KIPI
Dominicus Husada
AGENDA
• Pendahuluan
• Situasi Covid-19
• Vaksin SARS-CoV-2
• Vaksin Sinovac
• Aspek KIPI
• Pesan
MAJALAH KEDOKTERAN INDONESIA – OKTOBER 2020
ACTA MEDICA INDONESIANA - Oct 2020
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Vaksin adalah 1 dari 2 aspek dalam kesehatan
masyarakat yang paling efektif dan efisien
• Vaksin terbukti berhasil melenyapkan 3 penyakit (dan
ketiganya tidak mempunyai obat mujarab)
• Vaksin juga menurunkan angka kesakitan dan
kematian berbagai penyakit secara sangat meyakinkan
PENDAHULUAN
• Proses pembuatan vaksin sulit, mahal, dan lama
• Berbagai persyaratan tidak dapat dikesampingkan
• Sejauh ini hanya ada 40 vaksin di dunia
• Kegagalan penelitian vaksin mencapai 94%
• Hanya sedikit negara memiliki pabrik vaksin sendiri
• Tidak banyak negara berhasil membuat vaksin sendiri
secara mandiri
PENDAHULUAN
• Vaksin (untuk orang sehat) sangat berbeda dengan
obat (untuk orang sakit)
• Vaksin harus dijamin dalam 2 aspek:
• Keamanan
• Khasiat – manfaat
• Tidak ada vaksin tanpa efek simpang
SITUASI PANDEMI COVID-19
SITUASI PANDEMI COVID-19
• Tersisa beberapa negara tanpa satu pun penderita
• Hampir 90 juta penderita di seluruh dunia
• Kematian mencapai hampir 2 juta
• USA dan India di puncak
• Indonesia : 800 ribu kasus dengan 23 ribu kematian
• DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah di
puncak
SITUASI PANDEMI COVID-19
• Dua aspek dalam penyakit: virus + kerusakannya
• Belum ada obat anti virus mujarab
• 3T: Uji – Obati – Lacak
• Masker – cuci tangan – hindari kerumunan – physical
distancing
BELAJAR DARI SEJARAH
• Belum pernah ada himbauan masal di Indonesia
berhasil secara baik
• Terulang pada Covid-19
• Namun tidak boleh menyerah
• Sambil fokus pada keselamatan diri dan keluarga
VAKSIN SARS-CoV-2
VAKSIN SARS-CoV-2
• Vaksin sudah ada
• Dalam beberapa aspek vaksin SARS-CoV-2 adalah yang
pertama kali dalam sejarah (jumlah, kecepatan, kerja
sama, platform baru, regulasi baru, dll)
• 320 kandidat
• 90 di tahap manusia (uji klinik) termasuk 2 vaksin
Asia Tenggara
VAKSIN SARS-CoV-2
• Tidak ada seorang pun aman sampai semua orang telah divaksin
• Jaminan pemerataan ke semua negara
• GLOBAL FUND – GAVI - CEPI – COVAX
• Operation Warp Speed di USA
• Januari 2020 data genetik dibagikan oleh China
• Maret uji klinik pertama sudah dimulai (Moderna)
• Juli fase 3 pertama telah berjalan (Moderna)
• November hasil fase 3 vaksin pertama (Pfizer) telah diumumkan
4 VAKSIN PALING AWAL
3 VAKSIN BERIKUTNYA
VAKSIN SARS-CoV-2
• Syarat vaksin terbaik:
• Ada aspek universal, ada aspek individual
• Terbukti dalam uji klinik fase 3 : Aman dan efektif, sampel
memadai, lama pengamatan memenuhi syarat
• Murah, mudah diperoleh, rantai dingin tersedia, bisa untuk semua
rentang usia dan ibu hamil/menyusui
• Pemberian sekali, perlindungan lama, pemberian nyaman
• Produsen berkualitas
• Halal
• WHO mempunyai pedoman
JUMLAH KEBUTUHAN VAKSIN (181.5JT JIWA)
TENAGA KESEHATAN & PELAYANAN PUBLIK AKAN MENDAPATKAN PRIORITAS
VAKSINASI PERTAMA
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022
1 2 3 4
17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk tenaga kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
tersebar di 34 provinsi ketersediaan vaksin
penularan tinggi
LANSIA*
27
MUSUH UTAMA KITA ADALAH HOAX
28
HOAX
• Hoax adalah kabar, informasi, berita palsu atau
bohong
• Hoax sangat berbahaya dan harus selalu dilawan
karena merongrong
• Hoax paling terkenal di dunia kedokteran saat ini:
• Vaksin MMR bisa menyebabkan autis, terutama di usia
dini
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI KIPI
• Semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi
dan diperkirakan berhubungan dengan imunisasi
Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi nasional,
karena mereka dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan bila harus
menyelidiki kejadian ikutan yang berkaitan dengan vaksin.
www.vaccine-safety-training.org
KOMITE PENCEGAHAN PENGENDALIAN KIPI
• Klasifikasi:
• Lapangan
• Kausalitas
KLASIFIKASI LAPANGAN (PENYEBAB SPESIFIK)
3 4
1 2 Reaksi yang Reaksi yang 5
Reaksi yang Reaksi yang berkaitan dengan berkaitan dengan
berkaitan dengan berkaitan dengan kekeliruan prosedur kecemasan yang Kejadian Koinsiden
produk vaksin defek kualitas vaksin pemberian berlebihan yang (Coincidental event)
imunisasi berhubungan
dengan imunisasi/
reaksi suntikan
CONTOH CONTOH
Kegagalan pabrik CONTOH
CONTOH Demam setelah
CONTOH vaksin untuk Vasovagal imunisasi
menginaktivasi Transmisi infeksi syncope pada (hubungan
Trombositopenia secara komplit melalui vial
pasca pemberian seorang dewasa sementara) dan
suatu lot vaksin multidosis yang parasit malaria
vaksin campak IPV yang muda setelah
terkontaminasi yang diisolasi dari
menyebabkan imunisasi.
darah.
polio paralitik
KLASIFIKASI KAUSALITAS
Klasifikasi Konsisten: Bersifat temporal karena bukti tidak cukup untuk menentukan
hubungan kausalitas. Data rinci KIPI harus disimpan di arsip data dasar tingkat
nasional. Bantu dan identifikasi petanda yang mengisyaratkan adanya aspek baru
yang berpotensi untuk terjadinya KIPI yang mempuyai hubungan kausal imunisasi.
Klasifikasi Inderteminate: berbasis bukti yang ada dan dapat diarahkan pada
Konsisten Indeterminate beberapa kategori definitif. Klarifikasi informasi tambahan yang dibutuhkan
agar dapat membantu finalisasi penetapan kausal dan harus mencari
informasi dan pengalaman dari nara sumber baik nasional, maupun
internasional.
Add a footer 40
Reaksi Sistemik Vaksin Covid-19
Reaksi Sistemik yang mungkin terjadi setelah imunisasi
COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang lain, yaitu:
• Demam,
• Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• Badan Lemah,
• Pusing,
• Nafsu Makan
• Diare
Add a footer 41
Reaksi Lain Vaksin Covid-19
Reaksi Lain yang mungkin terjadi setelah imunisasi
COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang lain, yaitu:
• Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem, reaksi
anafilaksis,
• Syok Anafilaksis,
• Sindrom Syok Toksik,
• Atralgia,
• Syncope (pingsan)
Add a footer 42
Pengenalan Mengenali Tanda & Gejala Anafilaktik
Petugas sebaiknya dapat mengenali tanda dan gejala anafilaktik. Pada
Syok Anafilaktik dasarnya makin cepat reaksi timbul, makin berat keadaan penderita.