Anda di halaman 1dari 3

Nama : Linda Puspita Sari

Nim : 201801009

ANALISA TENTANG TRANSGENDER DIMASYARAKAT

A. Pengertian

Transgender adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan bagi orang


yang melakukan, merasa, berfikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang
telah ditetapkan sejak lahir. Transgender tidak mengacu pada bentuk spesifik
apapun ataupun orientasi seksual orangnya. Seorang transgender dapat saja
mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, atau
biseksual. Contohnya dia seorang pria tetapi dalam jiwanya dia memiliki jiwa
seorang wanita dan kasus sebaliknya. Beberapa faktor seperti faktor bawaan
(hormon dan gen), faktor keluarga, faktor lingkungan.

a. Faktor bawaan (hormon dan gen)


Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu
karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidak seimbangan
hormon, struktur otak, maupun kelainan susuanan syaraf otak.
b. Faktor Keluarga
Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini
bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi transgender.
Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan kasar
dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan
jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai transgender karena
pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.
c. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan diantaranya pendidikan yang salah pada masa kecil
dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku
perempuan, pada masa pubertasdengan homoseksual yang kecewa dan trauma.
Mereka sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun
hormonal dan memiliki kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk
memperturutkan dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang
menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat islam.
B. Akibat Dari Transgender
Salah satu akibatnya transgender muncullah istilah waria yaitu wanita pria.
Waria adalah seorang prian yang secara psikis merasakan adanya ketidakcocokan
antara jati diri yang dimiliki dengan bentuk anatomi tubuhnya, sehingga akhirnya
memilih dan berusaha untuk memiliki sifat dan perilaku lawan jenisnya yaitu
wanita. Fisik mereka laki-laki namun cara berjalan, dan dandanan mereka mirip
perempuan.
Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan
didukung oleh lingkungan keinginannya sangat besar untuk merubah diri menjadi
waria. Misalnya ada laki-laki yang tidak percaya diri atau tidak naman bila tidak
berdandan atau berpakaian wanita. Selain itu, faktor lingkungan juga sangat
mempengaruhi yaitu faktor ekonomi misalnya : awalnya hanya untuk
mendapatkan uang tapi lama kelamaan jadi keterusan.
C. Dampak Dan Pandangan Masyarakat Terhadap Kasus Transgender
Telah kita ketahui faktor seseorang mejadi transgender yaitu terdiri dari dua
faktor yaitu gen atau bawaan dan faktor luar atau lingkungan. Semua kasus
Transgender disebabkan oleh kedua faktor tersebut, karena kita yakin bahwa
semua orang yang bersifat transgender atau transseksual tidak menginginkan itu
terjadi. Pada umumnya, seseorang yang berbeda atau tidak normal dianggap
berbeda dan tidak masuk dalam kelompok yang sama, karena mereka dianggap
memiliki perpedaan yang membuat orang memandang itu tidak layak untuk hidup
berdampingan.
Biasanya mereka dikucilkan dari lingkungan dan dijadikan bahan
pembicaraan atau cemooh oleh masyarakat sekitar. Bahkan mereka dianggap
membawa pengaruh negativ untuk lingkungan masyarakat, karena mereka
menganggap bahwa seorang transgender itu telah mengubah kodrat yang
diberikan Tuhan sejak lahir dan itu merupakan larangan agama. Memang ini
sangat dilarang oleh agama dan sangat bertentangan apalagi sampai mengubah
atau mengoperasi alat kelamin. Adapun hukum operasi kelamin dalam syariat
Islam harus diperinci persoalan dan latar belakangnya.
D. Peran dan fungsi bidan terhadap gender

1. Bidan pelaksana

Memberikan pelayanan dasar kesehatan reproduksi wanita yang berkaitan


dengan gender.

2. Bidan pengelola

Mengembangkan pelayanan dasar khususnya kesehatan reproduksi yang


berkaitan dengan gender mulai pengkajian kebutuhan kesehatan baik
fisisk,social dan spiritual dan menyusun rencana sesuai hasil kajian.
3. Bidan pendidik

Memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan


gender agar mengetahui hak dalam mendapatkan informasi tentang kesehatan
reproduksi.

4. Bidan peneliti

Mengidentifikasi kebutuhan investigasi kesehatan reproduksi dan gender.


Menyusun rencana kerja pelatihan, memanfaatkan hasil investigasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
reproduksi dan gender.

5. Bidan advokasi

Memberi dukungan terhadap program program kesehatan

6. Bidan pemberdaya

Mengadakan PIKRR, karang taruna.

E. Peran pemerintah

Ada sementara pandangan bahwa keberadaan kelompok LGBT di Indonesia


telah mengganggu nilai-nilai Pancasila, terutama nilai ke-Tuhanan serta nilai
moral dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kebijakan hukum pidana dapat
menjadi salah satu upaya dalam merespons keberadaan kelompok LGBT ini,
dengan membuat serta merumuskan peraturan baik dalam KUHP, Undang-
Undang Pornografi maupun peraturan perundangan yang lain. Kebijakan hukum
pidana dalam upaya merespons keberadaan kelompok LGBT ini juga dapat dilihat
sebagai upaya pembaharuan hukum pidana terkait dengan tindakan-tindakan yang
dianggap melanggar Pancasila. Namun, upaya tersebut perlu dibarengi dengan
kajian perbandingan hukum agar dapat dirumuskan peraturan perundang-
undangan yang baik dalam merespons keberadaan LGBT.

Anda mungkin juga menyukai