Oleh
NAMA KELOMPOK :
TAHUN 2021
TEKNIK KONSENTRASI — FORMALIN-ETHYL ACETATE
A. Rasional Klinis
Prosedur konsentrat tinja dengan metode sedimentasi meningkatkan
kemungkinan ditemukannya parasit dan sel telurnya ketika jumlah yang sedikit pada
spesimen tinja. Ini adalah teknik rutin dan sering digunakan bersama dengan metode
pengangkatan yang sangat berguna dalam mendeteksi sel telur parasit, tetapi metode
etil asetat adalah paling umum digunakan untuk memusatkan telur dan kista. Sampel
terkonsentrasi tunggal dari pasien yang terinfeksi terkadang cukup untuk mendeteksi
cacing (cacing). Seringkali perlu menggunakan beberapa spesimen untuk mendeteksi
organisme protozoa karena kesulitan dalam tahap penemuan yang agak mudah
diidentifikasi (Gambar 12-6).
Peringatan Keamanan:
Kewaspadaan standar harus diterapkan saat menangani sampel tinja dan jaringan lain
serta cairan tubuh yang diperiksa untuk parasit. Bahaya biologis dan bahaya kimia
mungkin ada. Spesimen masih berpotensi menularkan setelah penambahan fikatif,
karena telur cacing dan kista protozoa tahan terhadap PVA.
C. Langkah Prosedural
1. Dapatkan standar 1 3 3-in. kaca objek mikroskop dan tempatkan satu tetes
garam normal pada salah satu ujung kaca objek dan setetes yodium
(pengenceran iodium Lugol 1: 5) di sisi lainnya.
2. Tambahkan ½ hingga 1 sendok teh spesies segar ke dalam wadah, seperti piring
kaca, dan gunakan tongkat aplikator untuk mencampur sampel tinja dengan 10
hingga 15 mL formalin 10%.
3. Saring campuran melalui dua lapis kotak kain kasa yang dibasahi ke dalam
tabung sentrifus kaca berukuran 15 mL. Penggunaan kain kasa yang lebih tebal
dapat menjebak ookista atau mikrosporidia.
Pencegahan Klinis:
Jika sampel sangat berlendir, sampel tidak boleh disaring tetapi harus disentrifugasi
selama 10 menit pada 1500 rpm dan kemudian ditempatkan pada slide dengan
setetes noda yodium dan kaca penutup.