Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 1

DIAGNOSA ANALISIS GAS TERLARUT MINYAK


TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA
FUZZY

Yunus Afandi(1), Ir. Dewanto Indra Krisnadi, MM, MT.(2), and M. Yaser ST, MT.(2)

dengan interval setiap 3 bulan. Analisis hasil DGA di PLTP


I. ABSTRAK Gunung Salak hanya mempertimbangkan hasil dari metode
Pemeliharaan minyak transformator khususnya TDCG (Total Dissolved Combustible Gases) atau total gas
pada transformator tenaga merupakan bagian yang harus terlarut yang mudah terbakar untuk menentukan keadaan
dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. tansformator.
Minyak transformator berfungsi sebagai transformator Pada tulisan ilmiah ini mencoba menggunakan
isolasi dan pendinginan. Untuk mengetahui kondisi minyak penggabungan dua metode pengujian DGA (Gas Rasio dan Gas
transformator dapat ditafsirkan adanya masalah pada satu Kunci) serta tetap menggunakan logika fuzzy, yang diharapkan
fungsi minyak transformator sebagai isolasi atau dapat mengetahui kondisi minyak dan dapat menganalisa
pendinginan. kualitas minyak transformator lebih terperinci dan akurat.
Pengujian kondisi minyak transformator yang
dilakukan di laboratorium dari hasil uji data akan III. DASAR TEORI
diketahui kondisi minyak transformator. Analisis gas A. Transformator
terlarut merupakan pengetesan yang sering digunakan
Transformator merupakan peralatan statis dimana
dalam menganalisa kondisi minyak transformator. Analisa
rangkaian magnetik dan belitan yang terdiri dari dua atau lebih
gas terlarut sendiri memiliki beberapa metode pengujian belitan, secara induksi elektromagnetik, mentransformasikan
seperti TDCG (Total Dissolved Combustible Gases), gas daya (arus dan tegangan) sistem AC ke sistem arus dan
kunci, gas rasio (Doernenburg dan Roger), dan segitiga tegangan lain pada frekuensi yang sama (IEC 60076 - 1 tahun
duval. 2011). Transformator menggunakan prinsip elektromagnetik
Logika fuzzy sebagai sistem pengambilan
yaitu hukum ohm ampere dan induksi faraday, dimana
keputusan berbasis aturan yang bertujuan untuk
perubahan arus atau medan listrik dapat membangkitkan medan
memecahkan masalah. Pembuatan program logika fuzzy
magnet dan perubahan medan magnet / fluks medan magnet
dengan metode gas kunci dan gas rasio pengujian minyak
dapat membangkitkan tegangan induksi.
transformator dapat menjadikan diagnosis kondisi minyak
transformator akan lebih efektif serta dapat digunakan B. Minyak Transformator
sebagai data pendukung uji laboratorium. Minyak transformator adalah cairan yang dihasilkan
dari proses pemurnian minyak mentah. Selain itu minyak ini
Kata Kunci: minyak transformator, analisa gas terlarut, juga berasal dari bahan bahan organik, misalnya minyak piranol
logika fuzzy dan silikon, berapa jenis minyak transformator yang sering
dijumpai dilapangan adalah minyak transformator jenis Diala
II. PENDAHULUAN A, Diala B, dan Mectrans.
Pemeliharaan minyak trasformator meliputi pengujian Minyak transformator merupakan salah satu bahan
tegangan tembus, rugi-rugi dielektrik, permitivitas relatif, dan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin
pengujian kandungan gas dengan analisis gas terlarut atau DGA pada transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus
(dissolved gas analysis). Analisis gas terlarut merupakan memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus,
metode pengujian yang dilakukan untuk menguji keadaan sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus
minyak isolasi dengan mengambil sampel minyak isolasi dari mampu meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan
unit transformator untuk mengetahui jenis-jenis gas yang kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu
terlarut dalam minyak isolasi transformator. Pengujian DGA melindungi transformator dari gangguan.
sendiri terbagi menjadi beberapa metode Duval’s Triangel, C. DGA (Dissolved Gas Analysis)
Total Dissolved Combustible Gases (TDCG), Gas Kunci,
Roger’s Rasio, Doernenburg Rasio, dan IEC Ratio. DGA adalah proses untuk menghitung kadar/nilai dari
Di PLTP Gunung Salak pemeliharaan transformator gas-gas hidrokarbon yang terbentuk akbibat kegagalan minyak
dan pengujian DGA pada minyak transformator dilakukan isolasi, dengan cara mengekstrak gas-gas dari minyak
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 2

transformator. Gas yang diekstrak lalu dipisahkan menurut selulosa yaitu H2, CH4, C2H2, C2H4, C2H6, CO. kecuali CO dan
kandungan gasnya dan dihitung jumlahnya dalam satuan ppm CO2 semua gas tersebut terbentuk dari pemburukan minyak itu
(part permillion). Gas gas yang dideteksi dari hasil pengujian sendiri sedangkan CO dan CO2 terbentuk dari pemburukan
DGA adalah H2 (Hidrogen), CH4 (Methane), N2 (Nitrogen), O2 isolasi kertas. Terdapat empat kondisi yang dapat ditentukan
(Oksigen), CO (Karbon monoksida), CO2 (Karbondioksida), dengan metede gas kunci yaitu; thermal oil, thermal selulosa,
C2H4 (Ethylene), C2H6 (Ethane), C2H2 (Acetylene). electrical partial discharge, electrical arcing.
Ada beberapa standart uji DGA yang telah ditetapkan
3) Gas Rasio
antara lain adalah Duval’s Triangel, Total Dissolved
Combustible Gases (TDCG), Key Gas, Roger’s Rasio, Penggunaan rasio gas merupakan proses empiris untuk
Doernenburg Rasio, dan IEC Ratio. Hasil pengujian DGA menunjukkan jenis kegagalan tunggal dari hasil pembagian gas-
dibandingkan dengan nilai batasan standar masing – masing gas yang muncul. Rasio gas ini menggunakan batasan dengan
metode yang akan digunakan untuk mengetahui kondisi minyak menggunakan perhitungan dari gas-gas yang mudah terbakar
transformator. sebagai indikator tipe kegagalan. Terdapat dua tipe rasio gas
yaitu Doernenburg Rasio dan Roger Rasio. Lima ransum dalam
1) Total Dissolved Combustible Gases (TDCG) rasio gas meliputi:
Salah satu metode yang dapat diterima untuk o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
memantau kerusakan bahan isolasi transformator melibatkan o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
menghitung total volume gas yang muncul. Total volume gas o Rasio 3 (R3) = C2H2 / CH4
yang muncul merupakan indikator dari besarnya kesalahan o Rasio 4 (R4) = C2H6 / C2H2
awal. Sampel yang berhasil menunjukkan perubahan seiring o Rasio 5 (R5) = C2H4 / C2H6
waktu karena kesalahan. Tren mudah terlihat saat volume gas
a) Doernenburg Ratio
diplot terhadap waktu.
Dengan jumlah gas terlarut yang mudah terbakar atau Metode Doernenburg Rasio menunjukkan adanya tiga
TDCG (Total Dissolved Combustible Gas) akan menunjukan jenis kegagalan umum dari hasil perbandingan gas yang mudah
apakah transformator yang akan diuji masih berada pada terbakar, maka dapat diketahui kegagalan minyak isolasi yang
kondisi normal, waspada, peringatan atau kondisi gawat / kritis. terjadi :
Sebagai catatan, hanya karbon dioksida (CO2) saja ya ng tidak o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
termasuk kategori TDCG. IEEE membuat pedoman untuk o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
mengklarifikasi kondisi operasional transformator yang terbagi o Rasio 3 (R3) = C2H2 / CH4
dalam empat kondisi. o Rasio 4 (R4) = C2H6 / C2H2

Table 1 Klasifikasi kondisi dan konsentrasi TDCG Table 2 Klasifikasi kegagalan dengan Doernenburg Rasio
2 Konsentrasi Gas L1
Stat Dissolved Key Gas Concentration Limit [µL/L (ppm) ]
us Hydr Met Acet Ethy Eth Carb Car TD Gas [µL/L (ppm)]
ogen hane ylene lene ane on bon CG
(H2) (CH (C2H (C2 (C2 Mon Dio b Hidrogen (H2) 100
4) 2) H4) H6) oxide xide Methana (CH4) 120
(CO) (CO
2) Karbon Monoksida (CO) 350
Cond 100 120 1 50 65 350 250 720 Asetilen (C2H2) 1
ition 0
Etilena(C2H4) 50
1
Cond 101– 121- 2-9 51- 66- 351- 250 721 Ethana (C2H6) 65
ition 700 400 100 100 570 0- - Sumber: IEEE C57.104
2 400 192
0 0 b) Roger Ratio
Cond 701- 401- 10-35 101- 101 571- 400 192
ition 1800 1000 200 - 1400 1- 1- Metode Roger Rasio mengikuti proses umum yang
3 150 100 463 sama seperti Rasio Doernenburg, yang membedakan dari
00 0 metode ini adalah menggunkan tiga perbandingan dari rasio 1,
Cond >180 >100 >35 >200 >15 >140 >10 >46 rasio 2 dan rasio 5. Berdasarkan prinsip degradasi termal dan
ition 0 0 0 0 000 30
4
kolerasi hasil jumlah investigasi kegagalan yang jauh leih besar
Sumber: IEEE C57.104
dengan analisis gas untuk masing-masing kegagalan. Seperti
Rasio Doernenburg, metode Roger Rasio dapat memberi rasio
2) Gas Kunci yang tidak sesuai dengan kode diagnosis. Akan ada
Metode Gas Kunci merupakan salah satu metode kecenderungan R2 dan R5 akan meningkat terhadap metode
untuk menentukan kegagalan/kerusakan minyak transformator Roger Rasio karena intensitas.
dengan menentukan jenis kegagalan secara kualitatif dari gas- o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
gas yang dominan dengan proporsi yang signifikan. Evaluasi o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
tipe gangguan yang mungkin muncul dengan metoda gas kunci. o Rasio 5 (R5) = C2H4 / C2H6
Gas gas yang dilihat pada metoda ini adalah gas gas yang
terbentuk dari proses penurunan kualitas minyak & kertas
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 3

Table 3 Klasifikasi kegagalan dengan Roger Rasio Table 4. Kegagalan Gas Kunci
Case R2 R1 R5 Diagnosis Keputusan Kegagalan Berdasarkan Output Metode Gas Kunci
(C2H2 / (CH4 / H2) (C2H4 / Kegagalan
Jenis Kegagalan Model Keluaran Analisa Kegagalan
C2 H 4 ) C2 H 6 )
0 <0.1 >0.1 to <0.1 Normal Normal 0≤ x ≤ 2.5 Pada level ini mengindikasikan
<0.1 bahwa minyak dan isolasi

1 0.1 to 0.3 <0.1 <0.1 Low energy density minyak transformator dalam

arcing kondisi normal.

2 <0.1 0.1 to 1.0 >3.0 Arcing Thermal Oil 2 ≤ x ≤ 2.5; 2.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan

3 <0.1 >0.1 to 1.0 to 3.0 Low temperature x ≤ 4; 4 ≤ x ≤ 4.5 bahwa minyak transformator
mengalami kenaikan temperatur.
<0.1 thermal
4 <0.1 >0.1 1.0 to 3.0 Thermal <700ºC Thermal Cellulose 4 ≤ x ≤ 4.5; 4.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
x ≤ 6 ;6 ≤ x ≤ 6.5 kerusakan pada isolator kertas
5 <0.1 >0.1 >3.0 Thermal >700ºC
yang mengalami kenaikan
Sumber: IEEE C57.104
temperatur.
D. Logika Fuzzy
Partial Discharge 6 ≤ x ≤ 6.5; 6.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
Logika Fuzzy merupakan cara untuk
x ≤ 8; 8 ≤ x ≤ 8.5 bahwa transformator mengalami
mempresentasikan dan menangani masalah ketidak pastian
(keraguan, ketidaktepatan, kekurang lengkapan informasi, dan pelepasan muatan energi listrik
kebenaran yang bersifat sebagian). cukup tinggi
Profesor Zadeh beralasan bahwa orang tidak Arcing 8.5 ≥ x ≥ 10 Pada level ini mengindikasikan
memerlukan ketepatan, numerik masukan informasi, namun bahwa munculnya busur api
mereka memerlukan suatu kontrol yang sangat adaptif. Jika
dalam minyak transformator
pengendali umpan balik bisa diprogram untuk menerima noise,
masukan yang tidak tepat, mereka akan jauh lebih efektif dan
mungkin lebih mudah untuk diterapkan. Sumber: Table 5. Kegagalan Doernenburg Rasio
http://urtechfriendpaperpresentations5 Keputusan Kegagalan Berda sarkan Output Metode Doernenburg Rasio
Jenis Kegagalan Model Keluaran Analisa Kegagalan
IV. RANCANGAN SIMULASI
No Fault 0≤ x ≤ 2.5 Pada level ini mengindikasikan
A. Perancangan Logika Fuzzy
bahwa minyak dan isolasi
Proses simulasi analisa minyak transformator dapat di
minyak transformator dalam
uraikan sebagai berikiut:
Tahapan pertama dengan memasukkan data uji dari kondisi normal.
hasil test DGA pada simulink atau rules logika fuzzy yang telah Thermal 2 ≤ x ≤ 2.5; 2.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
dibuat, data merupakan gas-gas terlarut dalam minyak Decomposition x ≤ 4.5; 4.5 ≤ x ≤ bahwa minyak transformator
transformator dengan satuan ppm (part per million). 5 mengalami kenaikan temperatur
Selanjutnya proses fuzzykasi akan berjalan dengan
dan mengindikasikan kerusakan
menggukan simulink atau rules yang telah dibuat. Dengan data
masukan yang sama fuzzykasi masing-masing metode pada isolator kertas.
penngujian akan memproses sesuai dengan program Partial Discharge 5.5 ≤ x ≤ 5; 5.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
didalamnya. (Low Partial x ≤ 7; 7 ≤ x ≤ 7.5 bahwa transformator
Hasil dari fuzzykasi merupakan keluaran berupa
Discharge) mengalami pelepasan muatan
nominal angka, dimana angka tersebut dapat menunjukkan
daerah/batas dari setiap kegagalan. energi listrik yang rendah
Akhir dari proses dapat diketahui pada daerah/batasan Arcing (High 7.5 ≥ x ≥ 10 Pada level ini mengindikasikan
yang menunjukkan analisa kegagalan kondisi minyak Partial Discharge) bahwa munculnya busur api
transformator pada setiap metode (doernenburg rasio, roger
dalam minyak transformator
rasio, dan gas kunci)
atau mengalami pelepasan
muatan energi listrik dengan
intensitas tinggi.
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 4

Table 6. Kegagalan Roger Rasio

Keputusan Kegagalan Berdasarkan Output Metode Roger Rasio


Jenis Kegagalan Model Keluaran Analisa Kegagalan
Unit Normal 0≤x≤2 Pada level ini
mengindikasikan bahwa
minyak dan isolasi minyak
transformator dalam kondisi
normal.
Low Partial 1.5 ≤ x ≤ 2; 2 ≤ x Pada level ini
Discharge ≤ 3.5; 3.5 ≤ x ≤ 4 mengindikasikan bahwa
transformator mengalami
pelepasan muatan energi listrik
yang rendah Gambar 1. Simulink DGA Analisis
Arcing (High 3.5 ≤ x ≤ 4; 4 ≤ x Pada level ini
Partial Discharge) ≤ 5.5; 5.5 ≤ x ≤ 6 mengindikasikan bahwa V. ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN
munculnya busur api dalam Data masukkan berupa gas-gas terukur dari hasil pengujian
DGA ke tiga buah transformator dengan kapasitas 150KV yang telah
minyak transformator
dilakukan di PLTP Gunung Salak. Setelah proses simulink mendapatkan
Low Temperature 5.5 ≤ x ≤ 6; 6 ≤ x Pada level ini hasil perhitungannya, selanjutnya dapat kita buktikan apakah hasil pada
simulink telah sesuai aturan fuzzy yang kita buat dengan memasukkan data gas
Thermal ≤ 7.5; 7.5 ≤ x ≤ 8 mengindikasikan bahwa
kunci dan data perhitungan (Roger rasio dan Doernenburg rasio) ke rules
minyak transformator masing – masing metode.
mengalami kenailkan
Table 7 Pengujian Simulasi Transformator 3 BAT 01
temperatur rendah.
Hasil Pengujian Simulasi Transformator 3 BAT 01
Thermal < 700ºC 7.5 ≤ x ≤ 8; 8 ≤ x Pada level ini
Metode 27/04/2016 30/12/2016 18/05/2017
≤ 9.5; 9.5 ≤ x ≤ 10 mengindikasikan bahwa
minyak transformator Doernenburg High Partial High Partial Partial

mengalami kenaikan Rasio Discharge Discharge Discharge

temperatur sedang. Roger Rasio Normal Low Partial Normal

Thermal >700ºC 10 ≥ x ≥ 12 Pada level ini Discharge

mengindikasikan bahwa Gas Kunci Thermal Thermal Normal


minyak transformator Cellulose Cellulose
mengalami kenaikan
temperatur sangat tinggi. Table 8 Pengujian Simulasi Transformator 2 BAT 01
Hasil Pengujian Simulasi Transformator 2 BAT 01
Metode 26/04/2016 29/12/2016 18/05/2017
B. Pembuatan rancangan
Doernenburg High Partial High Partial High Partial
Perangancangan untuk simulasi menggunakan
program pada matlab dengan membuat pemodelan masing- Rasio Discharge Discharge Discharge
masing metode (doernenburg rasio, roger rasio, dan gas kunci). Roger Rasio Low Thermal Error Low Thermal

C. Simulasi Simulink Gas Kunci Thermal Thermal Thermal

Simulink digunakan untuk membantu perancangan Cellulose Cellulose Cellulose


simulasi kali ini dengan menggunkan diagram blok yang telah
disesuaikan dengan metode yang digunakan. Input data Table 9 Simulasi Transformator 1 BAT 01
Simulink disesuaikan dengan hasil uji DGA yang telah didapat, Hasil Pengujian Simulasi Transformator 1 BAT 01
kemudian diproses dengan logika fuzzy kontrol yang telah
dibuat maka akan muncul pada tampilan simulink hasil Metode 26/04/2016 29/12/2016 16/05/2017
keluaran yang dengan rules logika fuzzy. Doernenburg High Partial High Partial High Partial
Rasio Discharge Discharge Discharge
Roger Rasio Low Thermal Low Thermal Low Thermal
Gas Kunci Normal Normal Thermal
Cellulose
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 5

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


[9] IEEE Transactions on Dielectrics and Electrical Insulation, “Fuzzy Logic
A. Kesimpulan Approach in Power Transformers Management and Decision Making”,
Vol. 21, No. 5; October 2014
Sebagai simulasi/alat bantu dalam menganalisis DGA,
sehingga penggabungan metode doernenburg rasio, roger [10] Nitin K. Dhote† and J. B. Helonde, “Improvement in Transformer
rasio, dan gas kunci dapat memperoleh hasil yang lebih optimal Diagnosis by DGA using Fuzzy Logic”, J Electr Eng Technol Vol. 9, 2014
dibanding pengujian dengan TDCG.
[11] Muhammad Faishal A. R., “ANALISA JENIS KEGAGALAN
• Pada transformator 1 BAT 01 pengujian laboratorium TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN
menghasilkan analisa TDCG pada kondisi 1 (layak METODE ROGER’S RATIO PLTU TAMBAK LOROK”, Jurusan
operasi). Sedangkan pada simulasi trasformator 1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro, 2012
BAT 01 menghasilkan beberapa analisa diagnosis,
high partial discharge pada metode doernenburg Yunus Afandi, A.md, Dilahirkan di
rasio; low thermal pada metode roger rasio; thermal Surabaya tepatnya di Kelurahan Alun-
cellulose pada metode gas kunci. alun Contong Kecamatan Bubutan tanggal
• Pada transformator 2 BAT 01 pengujian laboratorium 17 November 1992. Anak pertama dari
menghasilkan analisa TDCG pada kondisi 1 (layak pasangan Machfud dan Mutmainah.
operasi). Sedangkan pada simulasi trasformator 2 Peneliti menyelesaikan pendidikan di
BAT 01 menghasilkan beberapa analisa diagnosis, Sekolah Dasar di SDN Bubutan III di
high partial discharge pada metode doernenburg Surabaya pada tahun pada tahun 2004.
rasio; low thermal pada metode roger rasio; thermal Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP
cellulose pada metode gas kunci. Negeri 7 Surabaya dan tamat pada tahun 2007 kemudian
• Pada transformator 3 BAT 01 pengujian laboratorium melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 8
menghasilkan analisa TDCG pada kondisi 1 (layak Surabaya pada tahun 2007 dan seslesai pada tahun 2010. Pada
operasi). Sedangkan pada simulasi trasformator 3 tahun 2010 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
BAT 01 menghasilkan beberapa analisa diagnosis, low negeri, tepatnya di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
partial discharge pada metode doernenburg rasio; low Fakultas Teknik pada Program Studi D3 Teknik Listrik. Peneliti
thermal pada metode roger rasio; thermal cellulose menyelesaikan kuliah diploma 3 (D3) pada tahun 2014. Pada
pada metode gas kunci. tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan strata satu (S1) di
Universitas Pancasila (UP) Depok.
B. Saran
• Pengembangan sistem logika fuzzy pada analisa minyak
transformator agar lebih maksimal sehingga analisa
menjadi lebih baik lagi.
• Sistem simulasi seperti ini juga langsung dapat di
gunakan sebagai pelengkap data uji laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. R. Demmassabu, L. S. Patras, F. Lisi, “Analisa Kegagalan
Transformator Daya Berdasarkan Hasil Uji DGA denganMetode TDCG,
Gas Kunci, Roger Ratio, Duval Triangle pada Gardu Induk”, Jurusan
Teknik Elektro-FT. UNSRAT, (2014), ISSN: 2301-8402

[2] Buku Pedoman Pemeliharaan Transformator Tenaga, PLN (Persero),


Keputusan Direksi PLN (Persero) nomor: 0520-2. K/DIR/2014

[3] Chemical Engineering Transactions, “Fuzzy Logic Approach for Power


Transformer Asset Management Based on Dissolved Gas-in-Oil
Analysis”, vol.33, 2013

[4] Galih Ilham, Mey Setiawan, dan Iwa Garniwa, “Analisa Kondisi Minyak
Transformator Berdasarkan Uji Parameter”, FT UI, 2013

[5] Gatut Yulisusianto, Hadi Suyono, Rini Nurhasanah, “Diagnosis Kondisi


Transformator Berbasis Analisis Gas Terlarut Menggunakan Metode
Sistem Pakar Fuzzy”, Jurnal EECCIS Vol. 9, No. 1, Juni 2015

[6] Hardianto Rahmat, “Deteksi dan Analisis Indikasi KEgagalan


Transformator dengan Metode Analisis Gas Terlarut”, FT. UI, 2008

[7] IEC 60422, “Mineral insulating oils in electrical equipment – Supervision


and maintenance guidance”, Edition 4.0 2013-01

[8] IEEE Guide for the Interpretation of Gases Generated in Oil-Immersed


Transformers, IEEE Std C57.104™-2008 (Revision of IEEE Std
C57.104-1991)

Anda mungkin juga menyukai