Anda di halaman 1dari 11

Kamis, 05 Pukul 13.30 WITA Pukul 19.

00 WITA
Maret 2020 a. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif S:
Hari-3 Pengkajian nyeri a. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
Hasil : b. Pasien mengatakan dapat beristirahat dengan nyaman
P: Nyeri post operasi O:
Q: Tertusuk-tusuk a. Keadaan umum pasien baik
R: Perut bagian suprapubis b. Kesadaran composmentis
S: 4 NRS c. Pengkajian nyeri
T: Hilang timbul P: Nyeri post operasi
b. Melakukan pengukuran TTV Q: Tertusuk-tusuk
Hasil : R: Perut bagian suprapubis
TD : 130/70 mmHg S: 3 NRS
S : 36.6oC T: Hilang timbul
P : 24 x/menit d. Pemeriksaan TTV
N : 78 x/menit TD : 110/80 mmHg
c. Melanjutkan terapi relaksasi napas dalam S : 36.9oC
Hasil : Pasien dapat mempraktekkan terapi P : 24 x/menit
relaksasi napas dalam dan nyeri dapat teratasi N : 80 x/menit
a. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan A:
untuk menggunakan terapi farmakologi jika Masalah nyeri akut belum teratasi
memungkinkan P:
Hasil : Pemberian obat ketorolac 30 mg/8 jam Lanjutkan intervensi
intravena. a. Pengukuran TTV
b. Pengkajian nyeri komprehensif
c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
Kamis, 05 Pukul 13.30 WITA Pukul 19.00 WITA
Maret 2020 a. Memantau pernafasan S:
Hari-3 Hasil : Pasien mengeluh sesak ketika berbaring terlentang
Frekuensi pernafasan 22 x/menit O:
Retraksi dada tidak ada a. Frekuensi pernafasan 20 x/menit
Bunyi nafas : vesikular b. Retraksi dada tidak ada
Palpasi : kedua paru simetris c. Bunyi nafas : vesikular
Perkusi : redup d. Palpasi : kedua paru simetris
SpO2 : 97% (ketika istirahat) e. Perkusi : redup
b. Memantau kemampuan batuk efektif f. SpO2 : 97% (ketika istirahat)
Hasil : pasien mampu melakukan batuk efektif A:
c. Memantau sekresi pernafasan pasien Masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
Hasil : tidak ada sputum yang keluar P:
d. Mempertahankan bantuan oksigen Lanjutkan intervensi
Hasil : terpasang nasal kanul 3L/menit a. Monitor pernafasan
b. Monitor kemampuan batuk efektif
c. Monitor sekresi pernafasan pasien
d. Pertahankan bantuan oksigen
Kamis, 05 Pukul 13.30 WITA Pukul 19.00 WITA
Maret 2020 a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan S:
Hari-3 kepada pasien a. Pasien mengatakan urin lancar
Hasil : Petugas kesehatan melakukan b. Pasien mengatakan lebih merasa nyaman
komunikasi terapeutik dan menjelaskan O:
prosedur sebelum melakukan tindakan a. Pasien terpasang kateter urin dan spooling 0,9% NaCl 30 tpm
b. Memantau dan mempertahankan kecepatan b. Tidak tampak bekuan darah di dalam selang kateter dan urinal
aliran yang tepat bag
Hasil : c. Pasien tidak mengalami retensi urin
 Pasien terpasang kateter urine + spooling d. Urin berwarna kuning jernih dengan produksi 1.200 ml
0,9 % NaCl 30 tpm A:
 Spooling dihentikan untuk sementara Masalah hambatan eliminasi urin belum teratasi
untuk mengecek masih terjadi retensi P:
urin atau tidak Lanjutkan intervensi
c. Memastikan penempatan kantung drainase a. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
dibawah permukaan kandung kemih b. Pantau dan pertahankan kecepatan aliran yang tepat
Hasil : Kantung drainase tepat berada di c. Pastikan penempatan kantung drainase dibawah permukaan
bawah permukaan kandung kemih untuk kandung kemih
mencegah terjadinya refluks. d. Catat karakteristik drainase urin
d. Mencatat karasteristik drainase urin e. Kosongkan drainase urin secara berkala
Hasil : Urine berwarna kuning jernih dengan f. Pantau terkait adanya distensi kandung kemih
produksi 1.000 ml g. Bersihkan kateter urin eksternal pada daerah sekitar kulit
e. Mengosongkan drainase urine secara berkala secara berkala
Hasil : Kantung drainase dikosongkan secara h. Pantau adanya retensi urin
berkala/sudah terisi penuh i. Ajarkan pada pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
f. Memantau terkait adanya distensi kadung serta kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan
kemih kesehatan
Hasil : Tidak terjadi distensi kandung kemih
g. Membersihkan kateter urin eksternal pada
daerah sekitar kulit secara berkala
Hasil : Telah dilakukan perawatan kateter
setiap hari untuk mencegah terjadinya infeksi
h. Memantau adanya retensi urine
Hasil : Tidak tampak bekuan darah di dalam
selang kateter dan kadang terjadi retensi urine
i. Mengajarkan pada pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi serta kapan harus
melaporkannya kepada penyedia perawatan
kesehatan.
Hasil :
 Pasien dan keluarga dapat bekerja sama
dan kooperatif saat dilakukan
penjelasan mengenai tanda dan gejala
infeksi, serta dapat memahami dan
menjelaskan tanda dan gejala infeksi
yang biasa terjadi
 Pasien dan keluarga mengetahui kapan
harus melaporkan apabila terdapat
tanda dan gejala infeksi
Kamis, 05 Pukul 13.30 WITA Pukul 19.00 WITA
Maret 2020 a. Membina hubungan saling percaya kepada S:
Hari-3 pasien dan keluarga pasien a. Pasien mengatakan seluruh tubuhnya lemah
Hasil : pasien dan keluarga bersedia untuk b. Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sendiri
dikaji c. Pasien mengatakan tidak sesak ketika dan setelah
b. Memeriksa perangkat (alat) pemberian oksigen beraktivitas
secara berkala untuk memastikan bahwa d. Pasien mengatakan butuh bantuan jika ingin duduk atau
konsentrasi yang telah ditentukan sedang melakukan mobilisasi lainnya
diberikan e. Pasien mengeluh tidak nyaman dengan kondisi sekarang
Hasil : Terpasang nasal kanul 3 L/menit dan O:
SpO2 : 98 %, frekuensi pernafasan 22 x/menit a. POH 3 TURP
c. Monitor efektifitas terapi oksigen b. Pasien terpasang kateter urin + spooling 0.9% NaCl 30 tpm
Hasil : pasien merasa lebih nyaman dengan c. Pasien terpasang infus 0,9 % NaCl 20 tpm
menggunakan nasal kanul d. Hasil EKG : supraventricular rhytm (atrial fibrilasi)
d. Memantau peralatan oksigen untuk e. Bunyi jantung S1 dan S2 irreguler
memastikan bahwa alat tersebut tidak f. Frekuensi pernafasan : 20x/menit (takipnea) dan terpasang
mengganggu upaya pasien untuk bernafas nasal kanul 3L/menit, SpO2 : 98 %,
Hasil : pasien mengatakan sesak berkurang g. Bartel Index : 9 (ketergantungan sedang)
ketika menggunakan nasal kanul A:
e. Memantau kecemasan pasien dan kerusakan Masalah inteloransi aktivitas belum teratasi
kulit akibat terapi oksigen P:
Hasil : pasien tidak cemas dan tidak Lanjutkan intervensi
mengalami kerusan kulit akibat terapi oksigen a. Periksa perangkat (alat) pemberian oksigen secara berkala
f. Memantau kemampuan diri secara mandiri untuk memastikan bahwa konsentrasi yang telah ditentukan
Hasil : pasien mampu duduk secara mandiri sedang diberikan
g. Memantau kebutuhan pasien terkait dengan b. Monitor efektifitas terapi oksigen
alat-alat kebersihan diri c. Monitor peralatan oksigen untuk memastikan bahwa alat
Hasil : pasien memerlukan bantuan dalam tersebut tidak mengganggu upaya pasien untuk bernafas
melakukan aktivitas seperti makan, d. Monitor kecemasan pasien dan kerusakan kulit akibat terapi
membesihkan diri dan buang air besar oksigen
h. Memberikan bantuan sampai pasien mampu e. Monitor kemampuan diri secara mandiri
melakukan perawatan diri mandiri f. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan
Hasil : pasien dibantu untuk merubah makan, diri
membersihkan diri dan buang air besar g. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan
i. Mengajarkan keluarga untuk mendukung diri mandiri
kemandirian dengan membantu hanya ketika h. Dorong kemandirian pasien, tapi bantu ketika pasien tidak
pasien tak mampu melakukannya (perawatan mampu melakukannya
diri). i. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
Hasil : keluarga membantu pasien makan, membantu hanya ketika pasien tak mampu melakukannya
membersihkan diri dan buang air besar. (perawatan diri).

Kamis, 05 Pukul 13.30 WITA Pukul 21.00 WITA


Maret 2020 a. Melakukan pengkajian S:
Hari-3 Hasil : Tidak ada respon pasien terkait risiko infeksi
 Pasien terpasang kateter urine + spooling O:
0,9 % NaCl 30 tpm a. Pasien terpasang kateter urin + spooling 0,9% NaCl 30 tpm
 Pasien terpasang infus 0,9% NaCl 20 tpm b. Urin berwarna kuningj jernih
b. Memantau dan mencatat karakteristik drainase c. Jumlah urin 1.200 ml
urin d. Terpasang infus 0.9% NaCl 20 tpm
Hasil : A:
 Urin berwarna kuning jernih Masalah risiko infeksi belum teratasi

 Jumlah urin pada saat pengkajian 1.000 ml P:

c. Mencuci tangan sebelum dan sesudah Lanjutkan intervensi

melakukan tindakan a. Monitor dan catat karakteristik drainase urin

Hasil : Petugas kesehatan mencuci tangan b. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan kateter

perawatan kateter c. Pemberian terapi antibiotic (viccillin 1,5 gr/8jam/IV)

d. Memberikan terapi antibiotic yang sesuai d. Pastikan penempatan kantung drainase di bawah permukaan

Hasil : Pemberian viccilin 1.5 gram/8jam/ IV kandung kemih

e. Memastikan penempatan kantung drainase di e. Mengosongkan drainase secara berkala

bawah permukaan kandung kemih f. Memantau terkait adanya distensi kandung kemih

Hasil : Kantung drainase tepat berada di g. Bersihkan kateter urin

bawah permukaan kandung kemih untuk h. Monitor adanya retensi urin

mencegah terjadinya refluks. i. Anjurkan pada pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
serta kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan
f. Mengosongkan drainase urine secara berkala kesehatan.
Hasil : Kantung drainase dikosongkan secara
berkala/sudah terisi penuh
g. Memantau terkait adanya distensi kadung
kemih
Hasil : Tidak terjadi distensi kandung kemih
h. Bersihkan kateter urin eksternal pada daerah
sekitar kulit secara berkala
Hasil : Telah dilakukan perawatan kateter
setiap hari untuk mencegah terjadinya infeksi
i. Memantau adanya retensi urine
Hasil : Tidak tampak bekuan darah di dalam
selang kateter dan urinal bag
j. Ajarkan pada pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi serta kapan harus melaporkannya
kepada penyedia perawatan kesehatan.
Hasil :
 Pasien dan keluarga dapat bekerja sama
dan kooperatif saat dilakukan penjelasan
mengenai tanda dan gejala infeksi, serta
dapat memahami dan menjelaskan tanda
dan gejala infeksi yang biasa terjadi
 Pasien dan keluarga mengetahui kapan
harus melaporkan apabila terdapat tanda
dan gejala infeksi

Anda mungkin juga menyukai