Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 21 – 29

JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA


KERJA DI INDONESIA

Syahrial, S.Sos.I., SH., M.Si., MH


Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Abstrak

Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan
setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa.
Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena
meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang
WAJIB tunduk pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, Pandemi juga dapat memiliki dampak ekonomi yang tidak proporsional
pada segmen tertentu dari populasi, yang dapat memperburuk ketimpangan yang mempengaruhi sebagian besar
kelompok pekerja, seperti : Pekerja yang sudah memiliki masalah dengan kondisi kesehatan, Kaum muda yang
sudah menghadapi tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang lebih tinggi, Pekerja yang lebih tua
yang mungkin menghadapi risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan yang serius dan kemungkinan
menderita kerentanan ekonomi, Perempuan yang terlalu banyak mewakili pekerjaan-pekerjaan yang berada di
garis depan dalam menangani pandemi dan yang akan menanggung beban yang tidak proporsional dalam
tanggung jawab perawatan terkait dengan penutupan sekolah atau sistem keperawatan, Pekerja yang tidak
terlindungi, termasuk pekerja mandiri, pekerja kasual dan pekerja musiman (gig workers) yang tidak memunyai
akses terhadap mekanisme cuti dibayar atau sakit dan Pekerja migran yang mungkin tidak dapat mengakses
tempat kerja mereka di Negara tujuan ataupun kembali pulang kepada keluarga mereka. Ketidak menentuan dan
kesulitan hidup menjadikan kelompok rentan ini memerlukan jaring pengaman sosial, seperti jaminan kesehatan
dan jaminan sosial. Melalui penyediaan jaminan kesehatan dan jaminan sosial, maka kehidupan masyarakat yang
paling rentan menjadi terlindungi, baik pada saat tidak ada krisis maupun pada saat krisis. Dengan adanya
perlindungan sosial ini, pekerja rentan dapat tetap hidup dalam kondisi sehat dan tetap mampu bekerja untuk
memenuhi kehidupan mereka dan keluarganya pada hari depan. Tanpa jaminan kesehatan dan jaminan sosial,
maka krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan merenggut harapan dan kehidupan kelompok rentan.

Kata Kunci : Dampa Covid-19, Tenaga Kerja Di Indonesia

@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2020

Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : nersjurnal@gmail.com
Phone : 0813-7118-8411

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


22| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

PENDAHULUAN terhitung pada tanggal 20 April 2020, sendiri


Pada awal tahun 2020 sudah banyak total kasus positif corona telah mencapai 6.760
terjadi bencana mulai dari banjir, bencana alam pasien. Semakin meningkatnya jumlah pasien
seperti puting beliung, tanah longsor, erupsi yang diakibatkan Covid-19 ini membuat
gunung, gelombang pasang atau abrasi, pemerintah Indonesia mengeluaran berbagai
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kebijakan untuk dapat menyelesaikan kasus
gempa bumi. Dan pada Maret 2020 dikejutkan Covid-19, salah satunya adalah dengan
dengan wabah virus corona (Covid-19) yang mensosialisasikan gerakan social distancing atau
menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. masyarakat menyebutnya dengan #dirumahaja.
Dimana Covid-19 ini bermula dan terdeteksi di Hal ini dilakukan untuk dapat
negara Wuhan, China pada Desember 2019 dan mengurangi bahkan memutus rantai infeksi
mulai tersebar keberbagai penjuru dunia Covid-19 dimana seseorang perlu menjaga jarak
termaksuk Indonesia pada Maret 2020. Pada aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter,
awalnya virus ini diketahui pertama kali muncul serta tidak melakukan kontak langsung dengan
di pasat hewan dan pasar seafood di kota orang lain. Selain itu
Wuhan. Koresponden kesehatan dan sains BBC, pemerintah menerbitkan PP Nomor 21 Tahun
Michelle Roberts and James Gallager 2020 tentang kebijakan PSBB
mengatakan dipasar grosir hewan dan makanan (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang
laut tersebut sejumlah hewan liar seperti ular, merupakan strategi pemerintah untuk dapat
kelelawar dan ayam, dan dari sini timbulah mencegah virus corona semakin menyebar,
banyak dugaan bahwa virus ini dapat menyebar sementara itu menurut Kementrian Kesehatan
dari hewan kemanusia, dan kemudian dari (Kemenkes) RI, PSBB tak sepenuhnya
manusia ke manusia. Jumlah kasus terus membatasi seluruh kegiatan
bertambah seiring berjalannya waktu, hingga masyarakat, pembatasan tersebut hanya berlaku
petugas medis pun terkena infeksi virus corona. untuk aktivitas tertentu saja di suatu wilayah
Dan pada akhirnya dikonfirmasi bahwa yang terduga terinfeksi Covid-19. Banyak
transmisi pheumonia ini dapat menular dari sekolah dan Universitas yang diliburkan oleh
manusia ke manusia. pemerintah dengan memberlakukan belajar dan
Sampel isolat dari pasien yang diteliti bekerja didalam rumah, membatasi kegiatan
menunjukan adanya infeksi corona keagamaan, pembatasan moda transportasi,
virus berjenis betacoronavirus tipe baru yang pembatasan kegiatan ditempat umum dan
diberi nama pada tahun 2019 novel Coronavirus meliburkan tempat kerja dan kegiatan lainnya
(2019-nCov). Dan pada tanggal 11 Februari khusus terkait aspek pertahanan keamanan.
2020 World Health Organization memberi nama Dengan adanya pendemi penyakit Covid-19 ini
virus baru tersebut Severe acute respiratory mau tidak mau beberapa perusahaan mengurangi
syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan jumlah pekerja atau karyawan sehingga terjadi
nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease PHK terhadap karyawan sebagai upaya
2019 (COVID-19). pencegahan penyebaran penyakit. Banyak pula
Secara global, kasus positif corona perusahaan yang mengambil langkah-langkah
mencapai 2.601.774 kasus dengan angka dan ektrim untuk mempertahankan bisnis
kematian akibat penyakit covid-19 mencapai mereka dan tentunya untuk mengurangi kerugian
183.803 jiwa, sementara pasien pasien akibat covid-19. Menurut pemantauan ILO
covid-19 yang berhasil sembuh kini tercatat (International Labour Organization) karena
sebanyak 674.413 orang. Sementara di Indonesia adanya tindakan karantina penuh atau parsial

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


23| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

saat ini sudah berdampak pada hampir 2,7 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
milliar pekerja, yang sudah mewakili sekitar 81 termasuk tenaga kerja.1
persen tenaga kerja dunia. Dalam situasi saat ini, Karantina dan gangguan terhadap dunia
usaha diberbagai sektor ekonomi sedang usaha, larangan bepergian, penutupan sekolah
menghadapi krisis ekonomi yang dapat dan langkah penutupan lainnya membawa
mengancam operasi dan kesehatan mereka, dampak yang bersifat mendadak dan drastis
terutama di antara perusahaan kecil, sementara terhadap pekerja dan perusahaan. Seringkali
jutaan pekerja rentan kehilangan pekerjaan dan yang pertama kehilangan pekerjaan adalah
pendapatan serta mengalami PHK. Berdasarkan mereka yang pekerjaannya sudah rentan, seperti
uraian di atas, maka penulis tertarik meneliti misalnya pekerja toko, pramusaji, pekerja dapur,
tentang “Dampak COVID-19 Terhadap Tenaga petugas penanganan bagasi dan petugas
Kerja Di Indonesia”. kebersihan. Di dunia di mana hanya satu dari
Berdasarkan latar belakang masalah di lima orang yang memenuhi syarat untuk
atas, pokok permasalahan dari penelitian ini mendapatkan tunjangan pengangguran,
adalah : pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan
1. Bagaimana Dampak Covid-19 Terhadap malapetaka bagi jutaan keluarga.
Tenaga Kerja Di Indonesia ? Pekerja informal, yang menyumbang
2. Bagaimana Perlindungan Sosial Untuk sekitar 61 persen dari tenaga kerja global sangat
Pekerja Rentan Covid-19 Terhadap Tenaga rentan selama pandemic karena mereka harus
Kerja Di Indonesia ? menghadapi risiko K3 yang lebih tinggi dan
kurangnya perlindungan yang memadai. Bekerja
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dengan tidak adanya perlindungan, seperti cuti
1. Dampak Covid-19 Terhadap Tenaga sakit atau tunjangan pengangguran, membuat
Kerja Di Indonesia para pekerja ini mungkin perlu memilih antara
Tenaga kerja merupakan penduduk yang kesehatan dan pendapatan, yang berisiko
berada dalam usia kerja. Menurut Undang- terhadap kesehatan mereka, kesehatan orang lain
Undang No 13 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 2 serta kesejahteraan ekonomi mereka.2
disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap Selain pengangguran dan setengah
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna pengangguran; krisis juga akan berdampak pada
menghasilkan barang atau jasa baik untuk kondisi kerja, upah dan akses atas perlindungan
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk sosial, dengan dampak negatif khususnya pada
masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu kelompok-kelompok tertentu yang lebih rentan
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu terhadap dampak pasar kerja yang buruk. 3
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk Pandemi juga dapat memiliki dampak
tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut ekonomi yang tidak proporsional pada segmen
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang tertentu dari populasi, yang dapat memperburuk
berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun-
64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang 1
A. Benggolo, Tenaga Kerja dan Pembangunan,
yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga Jasa Karya, Jakarta, 2017, Hlm 1
2
kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari Salim dan Budi sutrisno, Hukum Investasi di
para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2008, Hlm 21
3
Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal Di
atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas Indonesia Cetakan Ke-4, Kencana, Jakarta, 2010,
20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas Hlm 16

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


24| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

ketimpangan yang mempengaruhi sebagian Pandemi Covid-19 memberikan dampak


besar kelompok pekerja, seperti : ganda bagi para pekerja rentan dan “kelompok
1. Pekerja yang sudah memiliki masalah rentan baru” seperti Santosa, Jayadi, dan
dengan kondisi kesehatan; Suniyah. ILO menyebut pekerja rentan adalah
2. Kaum muda yang sudah menghadapi para pekerja dengan kondisi hidup tidak
tingkat pengangguran dan setengah menentu, baik dari sisi pendapatan, jam kerja,
pengangguran yang lebih tinggi; hingga ketiadaan jaminan kesehatan dan jaminan
3. Pekerja yang lebih tua yang mungkin masa tua. Para pekerja rentan ini menjadi
menghadapi risiko lebih tinggi terkena kelompok masyarakat yang paling terpukul
masalah kesehatan yang serius dan akibat wabah Covid-19. Mereka selama ini
kemungkinan menderita kerentanan menggantungkan hidupnya pada pendapatan
ekonomi; harian, sehingga menurunnya aktivitas ekonomi
4. Perempuan yang terlalu banyak mewakili berpengaruh pada pendapatan dan kualitas hidup
pekerjaan-pekerjaan yang berada di garis mereka.
depan dalam menangani pandemi dan yang Para pekerja rentan yang menopangkan
akan menanggung beban yang tidak hidup mereka pada pendapatan harian, pada
proporsional dalam tanggung jawab kenyataannya tetap bekerja walaupun
perawatan terkait dengan penutupan pemerintah menerapkan kebijakan physical
sekolah atau sistem keperawatan; distancing (menjaga jarak fisik). “Tidak bekerja,
5. Pekerja yang tidak terlindungi, termasuk tidak makan” ungkap Jayadi, salah seorang
pekerja mandiri, pekerja kasual dan pekerja pekerja mandiri, untuk menggambarkan
musiman (gig workers) yang tidak keterpaksaannya untuk tetap bekerja demi tetap
memunyai akses terhadap mekanisme cuti bertahan hidup. Himbauan dari pemerintah
dibayar atau sakit; dan untuk mengisolasi diri selama dua minggu
6. Pekerja migran yang mungkin tidak dapat memang cukup efektif memutus rantai penularan
mengakses tempat kerja mereka di Negara virus, namun bagi pekerja rentan, hal ini berarti
tujuan ataupun kembali pulang kepada akan memutus sumber pendapatannya juga.
keluarga mereka. Para pekerja ini tidak hanya mengalami
Pengalaman baru-baru ini dengan kerentanan dalam hal ekonomi, akan tetapi
sindrom pernapasan akut parah (SARS), dalam hal kesehatan juga. Mereka cenderung
influenza A (H1N1) dan wabah virus Ebola telah memiliki potensi yang lebih besar untuk tertular
menyoroti pentingnya fokus pada tempat kerja virus corona karena tetap beraktivitas di tengah
yang tidak hanya untuk mengidentifikasi wabah yang semakin meluas. Para pengemudi
populasi yang berisiko tetapi juga untuk ojek online, pedagang kecil, tukang becak,
memahami mekanisme penyebaran penyakit dan hingga tukang pijat, mengalami kerentanan
menerapkan keberhasilan langkah-langkah tertular karena pekerjaan mereka menuntut
pengendalian dan pencegahan. Tempat kerja untuk berinteraksi dengan banyak orang.
merupakan sarana yang efektif di mana Santoso menyadari bahaya itu, namun dia tidak
pengusaha dan pekerja, secara bersama-sama, punya pilihan lain selain harus tetap bekerja.
dapat menyebarkan informasi dan melakukan “Ya pasti tau kalau itu bahaya, yang penting
sosialiasi terkait keselamatan dan kesehatan tetap waspada mas, soalnya kalau gak kerja,
kerja (K3), termasuk langkah-langkah keluarga gak bisa masak” ungkapnya.
pencegahan dan perlindungan untuk mengurangi Walaupun tetap bekerja, para pekerja
penyebaran penyakit menular. rentan ini mengalami penurunan pendapatan

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


25| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

secara drastis dan bahkan ada yang tanpa dipenuhi dengan cara turut mengkonsumsi
pendapatan. Jayadi seorang penjual makanan makanan jualannya. Namun, dia terpaksa harus
yang mengaku setelah ada virus corona ini mengambil modal usaha warungnya ketika
pendapatannya berkurang hingga 70-80% karena dihadapkan dengan kebutuhan bulanan,
pembelinya berkurang drastis. Hal senada misalnya untuk membayar listrik, air, hingga
dialami oleh Johan (25 tahun), seorang makanan hewan peliharaan. Itu karena Jadi tidak
operasional Kedai Kopi di Yogyakarta mengaku memiliki tabungan seperti halnya Setyo, karena
mengalami penurunan pendapatan sebesar 75%. selama ini usahanya hanya cukup untuk
“Sejak ada Covid-19, para pelanggan terutama memenuhi kehidupan sehari-hari. Kini Jayadi
mahasiswa pada takut keluar rumah, jadi anjlok tetap berjualan makanan walaupun dipenuhi
penjualannya” sebut Johan. Menurutnya, jika dengan berbagai kekhawatiran. “Jika wabah ini
kondisi seperti ini berlangsung lebih dari bulan gak cepat selesai, modal jualan saya bisa habis
Juni 2020, kemungkinan besar pemilik kedai dan gak bisa jualan lagi”.
kopi dapat menutup bisnisnya yang juga Kondisi yang lebih menyulitkan harus
berakibat merumahkan para pekerjanya. dialami oleh Giyem (41 tahun), perempuan
Hal serupa dialami oleh Dayat (38 paruh baya yang tinggal di pinggir Kota
tahun), pekerja mandiri yang juga membangun Yogyakarta. Sebagai pekerja mandiri yang
usaha wisata dengan warga desanya di menawarkan jasa pijat, sejak mengemukanya
Kulonprogo. Dengan adanya pandemi Covid-19, wabah Covid-19, dia tidak lagi mendapatkan
dia dan warga desanya harus menutup kegiatan pesanan untuk jasa pijatnya. Di tengah kondisi
wisata yang mereka kelola. Hal ini tersebut, apalagi dengan tanggungan sekeluarga
mengakibatkan mereka tidak bekerja sama ada empat orang, dia akhirnya memenuhi
sekali. Dengan suara yang terdengar sayu, Dayat kehidupan sehari-hari dengan berhutang senilai
bercerita bahwa “ada 51 pengelola, 4 warung Rp 2.000.000,- ke Dasawisma (Kelompok Ibu-
warga, 3 penjaga bood wisata, dan 15 pemilik ibu di lingkup sekitar rumah). Giyem menyebut
lahan yang sekarang gak ada pemasukannya.” dia berhutang karena terdesak oleh keadaan, “ya
Dikarenakan tanpa pendapatan, maka mereka karena gak ada pemasukan mbak, karena tiap
mengandalkan tabungan untuk mencukupi hari harus masak, jadinya ya hutang.” Hal itu
kebutuhan sehari-hari. dilakukan karena dia tidak memiliki tabungan
Covid-19 juga berdampak pada Setyo yang cukup untuk bertahan hidup di tengah
(47 tahun), seorang pengusaha yang memiliki lesunya kondisi ekonomi.
bisnis agen travel wisata yang cukup besar di Jika Giyem harus berhutang, situasi
Yogyakarta. Sebelum adanya pandemi berbeda dialami oleh Suniyah. Dikarenakan
pendapatannya dapat mencapai 20 juta/bulan, tinggal di kawasan perdesaan, Suniyah tetap bisa
tetapi semenjak datangnya pandemi, bisnisnya mencukupi kebutuhan sehar-hari tanpa harus
menjadi sepi, karena orang-orang menjadi takut mengambil dana dari tabungan walaupun
berwisata. Akhirnya dia memutuskan untuk pendapatannya menurun sampai 50%. Suniyah
merumahkan seluruh pekerjanya. Namun, bercerita bahwa di halaman rumahnya ada
walaupun tidak lagi memiliki pendapatan tanaman sayuran dan dia juga masih memiliki
bulanan, Setyo memiliki tabungan yang lumayan simpanan beras hasil panen dari sawahnya,
besar sehingga mampu menunjang hidupnya sehingga kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi
sehari-hari. dengan adanya cadangan sumber daya ini.
Berbeda dengan Setyo, Jayadi yang Melihat dampak ekonomi dari pandemi
berjualan makanan, kebutuhan pokok hariannya Covid-19 di atas, menunjukan kepada kita

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


26| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

bahwa kondisi pekerja rentan pada kenyataannya Melalui kebijakan pemenuhan


berbeda-beda. Perbedaan tempat tinggal antara kebutuhan pokok, maka pekerja rentan tidak
desa dan kota hingga perbedaan kepemilikan perlu harus berhutang dan menguras
properti dan jenis usaha atau pekerjaan, berbeda tabungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup
pula cara mereka bertahan hidup di tengah- sehari-hari. Langkah yang dapat dilakukan
tengah krisis. Bagi pekerja rentan yang hidup di pemerintah adalah mendorong pendataan secara
daerah perkotaan, tantangan mereka lebih berat, massal para pekerja rentan dan kelompok
apalagi yang memiliki jumlah tanggungan masyarakat lain yang perlu dipenuhi kebutuhan
keluarga yang banyak dan hidup di kontrakan pokoknya, melalui perluasan “kartu sembako”.
atau kos-kosan. Selain harus berpikir bagaimana Kebijakan ini dapat dimulai di daerah zona
cara agar tetap bisa makan, mereka juga harus merah yang merupakan episentrum penularan
berpikir keras tentang bagaimana cara untuk Covid-19 dan tempat di mana aktivitas ekonomi
membayar kos/kontrakan. mengalami penurunan yang drastis.
Kedua, pasca pandemi Covid-19 ada
2. Perlindungan Sosial Untuk Pekerja kebutuhan dari pekerja rentan, terutama pekerja
Rentan Covid-19 Terhadap Tenaga mandiri yang memiliki bidang usaha, yaitu
Kerja Di Indonesia untuk mendapatkan kredit yang terjangkau.
Pada kenyataannya, dampak wabah Dengan kredit yang murah dan terjangkau, maka
Covid-19 menempatkan pekerja rentan sebagai para pedagang kecil dapat mengaksesnya,
salah satu kelompok masyarakat yang paling sehingga mereka akan tetap dapat menjalankan
terdampak, walaupun ada perbedaan kondisi dan aktivitas ekonomi pasca-wabah ini berakhir.
kebutuhan dari masing-masing jenis pekerjaan. Selain itu, bagi para pekerja rentan dan
Situasi tentang kapan berakhirnya wabah ini “kelompok rentan baru”, mereka membutuhkan
masih penuh tanda tanya besar, sehingga jika agar tetap disokong kebutuhan pokoknya sampai
semakin lama kondisi ini berlangsung, maka akhirnya situasi ekonomi menjadi normal
akan semakin membawa pekerja rentan dalam kembali.
kehidupan yang semakin tidak menentu. Belajar dari pandemi Covid-19, kita
Untuk mengurangi dampak yang dapat melihat bahwa masyarakat, terutama
dihadapi oleh para pekerja rentan, pemerintah kelompok rentan, membutuhkan adanya jaminan
dapat mengambil kebijakan dalam dua bentuk. kesehatan dan jaminan sosial. Pada situasi krisis
Pertama, selama masa pandemi berlangsung; seperti akibat pandemi Covid-19 ini, kategori
kedua, pada saat pandemi ini telah berakhir. kelompok rentan tidak hanya pekerja mandiri,
Pada saat pandemi Covid-19 masih pekerja keluarga tidak dibayar, dan pekerja
berlangsung, maka hal yang paling penting lepas, namun ada kelompok rentan baru, yaitu
untuk dipenuhi adalah kebutuhan mendasar mereka yang terlempar dari pekerjaan layak.
masyarakat, yaitu kebutuhan pokok. Kebijakan Kelompok rentan baru ini adalah para pekerja
stimulus dari pemerintah perlu menyasar formal yang di-PHK atau dirumahkan akibat
permasalahan ini. Saat ini pemerintah telah terjadinya krisis. Hal tersebut, menjadikan
mengeluarkan kebijakan “kartu sembako”, akan kondisi hidup mereka sama tidak menentunya
tetapi tidak semua pekerja rentan dengan para pekerja rentan yang lain, walaupun,
mendapatkannya. Hasil penelitian kami mereka cenderung memiliki tabungan lebih
menunjukan bahwa delapan pekerja rentan yang banyak atau keterampilan mumpuni dibanding
kami wawancara, tidak ada satupun yang pekerja rentan yang lain.
mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


27| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

Ketidak menentuan dan kesulitan hidup Berikut ini beberapa masalah


5
menjadikan kelompok rentan ini memerlukan ketenagakerjaan di Indonesia :
jaring pengaman sosial, seperti jaminan a. Rendahnya kualitas tenaga kerja, Kualitas
kesehatan dan jaminan sosial. Melalui tenaga kerja dalam suatu negara dapat
penyediaan jaminan kesehatan dan jaminan ditentukan dengan melihat tingkat
sosial, maka kehidupan masyarakat yang paling pendidikan negara tersebut. Sebagian besar
rentan menjadi terlindungi, baik pada saat tidak tenaga kerja di Indonesia, tingkat
ada krisis maupun pada saat krisis. Dengan pendidikannya masih rendah. Hal ini
adanya perlindungan sosial ini, pekerja rentan menyebabkan penguasaan ilmu
dapat tetap hidup dalam kondisi sehat dan tetap pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.
mampu bekerja untuk memenuhi kehidupan Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan
mereka dan keluarganya pada hari depan. Tanpa dan teknologi menyebabkan rendahnya
jaminan kesehatan dan jaminan sosial, maka produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini
krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan akan berpengaruh terhadap rendahnya
merenggut harapan dan kehidupan kelompok kualitas hasil produksi barang dan jasa.
rentan. b. Jumlah angkatan kerja yang tidak
Di negara Kondisi berkembang pada sebanding dengan kesempatan kerja,
umumnya memiliki tingkat pengangguran yang Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang
jauh lebih tinggi dari angka resmi yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan
dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi kerja akan membawa beban tersendiri bagi
karena ukuran sektor informal masih cukup perekonomian. Angkatan kerja yang tidak
besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tertampung dalam lapangan kerja akan
tenaga kerja tidak terdidik. Sektor informal menyebabkan pengangguran. Padahal
tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi harapan pemerintah, semakin banyaknya
pengangguran. Masalah ketenagakerjaan di jumlah angkatan kerja bisa menjadi
Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi pendorong pembangunan ekonomi.
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan c. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata,
jumlah penganggur dan setengah penganggur Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia
yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah
kurang merata. 4 Sebaliknya pengangguran dan lain masih kekurangan tenaga kerja,
setengah pengangguran yang tinggi merupakan terutama untuk sektor pertanian,
pemborosan pemborosan sumber daya dan perkebunan, dan kehutanan. Dengan
potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi
masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat pengangguran, sementara di daerah lain
mendorong peningkatan keresahan sosial dan masih banyak sumber daya alam yang
kriminal, dan dapat menghambat pembangunan belum dikelola secara maksimal.
dalam jangka panjang. d. Pengangguran, Terjadinya krisis ekonomi
di Indonesia banyak mengakibatkan
industri di Indonesia mengalami gulung

5
Ana Rokhmatussa‟dyah, Hukum Investasi Dan
Pasar Modal cet-2, Sinar grafika, Jakarta, 2010,
4
David, Kairupan, Aspek Hukum Penanaman Hlm 39
Modal Asing Di Indonesia, Kencana, Jakarta,
2013, Hlm 13

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


28| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja konsisten dengan pedoman yang diberikan oleh
yang berhenti bekerja. Selain itu, otoritas nasional dan lokal demi meningkatkan
banyaknya perusahaan yang gulung tikar ketahanan usaha dan mendukung pekerja dan
mengakibatkan semakin sempitnya keluarga mereka. Pengusaha harus
lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah mengidentifikasi dan mengurangi risiko
angkatan kerja terus meningkat. Dengan terhadap pekerja dan orang lain terkait dengan
demikian pengangguran akan semakin tempat kerja yang diakibatkan oleh wabah dan
banyak. mempromosikan kebersihan di tempat kerja.
e. Problem Gaji/UMR, Salah satu problem Mereka juga harus menilai tanggung jawab
yang langsung menyentuh kaum buruh perusahaan untuk kompensasi pekerja,
adalah rendahnya atau tidak sesuainya khususnya di sektor-sektor berisiko tinggi, serta
pendapatan (gaji) yang diperoleh dengan mencari saran dan dukungan dari pengusaha dan
tuntutan untuk memenuhi kebutuhan organisasi keanggotaan bisnis yang dapat
hidupnya beserta tanggungannya. Faktor menyalurkan keprihatinan kepada pemerintah
ini, yakni kebutuhan hidup semakin dan membentuk langkah-langkah kebijakan
meningkat, sementara gaji yang diterima yang kondusif untuk ketahanan dan
relatif tetap, menjadi salah satu pendorong keberlanjutan usaha.
gerak protes kaum buruh. Adapun dalam
sistem ekonomi Kapitalis, rendahnya gaji KESIMPULAN
buruh justru menjadi penarik bagi para Berdasarkan uraian diatas, maka penarikan
investor asing. Termasuk pemerintah, untuk kesimpulannya adalah sebagai berikut :
kepentingan peningkatan pendapatan 1. Pandemi juga dapat memiliki dampak
pemerintah (bukan rakyat), justru ekonomi yang tidak proporsional pada
memelihara kondisi seperti ini. Kondisi ini segmen tertentu dari populasi, yang dapat
menyebabkan pihak pemerintah lebih memperburuk ketimpangan yang
sering memihak „sang investor‟, dibanding mempengaruhi sebagian besar kelompok
dengan buruh (yang merupakan rakyatnya pekerja, seperti : Pekerja yang sudah
sendiri) ketika terjadi krisis perburuhan. memiliki masalah dengan kondisi
Rendahnya gaji juga berhubungan dengan kesehatan, Kaum muda yang sudah
rendahnya kualitas SDM. Persoalannya menghadapi tingkat pengangguran dan
bagaimana, SDM bisa meningkat kalau setengah pengangguran yang lebih tinggi,
biaya pendidikan mahal. Solusi terhadap Pekerja yang lebih tua yang mungkin
problem UMR dan UMD ini tentu saja menghadapi risiko lebih tinggi terkena
harus terus diupayakan dan diharapkan masalah kesehatan yang serius dan
mampu membangun kondisi seideal kemungkinan menderita kerentanan
mungkin. ekonomi, Perempuan yang terlalu banyak
Maka dari pada itu, pengusaha dan mewakili pekerjaan-pekerjaan yang berada
organisasi mereka harus mematuhi saran yang di garis depan dalam menangani pandemi
diberikan oleh otoritas nasional dan lokal, dan yang akan menanggung beban yang
termasuk terkait pengaturan kerja dan tidak proporsional dalam tanggung jawab
mengomunikasikan informasi penting kepada perawatan terkait dengan penutupan
pekerja. Mereka harus menilai potensi risiko sekolah atau sistem keperawatan, Pekerja
gangguan terhadap usaha, meninjau atau yang tidak terlindungi, termasuk pekerja
menyusun rencana kesinambungan usaha yang mandiri, pekerja kasual dan pekerja

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


29| DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA

musiman (gig workers) yang tidak mempromosikan kebersihan di tempat


memunyai akses terhadap mekanisme cuti kerja. Mereka juga harus menilai tanggung
dibayar atau sakit dan Pekerja migran yang jawab perusahaan untuk kompensasi
mungkin tidak dapat mengakses tempat pekerja, khususnya di sektor-sektor berisiko
kerja mereka di Negara tujuan ataupun tinggi, serta mencari saran dan dukungan
kembali pulang kepada keluarga mereka. dari pengusaha dan organisasi keanggotaan
2. Ketidak menentuan dan kesulitan hidup bisnis yang dapat menyalurkan keprihatinan
menjadikan kelompok rentan ini kepada pemerintah dan membentuk langkah
memerlukan jaring pengaman sosial, seperti langkah kebijakan yang kondusif untuk
jaminan kesehatan dan jaminan sosial. ketahanan dan keberlanjutan usaha.
Melalui penyediaan jaminan kesehatan dan 2. Untuk pekerja dan organisasi mereka juga
jaminan sosial, maka kehidupan masyarakat harus memainkan peran penting untuk
yang paling rentan menjadi terlindungi, berpartisipasi dalam pengambilan
baik pada saat tidak ada krisis maupun pada keputusan dan respons kebijakan terhadap
saat krisis. Dengan adanya perlindungan epidemi. Di tingkat tempat kerja, pekerja
sosial ini, pekerja rentan dapat tetap hidup dan perwakilan mereka harus secara aktif
dalam kondisi sehat dan tetap mampu bekerja sama dengan pengusaha dalam
bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka pelaksanaan tindakan
dan keluarganya pada hari depan. Tanpa pencegahan dan perlindungan. Mereka
jaminan kesehatan dan jaminan sosial, harus secara ketat mengikuti praktik
maka krisis akibat pandemi Covid-19 ini higienitas di tempat kerja dan mengadopsi
akan merenggut harapan dan kehidupan perilaku yang bertanggung jawab.
kelompok rentan. Organisasi pekerja harus berkontribusi pada
pencegahan dan perlindungan pekerja
SARAN dengan memberikan informasi terbaru.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Mereka harus mempromosikan solidaritas
saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai dan non-diskriminasi terhadap pekerja dan
berikut : orang yang sakit.
1. Untuk pengusaha dan organisasi, mereka
harus mematuhi saran yang diberikan oleh DAFTAR PUSTAKA
otoritas nasional dan lokal, termasuk terkait A. Benggolo, Tenaga Kerja dan Pembangunan,
pengaturan kerja dan mengomunikasikan Jasa Karya, Jakarta, 2017
informasi penting kepada pekerja. Mereka Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal Di
harus menilai potensi risiko gangguan Indonesia Cetakan Ke-4, Kencana,
terhadap usaha, meninjau atau menyusun Jakarta, 2010
rencana kesinambungan usaha yang Ana Rokhmatussa‟dyah, Hukum Investasi Dan
konsisten dengan pedoman yang diberikan Pasar Modal cet-2, Sinar grafika,
oleh otoritas nasional dan lokal demi Jakarta, 2010
meningkatkan ketahanan usaha dan David, Kairupan, Aspek Hukum Penanaman
mendukung pekerja dan keluarga mereka. Modal Asing Di Indonesia, Kencana,
Pengusaha harus mengidentifikasi dan Jakarta, 2013
mengurangi risiko terhadap pekerja dan
orang lain terkait dengan tempat kerja yang Salim dan Budi sutrisno, Hukum Investasi di
diakibatkan oleh wabah dan Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2008

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)

Anda mungkin juga menyukai