PROMOSI PARIWISATA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Aditya Asep Prasetya
07.12.2472
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
Analisis dan Perancangan Film 1 Suro Sebagai Media Promosi Pariwisata
ABSTRACT
This study entitled : Analysis and Design Of The Film 1 Suro As Media Promotion Of
Tourism
Ruang lingkup pemanfaatan teknologi broadcast saat ini sangat luas sesuai
fungsi penerapan bidang yang berbeda, dalam hal ini penulis membatasi ruang
lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana cara memproduksi sebuah film
dokumenter.
1. Content isi dari video dokumenter, antara lain menceritakan tentang :
a. Profil singkat Sunan Kalijaga.
b. Kegiatan penyambutan acara 1 suro.
c. Tanggapan masyarakat dengan adanya petilasan tersebut.
2. Software yang digunakan :
Adobe Premiere Pro CS3.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Multimedia
Video telah menjadi salah satu alat komunikasai yang ampuh. Video
dokumentasi merupakan salah satu dari berbagai jenis video yang di buat oleh suatu
rumah produksi maupun kalangan komunitas untuk kepentingan seluruh khalayak
sebagai alat penyebaran informasi alat bantu pendidikan alat berbagi pengetahuan,
serta alat pengungkap segala persoalan dan permasalahan yang ada di masyarakat.
Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan sumber daya
manusia. tentunya untuk menghindari kesalahan dan kecerobohan dalam proses
produksi video. Berikut adalah beberapa komponen sumber daya manusia yang ada
dalam sebuah pembuatan video maupun film :
− Eksekutif Produser Dan Produser ;
− Sutradara ;
− Unit Manager ;
− Manager Lokasi ;
− Pencatat Adegan ;
− Talent Koordinator ;
− Storyboard Artist ;
− Penata Artistik ;
− Editor.
Sistem ini menggunakan 815 pixel/detik dan memiliki frame rate yang Sama
dengan sistem PAL yaitu 25 fps ( frame per second) dan memiliki frame size
600x500 pixel. Negara-negara bekas jajahan Perancis banyak menggunakan sistem
ini. G4.
1 Muharram adalah tahun baru islam atau pada tanggalan masehi sering di
sebut dengan tanggal 1 Suro. Latar belakang dijadikannya 1 Muharam sebagai awal
penanggalan Islam oleh Khalifah Umar bin Khathab, seorang khalifah Islam di jaman
setelah Nabi Muhammad wafat. Awal dari afiliasi ini, konon untuk memperkenalkan
kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa. Maka tahun 931 H atau 1443 tahun
Jawa baru, yaitu pada jaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah
membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriyah dengan sistem kalender Jawa
pada waktu itu.
Mencari solusi guna memperlancar proses produksi film itu sendiri, beberapa
masalah yang mungkin akan dihadapi nantinya, mungkin dapat dilihat seperti berikut.
3.2.2 Riset
Sukses dan tidaknya sebuah pembuatan video dokumenter tidak lepas dan
sistem perangkat yang digunakan dalam proses penggarapan. Beberapa
pertimbangan yang perlu dipikirkan tentunya ada pada alat dan jumlah personil yang
dibutuhkan. Karena dengan alat yang baik pula akan dapat kualitas video yang baik.
Sedangkan untuk personil yang dibutuhkan terbatas pada jumlah yang ada, penulis
disini mencoba merangkap beberapa posisi tanggung jawab dari seorang
kameramen, sutradara, editing, produser dan lain-lain. untuk kekurangannya, penulis
dibantu oleh kru yang lain.
Metode dalam menganalisa masalah yang ada pada skripsi ini menggunakan
analisis SWOT, dimana titik letak kelebihan dan kekurangannya dapat secara nyata
Persiapan awal ini terdiri dari beberapa tahap dimana tiap tahapan
menjelaskan rencana proses yang akan dilakukan dalam pembuatan video
dokumenter “1 Suro”.
Mengingat waktu dan pelaksanaan yang sangat sempit sekali, maka perlu di
buatlah sebuah agenda jadwal pembuatan video.
Sebuah shooting video atau pun film memiliki jadwal untuk shooting supaya
dalam proses produksi dapat diperkirakan waktu mulai dan waktu selesai. Sebuah
shooting membutuhkan jadwal lokasi shooting atau biasa disebut dengan breakdown
location. Breakdown lokasi ini berguna supaya para kru dan artis mengetahui waktu
dan lokasi shooting yang akan diadakan.
Proses saat pelaksanaan shooting dimulai hingga selesai serta teknik yang
digunakan, dan pada tulisan ini akan menjelaskan beberapa laporan pada saat
Pembuatan video dokumenter “1 SURO”. Sebelumnya pada film dokumenter ini
mengandung tema, ide, logline dan sinopsis supaya jalan cerita menjadi mudah
dipahami :
Ada dua macam teknik pengambilan gambar dalam video ini, yaitu autofokus
dan manual. Auto fokus memberi kemudahan dalam mengambil gambar tanpa
maupun efek fokus objek. Sedangkan manual dapat memberikan kesan yang
mendalam pada saat pengambilan gambar medium dengan latar belakang objek blur
atau sebaliknya tergantung pada keinginan tampilan video yang diinginkan.
Proses edit video yang dilakukan penulis disini terdiri dari 3 proses yaitu
memotong video, reposisi peletakan video, dan memberi efek baik suara narasi dan
transisi. Proses pemotongan dengan menggunakan tool razor, yaitu memisahkan
dua atau lebih file capture . Sedangkan reposisinya berdasarkan dari cerita atau
naskah film yang sudah dipersiapkan dengan contoh storyboard sehingga
memudahkan dalam peletakan antara video cut satu dengan video cut lainnya.
Setelah pemutaran film secara intern dan hasilnya dirasa telah menarik dan
sesuai dengan gambaran skenario, maka film dievaluasi bersama-sama dengan
kalangan yang lebih luas. Kegiatan evaluasi ini dapat melibatkan :
− Ahli Sinematografi.
Untuk mengupas film dari segi atau unsur dramatikalnya.
− Ahli Produksi Film.
Untuk mengupas film dari segi teknik, baik pengambilan gambar, angle, teknik
lighting, dan lain-lain.
− Ahli Editing Film (Editor).
Untuk mengupas dari segi teknik editingnya.
− Penonton atau penikmat film.
Penonton biasanya dapat lebih kritis dari para ahli atau pekerja film. Hal ini
dikarenakan mereka mengupas dari sudut pandang seorang penikmat film yang
mungkin masih awam dalam pembuatan film.
Berikut beberapa data kuesioner yang telah penulis dapatkan pada saat
presentasi dan evaluasi hasil pembuatan video dokumenter yang nantinya dapat
menjadi kritik dan saran untuk perbaikan kearah yang lebih baik. Hasil survei
diperoleh dengan cara bertanya kepada 25 warga Desa Sepi termasuk kepala
desa dan perangkatnya.
KUESIONER
TANGGAPAN AUDIENS PADA PEMUTARAN VIDEO DOKUMENTER “1 SURO”.
IDENTITAS RESPONDEN :
Nama : .…………………………………………………
Alamat : ………………………………………………….
Usia : ………………………………………………….
Tabel 4.1 Data Kuesioner Terhadap 25 Orang Tentang Film Dokumenter
“1 SURO”
NILAI
NO. PERTANYAAN
A B C D E
1. Bagaimana menurut anda IIII IIII III
tetang video dokumenter IIII IIII
“1 SURO” yang telah II
saya di buat ini? (48%) (40%) (12%)
2. Mengenai tema yang
dibuat, apakah sudah IIII
IIII IIII
sesuai dengan kondisi IIII
I III
petilasan sekarang? I
(24%)
(44%)
(32%)
3. Mengenai obyek itu IIII IIII
sendiri, apakah sudah IIII IIII
cocok dengan kondisi III II
petilasan pada saat
perayaan 1 Suro? (52%) (48%)
4. Mengenai durasi video
yang hanya 14 menit, apa IIII IIII IIII
sudah menggambarkan IIII III II
akan kondisi petilasan?
(40%) (32%) (28%)
Bayu Adji dan Seno Adji. 2005. Step By Step Teknik Digital Video Editing dengan Adobe
Pandapotan Sianipar. 1997. Cara Mudah Menguasai Editing dengan Adobe Premiere
Suyanto, M. 2003. Analilsis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi
Offset. Yogyakarta.
Offset. Yogyakarta.