Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Jalan napas merupakan hal penting yang harus dipertahankan dalam anestesi. Dimulai dengan
penilaian jalan napas rinci untuk mengidentifikasi kesulitan jalan nafas, dan cara-cara untuk
menanganinya. Difficult airway atau kesulitan jalan nafas didefinisikan sebagai situasi klinis di
mana anestesiologis terlatih mengalami kesulitan dengan ventilasi masker di saluran napas
bagian atas, kesulitan intubasi trakea, atau keduanya. Kesulitan jalan napas merupakan interaksi
kompleks dari faktor pasien, klinis, dan kemampuan dokter.

kesulitan dalam jalan napas dan kesalahan dalam tatalaksananya justru akan memberikan hasil
akhir yang buruk bagi pasien tersebut. '
Salah satu penyebab utama dari hasil akhir tatalaksana pasien yang buruk yang didata oleh
American Society of Anesthesiologist (ASA) berdasarkan studi tertutup terhadap episode
pernapasan yang buruk, dikumpulkan sebanyak 34% dari 1541 pasien dalam studi tersebut. Tiga
kesalahan mekanis, yang terjadi sebanyak 75% pada saat tatalaksanan jalan napas yaitu: ventilasi
yang tidak adekuat (38%), intubasi esofagus (18%), dan kesulitan intubasi trakhea (17%).
Sebanyak 85% pasien yang didapatkan dari studi kasus, mengalami kematian dan kerusakan otak.
Sebanyak 300 pasien (dari 15411 pasien di atas), mengalami masalah sehubungan dengan
tatalaksana jalan napas yang minimal. Menurut Cheney dkk, beberapa hal yang menjadi
komplikasi dari tatalaksana jalan napas yang salah yaitu: trauma 1,2 jalan napas, pneumothoraks,
obstruksi jalan napas, aspirasi dan spasme bronkus. Berdasarkan data-data tersebut, telah
menjelaskan bahwa tatalaksana jalan napas yang baik sangat penting untuk membantu proses
operasi dan beberapa langkah berikut adalah penting agar hasil akhir menjadi baik, yaitu: (1)
anamnesa dan pemeriksaan fisik, terutama yang berhubungan dengan penyulit dalam sistem
pernapasan , (2) penggunaan ventilasi supraglotik (seperti masker wajah, Laryngeal Mask
Airway / LMA), (3) tehnik intubasi dan ekstubasi yang benar, (4) rencana alternatif bila keadaan
gawat darurat terjadi. 1,2

Anda mungkin juga menyukai