Anda di halaman 1dari 6

A.

FOTOSINTESIS

Proses fotosintesis dipengaruhi ialah oleh beberapa faktor, baik itu dari faktor internal
maupun juga dari faktor eksternal. Faktor-faktor yang memengaruhi proses fotosintesis ialah
seperti kadar CO2 diudara, suhu,cahaya, air, kadar O2, Kadar kandungan Hara didalam
tanaman, semua point-point itu ialah faktor-faktor yang mempengaruhi proses Fotosintesis,
yang mana fotosintesis didalam pembentukan bahan organik tersebut dibantu oleh point-point
di atas yang menjadikan acuan sebagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fatosintesis,
dikarenakan fotosintesis tersebut dapat membantu manusia untuk dapat bernapas dikarenakan
fotosintesis tersebut ialah menghasilkan O2 sehingga fotosintesis tersebut sangat berperan
penting didalam kehidupan manusia, hewan dan juga lain-lainnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi proses Fotosintesis adalah sebagai berikut.
1. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk membedakannya dapat
dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau berwarna kekuningan berarti kadar
klorofilnya relatif masih sangat  kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun
tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan
menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat
memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah
Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).
2. Kadar CO2
Laju proses fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO 2 atau
karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis.
Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata
tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida
atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak
mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan
pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
3. Suhu
Suhu juga salah satu faktor yang mempengaruhi proses dari fotosintesis tersebut,
apabila semakin tinggi suhu tersebut , maka semakin tinggi juga proses fotosintesis. Suhu,
mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10 ⁰C, kerja enzim meningkat
dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak
enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada suhu 10-35 ⁰C.
4. Cahaya
Cahaya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
Energi cahaya yang diserap tumbuhan tersebut bergantung pada suatu intensitas cahaya,
panjang gelombang cahaya tersebut, dan juga lamanya penyinaran.Terdapat 3 Energi Cahaya
yang diserap oleh Tumbuhan yang mempengaruhi fotosintesis ialah sebagai berikut/
a) Intensitas cahaya.
Apabila semakin rendah intensitas cahaya tersebut, maka semakin rendah proses
fotosintesis tersebut dikarenakan energi yang diserap tersebut tidak mencukupi untuk proses
fotosintesis.
b) Panjang gelombang
Panjang gelombang cahaya tersebut ditunjukkan oleh spektrum cahaya serta juga
cahaya merah, kuning, jingga, hijau, serta biru. Klorofil tersebut menyerap warna merah serta
biru, yakni panjang gelombang yang paling banyak digunakan didalam suatu proses
fotosintesis. Sedangkan penyerapan yang terendah ialah bewarna hijau. Warna hijau dan juga
daun tersebut menunjukkanan bahwa sinar hijau tersebut banyak dipantulkan dan juga
kloroplas.
c) Lama penyinaran.
Penyinaran dalam skala terus-menerus tersebut akan dapat menyebabkan terjadinya
fotosintesis secara terus menerus juga .
5. Air
Air sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Apabila tidak tersedia air dengan
cukup, maka dapat mengganggu pembentukan zat karbohidrat. Kekurangan air atau
kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
6. Kadar O2
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan
komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat
hidrogen. Bila kadar O2 dan juga udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka yang terjadi
fotosintesis tersebut naik 30%. Jadi, O2 tersebut mempunyai daya sebagai penghambat
fotosintesis.
7. Kandungan Hara dalam Tanaman
Unsur Mg dan juga N tersebut sangat dibutuhkan diddalam pembentukan klorofil.
Jika unsur Mg serta N tersebut tidak cukup banyak tersedia, maka pembentukan klorofil
tersebut juga terhambat. Hal tersebut dapat berdampak pada penurunan laju fotosintesis.
8. Kadar Fotosintat (Hasil Fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
9. Tahap Pertumbuhan
   Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah
besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.

B. SINTESIS KARBOHIDRAT
Karbohidrat dapat disintesa dari senyawa yang amat sederhana seperti CO2 atau dapat
pula dibentuk dari senyawa karbohidrat sendiri maupun bukan, misalnya asam amino.
Sehingga, pada tanaman karbohidrat dibentuk melalui proses fotosintesis. Proses tersebut
berbahan dasar CO2 dan H2O yang terjadi pada tanaman berklorofil dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis terjadi pada mesofildaun yaitu bagian kloroplas.Pada proses fotosintesis
melibatkan reaksi terang dan reaksi gelap. Padareaksi terang, keadaan intensitas cahaya
tinggi, sehingga kecepatan dibatasi olehreaksi kimia yang murni. Sedangkan pada reaksi
gelap, keadaan intensitas cahaya rendah, sehingga dibatasi oleh reaksi fotokimia. Oleh karena
itu, fotosintesis memiliki 2 tahap yang berbeda, yaitu tahap yang peka cahaya tetapi
tidak  bergantung pada suhu yang disebut reaksi terang dan tahap yang tak peka cahaya tetapi
bergantung pada suhu disebut reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut saling berkaitan. Reaksi
terang akan terjadi terlebih dahulu daripada reaksi gelap. Perbedaan antara kedua reaksi
tersebut, sebagai berikut :
1.Reaksi Terang
Reaksi terang adalah awal terjadinya fotosintesis. Reaksi terang terjadi padamembran
tilakoid yang memiliki struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam
kloroplas. Pada reaksi ini dibutuhkan air dan cahaya matahari. Awal dari reaksi terang ialah
adanya penangkapan foton oleh pigmen. Pigmen klorofil akan menyerap cahaya yang
panjang gelombangnya 400-450nm (ungu)dan 650-700nm (merah). Sedangkan panjang
gelombang 500-600 nm (hijau) cenderung tidak diserap melainkan dipantulkan, sehingga
akan tertangkap oleh mata. Hal itu yang menyebabkan daun berwarna hijau. Reaksi terang
melibatkan pigmen dari membran tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya atau disebut
fotosistem.
Fotosistem terbagi atas dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II yang
berfungsi sebagai sistem pembawa elekron. Pada fotosistem terdapat komplek protein yang
dapat membentuk ATP yaitu berupa ATP Sintase. Fotosistem II akan menyerap cahaya
dengan panjang gelombang 680 nm, sedangkan fotosistem I akan menyerap cahaya
dengan panjang gelombang 700 nm. Kedua fotosistem tersebut saling berkaitan dan
melengkapi secara simultan dalam fotosintesis. Proses fotosintesis dimulai pada fotosistem II
ketika cahaya mengionisasi klorofil. Kemudian, fotosistem II akan melepaskan elektron yang
eneginya digunakan untuk proses fotofosforilasi yang menghasilkan ATP. Hal itu
mengakibatkan fotosistem II kekurangan elektron. Sehingga, dibutuhkan penggantian elekron
yang didapatkan dari hasil ionisasi air.Ionisasi air tidak hanya menghasilkan elektron, tetapi
juga menghasilkan oksigen. Jadi, pada fotosistem II dihasilkan ATP dan Oksigen.Selain
mengionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I pada waktu yang
bersamaan. Fotosistem I juga melepaskan elektron sepanjang transpor elektron yang
digunakan untuk mereduksi NADP menjadi NADPH. NADPH tersebut adalah hasil dari
fotosistem II. Hasil dari kedua fotosistem tersebut (ATP dan NADPH) akan berfungsi sebagai
energi pada saat reaksi gelap.Fotosistem I dilibatkan dalam proses fotofosforilasi siklik. Pada
reaksi tersebut, elektro mulai bergerak dari fotosistem I dan berakhir difotosistem I juga.
Pertama-tama, elektron-elektron pada panjang gelombang 700 nm (P700) menjadi akif akibat
dariterangsang oleh cahaya matahari.
Elektron kemudian keluar menuju akseptor elektron primer yang akhirnya menuju
rantai transpor elektron. Fotosistem P700 mengalami defisiensi elektron karena elektronnya
telah dikirim ke akseptor elektron, sehingga membuat P700 tidak mampu menjalankan
fungsinya. Selama perpindahan elekron dari tiapakseptor ke akseptor lain, selalu terjadi
transformasi hidrogen pada fotosistemP700. Rantai transpor tersebut menghasilkan gaya
penggerak proton, sehingga dapat memompa ion H+ melewati membran. Kemudian akan
dihasilkan gradienkonsentrasi yang digunakan untuk menggerakkan sintase ATP
selamakemiosmosis. Reaksi tersebut pada akhirnya menghasilkan ATP.Pada proses
fotofosforilasi nonsiklik melibatkan 2 fotosistem, yaitu fotosistem I (P700) dan fotosistem II
(P680). Elektron bergerak dari fotosistem II,namun tidak kembali lagi ke fotosistem II.
Awalnya, terjadi penguraian air menjadi 2H+ + ½ O2 + 2e-. Dua elektron tersebut tersimpan
dalam fotosistem II,sedangkan oksigen akan dilepas ke udara dan H + akan digunakan pada
reaksi lain.Dua elektron pada P680 akan aktif dengan adanya cahaya, sehingga akan
keluar dari P680 menuju akseptor elektron. P680 akan kekurangan elektron, namun
cepattergantikan karena adanya reaksi penguraian air. Dari akseptor elektron,
elektron bergerak menuju rantai transpor elektron yang melewati pheophytin, plastoquinon,
komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai difotosistem I (P700). Dalam
perjalanannya, elektron menghasilkan energi yang digunakan untuk reaksi sintesis
kemiosmotik ATP yang akan menghasilkan ATP. Ketika berada difotosistem I, kedua
elektron mendapat energi yang cukup besar dari cahaya matahari, sehingga membuatnya
bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di ujung rantai transpor.
Kedua elekron tersebut akan bereaksidengan NADP+ dan H+ dengan bantuan enzim.
Feredoksin-NADP reduktase menghasilkan NADPH. NADPH tersebut digunakan dalam
siklus Calvin atau reaksi gelap. Perbedaan antara reaksi fotofosforilasi siklik dan non
siklik terjadi di Fotosistem I dan II. Menghasilkan ATP dan NADPH.
2.Reaksi Gelap
Reaksi gelap adalah reaksi yang terjadi di dalam Stroma yang merupakan bagian dari
kloroplas. Reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson. Reaksitersebut merupakan
kelanjutan dari reaksi terang. Sesuai dengan namanya, maka pada reaksi ini tidak
membutuhkan cahaya. Bahan dasar reaksi gelap adalah ATPdan NADPH hasil dari reaksi
terang serta CO2 dari udara. Hasil akhir dari reaksi gelap berupa glukosa (C6H12O6).
Substansi penting dalam reaksi gelap ialah senyawa gula beratom karbonlima (ribolusa
fosfat) yang terfosforilasi . Ribolusa fosfat akan menghasilkanribolusa difosfat (RDP) jika
diberi gugus fosfat. Kemudian, Ribolusa difosfat akan mengikat CO2 dalam siklus Calvin-
Benson. Pada reaksi gelap (siklus Calvin-Benson) terdapat 3 tahapan penting, yaitu :
1)Fiksasi
Pada tahap fiksasi, 6 molekul Ribolusa difosfat akan mengikat 6 molekul CO2 yang
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil. Kemudian, akan dipecah menjadi 12
molekul beratom C3 yang disebut 3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya, terjadi
tambahan 12 gugus fosfat pada 3-asam fosfogliserat, sehinggga terbentuk 1,3-bifosfogliserat
(PGA 1,3-biphosphat).Selanjutnya, senyawa tersebut akan mengalami reduksi.
2)Reduksi
Pada tahap ini, 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat) direduksi oleh H + dari
NADPH yang selanjutnya berubah menjadi NADP+, sehingga terbentuklah12 molekul
fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom C3. Kemudian, 2 molekul fosfogliseraldehid
melepaskan diri dan menyatu menjadi 1 molekul dengan atom C sebanyak 6 (glukosa). Sisa
dari fosfogliseraldehid akan masuk kedalam tahap regenerasi.
3)Regenerasi
Pada tahap ini, sisa dari fosfogliseraldehid sebanyak 10 molekul yang akan masuk ke
tahap regenerasi yaitu tahap pembentukan kembali Ribulosa difosfat (RDP/RuBP). 10
molekul fosfogliseraldehid akan berubah menjadi 6 molekul Ribolusa fosfat. Kemudian,
apabila ada tambahan gugus fosfat, maka Ribolusa fosfat akan berubah mejadi Ribulosa
difosfat (RDP). Kemudian, Ribulosa difosfatakan mengikat CO2 kembali.

Anda mungkin juga menyukai