Anda di halaman 1dari 6

GROUND SILL

Bangunan ini direncanakan berupa ambang atau lantai dan berfungsi untuk
mengendalikan ketinggian dan kemiringan dasar sungai, agar dapat mengurangi atau
menghentikan degradasi sungai. Bangunan ini juga dibangun untuk menjaga agar
dasar sungai tidak turun terlalu berlebihan. Ada dua buah tipe umum ambang

a. Ambang datar (bed gindle work).


Bangunan ini hampir tidak mempunyai terjunan dan elevasi mercunya hampir saran
dengan permukaan dasar sungai, dan berfungsi menjaga agar permukaan dasar sungai
tidak turun lagi.

b. Ambang pelimpah (head work).


Bangunan ini mempunyai terjunan, hingga elevasi permukaan dasar sungai disebelah
hilimya dan tujuannya adalah untuk lebih melandaikan kemiringan dasar sungai.

A. Bahan/ Material
Konstruksi ambang terdiri dari tubuh dan lantai lindung yang dibangun secara
monolit dari bahan beton yang disebut pula bangunan utama  dan biasanya diadakan
hamparan pelindung (konsolidasi) dasar sungai di sebelah hulu dan sebelah hilir
bangunan utama tersebut.

B. Dimensi

Tinggi Ambang

Untuk sungai sempit. .

L = (lIn - 11m)h =(1.5 - 2.0) l/h

Untuk sungai lebar.

L = (1.5 - 2.0) b

dimana :
L = jarak antar.a ambang (m)

h = tinggi ambang (m)

n = kemiringan dasar sungai

m = tingkatan perencanaan dasar sungai

b = lebar sungai (m)

C. Fungsi Dan Kegunaan

Groundsill berfungsi untuk mengendalikan ketinggian dan kemiringan dasar


sungai, agar dapat mengurangi atau menghentikan degradasi sungai. Bangunan ini
juga dibangun untuk menjaga agar dasar sungai tidak turun terlalu berlebihan.

Terdapat beberapa bagian pada groundsill yaitu :

1. Lantai lindung dan konsolidasi dasar sungai pada ambang


Lantai lindung ambang biasanya dikombinasikan dengan konsolidasi dasar
sungai guna melindungi tubuh ambang terhadap gerusan atau gejala piping.
Panjang lantai lindung dan konsolidasi dasar sungai hanya dapat ditetapkan
berdasarkan model hidrolika atau diperoleh secara empiris untuk ambang yang
kecil-kecil. Dan panjang lantai pelindung atau konsolidasi dasar sungai yang
diperlukan sebagai peredam energi secara kasar dapat dilihat pada rumus
Safranes. Andaikan kedalaman air sungai yang deras arusnya pada tepi hulu lantai
lindung adalah h1
h1^3 - (H - h1) h1^2+ q^2/2g = 0

h2 = (h1^2/4 + 2q^2/4 .h1/4)^0,5

dimana :
h = Tinggi air di atas mercu ambang (m)
D = Tinggi ambang (m)
H = Total tinggi tekanan =D + h (m)
hf = Kehilangan tinggi tekanan akibat geseran =C*(D/h)*H
q = Debit persatuan panjang (m3/dt/m’)
h2 = Kedalaman air di tepi hilir lantai lindung (m)
C = 0.02
Jika panjang yang diperlukan untuk peredam energi adalah L, maka perkiraan
L - 4,5h2. Lantai lindung dibuat horizontal dan biasanya monolit dengan tubuh
ambang. Sedang konsolidasi dasar sungai diadakan disebelah hilir lantai lindung
dengan konstruksi yang fleksibel dan dengan kekasaran yang tinggi pada
permukaan bagian hulunya dan berangsur berkurang ke arah hilirnya.

2. Konstruksi kontak tubuh ambang dengan tebing sungai.

Konstruksi kontak tubuh ambang dengan tebing sungai merupakan bagian


pekerjaan yang sangat penting, demikian pula kontak antara tebing sungai dengan
bagian-bagian ambang lainnya, seperti lantai lindung dan konsolidasi dasarsungai.
Seperti diketahui bahwa air yang melimpah dari atas mercu ambang menyebabkan
alirannya bersifat terbuka dan mengakibatkan gerusan, baik pada alur sungai
maupn pada bantara di kanan kirinya serta kedua tebingnya. Guna mencegah
gerusan pada tebing sungai atau tanggul pada kedua ujung tubuh ambang, maka
kedua ujung ambang tersebut diperbesar seperlunya . Selain itu diadakan pIa lapis
pelindung (plesengan) pada kedua ujung ambang, hingga mencakup panjang lantai
lindung yang dibuat dari konstruksi beton bertulang. Pada ambang yang tinggi
tekanannya keeil tidak diperIukan perkuatan-perkuatan seperti uraian di atas.
Tetapi hal tersebut pun diperIukan untuk melindungi bantaran dan memperkuat
kaki tanggul dengan sekat pancang atau dengan konstruksi lain yang sesuai
dengan kondisi setempat serta menggunakan bahan-bahan yang dpaat diperoleh
setempat. Pada sungai-sungai yang jarak antara kedua tanggulnya lebih
besar dari 50 m, perkuatan lereng tanggul biasanya tidak diperlukan, tetapi kaki-
kaki tanggul haruslah diperkuat dengan melindungi permukaan bantara di sebelah
hilir ambang. MemperIihatkan perkuatan sayap-sayap pengarah aliran pada
ambang pelimpah. Perkuatan tersebut harus ditempatkan lebih ke belakang dan
dibuat dari .melindungi dasar sungai terhadap hempasan langsung dari air yang
melintas ambang tersebut.

3. Sayap pengarah arus.

Apabila ambang dibangun pada sungai, biasanya aliran turbulen terjadi di


sebalah hilir ambang yang disebabkan loneatan hidrolis, mengakibatkan mudah
terjadinya gerusan setempat. Dalam keadaan demikian perIu adanya sayap
pengarah arus, baik disebelah hulu maupun sebelah hilir ambang dan bersamaan
dengan itu dasar bantaran serta dasar alur sungai diperkuat dengan hamparan
pelindung yang konstruksinya tleksibel.

4. Pelindung bantaran

Apabila pada sungai-sungai dengan penampung ganda, tetapi ambang harus


dibangun pada alur sungainya saja, maka harus diadakan perlindungan untuk dasar
bantaran yang mencakup sampai dengan hulu dan ujung hilir sayap pengarah arus.
Untuk ambang pada sungai yang bantarannya sangat lebar, supaya biayanya lebih
murah, perkuatan diadakan di sekitar kai tanggul. Perkuatan bantaran diadakan
dengan konstruksi bronjong guling, hamparan blok beton, dan lain-lain.

D. Gambar Groundsill

Groundsill biasanya dibangun pada bagian Hulu suatu sungai


Groundsill banyak dibangun pada sungai-sungai kecil

Tampak groundsill pada saat musim kemarau


DAFTAR PUSTAKA

Pedoman konstruksi dan bangunan, perencanaan teknis bendung pengendali Dasar

sungai, keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah nomor :

360/kpts/m/2004 tanggal : 1 oktober 2004.

Bab 9. Bangunan pengatur sungai.

Azhar. perencanaan grounsill pada suatu sungai. Majalah ilmiah ukhuwah. volume 4.

No.3.2009 september.

http://www.google.com

http://www.wikipediaindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai