Anda di halaman 1dari 4

MODUL 9

BAHAN AJAR SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
POTRET BAHAN AJAR
A. Bentuk Bahan Ajar
Dick,Carey & Carey (2001: 245) mengemukakan bahwa bahan ajar berisi konten-
tertulis, melalui media atau difalitasi guru yang digunakan siswa untuk mencapai  tujuan
pembelajaran /kompetensi yang diharapkan
Berbagai contoh bahan ajar yang dapat digunakan dan/atau dikembangkan guru
untuk membantu siswa menguasai kompetensi yang diharapkan antara lain:
1. Buku teks, biasanya merupakan buku pegangan bagi guru dan siswa.
2. Media taktil (manupulatives), adalah bahan yang digunakan dalam mempelajari suatu
konsep, seperti pasir yang digunakan untuk membuktikan rumus volume tabung.
3. Progam audio, adalah bahan ajar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan
mendengar para siswa.
4. Program video, adalah bahan ajar yang menyajikan demonstrasi atau stimulasi dari
suatu konsep.
5. Lembar kerja siswa, merupakan lembaran panduan yang digunakan oleh siswa baik
secara individual atau kelompok untuk mengerjakan suatu tugas dari guru.
6. Handout, adalah lembaran lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan kepada
siswa. Contohnya bahan seminar yang berisi materi yang ditayangkan kepada peserta
seminar.
7. Surat kabar, majalah, internet, yaitu bahan ajar yang berupa artikel-artikel.
B. Bahan Ajar yang Digunakan di sekolah
    Bahan ajar yang sering digunakan guru adalah buku teks dan LKS atau buku
kerja siswa. Secara umum, buku teks sebagai bahan ajar hendaknya mengandung
komponen-komponen tujuan pembelajaran, uraian materi dan evaluasi. Tujuan
pembelajaran merupakan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah
mempelajari materi yang disajikan dalam suatu bab atau topik atau tema tertentu. Uraian
materi berisi sajian materi yang disertai dengan contoh dan ilustrasi yang membantu
siswa memahami yang disajikan. Komponen evaluasi berisi soal-soal yang harus dijawab
atau masalah yang harus dipecahkan siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka
terhadap materi yang disajikan.
Sedangkan komponen yang ada dalam LKS, hendaknya berisi komponen tujuan,
materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang diharapkan dan tindak lanjut. Komponen
tujuan menyatakan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah
mengerjakan tugas. Komponen waktu menyediakan informasi tentang kapan waktu
pelaksanaan tugas dan jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan tugas.
Komponen cara kerja menyajikan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam
mengerjakan tugas. Komponen hasil yang diharapkan mendeskripsikan hasil belajar yang
harus ditunjukkan siswa sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas dan
menguasai tujuan pembelajaran. Komponen tindak lanjut memberikan informasi tentang
kegiatan yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan tugas.
Sementara itu, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya
adalah salah konsep, tidak memadainya cakupan materi yang disajikan, penggunaan
ilustrasi yang kurang tepat, penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan
pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.

KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR di SEKOLAH DASAR

Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:


1. Penulisan sendiri. Dengan menulis sendiri, guru dapat menyediakan bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapainya serta kondisi lingkungan. Tetapi
guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan pengalaman dalalm menulis bahan ajar
serta waktu dan sumber belajar yang tersedia.
2. Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia. Dalam hal ini, guru tinggal menggunakan
bahan ajar yang ada. Tetapi tidak semua bahan ajar yang ada sesuai dengan
karakteristik siswa yang dihadapi guru serta kondisi lingkungan.

A. PENULISAN BAHAN AJAR


     Langkah yang dapat dilakukan guru dalam menulis bahan ajar adalah:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran. Merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Menyajikan materi pelajaran, Materinya berdasarkan tujuan pembelajaran dan hendaknya
sesuai dengan karakteristik dan pengetahuan awal siswa, serta sarana dan prasarana yang
ada. Disamping itu, uraian materi juga mencakup ilustrasi (gambar, table, grafik atau
contoh) dan tugas atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
3. Mengembangkan evaluasi. Komponen evaluasi dikembangkan untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan.
B. PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA
  Ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman dalam memilih bahan ajar, antara lain:
1. Menurut Depdiknas (2004)
a. Kriteria filosofi, berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan
b. Kriteria psiko-pedagogis, berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses
terjadinya    belajar pada seseorang.
2.   Dick, Carey (2001)
a. Kriteria yang berpusat pada tujuan, memusatkan perhatian pada isi pembelajaran.
b. Kriteria yang berkenan dengan siswa, kesesuaian bahan ajar dengan kelompok target
pengguna bahan ajar tersebut.
c. Kriteria yang berpusat pada konteks, berkenaan dengan kesesuaian bahan ajar yang
dipilih dengan konteks pembelajaran.
d.  Kriteria yang berpusat pada proses belajar, berkenaan dengan ketepatan penyajian isi
bahan    ajar.
Khusus untuk memilih buku kerja siswa, menurut    Onrnstein (1990) dalam penggunaan
kriteria bahan ajar sebagai berikut :
1. Tujuan (objective)
2.  Keterbacaan (readability)
3.  Kegunaan (utility)
4.  Kognisi (cognition)
5. Cakupan materi (content coverage)
6. Audio-visual
7. Teori belajar ( learning theory)
8. Karakteristik fisik (physical characteristics)

                                                             

Anda mungkin juga menyukai