Anda di halaman 1dari 39

KAMOJANG POMU

KARYA INOVASI

NON TECHNICAL SUPPORTING MANAJEMEN


MANAJEMEN

Judul Inovasi:

“Percepatan Durasi Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan


Portable Exhaust Fan”

DISUSUN OLEH:

1. I Made Chikas R.T 911631093I


2. Yunud Afandi 921531206I
3. Redho Nur RIdho 921531205I

PT. INDONESIA POWER

KAMOJANG POWER GENERATION DAN

OPERATION & MAINTANANCE SERVICE UNIT

2020
KAMOJANG POMU

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan Judul:


“Percepatan Durasi Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan
Portable Exhaust Fan”

Yang dibuat oleh:


1. I Made Chikas R.T NIP. 911631093I
2. Yunus Afandi NIP. 921531206I
3. Redho Nur RIdho NIP. 921531205I

Disetujui untuk mengikuti


Forum Karya Inovasi PT. Indonesia Power
Bidang
Non Technical Supporting Manajemen

Kamojang, 09 Maret 2020

General Manager Kamojang POMU

Budi Wibowo
NIP. 720221101I

ii
KAMOJANG POMU

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : I Made Chikas R.T Tanda Tangan
NIP : 911631093I
Jabatan : Operator Turbin Generator
Materai
2. Nama : Yunus Afandi Tanda Tangan
Rp. 6,000
NIP : 921531206I
Jabatan : Operator Turbin Generator
3. Nama : Redho Nur Ridho Tanda Tangan
NIP : 921531205I
Jabatan : Operator SeniroControl Room

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul “Percepatan Durasi
Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan Portable Exhaust Fan” adalah
merupakan karya inovasi baru/pengembangan karya inovasi yang original dan belum pernah
dibuat sebelumnya baik di unit kami maupun di unit-unit PT. Indonesia Power. Apabila di
kemudian hari ada tuntutan/klaim mengenai karya inovasi yang dibuat maka kami siap
mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan
sebenarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui
Kamojang, 09 Maret 2020

KM Unit Manager Unit PLTP Gunung Salak

Suhandi Ervan Ambarita


NIP. 6993013K3I NIP. 7102210661I

iii
KAMOJANG POMU

PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : I Made Chikas R.T Tanda Tangan
NIP : 911631093I
Jabatan : Operator Turbin Generator
2. Nama : Yunus Afandi Tanda Tangan
NIP : 921531206I
Jabatan : Operator Turbin Generator
3. Nama : Redho Nur Ridho Tanda Tangan
NIP : 921531205I
Jabatan : Operator SeniroControl Room

Menyatakan bahwa Karya Inovasi berjudul:


“Percepatan Durasi Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan
Portable Exhaust Fan”

Telah diimplementasikan sejak 23 Februari 2019 di Unit PLTP Gunung Salak


Dan bersedia untuk dilakukan audit lapangan.Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya
disampaikan terima kasih.

Disetujui oleh,
Kamojang, 09 Maret 2020
KM Unit Tim Pembina Karya Inovasi

Suhandi Hasia Ahmadi


NIP. 6993013K3 NIP. 850922103I

Manager Unit PLTP Gunung Salak

Ervan Ambarita
NIP. 7102210661I

iv
KAMOJANG POMU

KLAIM INOVASI

Percepatan Durasi Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan Portable
Exhaust Fan

1. Merubah Pola shutdown dengan penambahan exhaust fan guna mempercepat waktu
pendinginan sehingga memberikann kesampatan produksi yang lebih banyak
2. Merupakan sebuah terobosan baru yang mampu memanfaatkan proses shutdown
untuk penghematan dan efisiensi energi.
3. Mampu Menghemat Energi Listrik pemakaian sendiri sebesar 3921 KWH dan bisa
menambah kesempatan produksi selama 3 jam sebesar 171000 KWH pada setiap kali
proses shutdown unit.
4. Dapat diterapkan disemua unit Kamojang Pomu karena temperature uap yang hampir
sama yaitu pada kisaran 165 ℃.

v
KAMOJANG POMU

PERNYATAAN PENYERAHAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dengan ini menyataan bahwa karya Inovasi dengan judul:

“Percepatan Durasi Shutdown Unit PLTP Gunung Salak dengan Menggunakan


Portable Exhaust Fan”

Yang disusun oleh:

1. I Made Chikas R. T

2. Yunus Afandi

3. Redho Nur Ridho

Dilakukan dalam Forum Inovasi PT. Indonesia Power Kamojang POMU tahun 2020
Bidang NON TECHICAL SUPPORTING MANAJEMEN

Dengan diikutkannya Karya Inovasi ini sekaligus menyerahkan Hak Kekayaan


Intelektual sepenuhnya kepada PT. Indonesia Power, selanjutnya segala hal seperti
pengurusan dan pemeliharaan paten serta hak-hak dan kewajiban lainnya mengikuti aturan
yang ditetapkan oleh perusahaan

Kamojang, 09 Maret 2020

Perwakilan Inovator

Yunus Afandi
NIP. 921531206I

General Manager Kamojang POMU

Budi Wibowo
NIP. 720221101I
vi
KAMOJANG POMU

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat


menyelesaikan karya inovasi dengan judul “PERCEPATAN DURASI SHUTDOWN UNIT
PLTP GUNUNG SALAK DENGAN MENGGUNAKAN PORTABLE EXHAUST FAN“.
Pada era digitalisasi Industri 4.0 perlu sekali memunculkan ide – ide yang mampu
menjawab tantangan. Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi bisa tercipta karena keadaaan yang
menuntut kita agar bisa memberikan sesuatu hal menjadi lebih baik. Sebagai insan PT.
Indonesia Power tentunya kami selalu ingin memberikan yang terbaik pada perusahaan
melalui improvement yang kami lakukan melalui karya inovasi ini.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Budi Wibowo selaku General Manager PT Indonesia Power UPJP Kamojang
2. Bapak Ervan Ambarita selaku Manajer Unit PLTP Gunung Salak
3. Bapak Alan Syafrudin selaku SpS Operasi PLTP Gunung Salak
4. Bapak Toni Sutrisna selaku AMA Mesin PLTP Gunung Salak
5. Bapak Sampan selaku AMA Instrumen PLTP Gunung Salak
6. Seluruh rekan-rekan Yang ikut membantu, khususnya personil operasi di Unit PLTP
Gunung Salak

Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas segala kekurangan
penulisan karya inovasi ini dan semoga yang telah kita lakukan bermanfaat bagi perusahaan
yang kita cintai ini.

Gunung Salak, 05 Maret 2020

Penulis

vii
KAMOJANG POMU

DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................................................ ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................................................. iii

PERNYATAAN IMPLEMENTASI .......................................................................................... iv

KLAIM INOVASI .................................................................................................................... v

PERNYATAAN PENYERAHAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ....................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... x

ABSTRAK ............................................................................................................................. xi

BAB I ..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan Inovasi ..................................................................................... 2

1.3. Ruang Lingkup......................................................................................................... 2

1.4. Metodologi ............................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................... 3

LANDASAN TEORI................................................................................................................ 3

2.1. Perpindahan Panas ................................................................................................. 3

2.2. Pendinginan Turbin .................................................................................................. 6

2.2. Main Cooling Water Pump (MCWP)......................................................................... 6

2.3. Portable Exhaust Fan .............................................................................................. 7

BAB III ................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN INOVASI....................................................................................................... 8
viii
KAMOJANG POMU

3.1. Potensi Perubahan pada Langkah Shutdown .......................................................... 8

3.2. Shutdown Sequence Standart ................................................................................. 8

3.3. Pemasangan Exhaust Fan Portable Untuk mempercepat Pendinginan ................. 10

3.4. Shutdown Sequence Setelah Modifikasi ................................................................ 11

3.5. Efektifitas Pelaksanaan Modifikasi Pola Shutdown Unit ......................................... 12

BAB IV ................................................................................................................................. 13

MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO...................................................................... 13

4.1. Manfaat Finansial .................................................................................................. 13

4.2. Manfaat Non Finansial ........................................................................................... 15

4.3. Manfaat Terhadap KPI dan Besarnya .................................................................... 15

4.4. Analisa Resiko ....................................................................................................... 15

BAB V .................................................................................................................................. 16

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................ 16

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 16

5.2 Saran ..................................................................................................................... 16

ix
KAMOJANG POMU

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 a) Konveksi Paksa b) Konveksi Alami ............................................................... 3
Gambar 2.2 Main Circulating Water Pump (MCWP) PLTP Gunung Salak ............................. 6
Gambar 2.3 Portable Exhaust Fan ......................................................................................... 7

Gambar 3.1 Timeline Diagram Proses Shutdown .................................................................. 8


Gambar 3.3 Pemasangan Exhaust Fan Portable Oleh Pemeliharaan .................................. 11
Gambar 3.5 Prinsip Pendinginan Turbin dengan Exhaust Fan ............................................. 12

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Harga – Harga Contanta C dan n Berdasarkan Re ............................................... 5

Tabel 3. 1 Time Schedule Shutdown Unit Pembangkit ........................................................... 9


Tabel 3. 2 Modifikasi Time Schedule Shutdown Unit Pembangkit ........................................ 11

x
KAMOJANG POMU

ABSTRAK
Dalam kegiatan shutdown unit pembangkit, pendinginan pada turbin menjadi proses
awal sebelum kegitatan pemeliharaan dimulai, pendinginan yang dilakukan secara konveksi
dengan media air pendingin dari sistem pendingin uatama membutuhkan waktu 8 jam dengan
dijadwalkan mulai jam 00.00 WIB – 08.00 WIB. Untuk itu mempercepat pendinginan pada
turbin saat shutdown sangat diperlukan guna menunjang program penghematan energi impor
dan efisiensi waktu shutdown. Oleh karena itu sejak tahun 2017 dilakukan percobaan dan cara
– cara baru dalam melakukan shutdown unit supaya mampu mempercepat proses
pendinginan pada turbin. Melalui penggunaan portable exhaust fan pada shutdown unit
pembangkit diperoleh penghematan energi rata- rata sebesar 3921 KWH untuk satu kali
shutdown, membuat durasi shutdown lebih cepat dari 8 jam menjadi 5 jam, menambah
kesempatan produksi selama 3 jam sebesar 171.000 KWH.

Validitas Hasil Uji percepatan pendinginan diperoleh dari teori perpindahan panas
dimana ketika pendinginan dengan waktu lama akan terjadi deformasi dan ketika dipercepat
juga akan terjadi deformasi, artinya hasil uji dari perubahan pola shutdown dalam proses
pedinginan turbin menggunakan exhaust fan portable dapat dilakukan karena berdampak
sama dengan pola shutdown sebelumnya.

Kata Kunci: Shutdown, Pendinginan, Penghematan.

xi
KAMOJANG POMU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap unit pembangkit akan melakukan kegiatan pemeliharaan (Simple Impection,
Major Inspection) dalam periode tertentu, yang telah terjadwalkan dengan tujuan membuat
unit pembangkit semakin handal dan efisien. Langkah awal untuk kegiatan Pemeliharaan Unit
adalah dengan melakukan stop atau Shutdown semua peralatan bantu dan utama di Unit yang
akan dilakukan pemeliharaan. Shutdown PLTP Gunung Salak tahun 2016 dan tahun
sebelumnya dilakukan terjadwal mulai jam 00.00 WIB – jam 08.00 WIB dimana Shutdown
dinyatakan selesai jika pendinginan pada turbin sudah sesuai persyaratan, artinya Shutdown
membutuhkan waktu ±8 jam. Disaat proses pendinginan turbin sistem pendingin utama
meliputi satu (MCWP) Main Coloing Water Pump dan (FCT) Fan Cooling Tower harus terus
beroperasi sebagai media pendinginnya, daya satu buah MCWP (DOL Mode) Direct Online
Mode sebesar 1187 kW dan daya satu buah FCT 150 kW. Hal tersebut merupakan salah satu
kelemahan dalam proses Shutdown dikarenakan waktu Shutdown yang cukup lama dan
penggunaan (pemakaian sendiri) PS dari impor PLN.

Dalam Menjawab masalah tersebut Bidang Operasi di Unit PLTP Gunung Salak
Kamojang POMU dari tahun 2017 sudah melakukan beberapa percobaan agar Shutdown Unit
lebih optimal. Percobaan tersebut adalah dengan melakukan perubahan langkah-langkah
Shutdown (IK Shutdown Unit), dimulai dari merubah proses penutupan katup uap ataupun
pendingin hingga merubah proses waktu stop FCT. Akan tetapi bidang operasi dihadapkan
pada masalah bahwa waktu shutdown masih sama ± 8 jam sehingga belum mampu untuk
menambah kesempatan produksi dan mengurangi pemakaian sendiri secara signifikan.

Kemudian pada tahun 2018 dilakukan percobaan yang lebih inovatif agar proses
shutdown bisa lebih cepat (efisiensi waktu) dan mampu menghemat energi dengan cara
mempercepat durasi Shutdown Unit dengan memodifikasi proses pendinginan Turbin
menggunakan penambahan empat buah Exhaust fan di masing–masing Main Hole Turbin
agar proses pendinginan tubin dapat lebih cepat serta PS akan berkurang. Prinsip
Penambahan exhaust fan secara portable ini akan membuat terjadi dua tipe pendinginan yaitu
secara paksa dan secara alami yang berlangsung parallel.

1
KAMOJANG POMU

Modifikasi Proses Pendinginan Tubin menjadi solusi yang tepat dalam menjawab
tantangan efisiensi dan hemat energi dimana selaras dengan program penghematan BPP di
Kamojang POMU Saat ini serta mendukung proses “Eksekusi Ekselen dan Budaya Ceria”.

1.2. Maksud dan Tujuan Inovasi

a. Mampu memberikan kesempatan produksi yang lebih lama saat akan dilakukan
pemeliharaan unit pembangkit
b. Kebutuhan penghematan energi Pemakaian Sendiri saat proses Shutdown Unit.
c. Memenuhi tuntutan “Eksekusi Ekselen” dalam hal ini keberhasilan Shutdown
Unit.
d. Dapat memberikan dampak postif terhadap kinerja unit dan pencapaian TOP (Take
or Pay).

1.3. Ruang Lingkup

a. Fokus inovasi ditekankan pada perubahan langkah–langkah Shutdown unit


pembangkit dengan tetap memperhatikan kehandalan peralatan.
b. Objek inovasi yang digunakan adalah penghematan Pemakaian Sendiri dan waktu
yang digunakan ketika Proses Shutdown Unit
c. Dapat mempercepat pendinginan Turbin setelah beroperasi tanpa merusak
peralatan.

1.4. Metodologi

Adapun metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut:


1) Diskusi dan Pengumpulan data
2) Studi Literatur dan Analisa Resiko
3) Diskusi Perencanaan dan Percobaan Ide
4) Proses Realisasi Program
5) Analisa dan pengujian serta Evaluasi Hasil Uji.
Merupakan pengujian hasil implementasi percepatan durasi shurdown dengan
menggunakan portable exhaust fan, melakukan analisa, serta melakukan evaluasi
agar diperoleh cara -cara yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2
KAMOJANG POMU

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perpindahan Panas


Perpindahan panas adalah salah satu dari ilmu teknik termal yang mempelajari cara
menghasilkan panas. Menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan panas. Panas
atau kalor adalah energy yang perpindah akibat perbedaan temperature, dimana panas
bergerak dari daerah temperature tinggi ke temperature rendah. Setiap benda memiliki energy
dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom – atom atau molekul penyusunnya.
Energi dalam ini berbanding lurus dengan temperature benda. Misal dua benda yang
temperaturnya berbeda saling berdekatan maka akan bertukar energy internal sampai
temperature kedua benda tersebut seimbang. Konveksi adalah perpindahan panas antara
permukaan pada yang berbatasan dengan fluida yang mengalir, fluida dapat berupa cair
maupun gas. Syarat utama mekanisme perpindahan konveksi adalah adanya aliran fluida.

Gambar 2.1 a) Konveksi Paksa b) Konveksi Alami


Konveksi secara alami terjadi karena perbedaan temperature, massa jenis fluida akan
berbeda sehingga fluida yang temperaturnya lebih tinggi menjadi lebih ringan. Akibatnya fluida
akan mengalir dengan sendirinya tanpa adanya gaya luar. Sedangkan konveksi paksa terjadi
jika fluida sebagai medium perpindahan panas dipaksa mengalir misalnya dengan
menggunakan fan atau pompa. Secara matematik perpindahan panas konveksi secara umum
adalah: 𝑞 = ℎ𝐴(𝑇𝑤 − 𝑇∞ )

Laju perpindahan panas (q) merupakan besarnya perpindahan panas yang terjadi
terhadap suatu benda. Koefisien perpindahan panas (h) merupakan koefisien konveksi aliran.
Luas permukaan benda (A) adalah permukaan yang dikenakan perpindahan panas.

a. Pada plat datar 𝐴 = 𝑃 𝑥 𝐿


b. Pada silinder 𝐴 = 𝜋𝑟 2 𝐿

3
KAMOJANG POMU

Gradien temperature (ΔT) merupakan selisih temperature antara temperature benda


dan temperature lingkungan/fluida. Pada konveksi alami dan paksa persamaan persamaan
rumus matematik dipengaruhi oleh bilangan yang tidak berdimensi. Berikut penjelasan
persamaan – persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai besar kecilnya laju
perpindahan panas secara konveksi alami dan konveksi paksa.
1. Konveksi Alami (Natural Convection)
Pada konveksi alami dapat dijumpai bilangan tak berdimensi yang disebut dengan
bilangan Grashof (Gr). Bilangan tersebut menunjukkan gaya angkat yang terjadi pada
zat cair, gaya angkat ini terjadi akibat perbedaan berat jenis.

𝑔𝛽 (𝑇𝑊 − 𝑇∞ ) 𝐷3
Gr =
𝜗2
Dan bilangan Rayleigh Number (Ra). Bilangan tersebut berkaitan dengan aliran yang
digerakkan oleh daya apung.
𝑅𝑎 = 𝐺𝑟 𝑥 𝑃𝑟
Dimana sifat – sifat termodinamika ditentukan pada temperature film
𝑇𝑤 + 𝑇∞
𝑇𝑓 =
2
Dari persamaan diatas berkaitan erat dengan bilangan Nusselt Number (Nu). Bilangan
yang dinyatakan dalam fungsi dari Rayleigh Number (Ra) dan Prandlt (Pr). Persamaan
Nusselt Number pada yang melalui bidang silinder.
2
1⁄
0,387𝑅𝑎 6
𝑁𝑢 = 0,60 + 8
9 27
[1 + (0,559⁄𝑃𝑟)16 ]
{ }
2. Konveksi Paksa (Forced Convection)
Pada konveksi paksa dijumpai bilangan tak berdimensi yang disebut dengan
bilangan Reynold Number (Re). Bilangan tersebut berkaitan dengan kondisi aliran
tertentu.
𝜌𝑥𝑑𝑥𝑉
𝑅𝑒 =
𝜇
Dan bilangan Prandtl (Pr). Bilangan tersebut merupakan suatu parameter yang
menunjukkan perbandingan antara viskositas kinematic dan difusifitas termal dari
fluida.
𝐶𝑝 𝑥 𝜇
𝑃𝑟 =
𝑘
Dimana sifat – sifat termodinamika ditentukan pada temperature aktual
4
KAMOJANG POMU

𝑇ℎ + 𝑇𝑐
𝑇𝑎 =
2
Dari kedua bilangan tersebut menyatakan fungsi dari bilangan Nusselt Number
(Nu). Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut melalui bidang silinder:
1
𝑁𝑢 = 𝐶 𝑥 (𝑅𝑒)𝑛 𝑥 𝑃𝑟 3
Dimana C dan n merupakan konstanta pada table berikut berdasarkan nilai
Raynold Number (Re).

Tabel 2. 1 Harga – Harga Contanta C dan n Berdasarkan Re


Re C n

0,4 – 4 0,989 0,330

4 – 40 0,911 0,385

40 – 4000 0,683 0,466

4000 – 40000 0,193 0,618

40000 - 400000 0,027 0,805

Sumber: Table 7.1 HandBook Heat Transfer Second Edition


Berdasarkan persamaan persamaan konveksi alami dan paksa seperti yang dijelaskan
diatas maka didapatkan nilai Nusselt Number (Nu). Sehingga besar koefisien konveksi aliran
(h) dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑁𝑢 𝑥 𝑘
ℎ=
𝐷
nilai h merupakan koefisien konveksi aliran yang merupakan salah satu nilai yang berpengaruh
pada nilai laju perpindahan panas (q). Adapun parameter parameter yang lain yang
mempengaruhi perpindahan panas konveksi antara lain luas permukaan (A), Konduktivitas
termal fluida (k), kecepatan fluida (v), kerapatan (ρ), viskositas (µ), panas jenis (Cp) dan factor
lainnya yang berhubungan dengan cara pemanasan.
Pengaruh kedua perpindahan konveksi tersebut terletak pada Nusselt Number yaitu
pada konveksi alami berlaku bilangan Grashof. Sedangkan pada konveksi paksa berlaku
bilangan Reynold Number. Kecepatan aliran fluida tertentu akan berpengaruh pada besarnya
nilai laju perpindahan panas konveksi yang terjadi, semakin besar kecepatan aliran fluida, nilai
laju perpindahan panas semakin besar. Dalam system satuan internasional, laju perpindahan
panas dinyatakan dalam bentuk Watt., turunan satuan watt yaitu Joule per Detik, dimana 1
energi dalam bentuk joule dapat diubah, digunakan, atau habis dalam waktu 1 detik. Hal ini

5
KAMOJANG POMU

yang mendasari penulis membuat inovasi dalam percepatan proses pendinginan pada
shutdown unit PLTP Gunung Salak.

2.2. Pendinginan Turbin

Salah satu tahapan shutdown unit pembangkit PLTP Gunung Salak yaitu proses
pendinginan. Pada proses tersebut ditujukan agar temperature pada exhaust hood turbin
turun. Apabila putaran turbin telah mencapai 3 rpm, temperature pada turbin masih tinggi
karena udara panas disekitar turbin masih terjebak didalam casing turbin. Hal tersebut dapat
dilihat dengan indikasi temperature pada exhaust hood turbin akan naik secara signifikan.
Dengan menurunkan temperature exhaust hood turbin maka dengan hal itu turbin akan terjadi
penurunan temperature juga. Cara untuk menurunkan temperature exhaust hood turbin yaitu
dengan system water spray, dimana katup water spray akan membuka ketika temperature
exhaust mecapai setting (diatas 65 0C) dan dengan cara mensirkulasi air didalam kondensor.
Dengan turunnya temperature exhaust turbin, maka shaft turbin akan terjadi penurunan juga
sesuai dengan teori perpindahan panas secara konduksi.

2.2. Main Cooling Water Pump (MCWP)


Main Cooling Water Pump (MCWP) adalah pompa pendingin utama yang berfungsi
untuk memompakan air kondensat dari Kondensor menuju ke Cooling Tower untuk kemudian
didinginkan. Proses pendinginan di exhaust turbin, MCWP bertugas mensirkulasikan air dari
kondensor menuju ke Cooling Tower. Cooling Tower bertugas untuk menurunkan temperature
air yang kemudian air tersebut kembali masuk ke dalam kondensor. Dengan demikian
temperature air kondensor lebih rendah dari temperature udara panas di sekitar exhaust dan
shaft turbin. Dikarenakan terdapat perbedaan temperature dan akan mengakibatkan
perbedaan massa fluida, maka udara panas exhaust dan shaft turbin akan mengalir menuju
ke kondensor. Proses tersebut merupakan mekanisme perpindahan panas secara Konveksi
Alamiah (Natural Convection).

Gambar 2.2 Main Circulating Water Pump (MCWP) PLTP Gunung Salak
6
KAMOJANG POMU

2.3. Portable Exhaust Fan

Exhaust fan merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mempercepat sirkulasi
udara di dalam sebuah ruangan. Cara kerjanya yaitu dengan menghisap udara yang ada di
dalam ruangan dan selanjutnya udara tersebut di buang ke luar ruangan. Dalam hal ini,
exhaust fan digunakan dengan tujuan untuk menghisap udara / hawa panas di exhaust dan di
sekitar shaft turbin dan dibuang ke udara atmosfer.

Gambar 2.3 Portable Exhaust Fan


Udara panas di exhaust dan shaft turbin akan dihisap keluar dengan kata lain
dipaksakan untuk keluar ke udara atmosfer, tetapi sebagian udara panas masih mengalami
pendinginan di kondensor. Exhaust turbin terletak setelah sudu turbin tingkat ke 6. Udara
panas di exhaust turbin sebagian akan dihisap keluar dengan beroperasinya exhaust fan yang
terpasang di Mainhole Turbin. Selain di exhaust turbin, udara panas di sekitar daerah shaft
turbin juga akan terhisap oleh exhaust fan. Proses hisap udara panas tersebut mengakibatkan
penurunan temperature pada exhaust dan shaft turbin karena terdapat aliran fluida yang
dipaksakan mengalir dan menyentuh permukaan exhaust dan shaft turbin. Proses tersebut
sesuai dengan teori perpindahan panas secara Konveksi Paksa (Forced Convection).

Proses pendinginan akan berpengaruh terhadap material bahan, seperti halnya


perpindahan panas. Semakin cepat pendinginan maka dislokasi yang menyebabkan
deformasi akan semakin cepat pula, demikian sebaliknya dengan pendinginan secara
perlahan, maka terjadinya deformasi akan lebih lambat. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa perbedaan keduanya hanya terletak pada waktu terjadinya deformasi, akan tetapi
dengan pendinginan cepat atau lambat, material akan tetap terjadi deformasi apabila
didinginkan.

7
KAMOJANG POMU

BAB III

PEMBAHASAN INOVASI

3.1. Potensi Perubahan pada Langkah Shutdown


Berawal dari kegiatan rutin pada bidang operasi dimana setiap bulannya melakukan
Review Instruksi Kerja (IK) guna melihat kesesuaian prosedur dengan actual di lapangan,
pada saat dilakukan review Instruksi Kerja No. IK.KMJ.05.02.31S “Shutdown Unit 1,2 & 3 Dari
OIS” tercetuslah sebuah Ide untuk merubah sedikit langkah - langkah proses shutdown unit
yang bertujuan agar didapatkan waktu shutdown yang efisien dan mampu menghemat PS
impor dari PLN (Pemakaian Senidri ketika Generator sudah tidak Singkron). Dari kegiatan
review IK ini diperoleh beberapa potensi alternative supaya proses shutdown unit optimal,
pemetaan potensi tersebut tergambar dari Timeline Diagram Berikut:

Gambar 3.1 Timeline Diagram Proses Shutdown

3.2. Shutdown Sequence Standart


Shutdown adalah suatu tahapan yang dilakukan untuk menstop Unit Pembangkit
sesuai dengan procedure peralatan, Setiap shutdown memliki sequence atau urutan agar
kegiatan berjalan dengan lancar, dan berikut ini adalah Shutdown sequence standart di PLTP
gunung Salak:

8
KAMOJANG POMU

Tabel 3. 1 Time Schedule Shutdown Unit Pembangkit


DURASI 26 September 2016
NO ITEM PEKERJAAN
(menit) Jam KETERANGAN
12 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konfirmasi Shutdown MO ke APB Pukul 20.00 WIB
2 Unit Maximum Load ( 60 MW ) pkl 00.00
3 Unit Decrease down to Min Load ( 6 ÷ 7 MW ) 30
4 Breaker 52G Open 5
5 Breaker 52E Open 5
6 Turbin Trip Push Button 5
7 Turning Gear Oil Pump in Operation. 5
8 Main Suction Pump in Operation. 5
9 Hydraulic Fluid Pump No. 1 Stop 5
10 Hydraulic Fluid Pump No. 2 Stop 5
11 Main Cooling W ater Pump No.1 Stop 15
12 Katup Motorise PAB01/1 Close 10
13 1 st Stage Ejector ( LBG01 ) Close 10
14 2 nd Stage Ejector ( LBG02 ) Close 10
15 3 rd Stage Ejector ( LBG02 ) Close 10
16 Vacum Breaker ( MAG 01 ) Open. 10
17 Steam Seal Close 5
18 Start TGM dan Engaged serta MSP stop 5
19 Main Unit Isolation Valve Close 10
20 Stop Block Chevron Close 15
21 Drain and Venting steam line OPEN. 5
22 Fan Cooling Tower No 1-2-3-4 Stop 15
23 Pendinginan 240
24 Main Cooling W ater Pump No.2 Stop 10
25 Katup Motorise PAB01/1 Close 10
26 Primary C. W . to inter Cond ( PCB02 ) Close 5
27 Primary C.W . Syst No. 2 Stop 5
28 Primary C.W . Syst No. 1 Stop 5
29 AC Standing No 1 & 2 In Operation 5
30 HVAC Unit 3 Stop 10
31 Secondary pump no 1 stop 5
32 Secondary pump no 2 stop 5
33 Control Oil Power Unit No. 1 Stop 5
34 Control Oil Power Unit No. 2 Stop 5
35 380 Volt. MCC. BMA01 Open 5
36 381 Volt. MCC. BMA02 CLOSE AUTO 5
37 Yakinkan TGOP dan TGM Start 5
38 Yakinkan Turbin On Turning Gear 5
39 381 Volt. MCC. BJA - BJB Open 5
40 Busbar BFA01 bebas tegangan (3BFA01 Open) 5
41 Aux Trafo BFT 01. 6,3 kV / 380 Volt. Open 5
42 Trafo BBT 01. 6,3 / 11,8 kV. Open 5

Urutan proses pada Tabel 3.1 berdasarkan IK dan Manual Book Operasi, dimana
kegiatan dimulai dari penrurunan Beban hingga di 10% Beban Nominal, kemudian Generator
dikeluarkan dari sistem dan dilanjut Eksitasi Generator dimatikan. Setelah Generator Sudah
Off lanjut dengan Mengetripkan Turbin hingga pembebasan Trafo dan Busbar, dari time
schedule diatas terlihat bahwa ketika Generator sudah keluar semua peralatan yang masih
beroperasi ditanggung daya pemakaian sendiri dari Impor PLN dimana Motor – Motor Fan
Cooling Tower (FCT) serta MCWP memiliki daya yang besar dan apabila dilihat secara waktu
yang membuat shutdown lama adalah proses pendinginan (pendinginan turbin) dimana
memakan waktu hingga 240 menit. Dari Hasil Review Instruksi Kerja (IK) maka perlu untuk
dilakukan perubahan langkah – langkah pada proses Stop Fan Colling Tower (FCT) dengan
skema 3 FCT di Stop Bersamaan dengan proses turun beban dan 2 FCT lagi di Operasikan
Mode Low untuk tetap membantu pendinginan. Selain itu pada proses penutupan katup uap
juga perlu dirubah yaitu penutupan katup langsung dari Main Isolation Valve (MUIV) dan Stop
Blok sehingga aliran uap langsung cepat terhenti, dan yang terakhir adalah proses penutupan

9
KAMOJANG POMU

Katup Pendingin kondensor (PAB06) dilakukan bertahap dimulai berbarengan dengan proses
penurunan Beban.

3.3. Pemasangan Exhaust Fan Portable Untuk mempercepat Pendinginan

Ketika melihat sequence shutdown proses paling lama adalah pendinginan di Turbin
maka munculah pertanyaan, Bagaimana agar proses pendinginan turbin bisa dipercepat?.
Proses pendinginan ada kaitannya dengan proses perpindahan panas. Seperti yang telah
dijelaskan pada BAB 2 proses perpindahan panas di Turbin merupakan perpindahan panas
gabungan antara konveksi dan konduksi. Perpindahan panas secara konveksi dibedakan
menjadi 2 yaitu Konveksi secara alami (Natural Convection) dan Konveksi secara paksa
(Forced Convection). Penambahan proses pemasangan exhaust fan portable merupakan
aplikasi dari teori tersebut yang juga akan menambah proses perpindahan panas yang
sebelumnya secara alami menjadi konveksi secara alami dan paksa, dimana pemasangan
exhaust fan ini akan dipassang di main hole turbin. Sehubungan ada 4 main hole turbin maka
jumlah exhaust yang dipasang juga 4 buah, konsepnya adalah dengan memanfaatkan prinsip
kerja exhaust fan yaitu menyedot udara dari dalam keluar sehingga ketika exhaust
dioperasikan uap sisa ataupun udara panas yang ada di dalam turbin di sedot keluar casing
turbin. Hal ini akan membantu proses pendinginan dengan membuat jumlah udara panas
dalam casing turbin menjadi lebih sedikit kemudian pendinginan alami dari air pendingin yang
dipompakan oleh MCWP ataupun air pendingin dari water spray valve akan semakin cepat
membuat temperature exhaust hood turbin lebih cepat turun di bawah 55 ℃.
Berikut gambar pemasangan exhaust fan poortable pada main hole Turbin:

10
KAMOJANG POMU

Gambar 3.2 Pemasangan Exhaust Fan Portable Oleh Pemeliharaan

3.4. Shutdown Sequence Setelah Modifikasi


Adapun langkah – langkah atau sequence shutdown unit pembangkit setelah
modifikasi pada proses Stop FCT, proses Penutupan Katup Uap dan air Pendingin, serta
proses pendinginan turbin yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Modifikasi Time Schedule Shutdown Unit Pembangkit

11
KAMOJANG POMU

➢ Peubahan Langkah Stop FCT dan Penurunan Pembukaan PAB06

Yang menjadi acuan saat diturunkannya beban kemudian FCT di Stop dan Katup
PAB06 diturunkan adalah kevakuman pada kondensor saat proses Turun Beban
Vakumnya makin bagus sehingga apabila katup PAB06 ditunkan tidak akan
membahayakan Sistem serta ketika FCT di Stop temp. air pendingin untuk konsensor
tidak memutuhkan temperature rendah.

➢ Perubahan Langkah Tutup MUIV dan Stop Blok

Langkah ini dilakukan karena terdapat katup-katup drain pada main line steam
sehingga apabila uap langsung ditutup melalui MUIV dan Stop Blok ketika ada
perubahan menjadi fase air bisa dibuang melalui Drain tersebut.

➢ Penambahan Exhaust Fan Portable saat pendinginan

Penambahan Langkah pasang exhaust portable dilakukan setelah penutupan katup


Stop Blok agar dipastikan sudah tidak ada uap yang mengalir, untuk konsep
pendinginannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.3 Prinsip Pendinginan Turbin dengan Exhaust Fan


Gambar di atas menunjukan arah aliran udara yang digunakan dalam pendinginan
yaitu udara dari luar masuk melalu vacuum breaker pada kondensor yang terbuka
kemudian masuk di kondensor untuk didinginkan, lanjut masuk ke turbin pada turbin
terjadi perpindahan panas secara konveksi dan selanjutnya udara panas pada casing
turbin dibuang keluar oleh exhaust fan portable yang terpasang di main hole.

3.5. Efektifitas Pelaksanaan Modifikasi Pola Shutdown Unit


Dari Hasil pengujian pada tahun 2018 proses pendinginan dapat lebih cepat 3 jam
(data Terlampir), hal ini yang menjadi dasar untuk shutdown tahun 2019 dijadwalkan dimulai
jam 03.00 WIB agar kesempatan produksi bisa bertambah dan jam operasi dari pemakaian
energi impor bisa berkurang.
12
KAMOJANG POMU

BAB IV

MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO

4.1. Manfaat Finansial


Untuk Mencari Manfaat financial dari inovasi ini maka digunakan data teknis sebagai
berikut:
a. Pada tanggal 23 Mei 2016 Unit 2 melaksanakan shutdown unit untuk pemeliharaan SI.
Dan tanggal 26 September 2016 Unit 1 melaksanakan shutdown untuk pemeliharaan
MO. Pelaksanaan dimulai jam 00.00 WIB hingga 08.00 WIB berikut perhitungan Data
unit 1 saat shutdown 2018 berdasarkan logsheet Operasi PLTP Gunung Salak:
Daya PS Impor Unit 1 untuk MCWP dan FCT Tahun 2016
No. Peralatan Jam (H) Daya (KW) Jumlah
1 MCWP 8 1004 8032
2 FCT 1 8 104 832
3 FCT 2 8 107 856
4 FCT 3 8 109 872
Total (KWH) 10592
Daya PS Impor Unit 2 untuk MCWP dan FCT Tahun 2016
No. Peralatan Jam (H) Daya (KW) Jumlah
1 MCWP 8 1002 8016
2 FCT 1 8 115 920
3 FCT 2 8 105 840
4 FCT 3 8 108 864
Total (KWH) 10640
b. Pada tanggal 8 Oktober 2018 Unit 1 melaksanakan shutdown unit untuk pemeliharaan
MO. Pelaksanaan dimulai jam 00.00 WIB hingga jam 05.00 WIB berikut perhitungan
Data unit 1 saat shutdown 2018 berdasarkan logsheet Operasi PLTP Gunung Salak:
Daya PS Impor Unit 1 untuk MCWP dan FCT Tahun 2018
No. Peralatan Jam (H) Daya (KW) Jumlah
1 MCWP 5 1002 5010
2 FCT 1 5 122 610
3 FCT 2 5 108 540
4 FCT 3 5 101 505
Total (KWH) 6665
c. Pada tanggal 23 Februari 2019 Unit 1 Melaksanakan shutdown unit untuk pemeliharaan
SI. Pelaksanaan Shutdown dimulai jam 02.00 WIB hingga jam 08.00 WIB berikut
perhitungan data unit 1 saat shutdown 2019 berdasarkan logsheet Operasi PLTP
Gunung Salak:

13
KAMOJANG POMU

Daya PS Impor Unit 1 untuk MCWP dan FCT Tahun 2019


No. Peralatan Jam (H) Daya (KW) Jumlah
1 MCWP 6 1039 6234
2 FCT 1 6 125 750
3 FCT 2 6 99 594
4 FCT 3 6 110 660
Total (KWH) 8238
Penambahan Produksi = 2 jam x 57000 KW = 114000 KWH
*2 jam didapat dari pengurangan jam shutdown dimana tahun 2016 dimulai jam 00.00
WIB tahun 2019 dimulai jam 02.00 WIB
d. Pada Tanggal 20 September 2019 Unit 2 melaksanakan shutdown unit untuk
pemeliharaan (Major Inspecttion) MI, pelaksanaan shutdown dimulai jam 03.00 WIB
hingga jam 08.00 WIB berikut perhitungan data unit 2 saat shutdown berdasarkan
logsheet operasi PLTP Gunung Salak:
Daya PS Impor Unit 2 untuk MCWP dan FCT Tahun 2019
Peralatan Jam (H) Daya (KW) Jumlah
1 MCWP 5 1030 5150
2 FCT 1 5 118 590
3 FCT 2 5 111 555
4 FCT 3 5 116 580
Total (KWH) 6875
Penambahan Produksi = 3 jam x 57000 KW = 171000 KWH
*3 jam didapat dari pengurangan jam shutdown dimana tahun 2016 dimulai jam 00.00
WIB tahun 2019 dimulai jam 03.00 WIB
e. Pendinginan Turbin menambah 4 buah exhaust fan dengan daya 1 buah sebesar 300
watt.
Daya PS Impor untuk pemakaian Exhaust Fan yaitu
PS Impor = 4 x 300watt x 5 jam = 6 KWH
Dari data teknis di atas maka penghematan yang diperolah dari inovasi ini per tahun nya
adalah sebesar
Tahun 2018
Penghematan = Daya PS Impor 2016 – (Daya PS Impor 2018 + Daya exhaust)
= 10592 KWH – (6665 + 6) KWH = 3921 KWH
Harga Pembelian Listrik adalah Rp 996,74 / KWH (data tahun 2019)
Nilai penghematan pada tahun 2018 sebesar = 3921 KWH x Rp 996,74 / KWH
= Rp 3.908.217,54
Tahun 2019
Penghematan 2019
14
KAMOJANG POMU

= Daya PS Impor 2016 Unit1&2 – (Daya PS Impor 2019 Unit1&2+(2 x Daya Exhaust))
= (10592 + 10640) KWH - (8238 + 6875 + 12) KWH
= 6107 KWH
Total Keuntungan 2019
= Penghematan + KWH Penambahan Produksi 2019
= 6107+ 171000 + 114000 KWH
= 291107 KWH
Harga Pembelian Listrik adalah Rp 996,74 / KWH (data tahun 2019)
Nilai penghematan pada tahun 2019 sebesar = 291107 KWH x Rp 996,74 / KWH
= Rp 290.157.991,18
Total Penghematan Tahun 2018 sampai 2019 adalah Rp 294.066.208,72

4.2. Manfaat Non Finansial


Manfaat non finansial yang dapat diperoleh dari karya inovasi Modifikasi Pola
Shutdown Unit yaitu sebagai berikut:
1. Mampu memperkecil BPP melalui pengurangan PS Impor dari PLN.
2. Mempersingkat waktu shutdown sehingga efektifitas kerja man power meningkat
3. Mendukung Kegiatan Proper PLTP Gunung Salak pada aspek Efisiensi Energi dan
aspek Pengurangan Pencemaran Udara
4. Menjaga kegiatan operasi pembangkit berjalan dengan baik, cepat dan tepat serta
menjadi bahan pembelajaran operator dimana sesuai dengan Budaya Ceria di
Kamojang POMU
5. Mempercepat Waktu dimulainya pekerjaan SI / MI yaitu pada pukul 08:00, dimana
sebelumnya mulai pukul 13:00 (setelah makan siang).

4.3. Manfaat Terhadap KPI dan Besarnya


Realisasi Inovasi ini terhadap KPI Perusahaan adalah:
Meningkatkan Produksi guna mengejar pencapaian terhadap TOP melebihi target
sehingga mampu untuk “zero sen dollar” PLTP Gunung Salak. Dan menjadi solusi
dalam menekan presentase Pemakaian Sendiri (PS) supaya sesuai dengan kontrak
manajemen Kamojang POMU.

4.4. Analisa Resiko


Setelah ada mitigasi resiko inovasi berdasarkan standar yang digunakan oleh PT.
Indonesia Power dan PT. PLN, maka untuk hasil kajian resiko dapat dilihat pada lampiran
makalah inovasi ini.
15
KAMOJANG POMU

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan inovasi di atas maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu:

1. Proses Shutdown dapat dipercepat dari 8 jam menjadi 5 jam yang menjadikan
kesempatan produksi pembangkit bertambah sebesar 171000 KWH.

2. Pada saat shutdown unit untuk mempercepat pendinginan turbin dipasanglah 4


exhaust fan ke main hole turbin sehingga udara panas didalam casing turbin bisa
berkurang dan pendinginan lebih cepat dari 240 menit menjadi 180 menit.

3. Dengan berubahnya lama waktu shutdown maka diperoleh penghematan


pemakaian sendiri pada daya MCWP sebesar 5150 KWH dan FCT sebesar 1725
KWH

5.2 Saran
Saran untuk inovasi ini agar terus dapat berkembang adalah:
1. Mampu dikembangkan kearah otomatisasi dimana ketika shutdown exhaust fan
bisa start secara otomatis.
2. Dapat diterapkan di Unit yang ada di Kamojang POMU. Karena meiliki desain yang
sama.

16
KAMOJANG POMU

DAFTAR PUSTAKA
1. Cengel, Yunus A. Second Edition. HEAT TRANSFER (A Practical
Approach).
2. Lienhard IV, Jhon H. Lienhard V, Jhon H. Third Edition. A Heat Tranfer
Textbook.
3. Riupassa, Helen. Allo, Welby Girik. 2019. Analisis Konveksi Alami dan Paksa
dengan Variasi Material. Jurnal Teknik Mesin Vol.8 No.1 Juni 2019 (39-48)
ISSN 2302-3465. Jayapura: Fakultas Teknologi Industri dan Kebumian,
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura.
4. Energia, Ansaldo S.p.A. 1990. Condenser and Ejector. Ansaldo: PT
Perusahaan Milik Negara. Gunung Salak Geothermal Power Plant Units 1 and
2 (2 x 55MW).
5. Energia, Ansaldo S.p.A. 1990. Turbine. Ansaldo: PT Perusahaan Milik Negara.
Gunung Salak Geothermal Power Plant Units 1 and 2 (2 x 55MW).
KAMOJANG POMU

BIODATA

NAMA

I Made Chikas R T Yunus Afandi Redho Nur Ridho

NIP 911631093 I 921531206 I 921531205 I

Jabatan Operator Turbin Operator Turbin Operator Senior Control


Terakhir Generator Generator Room

No Hp 0822-8180-7073 0812-8783-7300 0812-9754-8951

Pend.
Diploma III Strata I Diploma III
Terakhir

made.chikas@indonesiap yunus.afandi@indonesia redho.rodho@indonesia


E-mail
ower.co.id power.co.id power.co.id
KAMOJANG POMU

LAMPIRAN 1

DOKUMEN KAJIAN RISIKO

1.1 PENJABARAN SASARAN KEGIATAN

SASARAN STRATEGIS adalah:


Target Kinerja Operasi Pembangkit Tercapai

SASARAN OPERASIONAL adalah:


Meminimalisir Penggunaan PS Impor saat Shutdown Unit Pembangkit

SASARAN FINANSIAL adalah:


Kinerja Finansial Optimal

1.2. Pengujian Sasaran Kegiatan


S (Spesific) Revisi Instruksi Kerja Shutdown Unit
M (Measureable) Perubahan pada Proses Stop Fan Cooling Tower
serta mempersingkat waktu pendinginan turbin agar
pelaksanaan shutdown dapat menghemat PS serta
lebih cepat.
A (Agreed) Diskusi Teknik Bidang Operasi dan
Engineering
R (Realistic) Pendinginan Turbin dapat dipercepat dengan
exhaust fan portable tanpa menambah resiko
kerusakan turbin
1. Perencanaan dan Diskusi dengan Engineering
2. Study Literatur
3. Perubahan Prosedur shutdown dan
T (Time Bound) mempercepat pendinginan turbin berdasarkan
ECP Agustus 2018
4. Uji coba, Evaluasi, dan Revisi IK Shutdown
KAMOJANG POMU

1.3. Tabel Identifikasi Risiko

No Sasaran Taksonomi Risiko Penyebab Area

Kategori Sub Kategori ID Risiko Kejadian Tipe Sumber Sumber Risiko Dampak

Risiko Risiko Risiko


(internal/eksternal)
Sasaran STRATEGIS
1 Meningkatkan Strategis Bussiness S-5- Keberlangsungan Terancamnya Internal Sumber Daya Kurangnya Revenue
Ketersediaan Continuity 14 Usaha keberlangungan Manusia kompetensi SDM
Suplai, Usaha dalam melakukan
keandalan, Perusahaan evaluasi proses
dan efisiensi yang kurang efisien
pembangkit
Sasaran OPERASIONAL
2 Meminimalisir Operasional Pembangkitan O- Ketersediaan Pelaksanaan Internal Operasi Proses shutdown Produksi
Penggunaan 16- Pembangkitan Shutdown Unit membutuhkan
PS Impor saat 45 membuat waktu yang lama
Shutdown jumlah produksi
Unit berkurang
3 Pembangkit Operasional Pembangkitan O- Efisiensi Pemakaian Internal Operasi dan Proses pendinginan Pemakaian
16- Pembangkitan Sendiri Impor pemeliharaan pada Turbin yang Sendiri
47 saat Shutdown memakan waktu
Besar lama membuat
pompa pendingin
harus tetap operasi
4 Operasional SDM O- Kompetensi SDM Kurangnya Internal Operasi dan Knowledge sharing Manajemen
14- pengetahuan Pemeliharaan kurang, proses
38 pegawai terkait diklat pegawai tidak
filosofi suatu optimal
KAMOJANG POMU

No Sasaran Taksonomi Risiko Penyebab Area

Kategori Sub Kategori ID Risiko Kejadian Tipe Sumber Sumber Risiko Dampak

Risiko Risiko Risiko


(internal/eksternal)
peralatan di
setiap kegiatan
operasi
5 Knowledge Pembangkitan K- Pelaporan Implementasi Internal Operasi Dan Instruksi kerja Produki
30- Operasional Pelaporan Pemeliharaan belum sesuai
90 Operasional dengan kondisi
Belum Efektif actual dilapangan
Sasaran FINANSIAL
6 Kinerja Finansial Biaya F- Ketidaktersediaan Tidak Internal Sumber Daya Masih terdapat nilai Cost
Fiinansial 12- Anggaran tersedianya Manusia make up amount
Optimal 31 anggaran untuk
program yang
tidak/belum
terencana
KAMOJANG POMU

1.4. Analisa dan Evaluasi Risiko

N SASARAN ID RISIKO PENYEBAB AREA EXISTING EFEKTIFITA CONTROLLED KEBERTERIMA PRIORITAS


O RISIK DAMPAK CONTROL S EXISTING RISK AN RISIKO PENANGAN
O CONTROL AN RISIKO
SCORE RELATI TINGKA
F T
RISIKO RISIKO
(NILAI
RISIKO
= PD X
PK)
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatk S-5-14 Keberlangsung Kurangnya Revenue Kegiatan Rutin 12 24 Moderat, Diterima 3
an an Usaha kompetensi Operasi (2, III)
Ketersediaa SDM dalam
n Suplai, melakukan
keandalan, evaluasi
dan efisiensi proses yang
pembangkit kurang
efisien
SASARAN OPERASIONAL
2 Meminimalis O-16- Ketersediaan Proses Produksi Perencanaan 8 36 Tinggi, Tidak Diterima 1
ir 45 Pembangkitan shutdown atau (3, III)
Penggunaa membutuhk Penjadwalan
n PS Impor an waktu Pemeliharaan
saat yang lama
KAMOJANG POMU

3 Shutdown O-16- Efisiensi Proses Pemakaia Kontrak 8 36 Tinggi Tidak Diterima 2


Unit 47 Pembangkitan pendinginan n Sendiri Manajemen dan (3,III)
Pembangkit pada Turbin Proper
yang
memakan
waktu lama
membuat
pompa
pendingin
harus tetap
operasi
4 O-14- Kompetensi Knowledge Manajeme Knowledge 12 24 Moderat, Diterima 4
38 SDM sharing n Sharing/Knowled (2, III)
kurang, ge Capture/
proses diklat Intranet
pegawai
tidak optimal
5 K-30- Pelaporan Instruksi Produksi Review IK, KPI 12 12 Rendah, Diterima 6
90 Operasional kerja belum pegawai (1, III)
sesuai
dengan
kondisi
actual
dilapangan
SASARAN FINANSIAL
6 Kinerja F-12- Ketidaktersedia Masih Cost TOP, Transaksi 12 16 Rendah, Diterima 5
Fiinansial 31 an Anggaran terdapat nilai Energi (2, II)
Optimal make up
amount
KAMOJANG POMU

1.5. Rencana Mitigasi Resiko


NO SASARAN ID SEBELUM MITIGASI RENCANA PIC TARGET BIAYA(RP) SESUDAH MITIGASI
RISIKO RISIKO TINGKAT MITIGASI WAKTU PRAKIRAAN KEBERTERIMAAN
RISIKO RESIDUAL RISK RISIKO

RELATIF TINGKAT
RISIKO RISIKO
1 Meminimalisir O-16- Ketersediaan Tinggi Melakukan Operator dan September IDR 16 Rendah Diterima
Penggunaan PS Impor 45 Pembangkitan (3,III) Kegiatan Pemeliharaan 2018 Rp.0,-
saat Shutdown Unit Secara Paralel
Pembangkit sehingga waktu
Start up lebih
Cepat
2 Meminimalisir O-16- Efisiensi Tinggi Penambahan Operator September IDR Rp. 16 Rendah Diterima
Penggunaan PS Impor 47 Pembangkitan (3,III) pemasangan Control Room 2019 0,-
saat Shutdown Unit Exhaust Fan
Pembangkit agar
pendinginan
Turbin lebih
Cepat
KAMOJANG POMU

1.6. Peta Peringkat Risiko Sebelum Mitigasi

Sangat
V Moderat Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem
Besar

Besar IV Rendah Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem


Kemungkinan

Moderat Tinggi
Rendah
Sedang III S-5-14; O- O-16-45 ; O- Tinggi Ekstrem
K-30-90;
14-38; 16-47;

Rendah
Kecil II Rendah Moderat Tinggi Ekstrem
F-12-31;

Sangat
I Rendah Rendah Moderat Tinggi Tinggi
Kecil

1 2 3 4 5

Tidak
Minor Medium Major Malapetaka
Signifikan

Dampak

Keterangan :
1. O -16 - 45: Ketersediaan Pembangkitan
2. O -16 - 47: Efisiensi Pembangkitan
3. S - 5 - 14: Keberlangsungan Usaha
4. F -12 - 31: Ketidaktersediaan Anggaran
5. O -14 - 38: Kompetensi SDM
6. K - 30 - 90: Pelaporan Operasional
KAMOJANG POMU

1.7. Peta Peringkat Risiko Sesudah Mitigasi

Sangat
V Moderat Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem
Besar

Besar IV Rendah Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem


Kemungkinan

Sedang III Rendah Moderat Tinggi Tinggi Ekstrem

Rendah
Kecil II Rendah Moderat Tinggi Ekstrem
O-16-47; O-16-45;

Sangat
I Rendah Rendah Moderat Tinggi Tinggi
Kecil

1 2 3 4 5

Tidak
Minor Medium Major Malapetaka
Signifikan

Dampak

Keterangan :
1. O -16 - 45: Ketersediaan Pembangkitan
2. O -16 - 47: Efisiensi Pembangkitan

KESIMPULAN

1. Berdasarkan kajian risiko maka diperoleh Penurunan Resiko Dari Tinggi ke Rendah
yaitu Ketersediaan Pembangkitan dan Efisiensi Pembangkitan.
2. Proses Mempercepat Pendinginan Turbin Secara Paksa Aman dilakukan. Aman untuk
manusianya ataupun untuk peralatan.
KAMOJANG POMU

LAMPIRAN 2
Data Trend Pendinginan Turbin Tahun 2016 dan Hasil Pengujian Tahun 2018

Trend Tahun 2016

Trend Tahun 2018

Exhaust Mulai
dipasang
KAMOJANG POMU

LAMPIRAN 3
Instruksi Kerja Shutdwon Unit PLTP Gunung Salak

Anda mungkin juga menyukai