i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 8
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.5 Sistematika Penulisa................................................................... 7
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang penting dalam satu perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang berkualitas akan dapat menempatkan
perusahaan pada jalur persaingan atau bahkan dapat menjadi pemimpin dalam persaingan.
Kualitas SDM di dalam perusahaan harus terus dikembangkan oleh perusahaan yang mana
disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Dengan begitu para karyawan dapat
melaksanakan pekerjaan secara profesional, bertanggung jawab, serta memiliki attitude yang
baik guna dapat membantu perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja, profit, maupun kelangsungan
hidup organisasi itu sendiri (Rayandi, 2012). Keberhasilan perusahaan tergantung pada
bagaimana kinerja karyawan, efisiensi, kejujuran, ketekunan dan integritas (Ahmed dan Uddin,
2012). Oleh karena itu, perusahaan memerlukan sumber daya manusia atau karyawan yang
berkinerja tinggi sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Menurut Siagan (2002), kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: gaji,
lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja,
Dari beberapa faktor diatas, untuk meningkatkan kinerja karyawan salah satunya adalah
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang di jalankan. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat
penting untuk diperhatikan oleh manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan
proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh
langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan
kerja yang nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan kin erja. Sebaliknya lingkungan
kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi
kerja karyawan.
Organisasi selaku induk kerja harus menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif yang mampu memancing para karyawan untuk bekerja dengan produktif. Penyediaan
lingkungan kerja secara nyaman akan mampu memberikan kepuasan kepada karyawan
terhadap pekerjaan yang dilakukan dan memberikan kesan yang mendalam bagi karyawan
yang pada akhirnya karyawan akan mempunyai kinerja yang baik. Penelitian mengenai
lingkungan kerja yang dilakukan Strek (2005) dalam buku Manajemen Administrasi
mengharapkan adanya lingkungan kerja yang nyaman yang bisa memanjakan karyawan dalam
bekerja. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Chao, Schwartz, Milton dan Burge (Badri,
2006: 207), menjelaskan bahwa lingkungan yang tidak sehat dan nyaman akan menurukan
tingkat produktivitas maupun moral pegawai sehingga akan memepengaruhi tujuan organisasi.
Kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dapat menyebabkan para karyawan mudah stres,
tidak semangat untuk bekerja, datang terlambat, demikian juga sebaliknya apabila lingkungan
kerja itu sehat maka para karyawan tentunya akan semangat dalam bekerja, tidak mudah sakit,
mudah untuk konsentrasi 3 sehingga pekerjaan menjadi cepat selesai sesuai dengan target.
Lingkungan kerja sendiri mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi fisik (pewarnaan ruangan,
pencahayaan, kebersihan, tata ruang,dll) dan dimensi non fisik (kesejahteraan karyawan,
suasana kerja, hubungan antar karyawan,dll). Organisasi harus mampu menyediakan kedua
dimensi tersebut dalam keadaan baik sehingga mampu membuat para karyawan untuk tetap
bekerja dengan produktif dan saling bekerja sama antar karyawan maupun dengan pimpinan
Kinerja adalah hasil dari suatu pekerjaan yang dilaksanakan, baik yang bersifat
fisik/material ataupun non - fisik/non – material (Hadari Nawawi, 2005). Maka kualitas kinerja
karyawan dapat dilihat dengan adanya penilaian kinerja yang dapat memberikan informasi
mengenai kinerja karyawan dalam periode tertentu. Penilaian kinerja di dalam prosesnya dapat
menggunakan dimensi pengukuran yang beragam, hal ini dikarenakan kinerja kar yawan
mengacu pada prestasi seseorang yang mana diukur berdasarkan standar dan kriteria yang
diterapkan oleh perusahaan (Nurul et al., 2011). Kinerja karyawan adalah suatu bentuk
pencapaian hasil kerja yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan. Kinerja karyawan di
dalam perusahaan menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan suatu
Kinerja suatu organisasi tergantung pada kerja pegawainya. Namun, atasan dapat
berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan suatu organisasi. Dalam hal
ini, atasan harus mempunyai peran yang penting dalam usahanya untuk memotivasi dan
mengelola pegawainya. Organisasi perlu memberikan perhatian khusus terhadap prestasi yang
diperoleh oleh pegawai dengan cara pemberian reward (hadiah, imbalan, dan penghargaan) dan
motivasi untuk bekerja penuh semangat, memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap
tugasnya, sehingga suatu organisasi akan mudah dalam memenuhi tujuan yang direncanakan.
Alasan orang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut tidak hanya berupa upah
atau gaji pokok, akan tetapi juga imbalan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dengan
berbagai jenis dan bentuknya. Suatu reward yang dirancang oleh suatu organisasi harus mampu
memacu motivasi kinerja pegawainya agar kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, reward yang
dibentuk harus memiliki nilai dimata pegawai. Menurut Sastrohadiwiryo (2002) bahwa reward
adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada para tenaga kerja, karena
tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
menunjukkan bahwa pemberian reward yang layak dalam wujud moneter (monetary rewards),
seperti insentif tahunan (annual incentives), dan dalam wujud non moneter (psychological
rewards) seperti promosi jabatan, pemberian otonomi dan tanggung jawab memiliki pengaruh
yang positif terhadap peningkatan produktivitas karyawan dan peningkatan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Scott, Anthony dan Govindarajan serta Merchant dalam Lako (2004).
Penelitian di lakukan di Jimbaran Bay Beach Resort & Spa yang merupakan Hotel
berbintang 4 yang terletak di Jalan Pantai Kedonganan 888, Jimbaran Bay. Bali memiliki daya
tarik wisata salah satunya adalah pantai yang sangat indah. Kawasan Jimbaran merupakan salah
satu daerah yang memiliki indahnya pemandangan pantai yang terhampar. Jimbaran Bay Beach
Resort & Spa mampu bersaing dengan berbagai hotel sejenis yang ada disekitarnya. Ini tampak
dari citra baik yang diberikan oleh masyarakat sebagai pengguna jasa perhotelan. Terbukti
dengan ramainya jumlah pengunjung hotel dengan rentang waktu hotel berdiri yang tergolong
Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap pihak HRD dan 10 orang karyawan,
menurut peneliti Jimbaran Bay Beach Resort & Spa memiliki kinerja yang terbilang cukup
baik. Karyawan Jimbaran Bay Beach Resort & Spa mampu mencapai target yang ditetapkan
perusahaan untuk menembus tingkat okupansi 50% menjelang tahun baru yaitu sebesar 75 -
85%. Ini juga disebabkan karena pelayanan yang baik terhadap wisatawan yang berkunjung ke
hotel. Terlihst juga di area hotel dan ruangan ruangan serta kamar tertata dengan sangat rapi,
suhu ruangan yang sejuk membuat ruang kerja karyawan terasa sangat nyaman, luas ruang
kerja yang memadai sehingga tidak membatasi ruang gerak karyawan. Pihak hotel juga
memberikan berbagai reward kepada karyawan untuk mendorong peningkatan kualitas kinerja.
Para karyawan sering memperolah gaji tambahan jika lembur dan pemberian penghargaan tiap
bulan kepada karyawan terbaik. Untuk itu, ingin dilakukannya penelitian karena ingin
diketahui apakah benar lingkungan kerja yang baik dan pemberian reward tersebut dapat
Keberadaan penulis sebagai generasi muda Indonesia tergerak untuk membahas lebih
lanjut mengenai hal tersebut dalam bentuk penelitian berjudul “Analisis Ling kungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dengan Reward sebagai Variabel Mediasi (Studi kasus pada
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
Penelitian ini tidak hanya memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh penulis saja,
melainkan memberikan manfaat terhadap elemen atau pihak-pihak yang terkait dalam
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi baru dan pembuktian
hasil serta memberi sumbangan empiris antara variabel pada bidang manajemen sumber
daya manusia khususnya di Jimbaran Bay Beach Resort & Spa mengenai peningkatan
kinerja karyawan. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat mengkonfirmasi dan
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajer
Skripsi ini disusun dengan penulisan yang sistematis, skripsi ini terdiri dari lima bab
yang saling berkaitan. Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan
BAB I Pendahuluan
penulisan.
Bab ini memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hal-hal yang
Bab ini memaparkan mengenai metode penelitian yang mencakup berbagai hal,
yang diteliti.
Bab ini memuat tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi
hasil data penelitian dan pembahasan hasil penelitian, serta implik asi hasil
penelitian.
Bab ini berisi simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan
tujuan penelitian, serta saran yang sesuai dengan simpulan atau hasil
pembahasan.