Anda di halaman 1dari 7

Desy Ananda Sari ( 1943700369 )

Soal Latihan Praktiikum Mikrobiologi Hari 2 :

1. Jelaska apa Fungsi incubator dalam praktikum mikrobiologi dan cara-cara


penggunaannya !
2. Jelaskan perbedaan antara sterilisasi oven dan autoklaf dan sebutkan tahapah-tahapan
penggunaan autoklaf !
3. Sebutkan dan jelaskan cara-cara penggunaan Laminar Air Flow (LAF) !
4. Jelaskan cara-cara pembuatan reagen-reagen untuk pewarnaan mikroba/mikroorganisme !
5. Jelaskan cara pembuatan media TSA, NA dan PDA untuk Praktikum Mikrobiologi !

Jawaban :

1. Inkubator adalah perangkat yang digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan

Mikroorganisme melalui suhu mengendalikan, kelembaban atau faktor-faktor lain yang

adalah penting untuk pertumbuhan jenis tertentu Mikroorganisme.

Cara penggunaan :

 Hubungkan kabel power ke stop kontak.


 Nyalakan alat

 Sesuaikan suhu di dalam inkubator bersama dengan menekan tombol set.


Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set sampai
raih suhu yang di inginkan.

 Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan
mengatur setingan suhu secara otomatis sehabis beberapa menit.

 Siapkan sampel (kultur mikroorganisme) yang akan diinkubasikan, lantas letakan di


dalam rak yang terdapat di dalam inkubator tersebut.

 Kemudian masukkan tempat pembiakan berisi mikroorganisme (sampel kultur) yang


akan berkenan di inkubasi. Jika menggunakan cawan petri, maka bungkus bersama
dengan kertas khususnya dahulu.
2. Autoclaf :

Autoklaf merupakan salah satu alat dalam teknik sterilisasi panas. Autoklaf adalah alat
pemanas tertutup yang fungsinya untuk mensterilkan suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya suhu yang digunakan 121°C dan bertekanan 15
kg/cm2 yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit.

a. Periksa banyaknya air (aqua destilata) dalam autoclave. Air harus berada pada
batas yang ditentukan.
b. Apabila jumlah air kurang dari batas, tambahkan air (aqua destilata) sampai batas.
c. Masukkan peralatan dan bahan yang akan disterilisasi.
d. Untuk botol bertutup ulir, tutup harus dikendorkan.
e. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoclave.
f. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
g. Posisikan tombol power ke posisi ‘ON’.
h. Tunggu sampai air mendidih dan uapnya terdesak keluar dari klep pengaman.
Tutup klep pengaman.
i. Amati penanda tekanan, hitung waktu sterilisasi sejak tekanan mencapai 15 Psi (2
atm).
j. Tunggu proses sterilisasi selama 15 menit.
k. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
l. Buka klep pengaman dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
m. Posisikan tombol power ke ‘OFF’.
n. Lepas stop kontak dari sumber tenaga.
Oven :

Alat yang berfungsi untuk sterilisasi atau bisa juga digunakan untuk pembersihan
dengan cara memancarkan dan memenuhi ruangan ruangan oven itu sendiri dengan udara
kering.
a. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
b. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan
rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.

c. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.

d. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat
dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu
ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.

•    Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam

•    Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam

•    Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam

•    Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

e. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur  waktu secara otomatis kemali ke
nol
f. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam
oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali
peralatan laboratorium dengan rapi.

g. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.

3. Penggunaan LAF

a. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan.
Hindarkan sinarnya dari badandan mata.
b. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke
dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau
spiritus.
c. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk
mensterilkan LAF.
d. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.
e. Nyalakan lampu dalam LAF.
f. LAF sudah siap untuk digunakan.

4. Zat pewarna dapat dikelompokkan menjadi dua group, yaitu zat pewarna yang bersifat

basa dan zat pewarna yang bersifat asam. Kalau ion positif dari zat pewarna yang

mengandung warna tersebut, maka pewarna tersebut adalah pewarna basa. Dan bila
warna tersebut berada pada ion yang bermuatan negatif, maka pewarna tersebut adalah

pewarna asam.

Alat dan bahan

a. Kultur bakteri yang diiolasi dalam praktikum sebelumnya dan beberapa biakan murni.

b. Pewarna Metilene blue

c. Pewarna kristal violet.

d. Karbol fuhsin

e. Kaca objek bersih dan kaca penutup.

Cara kerja.

a. Letakkan sebuah kaca objek yang bebas lemak diatas meja kerja.

b. Teteskan setetes air ditengah-tengah kaca objek tersebut.

c. Dengan menggunakan jarum Ose yang telah dipijarkan, ambil sedikit biakan bakteri

yang saudara isolasi pada praktikum sebelumnya atau dari biakan murni bakteri yang

disediakan oleh asisten saudara.

d. Buat apusan bakteri pada air yang diletakkan pada kaca objek dengan cara

menggesekgesekan jarum ose yang berisi biakan bakteri, sehingga didapatkan suatu

campuran yang tipis dan merata.

e. Fiksasi diatas api bunsen dengan jarak sekitar 30 Cm. Dari nyala api. Dalam

memfiksasi ini jangan terlalu panas karena dapat merusak bentuk sel.

f. Teteskan salah satu larutan pewarna yang disediakan oleh asisten pada sediaan yang

telah difiksasi. Pewarna Metilene blu akan mewarnai sel dalam 30 - 60 detik, Kristak

violet dalam 10 detik, dan Karbol fuhsin dalam 5 detik.


g. Cuci dengan air mengalir. h. Keringkan sediaan dengan meletakkannya diantara kertas

saring.

i. Amati dengan mikroskop dengan menggunakan lensa objektive dengan perbesaran 100

kali, dan minyak imersi.

j. Catat dan gambar bentuk sel dan warna sel mikroorganisme

5. Cara pembuatan media TSA, NA dan PDA untuk Praktikum Mikrobiologi

1. Medium Nutrient Agar (NA)

a. Timbanglah semua bahan, masukkan ke dalam erlenmeyer atau beaker glass atau

wadah lain, tambahkan aquades dan aduk dengan pengaduk gelas sampai larut.

b. Panaskan larutan media tersebut dalam penangas air sampai homogeny (ditandai

dengan tidak ada gumpalan media seikitpun) sambil sering diaduk-aduk sampai semua

agar-agar larut (perhatikan dengan baik, jangan sampai tumpah karena suhu terlalu

panas).

c. Masukkan media yang sudah larut dan homogen tersebut ke dalam botol kaca ,

kemudian tutup rapat. Jika tidak menggunakan botol kaca, bisa menggunakan

erlenmeyer. Kemudia tutuplah erlenmeyer tersebut menggunakan kapas, kemudian

dilapisi alumunium foil dan ikatlah kencang menggunakan karet.

d. Berikan lebel pada botol kaca atau erlenmeyer yang sudah berisi media.

e. Sterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121⁰ C selama 15 menit. Jika tidak ada

autoklaf, dapat diganti dengan pressure cooker (panci presto).


f. Bila waktu sterilisasi sudah selesai dan suhu pada autoklaf sudah menunjukkan angka

nol (0), keluarkan media dan letakkan di tempat yang bersih.

g. Perhatikan media jangan sampai menjendal.

h. Media sudah dapat digunakan (suhu jangan terlalu panas dan jangan terlalu rendah,

suhu optimal pada saat akann digunakan antara 45- 50ºC).

Medium Potato Dextrose Agar (PDA)

a. Buang kulit kentang, cuci, lalu potong-potong kecil. Rebus dengan 1000 ml aquades

sampai kentang matang, tetapi jangan terlalu lama memasaknya.

b. Saring air rebusan kentang menggunakan kain saring atau penyaring teh/santan, dan

tambahkan aquades sampai 1000 ml.

c. Tambahkan 20 g dextrose dan 15 g agar-agar, aduk hingga homogen, masukkan ke

dalam penangas air mendidih, ditutup, sambil sering diaduk-aduk selama 30 menit

sampai semua agar-agar larut.

d. Masukkan media yang sudah larut dan homogen tersebut ke dalam botol kaca ,

kemudian tutup rapat. Jika tidak menggunakan botol kaca, bisa menggunakan

erlenmeyer. Kemudia tutuplah erlenmeyer tersebut menggunakan kapas, kemudian

dilapisi alumunium foil dan ikatlah kencang menggunakan karet.

e. Berikan lebel pada botol kaca atau erlenmeyer yang sudah berisi media.

f. Sterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit. Jika tidak ada

autoklaf, dapat diganti dengan pressure cooker (panci presto).


g. Bila waktu sterilisasi sudah selesai dan suhu pada autoklaf sudah menunjukkan angka

nol (0), keluarkan media dan letakkan di tempat yang bersih.

h. Perhatikan media jangan sampai menjendal.

i. Media sudah dapat digunakan (suhu jangan terlalu panas dan jangan terlalu rendah ,

suhu optimal pada saat akann digunakan antara 45- 50ºC).

Pembuatan media TSA

a. TSB ditimbang sebanyak 30 g

b. media agar ditambahkan sebanyak 1000ml

c. TSB dan agar dicampur dengan 1000 ml aquades

d. Campuran dipanaskan sampai mendidih selama 40 menit kemudian media

ditunggu sampai hangat kuku

e. Dimasukan kedalam Erlenmeyer masing-masing 250 ml

f. Menutup Erlenmeyer dengan kapas dan alumunium foil

Anda mungkin juga menyukai