Yunus Afandi(1), Ir. Dewanto Indra Krisnadi, MM, MT.(2), and M. Yaser ST, MT.(2)
transformator. Gas yang diekstrak lalu dipisahkan menurut selulosa yaitu H2, CH4, C2H2, C2H4, C2H6, CO. kecuali CO dan
kandungan gasnya dan dihitung jumlahnya dalam satuan ppm CO2 semua gas tersebut terbentuk dari pemburukan minyak itu
(part permillion). Gas gas yang dideteksi dari hasil pengujian sendiri sedangkan CO dan CO2 terbentuk dari pemburukan
DGA adalah H2 (Hidrogen), CH4 (Methane), N2 (Nitrogen), O2 isolasi kertas. Terdapat empat kondisi yang dapat ditentukan
(Oksigen), CO (Karbon monoksida), CO2 (Karbondioksida), dengan metede gas kunci yaitu; thermal oil, thermal selulosa,
C2H4 (Ethylene), C2H6 (Ethane), C2H2 (Acetylene). electrical partial discharge, electrical arcing.
Ada beberapa standart uji DGA yang telah ditetapkan
3) Gas Rasio
antara lain adalah Duval’s Triangel, Total Dissolved
Combustible Gases (TDCG), Key Gas, Roger’s Rasio, Penggunaan rasio gas merupakan proses empiris untuk
Doernenburg Rasio, dan IEC Ratio. Hasil pengujian DGA menunjukkan jenis kegagalan tunggal dari hasil pembagian gas-
dibandingkan dengan nilai batasan standar masing – masing gas yang muncul. Rasio gas ini menggunakan batasan dengan
metode yang akan digunakan untuk mengetahui kondisi minyak menggunakan perhitungan dari gas-gas yang mudah terbakar
transformator. sebagai indikator tipe kegagalan. Terdapat dua tipe rasio gas
yaitu Doernenburg Rasio dan Roger Rasio. Lima ransum dalam
1) Total Dissolved Combustible Gases (TDCG) rasio gas meliputi:
Salah satu metode yang dapat diterima untuk o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
memantau kerusakan bahan isolasi transformator melibatkan o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
menghitung total volume gas yang muncul. Total volume gas o Rasio 3 (R3) = C2H2 / CH4
yang muncul merupakan indikator dari besarnya kesalahan o Rasio 4 (R4) = C2H6 / C2H2
awal. Sampel yang berhasil menunjukkan perubahan seiring o Rasio 5 (R5) = C2H4 / C2H6
waktu karena kesalahan. Tren mudah terlihat saat volume gas
a) Doernenburg Ratio
diplot terhadap waktu.
Dengan jumlah gas terlarut yang mudah terbakar atau Metode Doernenburg Rasio menunjukkan adanya tiga
TDCG (Total Dissolved Combustible Gas) akan menunjukan jenis kegagalan umum dari hasil perbandingan gas yang mudah
apakah transformator yang akan diuji masih berada pada terbakar, maka dapat diketahui kegagalan minyak isolasi yang
kondisi normal, waspada, peringatan atau kondisi gawat / kritis. terjadi :
Sebagai catatan, hanya karbon dioksida (CO2) saja ya ng tidak o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
termasuk kategori TDCG. IEEE membuat pedoman untuk o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
mengklarifikasi kondisi operasional transformator yang terbagi o Rasio 3 (R3) = C2H2 / CH4
dalam empat kondisi. o Rasio 4 (R4) = C2H6 / C2H2
Table 1 Klasifikasi kondisi dan konsentrasi TDCG Table 2 Klasifikasi kegagalan dengan Doernenburg Rasio
2 Konsentrasi Gas L1
Stat Dissolved Key Gas Concentration Limit [µL/L (ppm) ]
us Hydr Met Acet Ethy Eth Carb Car TD Gas [µL/L (ppm)]
ogen hane ylene lene ane on bon CG
(H2) (CH (C2H (C2 (C2 Mon Dio b Hidrogen (H2) 100
4) 2) H4) H6) oxide xide Methana (CH4) 120
(CO) (CO
2) Karbon Monoksida (CO) 350
Cond 100 120 1 50 65 350 250 720 Asetilen (C2H2) 1
ition 0
Etilena(C2H4) 50
1
Cond 101– 121- 2-9 51- 66- 351- 250 721 Ethana (C2H6) 65
ition 700 400 100 100 570 0- - Sumber: IEEE C57.104
2 400 192
0 0 b) Roger Ratio
Cond 701- 401- 10-35 101- 101 571- 400 192
ition 1800 1000 200 - 1400 1- 1- Metode Roger Rasio mengikuti proses umum yang
3 150 100 463 sama seperti Rasio Doernenburg, yang membedakan dari
00 0 metode ini adalah menggunkan tiga perbandingan dari rasio 1,
Cond >180 >100 >35 >200 >15 >140 >10 >46 rasio 2 dan rasio 5. Berdasarkan prinsip degradasi termal dan
ition 0 0 0 0 000 30
4
kolerasi hasil jumlah investigasi kegagalan yang jauh leih besar
Sumber: IEEE C57.104
dengan analisis gas untuk masing-masing kegagalan. Seperti
Rasio Doernenburg, metode Roger Rasio dapat memberi rasio
2) Gas Kunci yang tidak sesuai dengan kode diagnosis. Akan ada
Metode Gas Kunci merupakan salah satu metode kecenderungan R2 dan R5 akan meningkat terhadap metode
untuk menentukan kegagalan/kerusakan minyak transformator Roger Rasio karena intensitas.
dengan menentukan jenis kegagalan secara kualitatif dari gas- o Rasio 1 (R1) = CH4 / H2
gas yang dominan dengan proporsi yang signifikan. Evaluasi o Rasio 2 (R2) = C2H2 / C2H4
tipe gangguan yang mungkin muncul dengan metoda gas kunci. o Rasio 5 (R5) = C2H4 / C2H6
Gas gas yang dilihat pada metoda ini adalah gas gas yang
terbentuk dari proses penurunan kualitas minyak & kertas
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 3
Table 3 Klasifikasi kegagalan dengan Roger Rasio Table 4. Kegagalan Gas Kunci
Case R2 R1 R5 Diagnosis Keputusan Kegagalan Berdasarkan Output Metode Gas Kunci
(C2H2 / (CH4 / H2) (C2H4 / Kegagalan
Jenis Kegagalan Model Keluaran Analisa Kegagalan
C2 H 4 ) C2 H 6 )
0 <0.1 >0.1 to <0.1 Normal Normal 0≤ x ≤ 2.5 Pada level ini mengindikasikan
<0.1 bahwa minyak dan isolasi
1 0.1 to 0.3 <0.1 <0.1 Low energy density minyak transformator dalam
2 <0.1 0.1 to 1.0 >3.0 Arcing Thermal Oil 2 ≤ x ≤ 2.5; 2.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
3 <0.1 >0.1 to 1.0 to 3.0 Low temperature x ≤ 4; 4 ≤ x ≤ 4.5 bahwa minyak transformator
mengalami kenaikan temperatur.
<0.1 thermal
4 <0.1 >0.1 1.0 to 3.0 Thermal <700ºC Thermal Cellulose 4 ≤ x ≤ 4.5; 4.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
x ≤ 6 ;6 ≤ x ≤ 6.5 kerusakan pada isolator kertas
5 <0.1 >0.1 >3.0 Thermal >700ºC
yang mengalami kenaikan
Sumber: IEEE C57.104
temperatur.
D. Logika Fuzzy
Partial Discharge 6 ≤ x ≤ 6.5; 6.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
Logika Fuzzy merupakan cara untuk
x ≤ 8; 8 ≤ x ≤ 8.5 bahwa transformator mengalami
mempresentasikan dan menangani masalah ketidak pastian
(keraguan, ketidaktepatan, kekurang lengkapan informasi, dan pelepasan muatan energi listrik
kebenaran yang bersifat sebagian). cukup tinggi
Profesor Zadeh beralasan bahwa orang tidak Arcing 8.5 ≥ x ≥ 10 Pada level ini mengindikasikan
memerlukan ketepatan, numerik masukan informasi, namun bahwa munculnya busur api
mereka memerlukan suatu kontrol yang sangat adaptif. Jika
dalam minyak transformator
pengendali umpan balik bisa diprogram untuk menerima noise,
masukan yang tidak tepat, mereka akan jauh lebih efektif dan
mungkin lebih mudah untuk diterapkan. Sumber: Table 5. Kegagalan Doernenburg Rasio
http://urtechfriendpaperpresentations5 Keputusan Kegagalan Berda sarkan Output Metode Doernenburg Rasio
Jenis Kegagalan Model Keluaran Analisa Kegagalan
IV. RANCANGAN SIMULASI
No Fault 0≤ x ≤ 2.5 Pada level ini mengindikasikan
A. Perancangan Logika Fuzzy
bahwa minyak dan isolasi
Proses simulasi analisa minyak transformator dapat di
minyak transformator dalam
uraikan sebagai berikiut:
Tahapan pertama dengan memasukkan data uji dari kondisi normal.
hasil test DGA pada simulink atau rules logika fuzzy yang telah Thermal 2 ≤ x ≤ 2.5; 2.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
dibuat, data merupakan gas-gas terlarut dalam minyak Decomposition x ≤ 4.5; 4.5 ≤ x ≤ bahwa minyak transformator
transformator dengan satuan ppm (part per million). 5 mengalami kenaikan temperatur
Selanjutnya proses fuzzykasi akan berjalan dengan
dan mengindikasikan kerusakan
menggukan simulink atau rules yang telah dibuat. Dengan data
masukan yang sama fuzzykasi masing-masing metode pada isolator kertas.
penngujian akan memproses sesuai dengan program Partial Discharge 5.5 ≤ x ≤ 5; 5.5 ≤ Pada level ini mengindikasikan
didalamnya. (Low Partial x ≤ 7; 7 ≤ x ≤ 7.5 bahwa transformator
Hasil dari fuzzykasi merupakan keluaran berupa
Discharge) mengalami pelepasan muatan
nominal angka, dimana angka tersebut dapat menunjukkan
daerah/batas dari setiap kegagalan. energi listrik yang rendah
Akhir dari proses dapat diketahui pada daerah/batasan Arcing (High 7.5 ≥ x ≥ 10 Pada level ini mengindikasikan
yang menunjukkan analisa kegagalan kondisi minyak Partial Discharge) bahwa munculnya busur api
transformator pada setiap metode (doernenburg rasio, roger
dalam minyak transformator
rasio, dan gas kunci)
atau mengalami pelepasan
muatan energi listrik dengan
intensitas tinggi.
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Pancasila, 2018 4
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. R. Demmassabu, L. S. Patras, F. Lisi, “Analisa Kegagalan
Transformator Daya Berdasarkan Hasil Uji DGA denganMetode TDCG,
Gas Kunci, Roger Ratio, Duval Triangle pada Gardu Induk”, Jurusan
Teknik Elektro-FT. UNSRAT, (2014), ISSN: 2301-8402
[4] Galih Ilham, Mey Setiawan, dan Iwa Garniwa, “Analisa Kondisi Minyak
Transformator Berdasarkan Uji Parameter”, FT UI, 2013