Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KONDISI TRANSFORMATOR DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TRIANGLE DUVAL


Sidik.Permana, Prof. Dr. H. Sumarto, MSIE., Wasimudin Surya S, ST, M.T.
Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung, Indonesia 40154
permanasidik1408@gmail.com/sidik.permana95@student.upi.edu

Abstract - Kegagalan elektris maupun termal Oleh karena itu keandalan dari transformator
yang terjadi pada minyak transformator dapat pun perlu dijaga dengan baik, dan perlu dilakukan
menghasilkan gas yang berbahaya yang disebut langkah preventif untuk mengetahui kondisi dari
fault gas. Dengan mengindikasikan kandungan gas transformator. Salah satu metode yang biasanya
yang terlarut pada minyak transformator, dapat digunakan adalah metode DGA (Dissolved Gas
diperoleh informasi apa yang terjadi pada minyak Analysis). Metana (𝐶𝐻4 ), Etana (𝐶2 𝐻6 ), Etilen
sehingga dapat diperkirakan indikasi jenis dan (𝐶2 𝐻4 ), Asetilen (𝐶2 𝐻2 ), dan Air (𝐻2 𝑂). [2]
penyebab kegagalan pada transformator. Metode
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan 2. Pengujian DGA
menganalisis gas – gas terlarut pada minyak disebut 2.1 Proses Pengambilan Sampel Minyak
Dissolved Gas Analysis (DGA). Pada penelitian ini Proses pengambilan sampel minyak pada
dilakukan DGA dengan metode Duval Triangle transformator dibagi menjadi dua tahapan yaitu
untuk minyak transformator yang dipakai di mempersiapkan peralatan untuk pengambilan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi UPJP sampel minyak dan tatacara pengambilan sampel
Kamojang PT. Indonesia Power. Hasil penelitian minyak pada transformator. Untuk bagian pertama
dengan menggunakan metode Duval Triangle yaitu alat yang digunakan untuk pengambilan
menghasilkan jenis kegagalan termal dan partial sampel yaitu : Syringe, oil flushing unit, ember,
discharge. sarung tangan, lap dan vial.[3] Pada tahap
selanjutnya yaitu proses pengambilan sampel
Kata Kunci : Dissolved Gas Analysis, Duval
Triangle, Transformator minyak transformator dan proses ekstraksi gas
untuk mengetahui kandungan gas pada
1. Pendahuluan transformator.
Pada sistem tenaga listrik transformator 2.2 Proses Ekstraksi Gas
merupakan salah satu bagian vital, yang berfungsi 1. Gas Chromatograph adalah sebuah teknik
untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan untuk memisahkan zat – zat tertentu dari sebuah
rendah maupun ke tegangan tinggi, penyaluran ini senyawa gabungan, biasanya zat – zat tersebut
berlangsung dalam frekuensi yang sama. Fungsi ini dipisahkan berdasarkan tingkat penguapannya
dikenal sebagai istilah step up dan step down. (volatility).[4]
Sebagai perangkat listrik , tentunya transformator
tidak pernah lepas dari kegagalan yang terjadi,
terutama kegagalan thermal dan kegagalan elektris
atau yang biasa kita sebut electrical breakdown.
Tipe Kegagalan yang biasanya terjadi pada
transformator yaitu : Arcing, Sparking, gangguan
panas dan Partial Discharge. [1] Figure 1. Metode Chromatograph
2. Photoacoustic Spectroscopy (PAS), (hydrogen, 2.3.3 Roger Ratio
metana, oksigen, dan lain –lain) pada dasarnya Metode Roger Ratio merupakan salah satu
memiliki kemampuan penyerapan radiasi Metode DGA dengan membandingkan nilai/jumlah
elektromagnetik yang unik dan khas. dari gas yang berbeda dengan membagi satu gas
Kemampuan ini biasanya diaplikasikan pada dengan gas lainnya. [8]. Perbandingan dari gas yang
metode spektokopis infra red untuk digunakan sendiri memiliki beberapa Standar acuan
menghasilkan efek photo – akustik. Penyerapan dimulai dari Standar IEC, Standar CEGB, dan
radiasi elektromagnetik oleh gas akan Standar ASTM. Jenis gas yang dijadikan sebagai
meningkatkan gas tersebut. [5] perbandingan yaitu : Hidrogen (𝐻2 ), Metana (𝐶𝐻4 ),
Etana (𝐶2 𝐻6 ), Etilen (𝐶2 𝐻4 ), dan Asetilen (𝐶2 𝐻2 ).
[9]

Table 1. Standar TDCG


Level Konsentrasi Keterangan TDCG
(ppm)
Indikasi Bahwa operasi
1 <=720
transformator normal
Figure 2. Metode Photoacoustic Indikasi komposisi gas mulai
Spectroscopy tinggi, ada kemungkinan timbul
2 721 – 1920
Hasil yang diperoleh dari ekstraksi gas akan kegagalan, lakukan pencegahan
digunakan sebagai input pada analisis kandungan agar gejala tidak berlanjut.
Indikasi dekomposisi tingkat
gas atau DGA. Dari hasil perhitungan analisis DGA tinggi dari isolasi. Kegagalan
dapat diperoleh indikasi jenis kegagalan pada 1921 –
3 mungkin sudah terjadi. Lakukan
transformator yang mungkin akan muncul. [6] 4630
pencegahan agar gangguan tidak
2.3 Analisis Data hasil Ekstraksi berlanjut.
Indikasi pemburukan yang sangat
Setelah gas dipisahkan dari sampel minyak tinggi dan adanya dekomposisi/
melalui proses ekstraksi, maka dapat diambil data 4 >4630 kerusakan pada isolator sudah
yang berupa gas yang terkandung dalam sampel, meluas. Akan segera terjadi
kerusakan transformator. Segera
kemudian data tersebut di analisis menggunakan
metode Dissolved gas Analysis. Metode yang
Table 2 Standar Key Gas
digunakan yaitu : Gas
2.3.1 Limit IEEE/Total Dissolved Combustible Fault Key Gas Criteria Percent
Amount
Gases.
Large amount of (𝐻2 ) and (𝐻2 ) : 60
TDCG merupakan salah satu jenis metode (𝐶2 𝐻2 ) and minor quantities of %
Acetylene
Dissolved Gas Analysis dengan mengklasifikasikan Arcing (𝐶2 𝐻2 ) (𝐶2 𝐻4 ), (CO), and (𝐶𝑂2 ) may (𝐶2 𝐻2 ) : 30
also exist if cellulose is involved %
jenis gas yang mudah terbakar, semakin tinggi
kandungan gas yang diperoleh maka harus
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. [7]. Large amount of (𝐻2 ) some (𝐻2 ) : 85
Corona
(𝐶𝐻4 ), with small quantities of %
2.3.2 Key Gas (Low Hydrogen
(𝐶2 𝐻6 ) and (𝐶2 𝐻4 ). CO and (𝐶𝐻4 ) : 13
Energy (𝐻2 )
Key Gas didefinisikan sebagai gas – gas yang PD)
(𝐶𝑂2 ) may be comparable if %
terbentuk pada transformator pendingin minyak cellulose is involved.
Large amount of (𝐶2 𝐻4 ) less (𝐶2 𝐻4 ) : 63
yang kuantitatif dan dapat menentukan jenis Overheat
Ethylene amount of (𝐶2 𝐻6 ), some %
ing of
kegagalan yan terjadi, berdasarkan jenis gas yang Oil
(𝐶2 𝐻4 ) quantities of (𝐶𝐻4 ) and (𝐻2 ) (𝐶2 𝐻6 ) : 20
%
khas atau lebih dominan terbentuk pada berbagai Overheat Carbon Large amount of CO and (𝐶𝑂2 ) CO : 92 %
temperatur. [7] ing of Monoxide Hydrocarbon gases may exist
Cellulose (CO)
2.3.4 Triangle Duval % CH4 = 100 (A/S), Y = % C2H4 = 100 (B/S), Z =
Metode ini menggunakan plot segitiga untuk % C2H2 = 100 (C/S). Jadi nilai dalam : (CH4 +
menganalisa gangguan, (𝐻2 ), Metana (𝐶𝐻4 ), Etilen C2H4 + C2H2) harus sama dengan 100%. [12]
(𝐶2 𝐻4 ), dan Asetilen (𝐶2 𝐻2 ). Saat menggunakan
Triangle Duval perlu ditentukan adanya masalah
atau tidak, cara menentukan adanya masalah atau
tidak pada gas yang terkandung pada minyak
transformator yaitu dengan memastikan setidaknya
satu dari hydrocarbon atau hydrogen harus di
tingkat L1. [10] Figure 3. Triangle Duval
Selain itu metode triangle duval diciptakan
untuk membantu metode – metode analisis lain.
Metode ini merupakan system tertutup (closed Table 3. Jenis Gangguan pada Triangle Duval
system) berbeda dengan metode Key Gas dan Gas Symbol Fault Examples
Ratio yang merupakan (open system), sehingga Discharge of the cold plasma
metode ini dapat mengurangi presentase kasus di Partial
PD (corona) type in gas bubbles or
luar kriteria analisis. [11] discharge voids, with the possible formation
of X-wax in paper
Table 3. Limit L1 Partial discharges of the sparking
Limit L1 type, inducing pinholes, carbonized
Gas
ppm Discharges of punctures in paper. Low energy
D1 arcing inducing carbonized
𝐻2 100 low energy
perforation or surface tracking of
𝐶𝐻4 75 paper, or the formation of carbon
particles in oil.
𝐶2 𝐻2 3 Discharges in paper oil, with power
𝐶2 𝐻4 75 follow-through, resulting in
Discharges of
D2 extensive damage to paper or large
𝐶2 𝐻6 75 high energy formation of carbon particles in oil,
CO 700 metal fusion, tripping of the
equipment and gas alarms.
𝐶𝑂2 7000 Thermal Fault Evidenced by paper turning
T1 brownish (> 200 ͦ C ) or carbonized
T<300 ͦ C
(>300 ͦ C).
Setelah kita mengetahui data yang kita peroleh T2
Thermal Fault Carbonized of paper, formation of
carbon particles in oil.
masuk dalam kriteria L1, maka data yang telah 300<T<700 ͦ C
diperoleh sebelumnya kita hitung dengan Thermal fault Extensive formation carbon
T3 particles in oil, metal coloration
menggunakan perhitungan rumus Triangle duval T>700 ͦ C
(800 ͦ C) or metal fusion (1000 ͦ C)
yaitu :
𝐶𝐻4
%𝐶𝐻4 = x 100% 3. Hasil dan Pembahasan
𝐶𝐻4 +𝐶2 𝐻4 +𝐶2 𝐻2
Penelitian ini menggunakan data yang berasal
𝐶2 𝐻2
%𝐶2 𝐻2 = x 100% dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi UPJP
𝐶𝐻4 +𝐶2 𝐻4 +𝐶2 𝐻2
Kamojang PT. Indonesia Power. Data tersebut
𝐶2 𝐻4 berupa kandungan hasil ekstraksi gas pada minyak
%𝐶2 𝐻4 = x 100%
𝐶𝐻4 +𝐶2 𝐻4 +𝐶2 𝐻2 transformator, kandungan gas pada minyak
Fungsi Rumus diatas adalah untuk menentukan transformator yang digunakan sebagai sampel
nilai (X,Y,Z) yang merepresentasikan nilai proporsi perhitungan adalah kandungan gas pada minyak
dari 𝐶𝐻4, 𝐶2 𝐻2, dan 𝐶2 𝐻4, dari 0% sampai 100%, transformator T31 selama periode 2012 – 2017.
asumsi pertama dalam ketiga nilai yaitu : (CH4 + Sampel inilah yang nantinya akan digunakan
C2H4 + C2H2) = S dalam ppm, lalu kalkulasi dari sebagai perhitungan dalam analisis metode Triangle
nilai ketiga gas tersebut dalam persen adalah X = Duval.
Sebelum dilakukan analisis triangle duval pada diperhatikan juga kenaikan pada 𝐶𝑂2 juga dapat
data yang diperoleh, lakukan terlebih dahulu berpengaruh pada kenaikan suhu pada cellulose.
penyesuaian data dengan limit L1, dikarenakan
Pada tanggal 11 – 06 – 2014, kandungan gas
tidak semua jenis data yang diperoleh berada pada
mengalami peningkatan pada 𝐶2 𝐻2 yang mlebihi
limit L1. Fungsi penyesuaian di sini adalah langkah
batas limit L1. Kenaikan pada 𝐶2 𝐻2 dapat
awal dalam proses analisis, tidak dapat dipungkiri
bahwa limit L1 merupakan salah satu syarat yang menimbulkan jenis kegagalan Arcing.
diperlukan dalam analisis Triangle Duval sebagai 3.1 Perhitungan Metode Triangle Duval
batas minimum terjadinya indikasi kegagalan pada
transformator. Metode triangle duval menggunakan tiga gas
dalam proses pengerjaan yaitu : 𝐶𝐻4, 𝐶2 𝐻2, dan
Table 4. Data Transformator T31 𝐶2 𝐻4. Ketiga gas tersebut mempresentasikan nilai
𝐻2 𝐶2 𝐻4 CO 𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻4 𝐶2 𝐻6 𝐶2 𝐻2 (X,Y dan Z) pada . X untuk nilai % CH4, Y untuk
Date`
ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm nilai % C2H4, dan Z untuk nilai % C2H2. Jika di
27/11/12 32 5 243 2405 1 8 0
asumsikan lebih lanjut maka nilai – nilai tersebut
12/11/2012 32 1 243 2300 6 10 0
07/03/2013 45 6 511 5944 1 10 0
berfungsi sebagai penentuan titik temu dalam
16/12/2013 34 5 379 6188 7 8 0 menentukan jenis gangguan pada Triangle Duval.
Data pada tanggal 11 – 06 – 2014 menunjukan
20/03/2014 5 2 4 64 1 1 0
24/07/2014 48 6 336 3406 1 6 0
25/09/2014 54 7 462 4460 1 5 0 bahwa nilai dari 𝐻2 = 90 ppm, 𝐶𝐻4 = 13 ppm, CO
11/06/2014 90 13 525 5588 1 7 21.6 = 525 ppm, 𝐶𝑂2 = 5588 ppm, 𝐶2 𝐻4 = 1 ppm, 𝐶2 𝐻6=
11/07/2014 33 11 348 4257 1 69 0 7 ppm, dan 𝐶2 𝐻2 = 21,6 ppm, dikatakan layak
11/12/2014 42 7 500 5384 1 8 0
01/22/2015 44 10 551 6744 2 7 0
menggunakan metode triangle duval dikarenakan
04/07/2015 49 9 548 7476 5 8 0 memiliki nilai 𝐶2 𝐻2 yang melebihi limit L1, maka
10/16/2015 55 14 641 10395 5 6 0 hasil perhitungan dari data tersebut yaitu :
12/04/2015 48 11 633 11025 5 13 0
13
19/01/2016 52 9 633 11819 5 12 0 %𝐶𝐻4 = 13+1+21.6 x 100% = 35.519%
08/03/2016 51 10 601 11865 3 16 0
26/07/2016 39 11 641 13835 13 5 0
19/12/2016 22 1 36 209 3 3 0.5
21.6
29/05/2017 38 4 132 419 2 3 0.5
%𝐶2 𝐻2 = 13+1+21.6 x 100% = 59.02%

Tabel 5. Data Transformator T31 yang berada


pada Limit L1 1
𝐶2 𝐻4 %𝐶2 𝐻4 = 13+1+21.6 x 100% = 5.464%
𝐻2 𝐶𝐻4 CO 𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻6 𝐶2 𝐻2
Date` ppm
ppm Ppm ppm ppm ppm ppm

11/06/2014 90 13 525 5588 1 7 21.6


04/07/2015 49 9 548 7476 5 8 0
10/16/2015 55 14 641 10395 5 6 0
12/04/2015 48 11 633 11025 5 13 0
19/01/2016 52 9 633 11819 5 12 0
08/03/2016 51 10 601 11865 3 16 0
26/07/2016 39 11 641 13835 13 5 0

Tabel 5 menunjukkan data transformator T31


berada pada limit L1, bisa dilihat pada rentan 04 – Figure 4. Jenis Kegagalan pada Transformator
07 – 2015 hingga 26 – 07 – 2016 kandungan gas
pada minyak transformator memiliki kandungan
𝐶𝑂2 yang amat tinggi, melebihi batas 𝐶𝑂2 pada
Limit L1 sebesar 7000 ppm, karena perlu
Table 6. Hasil Analisis triangle Duval Pada References
Transformator T31 [1] R. N. Digdayanti, W. Martiningsih, and S. Wardoyo,
Date` 𝐻2 𝐶𝐻4 CO 𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻4 𝐶2 𝐻6 𝐶2 𝐻2 Fault
“Aplikasi Fuzzy Logic Pada Metode Dissolved Gas
ppm ppm Ppm ppm ppm ppm ppm
Analysis Untuk Mengklasifikasikan Tipe Fault Pada
11/06/2014 90 13 525 5588 1 7 21.6 D1
Minyak Trafo,” vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2012.
04/07/2015 49 9 548 7476 5 8 0 T2
10/16/2015 55 14 641 10395 5 6 0 T3 [2] A. R. L Demmassabu and F. Patras, S Lisi, “Analisa
12/04/2015 48 11 633 11025 5 13 0 T2 Kegagalan Transformator Daya Berdasarkan Hasil Uji
19/01/2016 52 9 633 11819 5 12 0 T2 DGA Dengan Metode TDCG, Key Gas, Roger's Ratio,
08/03/2016 51 10 601 11865 3 16 0 T2 Duval's Triangle pada Gardu Induk” 2014.
26/07/2016 39 11 641 13835 13 5 0 T3
[3] B.A.Ismanto, T.Haryono, Suharyanto, "Metode DGA
Hasil analisis dapat di lihat pada table 8, bahwa (Dissolved Gas Analysis) Untuk Perawatan Minyak
transformator T31 memiliki kemungkinan gejala – Transformator Daya Di PT. Pembangkitan Jawa Bali
Unit Pembangkitan Paiton. 2010” .
gejala kegagalan yang beragam di mulai dari
Partial Discharge, Thermal Fault 300 < T < 700 ͦ C, [4] R. Hardityo, “Deteksi dan Analisis Indikasi Kegagalan
dan Thermal fault T>700 ͦ C. Hal ini dikarenakan Transformator dengan Metode Analisis Gas Terlarut,”
2008.
pada beberapa kondisi minyak mengalami
peningkatan aktivitas pada gas 𝐶2 𝐻2 dan 𝐶𝑂2 , di [5] D. Bates, “For Training Purpose Only DGA in a Box a
mana kedua gas tersebut merupakan gas pemicu Utility’s Perspective By DGA in a Box.”
dari kegagalan – kegagalan tersebut. [6] G. Yulisusianto, H. Suyono, and R. Nurhasanah,
“Diagnosis Kondisi Transformator Berbasis Analisis
4. Kesimpulan Gas Terlarut Menggunakan Metode Sistem Pakar
1. Metode triangle duval memiliki presentase Fuzzy,” vol. 9, no. 1, pp. 1–6, 2015.
pembacaan data lebih baik dari pada metode [7] T. Committee of the IEEE Power Engineering Society,
DGA lainnya dikarenakan metode triangle IEEE Std C57.146TM-2005, IEEE Guide for the
duval memiliki standar minimum yang Interpretation of Gases Generated in Silicone-Immersed
bernama Limit L1, berbeda dengan jenis Transformers, vol. 2008, no. February. 2006.
metode lainnya yang mengacu pada limit IEEE [8] D. Bhalla, R. K. Bansal, and H. O. Gupta, “Transformer
dalam standar minimum perhitungan analisis incipient fault diagnosis based on DGA using fuzzy
logic,” India Int. Conf. Power Electron. IICPE 2010,
serta analisis kondisi. 2011.
2. Selain memiliki presentase yang baik dalam
pembaca data, metode triangle duval juga [9] R. Hooshmand and M. Banejad, “Application of Fuzzy
Logic in Fault Diagnosis in Transformers using
berfungsi untuk membantu metode – metode Dissolved Gas based on Different Standards,” Int. J.
lain. Karena metode triangle duval sendiri Mech. Aerospace, Ind. Mechatron. Manuf. Eng., vol. 2,
merupakan metode dengan system tertutup. no. 17, pp. 157–161, 2007.
3. Indikasi kegagalan yang terjadi di [10] S. S. Desouky, A. E. Kalas, R. A. A. El-Aal, and A. M.
Transformator T31 pada rentan waktu 04 – 07 M. Hassan, “Modification of Duval triangle for
– 2015 hingga 26 – 07 – 2016 yaitu : Partial diagnostic transformer fault through a procedure of
Discharge, Thermal Fault 300 < T < 700 ͦ C, dissolved gases analysis,” EEEIC 2016 - Int. Conf.
Environ. Electr. Eng., vol. 1, no. 3, 2016.
dan Thermal fault T>700 ͦ C. dapat dilihat dari
peningkatan aktivitas gas dari 𝐶2 𝐻2 dan 𝐶𝑂2 . [11] S. Singh and M.N. Bandyopadhyay,“Duval Triangle : A
Noble Technique for DGA in Power Transformator.
4. Kondisi minyak transformator pada waktu : 27
2010” .
– 11 – 2012, 12 – 11 – 2012, 07 – 03 – 2013,
16 – 12 – 2013, 20 – 03 – 2014, 24 – 07 – 2014, [12] M. Duval, “Dissolved Gas Analysis and the Duval
Triangle,” TechCon Asia Pacific, Sydney, Aust., pp. 1–
25 – 09 – 2014, 11 – 07 – 2014, 11 – 12 – 2014, 20, 2006.
serta 01 – 22 – 2015 dapat dikatakan tidak
memiliki indikasi gangguan, dikarenakan pada
data tersebut tidak ditemukannya kandungan
gas pada Limit L1.

Anda mungkin juga menyukai