Bangunan ini direncanakan berupa ambang atau lantai dan berfungsi untuk
mengendalikan ketinggian dan kemiringan dasar sungai, agar dapat mengurangi atau
menghentikan degradasi sungai. Bangunan ini juga dibangun untuk menjaga agar
dasar sungai tidak turun terlalu berlebihan. Ada dua buah tipe umum ambang
A. Bahan/ Material
Konstruksi ambang terdiri dari tubuh dan lantai lindung yang dibangun secara
monolit dari bahan beton yang disebut pula bangunan utama dan biasanya diadakan
hamparan pelindung (konsolidasi) dasar sungai di sebelah hulu dan sebelah hilir
bangunan utama tersebut.
B. Dimensi
Tinggi Ambang
L = (1.5 - 2.0) b
dimana :
L = jarak antar.a ambang (m)
dimana :
h = Tinggi air di atas mercu ambang (m)
D = Tinggi ambang (m)
H = Total tinggi tekanan =D + h (m)
hf = Kehilangan tinggi tekanan akibat geseran =C*(D/h)*H
q = Debit persatuan panjang (m3/dt/m’)
h2 = Kedalaman air di tepi hilir lantai lindung (m)
C = 0.02
Jika panjang yang diperlukan untuk peredam energi adalah L, maka perkiraan
L - 4,5h2. Lantai lindung dibuat horizontal dan biasanya monolit dengan tubuh
ambang. Sedang konsolidasi dasar sungai diadakan disebelah hilir lantai lindung
dengan konstruksi yang fleksibel dan dengan kekasaran yang tinggi pada
permukaan bagian hulunya dan berangsur berkurang ke arah hilirnya.
4. Pelindung bantaran
D. Gambar Groundsill
Azhar. perencanaan grounsill pada suatu sungai. Majalah ilmiah ukhuwah. volume 4.
No.3.2009 september.
http://www.google.com
http://www.wikipediaindonesia.com