SATGAS COVID-19
TENTANG PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS
MI ISLAMIYAH GESANG KEC. TEMPEH
KAB. LUMAJANG
A Sekolah
.
1. Alur Keluar – Masuk
a. Sebelum memasuki halaman sekolah diwajibkan melakukan pengecekan suhu tubuh
menggunakan thermogun yang dilaksanakan oleh petugas di gerbang sekolah.
b. Petugas akan melarang memasuki halaman sekolah /meminta kembali pulang jika hasil
pengecekan suhu melebihi ketentuan prokes.
c. Pintu masuk adalah pintu gerbang depan, sedangkan pintu keluar adalah pintu gerbang
belakang untuk menghindari terjadinya kerumunan.
2. Desinfeksi Ruangan
Sebelum dan sesudah ditempati untuk kegiatan pembelajaran atau kegiatan lain petugas
melakukan penyemprotan desinfektan baik di dalam maupun di luar ruangan, di semua tempat
area sekolah.
3. Di kelas
a. Siswa membawa sendiri makanan /minuman gizi seimbang
b. Menggunakan masker 3 atau 2 lapis yang di dalamnya diisi tisu dengan baik, serta diganti
setelah digunakan selama 4jam/lembab
c. Cuci tangan menggunakan sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan
(handsanitizer)
d. Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik, seperti bersalaman dan
cium tangan.
e. Menerapkan etika batuk/bersin
f. Siswa melaksanakan pembelajaran Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) dengan
memakai baju bebas, rapi dan sopan serta bersepatu.
4. Penerimaan Tamu
a. Setiap tamu yang akan memasuki halaman sekolah wajib melakukan pengecekan suhu tubuh
yang dilakukan oleh petugas dengan menggunakan thermogun.
b. Setiap tamu yang akan memasuki halaman sekolah wajib melakukan CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun)
c. Semua wali murid /pengantar dan penjemput siswa tidak diperkenankan memasuki area
sekolah.
5. Sebelum Pembelajaran
a. Melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan;
b. Memastikan kecukupan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas
CTPS, dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
c. Memastikan ketersediaan masker, dan/atau masker tembus pandang cadangan;
d. Memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik; dan
e. Melakukan pemantauan kesehatan warga sekolah: suhu tubuh dan menanyakan adanya gejala
umum seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala,
mual/muntah, diare, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau ageusia
(hilangnya kemampuan indra perasa).
6. Setelah Pembelajaran
a. Melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan sekolah;
b. Memeriksa ketersediaan sisa cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan cairan pembersih
tangan (hand sanitizer),
c. Memeriksa ketersediaan sisa masker dan/atau masker tembus pandang cadangan;
d. Memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik; dan
e. Melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga sekolah harian kepada dinas pendidikan, dan
kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
B. Warga Sekolah
Warga sekolah yang terdiri dari pendidik (guru), tenaga kependidikan, dan peserta didik (siswa),
termasuk pengantar/penjemput (wali murid).
2. Selama Perjalanan
a. Menggunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
b. Mindari menyentuh permukaan benda- benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan
menerapkan etika batuk dan bersin setiap waktu;
c. Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar-jemput.
3. Tempat Ibadah
a. Melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah beribadah;
b. Selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak;
c. Menggunakan peralatan ibadah milik pribadi;
d. Hindari menggunakan peralatan ibadah bersama, misalnya sajadah, sarung, mukena, kitab suci,
dan lain- lain;
e. Hindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman, bercium pipi, dan cium tangan.
Tempeh,
Kepala MI Islamiyah Gesang