 - 135 mg/hari). Jadi, 50mg x 1 =50 mg/hari , dosis ini
masuk rentang dosis geriatri.

3. Cara pemakaian ! -

III. KLINIS
Tidak didapatkan keterangan pasien memiliki riwayat alergi atau tidak.
Seharusnya riwayat alergi ditanyakan sebelum dokter meresepkan obat
untuk mengindari reaksi alergi. Namun, hal ini dapat ditangani dengan
1. Alergi "
menanyakan kepada pasien saat pengambilan obat dan disesuaikan
kembali.

2. Interaksi -! Pemberian bersama dengan obat diclofenac (NSAID) dapat


menyebabkan risiko asidosis laktat terkait dengan penggunaan
metformin
-! Efek hipoglikemik sekretagog insulin dari obat glimepirid dapat
diperkuat oleh pemberian obat diclofenac dengan stimulasi sekresi
insulin

!
-! Pemberian diclofenac (NSAID) dapat melemahkan efek
antihipertensi dari candesartan.
-! Pemberian bersama metformin dengan glimepiride
(sulfonylurea) dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
-! Asupan kalium yang sedang hingga tinggi, dapat meningkatkan
risiko hiperkalemia pada beberapa pasien yang menggunakan
candesartan (ARBs).

Pada resep diatas terdapat efek samping yang umum timbul yaitu :

3. Efek Samping -! Glimepirid : hipoglikemia, mual.


-! Metformin : mual, muntah, nyeri abdomen
-! Candesartan : ISPA, faringitis, rinitis
-! Gabapentin : edema perifer, dispepsia.
-! Clopidogrel : perdarahan.
-! Natrium diklofenak : nyeri abdomen, dispepsia

4. Duplikasi Pada resep tersebut tidak didapatkan duplikasi

!
27#
#

Perbaikan Resep III Geriatri

KOP RUMAH SAKIT

Dokter : dr. G. Malang, 02-03-2020


SIP : 168DU**
Alergi : !Tidak □ Ya, nama obat…

R/ Glimepiride tab 4 mg No.XXX


ʃ 1-0-0 a.c
#
R/ Metformin tab 500 mg No. LX
ʃ 2 d.d tab. I. p.c
#
R/ Candesartan tab 16 mg No.XXX
ʃ 1 d.d tab.I. p.c
#
R/ Gabapentin tab 300 mg No.XXX
ʃ 1 d.d tab.I. p.c
#

R/ Clopidogrel tab 75 mg No.XXX


ʃ 1 d.d tab.I p.c
#
R/ Na diklofenak tab 50 mg No. X
ʃ p.r.n 1 d.d tab.I. p.c #

# Nama Pasien : Tn. M No. RM: 293***


Tgl. Lahir / Umur : 69 tahun BB :
#
# Ruang : BPJS
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#

#
28#
#

&
Hasil&Pengamatan& # &
& FORMULIR&REKONSILIASI&OBAT& &
& &
Nama#Pasien# :#An.J# &
No.#MR# :#293***# Dokter# :#dr.R#
Tanggal#Lahir# :#09/02/1990# #
#
Tidak#Ada#Riwayat#Alergi#Obat# Riwayat#Alergi/Intoleransi:#

OBAT&RESEP&
# # # # # # # #
Jml&Obat& Status&Obat& Status&Obat&
No& Nama&Generik& Nama&Dagang& Regimen& Sumber&Obat& Tgl.Mulai& Tgl.Stop& Catatan&
Tersisa& Saat&Pindah*& Saat&Admisi&
1# Metamizole sodium Santagesik 3 x 250 mg iv IGD 02/03/2020 L#/#T#/#S# # Lanjut#di#ruangan,#dosis#sama#
2# Ranitidin 2 x 25 mg iv IGD 02/03/2020 L#/#T#/#S# # Lanjut di ruangan, dosis sama
3# Ondansetron 2 x 2,5 mg iv IGD 02/03/2020 L&/#T#/#S# # Lanjut di ruangan, dosis sama
4# # # Tidak ada riwayat penggunaan obat dan
penyakit sebelum MRS
5# # #
6# # #
7# # #
8# # #
9# # #
OBAT&NON&RESEP&(Contoh:&Produk&OTC,&Herbal,&dll)&
Jml&Obat& Status&Obat& Status&Obat&
No& Nama&Generik& Nama&Dagang& Regimen& Sumber&Obat& Tgl.Mulai& Tgl.Stop& Catatan&
Tersisa& Saat&Admisi& Saat&Pulang&
1# L#/#T#/#S# L#/#S#
2# L#/#T#/#S# L#/#S#
3# L#/#T#/#S# L#/#S#
4# L#/#T#/#S# L#/#S#
5# L#/#T#/#S# L#/#S#
6# L#/#T#/#S# L#/#S#
Sumber#Informasi#Obat# Daftar#Obat#Dibuat#Oleh:#
Status#pasien#di#Medical#Record# Apoteker#:# Tgl:#
Pasien#/#Keluarga#Pasien# Nama:# Telepon#:#
## Telp:#### # Keterangan
Apotek#di#luar#RS# Nama:# Formulir#diisi#dengan#lengkap,#lingkari#salah#satu#huruf#di#bawah#ini:#
## Telp:#### # L#:#Lanjut#
Lainnya#(sebutkan)#:### # T#:#Tunda# Keterangan#:#
S#:#Stop# *#Pindah#Ruangan/Rumah#Sakit#
#
#
#
#
#

#
29#
#

Pembahasan))
•! Santagesik adalah obat golongan antiinflamasi non steroid (NSAID) yang mengandung
metamizole sodium. Metamizole memiliki sifat analgesik, antipiretik dan anti-
inflamasi. Mekanisme obat ini dengan mengurangi sintesis prostaglandin dengan
menghambat siklooksigenase (COX) -1 dan 2. Obat ini juga merangsang sekresi β-
endorfin oleh hipotalamus hipofisis, mengurangi tingkat pirogen endogen dan
mempengaruhi pusat termoregulasi di hipotalamus. Pemberian obat ini sesuai dengan
diagnosa pasien tersebut yaitu Acute Febrile Illnes (AFI) dengan gejala demam sejak 3
hari yang lalu2.
•! Ranitidin adalah obat histamin H2 bloker yang secara kompetitif dan reversibel
menghambat histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung sehingga menghambat
sekresi asam lambung, volume lambung dan mengurangi konsentrasi ion hidrogen.
Pemberian obat ini sesuai dengan diagnosa pasien tersebut yaitu vomiting dengan
gejala mual dan muntah2.
•! Ondansetron adalah obat anti emetik dengan mekanisme kerja antagonis reseptor 5-
HT3 selektif yang memblokir serotonin, baik secara perifer pada terminal saraf vagal
dan secara pusat di zona pemicu kemoreseptor. Pemberian obat ini sesuai dengan
diagnosa pasien tersebut yaitu vomiting dengan gejala mual dan muntah2.

#
#
#
#
# #
# #
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#

#
30#
#

Pemantauan(Antibiotik(
FORMULIR(PEMANTAUAN(PENGGUNAAN(ANTIBIOTIK((
No.( Identitas(Pasien( Nama( Tujuan( Dosis( Cara( Lama( keterangan( Keterangan(
Antibiotik( Pemberian( Pemberian( Pemberian( Sebelum( Sesudah((
Suhu( Leukosit( Suhu( Leukosit(
(0C)( (103/μL)( (0C)( (103/μL)(
1.(( Ny.S# Levofloxacin# Terapi# 1#x#750# Parenteral# 5#hari## 37,8# 16.700# 36# G# Terjadi#
Empiris# mg# (IV)# penurunan#suhu#
tubuh#setelah#
pemberian#
antibiotik#
( Diagnosa:# ( ( ( ( ( ( # ( ( #
Pneumonia#
komunitas#+#
DMT#II#
(
Cefotaxime
!! Levofloxacin merupakan antibiotik golongan quinolone. Obat ini menghambat topoisomerase IV bakteri dan DNA-girase, enzim yang
diperlukan untuk replikasi DNA, transkripsi, perbaikan, rekombinasi dan transposisi, sehingga menghambat relaksasi DNA superkoil
dan mendorong kerusakan untai DNA bakteri. Pemberian levofloxacin sesuai dengan indikasi pada pasien ini yaitu pneumonia
komunitas yang melalui rute parenteral (IV) sebesar 1 x 750 mg diberikan selama 5 hari3.
!! Penggunaan terapi antibiotik pada kasus diatas merupakan terapi empiris pada penyakit pneumonia. Pada kasus diatas pasien
mengeluhkan batuk berdahak, sesak nafas, dan demam yang khas terjadi pada pneumonia. Hal ini juga didukung dari jumlah leukosit
sebelum pemberian antibiotik melebihi rentang normal (3.000-10.000). Pada kasus ini didapatkan penurunan suhu tubuh setelah
pemberian antibiotik levofloxacin selama 5 hari. Pemberian antibiotik pada pasien ini bertujuan untuk mengeradikasi bakteri
#
# #
#
#
#
#
#
#
#

#
31#
#

((Konseling(Pasien(

FORMULIR(KONSELING(PASIEN(
(

No.Rekam#Medik# :#293***# RIWAYAT#ALERGI#OBAT#&#MAKANAN#;#ESO#:#


-
Nama#pasien# :#An.J# umur# :#10#th#
Diagnosa# :#AFI#+#VOMITING# jenis#kelamin#:#Perempuan#
Tgl.#Masuk#Rumah#Sakit# :#02G03G2020# Ruang# :#Teratai# RIWAYAT#PENGOBATAN#:#
perawatan#
-
dokter# :#dr.#Y# Apoteker# :##

JAM PEMBERIAN
No# NAMA OBAT DOSIS JUMLAH CARA PENGGUNAAN INFORMASI KONSELING
Pagi Siang Sore Malam

( Santagesik digunakan untuk mengobati demam karena


1# memiliki potensi antipiretik, yang diberikan 3 kali sehari
250mg/8 Parenteral :
Santagesik " " " selang 8 jam dengan dosis 250mg secara injeksi. Terkadang
jam I.V
muncul efek samping hipotensi dan reaksi
hipersensitivitas2.
( Ranitidine adalah obat antiemetik yang digunakan untuk
mengatasi keluhan muntah pada pasien ini. Dosis yang
2# 25mg/12 Parenteral :
Ranitidin " " diberikan 25mg 2 kali sehari selang 12 jam secara injeksi.
jam I.V
Efek samping yang dapat muncul adalah dizziness dan
penurunan kesadaran2#
# Ondansetron adalah obat antiemetik yang digunakan untuk
3( mengatasi keluhan muntah pada pasien ini. Dosis yang
2,5 mg/12 Parenteral :
Ondansetron " " diberikan 2,5 mg 2 kali sehari selang 12 jam secara injeksi.
jam I.V
Obat ini memiliki efek samping yang perlu diperhatikan
yaitu aritmia2#

#
32#
#

4.# Ceftriaxone adalah antibiotik yang digunakan untuk


1,2g/24 Parenteral : mengatasi infeksi bakteri. Dosis yang diberikan1,2 g 1 kali
Ceftriaxone "
jam I.V sehari secara injeksi. Antibiotik ini dapat menimbulkan
efek samping hipersensitivitas2.
5.# Ambroxol adalah obat batuk mukolitik yang dapat
5ml/ 8 mengencerkan dahak. obat ini diminum 3 kali sehari selang
Ambroxol Peroral " " "
jam 8 jam dengan dosis 5ml atau satu sendok teh. Efek samping
yang dapat diperhatikan adalah dyspepsia2
# Combivent adalah obat nebulizer yang mengandung .
6( bahan aktif ipratropium bromide dan salbutamol sulfat.
Obat ini bermanfaat untuk meredakan
2,5 mg/12 Parenteral :
Combivent " " dan mencegah munculnya gejala akibat penyempitan
jam I.V
saluran pernapasan. Pemberian obat ini diberikan 1 vial 2
kali sehari selang 12 jam. Efek samping yang dapat timbul
adalah hipertensi, palpitasi dan takikardi2.
(
HASIL#TERAPI#
1.Sembuh;#2.(Membaik;#3.#Tetap;#4.#Memburuk;#
KETERANGAN#KELUAR#RUMAH#SAKIT#1.Lanjut(berobat(jalan;#2.Pulang#paksa;#3.Meninggal#dunia;#4.Melarikan#diri#

#TANGGAL#KELUAR#RUMAH#SAKIT#:#27#Februari#2020#

#
…................... Ny.#S#
.......# Apoteker# Pasien#

#
33"
"

"
"! 2.8$Pelayanan$Informasi$Obat!

2.3$FORMULIR$INFORMASI$OBAT$ SIFAT"JAWABAN"
CITO"/"
Dapat"Ditunda"
PERTANYAAN"

NO:"1" Tgl:"7"Januari"2020" Waktu:"10.15" WIB" Metode:"Lisan"/"Telpon"/" Tertulis"

1.!Identitas"Penanya"
Nama" :"Ny."R" Status" :"Petugas"Kesehatan""
No."Telp" :"O" Pekerjaan"""":"Bidan"
2.!Jenis"Pertanyaan"
Identifikasi"Obat" Farmakokinetika"/"Farmakodinamika"
Stabilitas" Toksisitas"
Harga"obat" Cara"pemakaian"
Efek"samping"obat" Cara"penyimpanan"
Dosis" Cara"pemberian"
Interaksi"Obat" Komposisi"
Kompatibilitas" Indikasi"obat"
Lain"O"lain"…………………………………………….."

3.!Pertanyaan"sesungguhnya""
Uraian:""
! Uraian:"Berapakah"dosis"sanmol"drop"untuk"bayi"?………………………………………………...……...!
! !
"
JAWABAN"

Tgl:"07"Januari"2020" Waktu:"10.15" WIB" Metode:"Lisan"/"Telpon"/"Tertulis"

4.!Waktu"Penyampaian"Jawaban"
"!"Segera" " Dalam"24"jam" Lebih"dari"24"jam"
"
5.!Jawaban"
Sanmol"berisi"parasetamol"60"mg/0,6ml."Dosis"parasetamol"untuk"bayi"10O15mg/kgBB"dapat"diberikan"3O4x/hari4."
"
6.!Referensi"
O"Pediatric"Acetaminophen"Dosing."Medscape."2019."From"https://emedicine.medscape.com/article/2172407Ooverview
(diakses"4"maret"2020)"
"
"
"
Apoteker"
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""(Lathiffah"Hanum,"S.Farm,"Apt)"
"

"
"
"
"
"
"
"
"
"

"
34#
#

!
2.6!PEMANTAUAN!TERAPI!OBAT!
Masalah!yang!berkaitan!dengan!
Identitas! Nama!obat!dan! Cara! Lama!
No! Dosis! penggunaan!obat!(Drug%Related% Rekomendasi!
pasien! komposisi! pemberian! pemberian!
Problem)#
1.# Nama!pasien!:!! Santagesik#inj#250# 3x#250#mg# IV# 3#hari# 1.!Salbutamol#+#Ondansetron# 1.!Monitor#TTV,#EKG,#tanda#dan#
An.J# mg# # # # Interaksi!obat.! gejala#pasien#untuk#efek#samping#
Diagnosa!:## # # # # Agonis# adrenergik# betaO2# dapat# yang#mungkin#terjadi#dan#
AFI#+#vomiting# Ranitidin#inj#25#mg# 2#x#25#mg# IV# 3#hari# menyebabkan# perpanjangan# hentikan#obat#yang#diduga#
interval# QT# dan# hilangnya# kalium.# muncul#efek#samping.#
# # # #
Secara#teoritis,#pemberian#bersama#
Ondansetron#inj# 2#x#2,5#mg# IV# 3#hari# dengan# ondansetron# yang# dapat#
2,5mg# # # # memperpanjang# interval# QT# dapat#
# # # # mengakibatkan# peningkatan# risiko#
Ceftriaxone#inj#1,2#g# 1#x#1,2g# IV# 3#hari# aritmia#ventrikel#termasuk#torsade#
# # # # de#pointes2.#
Ambroxol#syr#5ml# 3#x#5#ml# P.O# 1#hari# 2.!Metamizole#Na#+#Ranitidine#
# # # # Interaksi!obat.#
Combivent#UDV# 2#x#1#vial# Inhalasi# 2#hari# Metamizole#dapat#menurunkan#
(Ipratropium# # # # tingkat#ekskresi#ranitidine#yang#
dapat#menghasilkan#tingkat#serum#
bromide# 0,52# mg,# # # #
yang#lebih#tinggi3.#
salbutamol# sulfat# # # 3.!Metamizole#Na#+#Ceftriaxone#
3,01#mg)# # # Interaksi!obat.!
# # # Metamizole#dapat#menurunkan#
# # # tingkat#ekskresi#ceftriaxone#yang#
# dapat#menghasilkan#tingkat#serum#
yang#lebih#tinggi3.#
4.!Metamizole#Na#+#Salbutamol#
Interaksi!obat.!
Metamizole#dapat#menurunkan#
tingkat#ekskresi#salbutamol#yang#
dapat#menghasilkan#tingkat#serum#
yang#lebih#tinggi3.#
#
#

#
35#
#

2.7$FORMULIR$PELAPORAN$EFEK$SAMPING$OBAT$
$
Kepada$$Ny.X……………………………………………………..$
$
$
Pengirim$:$
Nama$$$$$$$$$ :" Sdr.$Dwi$Fitria$R,$S.Farm,$Apt.$
Profesi$$ .............................
Farmasis$
...."
No.$Telepon$$$$$$$$$$$$$J$
$ $ :"
Penjelasan$:$ .............................
...." Samping$ Obat$ (MESO)$ yang$ dilakukan$ di$ RSI$ UNISMA$ dimaksudkan$ untuk$ memonitor$ semua$ efek$
1." Monitoring$ Efek$
:"
samping$obat$yang$dijumpai$$pada$penggunaan$obat.$
.............................
2." Hasil$evaluasi$dari$semua$informasi$yang$terkumpul$akan$digunakan$sebagai$bahan$untuk$melakukan$penilaian$kembali$
...."
obat$yang$beredar$serta$untuk$melakukan$tindakan$pengamanan$atau$penyesuaian$yang$diperlukan.$
"
3." Umpan$balik$akan$dikirim$kepada$pelapor$
$
Algoritma$Naranjo$
Scale-
Tidak$
diketa
No.$ Pertanyaan/Questions$ Ya/$ Tidak/$
hui/$
yes$ No$
Unkno
wn$
1.$ Apakah$ada$$laporan$efek$samping$obat$yang$serupa?$(Are-there-previous-reports-on-this-reaction?)$ 1$ 0$ 0$
X#

2.$ Apakah$ efek$ samping$ obat$ terjadi$ setelah$ pemberian$ obat$ yang$ dicurigai?$ (Did- the- Adverse- Drug- 2$
X# J1$ 0$
Reactions-(ADR)-appear-after-the-suspected-drug-was-administered?)$$
3.$ Apakah$efek$samping$obat$membaik$setelah$obat$dihentikan$atau$obat$antagonis$khusus$diberikan?$ 1$
X# 0$ 0$
(Did-the-ADR-improve-when-the-drug-was-discontinued-or-specific-antagonist-was-administered?)$
4.$ Apakah$efek$samping$obat$terjadi$berulang$setelah$obat$diberikan$kembali?$(Did-the-ADR-secure-when- 2$
X# J1$ 0$
teh-drug-was-given?)$
5.$ Apakah$ada$alternatif$yang$dapat$menjelaskan$yang$kemungkinan$terjadinya$efek$samping$obat?$(Are- J1$ 2$ 0$
X#
there-alternative-causes-that-could-on-their-own-have-caused-the-reaction?)$
6.$ Apakah$efek$samping$obat$muncul$kembali$ketika$plasebo$diberikan?$(Did-the-ADR-reappear-when-a- J1$ 1$ 0$
X#
placebo-was-given?)$
7.$$ Apakah$ obat$ yang$ dicurigai$ terdeteksi$ didalam$ darah$ atau$ cairan$ lainnya$ dengan$ konsentrasi$ yang$ 1$ 0$ 0$
X#
toksik?$(Was-the-drug-detected-in-the-blood-(or-the-fluid)-in-concentration-know-to-be-toxic?)$
8.$ Apakah$ efek$samping$obat$ bertambah$parah$ketika$dosis$obat$ ditingkatkan$atau$ bertambah$ ringan$ 1$ 0$ 0$
X#
ketika$obat$diturunkan$dosisnya?(Was-the-ADR-more-severe-when-the-dose-was-increased-or-less-severe-
when-the-dose-was-decreased?)$
9.$ Apakah$ pasien$ paernah$ mengalami$ efek$ samping$ obat$ yang$ sama$ atau$ dengan$ obat$ yang$ mirip$ 1$
X# 0$ 0$
sebelumnya?(Did- the- patient- have- a- similiar- ADR- to- the- same- or- similiar- drugs- in- any- previous-
exposure?)$
10.$ Apakah$efek$samping$obat$dapat$dikonfirmasi$dengan$bukti$yang$objektif?$(was-the-ADR-confirmed-by- 1$
X# 0$ 0$
the-objective-evidence?)$
$ Total$Score$ 7$ $ $
Naranjo-probability-Scale-
Score- Category-
9+$ Higly-probable-
5$–$8$ Probable-
1$J$4$ Possible-
0$ Doubtful$
$
$
$
#
#
#

#
36#
#

FORMULIR$PELAPORAN$EFEK$SAMPING$OBAT$
PENDERITA$
Nama$(Singkatan)$ Umur$$:$ Suku$:$ Berat$badan$:$ Pekerjaan$:$
Nn.$F$ 21$tahun$ Jawa$ J$ Mahasiswa$
Nomor$Medical$Record$:$ Penyakit$Utama$:$ Kesudahan$Penyakit$Utama$$
293xxx$ Drug$eruption$ (beri$tanda$X)$:$
Ruang$Rawat$:$ $
J$ $$$$$$$$$Sembuh$
DPJP$:$ $$$$$$$$$Meninggal$$
$$$$$$$$$Sembuh$dengan$gejala$sisa$
J$
$$$$$$$$$Belum$sembuh$
$
$$$$$$$$$Tidak$tahu$
$
$
Jenis$Kelamin$(beri$tanda$X)$
Penyakit/kondisi$lain$yang$menyertai$(beri$tanda$x)$
$
Pria$....................................$ $$$$$$$$$$$$
X# $$$$$$$$Gangguan$ginjal$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$Kondisi$medis$lainnya$
Wanita$:$
$$$$$$$$$Gangguan$hati$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$Faktor$industri,$pertanian,$kimia$
$$$$$$$$$$$$$Hamil.......................$ X#
$$$$$$$$$Alergi$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$LainJlain$
$$$$$$$$$$$$$Tidak$hamil.............$ X# Riw.$Asam$mefenamat$
$$$$$$$$$$$$$Tidak$tahu...............$ $
EFEK$SAMPING$OBAT$
Bentuk/manifestasi$E.S.O.$yang$terjadi$ Saat/Tanggal$mula$terjadi$ Kesudahan$E.S.O.$(beri$tanda$X)$:$
Bengkak$di$wajah,$sesak$nafas$ 18J02J2020$ Tanggal$:$19J02J2020$
$
X#
$$$$$$$$$Sembuh$
$$$$$$$$$Meninggal$
$$$$$$$$$Sembuh$dengan$gejala$sisa$
$$$$$$$$$Belum$sembuh$
$$$$$$$$$Tidak$tahu$
Riwayat$E.S.O.$yang$pernah$dialami$:$
BentolJbentol,$bengkak$di$wajah,$sesak$
$
OBAT$
Beri$ Pemberian$
tanda$
X$
Nama$
Bentuk$ untuk$ Indikasi$
(Nama$Dagang/Nama$
sediaan$ obat$ Cara$ Dosis/Waktu$ Tgl.$Mula$ Tgl.$akhir$ Penggunaan$
Generik/Pabrik/IF)$
yang$
dicurig
ai$
1.$$Dipenhydramin$$ ampul$ $ IV$ 10$mg/8$jam$ 17/02/20$ 19/02/20$ Antihistamin/antialaergi$
2.$$Neurosanbe$(Vit$B1,B6,B12)$ ampul$ $$$$$ IV$ 5000mg/24$ 17/02/20$ 19/02/20$ Vitamin$
drip$ jam$
3.$$Pantoprazole$ vial$ $ IV$ 40$mg/24$ 17/02/20$ 19/02/20$ Profilaksis$PUD$
jam$
4.$$Santagesic$(Metamizole$Sodium)$ ampul$ X$ IV$ 1$g/8$jam$ 18/02/20$ 18/02/20$ Analgesik/antipiretik$
5.$$N.$Acetylcystein$ kapsul$ $ Oral$ 3x$200$mg$ 18/02/20$ 19/02/20$ Mukolitik$
$
Keterangan$ tambahan$ (misalnya$ :$ kecepatan$ timbulnya$ Efek$ Data$laboratorium$(bila$ada):$
Samping$Obat,$reaksi$setelah$obat$dihentikan,$pengobatan$yang$ Hb:$14,2$g/dL$
diberikan$untuk$mengatasi$ESO)$ RBC$:$4,85$
$ HCT:$40,9$%$$
Hentikan$ obat$ yang$ dicurigai$ (santagesic),$ ditambahkan$ terapi$ MCV$:$84,3%$
injeksi$dexamethasone$5mg$iv.$ Lymf$:$47,5%$
Monosit$:$0,76$
PJLCR$:$35,5%$
LED$:$25$mm/jam$
$
Tgl.$Pemeriksaan$:$J$

#
37#
#

Malang,$tgl$19J02J2020$
Tanda$Tangan$Pelapor$
$
$
$
$
(Dwi$Fitria$R.,$S.Farm,$Apt.)$
$

PEMBAHASAN
•" Berdasarkan Algoritma Naranjo : Pasien termasuk kategori probable yaitu kemungkinan
besar terjadi efek samping obat Santagesik (Metamizole sodium) pada pasien tersebut. $
•" Dosis dewasa Santagesik untuk Severe acute / chronic pain$
Secara parenteral$
J$Dosis normal: 2-5 mL IV single dose -> 1.000-2.500mg iv single dose (500 mg/mL ;
ampul isi 2mL)$
J Dosis maksimum: 10mL/hari -> 5000 mg iv/hari5.$
•" Santagesik adalah obat golongan antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang mengandung
metamizole sodium. Metamizole memiliki sifat analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi.
Mekanisme obat ini dengan mengurangi sintesis prostaglandin dengan menghambat
siklooksigenase (COX) -1 dan 2. Obat ini juga merangsang sekresi β-endorfin oleh
hipotalamus hipofisis, mengurangi tingkat pirogen endogen dan mempengaruhi pusat
termoregulasi di hipotalamus. Kontraindikasi diberikan yaitu pada penderita hipersensitif
terhadap bahan aktif metamizole sodium atau dengan bahan aktif lainnya seperti pyrazolone
atau pyrazolidine, penderita dengan intoleransi analgesic non-opioid /non-steroid dalam
bentuk reaksi alergi setelah penggunaan, porfiria, serta defisiensi G6PD5.
•" Efek samping yang di timbulkan pada pasien ini yang di curigai karena pemberian santagesik
(metamizole) adalah bengkak di wajah dan sesak nafas. Hal ini sesuai dengan efek samping
metamizole pada kulit/ jaringan subtkutaneus yaitu edema lokal dan efek samping pada sistem
pernafasan yang sering terjadi adalah dyspnea5.

#
38#
#

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Madya di Rumah Sakit Islam


Universitas Islam Malang penulis dapat menyimpulkan bahwa masih didapatkan penulisan
resep yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan resep baku, namun untuk pemberian obat dan
cara penggunaannya sudah tepat. Selain itu, untuk rekonsiliasi obat, pemantauan antibiotik,
pelayanan informasi obat, konseling pasien, pemantauan terapi obat dan monitoring efek
samping obat telah terlaksana dengan baik.

3.2 Saran

Perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi lebih lanjut dalam pelaksanaan farmasi klinis
demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.

#
39#
#

DAFTAR PUSTAKA

1." Rusli. 2018. Farmasi Klinik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2." MIMS. 2020. Drug Information. Diakses di https://www.mims.com/indonesia (tanggal
6 maret 2020).
3." Medscape. 2019. Drug Interaction Checker (online) https://reference.medscape.com/
(diakses tanggal 6 Maret 2020).
4." Pediatric Acetaminophen Dosing. Medscape. 2019. From
https://emedicine.medscape.com/article/2172407-overview (tanggal 4 Maret 2020).
5." Drugs.com. 2018. Prescription Drug Information, Interaction & Side Effects, terdapat
di https://www.drugs.com/drug_interactions.html(diakses tanggal 24 Januari 2020).

Anda mungkin juga menyukai