OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
1.3 TUJUAN................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN MANAGEMEN SDM DALAM USAHA....................................................4
2.2 TEORI SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN CAPITAL THEORY)..............................6
2.3 KEGIATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA................................................7
2.4 STRATEGI MANAGEMEN SDM.....................................................................................14
2.5 SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA............................................................................17
2.6 TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA...................................................17
2.7 PEMELIHARAAN SUMBERDAYA MANUSIA..............................................................17
BAB II................................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya industri dan teknologi, memberikan implikasi
terhadap kebutuhan Perusahaan akan sumber daya manusia yang kompeten dan
termotivasi untuk tetap bertumbuh berkelanjutan (sustainable growth) (Fareed et al.,
2016). Pertumbuhan yang berkelanjutan ini harus dipastikan bahwa perusahaan
memiliki SDM yang berpengetahuan, kemampuan, dan kompetensi untuk bekerja
secara efektif pada lingkungan yang dinamis dan semakin kompleks (Fareed et al.,
2016). Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk mempunyai program
pengembangan SDM bukan hanya mengejar tujuan bisnis semata, namun bagaimana
tumbuh secara berkelanjutan. Era saat ini memberikan tantangan yang lebih banyak
menyinggung area teknologi, terutama teknologi nirkabel. Mobil otomatis tanpa supir,
sektor retail yang tidak membutuhkan SDM lagi bahkan pelayanan pelanggan dengan
menggunakan robot akan menjadi pemandangan yang lumrah di era 4.0 ini. Oleh
karena itu, sangat penting memberikan ruang untuk SDM yang fasih menggunakan
teknologi tersebut, yaitu kaum milenial dan gen Z.
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu
memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam ilmu
kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep
tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor force) dan bukan
angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga dengan pekerja. (Ndraha,
1999).
PEMBAHASAN
Karyawan yang telah lolos seleksi berminat akan mengajukan lamaran kerja
sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Biasanya jumlah yang melamar jauh lebih
banyak dibanding yang dibutuhkan. Tugas selanjutnya adalah menyeleksi pelamar
yang ada dengan kritaeria sesuai dengan persyaratan. Pemilihan ini dimulai dari
seleksi surat lamaran, tes umum, wawancara, psikotes, sampai dengan tes kesehatan.
Syarat untuk lolos bagi seorang pelamar adalah sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama, mereka
yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja sebelumnya. Kedua,
mereka yang belum memiliki pengalaman kerja. Kelompok yang belum memiliki
pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan terlebih dahulu. Diharapkan setelah
mengikuti pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga siap untuk
dipekerjakan.
Budaya organisasi telah menjadi topik riset yang menarik dalam literatur
manajerial selama tiga dekade ini. Banyak penelitian yang berusaha mengaitkan
budaya organisasi dengan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Banyak bukti
empiris yang membuktikan bahwa budaya organisasi mempengaruhi performa
organisasi secara signifikan. Sikap kerja (attitude) SDM dan efektivitas organisasi
sebagai bagian dari budaya organisasi, memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap performa organisasi daripada strategi dan struktur organisasi (Fareed et al.,
2016).
a. Uraian jabatan
Dalam uraian jabatan dijelaskan secara lengkap keterangan tentang jabatan
yang ada serta segala sesuatu yang berkaitan dengan jabatan tersebut.
Adapun isi uraian jabatan meliputi hal-hal seperti :
1) Identitas jabatan;
2) Fungsi jabatan;
3) Uraian tugas;
4) Wewenang;
5) Tanggung jawab;
6) Hubungan kerja;
7) Bahan, alat dan mesin yang digunakan;
8) Kondisi kerja.
b. Spesifikasi jabatan
Sementara itu, spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-
syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat
melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan harus memuat hal-hal antara lain:
1) Persyarataan pendidikan;
2) Persyaratan pelatihan;
3) Persyaratan pengalaman;
4) Persyaratan psikologi;
5) Persyaratan khusus;
2.3.2. Perencanaan tenaga kerja
2.4.1. Ability
Karyawan dapat memberikan performansi terbaiknya bila dilengkapi
dengan kemampuan kerja yang baik (skilled), mempunyai pengalaman akan
solusi masalah (experienced), mempunyai komitmen terhadap apa yang
dikerjakan (committed), dan antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan
(motivated). Karyawan yang memiliki keterampilan, kemampuan, dan
pengalaman, didukung dengan kecakapan dalam menggunakannya untuk
kepentingan organisasi, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap
kesuksesan organisasi dan merupakan kunci utama keunggulan kompetitif
(Waiganjo, Kahiri and Ph, 2012).
2.4.2. Motivation
Karyawan harus diberi motivasi dengan membangun budaya dan iklim
organisasi yang mendukung pertumbuhan bisnis. Peningkatan motivasi
internal dan kreativitas dapat meningkatkan efektivitas dalam pengambilan
keputusan, terutama dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi
yang terbaru (Stock and Seliger, 2016). Budaya dan iklim organisasi harus
dapat menanamkan semangat untuk bertumbuh (Growth), berusaha untuk
bekerja lebih baik (Stimulation), memiliki kemampuan untuk melihat dan
melakukan dengan pendekatan berbeda (Variety), dan mandiri dalam berusaha
(Autonomy). Budaya dan iklim organisasi ini akan membuat karyawan
memberikan performansi yang luar biasa, sehingga pertumbuhan perusahaan
terus meningkat dan berkelanjutan (Fareed et al., 2016).
2.4.3. Opportunity
Aspek budaya dan iklim perusahaan memainkan peranan yang penting
dalam transformasi karyawan menuju Industri 4.0, dimana karyawan yang
sudah termotivasi harus diberikan kesempatan untuk berkembang dan
bertumbuh, yaitu memberi kesempatan dalam pengambilan resiko (Risk
taking). Pengambilan resiko menjadi salah satu media pembelajaran yang baik
dalam menghasilkan performansi karyawan yang baik. Bekerja di dalam
tekanan “Zero” defect akan meruntuhkan semangat karyawan dalam
mengambil resiko dan mencegah pembelajaran dari kegagalan-kegagalan pada
fase awal (Schneider, 2018). Selain itu kemampuan dalam beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi (Adaptability) diperlukan sebagai
ruang berkreasi (Creativity) dalam memaksimalkan kesempatan yang
diberikan. Kombinasi dari ketiga strategi AMO akan memacu karyawan untuk
mengeluarkan potensi terbaik dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan
perusahaan (Growth Revenue) dan penurunan biaya (Lower Cost).
Pertumbuhan pendapatan dan penurunan biaya akan berdampak pada
pertumbuhan keuntungan (Growth Profit) yang selaras dengan
keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang (Sustainable Competitive
Advantage).
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Johan Oscar Ong, Masyhudzulhak Mahazan. 2020. "STRATEGI PENGELOLAAN SDM
DALAM PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN BERKELANJUTAN DI
ERA INDUSTRI 4.0." JURNAL BECOSS (Business Economic, Communication, and
Social Sciences), Vol.2 No.1 January 2020: 159-168 162, 165-167.
https://www.blogbarabai.com/2016/05/mengelola-sumber-daya-manusia.html
http://ennymukaromah.blogspot.com/2015/12/makalah-mengelola-sumber-daya-manusia.html