Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

“PERBANDINGAN PERTUMBUHAN BAYI YANG DIBERI AIR SUSU IBU

(ASI) EKSKLUSIF DENGAN PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI)”

OLEH:

INDRAWATI

PO76302191011

POLTEKKES KEMENKES MAMUJU

JURUSAN KEBIDANAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga

tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita

semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud penulis

membuat proposal ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah METODE

PENELITIAN yang diamanatkan oleh dosen. Penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan proposal ini banyak sekali kekurangannya baik dalam

cara penulisan maupun dalam isi. Mudah-mudahan proposal ini dapat

bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang

membaca proposal ini, untuk menambah pengetahuan METODE

PENELITIAN.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum.....................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................6
ASI Ekslusif............................................................................................................................6
Air Susu Ibu........................................................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................10
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL.......................10
A. Kerangka Konsep....................................................................................................10
B. Hipotesis...................................................................................................................12
C. Definisi Operasional............................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN......................................................................................................18
A. Desain Penelitian.........................................................................................................18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................................18
C. Populasi dan Sampel..........................................................................................18
D. Metode Pengumpulan Data................................................................................23

ii
E. Pengolahan Data.....................................................................................................26
F. Analisis Data............................................................................................................29
G. Etika Penelitian....................................................................................................30

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian nutrisi secara mencukupi pada bayi harus sudah

dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang

cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan

pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai

anak berumur 4 sampai 6 bulan (Nursalam, 2005).

Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian

besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi

dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa

bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia

sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain

selama enam bulan tersebut melalui menyusui secara eksklusif. WHO

(2006), ASI eksklusif adalah bayi hanya menerima ASI dari ibu atau

pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan

cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin,

suplemen mineral atau obat.

1
Penggunaan susu formula menjadikan anak-anak tidak

mendapatkan apa yang telah menjadi hak dasarnya. Anak akan

terjauhkan dari interaksi hangat yang berupa penyatuan ragawi,

dekapan dan belaian ibu sejak dini, karena anak merupakan amanah

dan menyusui anak merupakan naluri alamiah seorang ibu. Di

masyarakat sekitar, perilaku tidak memberikan ASI eksklusif telah

diterima dengan wajar dan ibu yang melakukannya tidak merasa

terbebani, padahal secara moral tindakan mereka salah. Betapa ibu

telah kehilangan sisi naluriah keibuannya dengan tega tidak

memberikan apa yang telah menjadi hak anak (Chomaria, 2011).

ASI eksklusif sangat penting untuk pertumbuhan bayi, maka

Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat keputusan Menteri

Kesehatan nomor: 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI

eksklusif. ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir sampai bayi berumur

6 bulan dan dilanjutkan sampai umur 2 tahun dan pemberian makanan

tambahan yang sesuai. Tenaga kesehatan yang bekerja di sarana

pelayanan kesehatan agar menginformasikan kepada ibu hamil yang

baru melahirkan untuk memberi ASI eksklusif dan tenaga kesehatan

harus menginformasikan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan

Menyusui (LMKM), (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2007).

2
Makanan PASI berupa susu formula dapat diberikan dengan

alasanalasan tersebut di atas. Umumnya susu formula untuk bayi

terbuat dari susu sapi yang susunan zat gizinya diubah sedemikian

rupa sehingga dapat diberikan kepada bayi tanpa menimbulkan efek

samping. ASI merupakan nutrisi yang paling ideal untuk bayi maka

perubahan yang dilakukan pada komponen gizi susu sapi harus

mendekati susunan zat gizi ASI. Meskipun para ahli teknologi pangan

telah berusaha untuk memperbaiki susunan zat gizi susu sapi agar

komposisinya mendekati susunan zat gizi ASI, sampai saat ini usaha

tersebut belum menunjukkan hasil yang baik (Krisnatuti, 2004).

B. Rumusan Masalah

Bagaiamana pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan lingkar

kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan

berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi yang diberikan

ASI eksklusif dengan PASI.

3
1) Tujuan Khusus

a) Mengetahui berat badan, panjang badan dan lingkar kepala

bayi yang diberikan ASI eksklusif.

b) Mengetahui berat badan, panjang badan dan lingkar kepala

bayi yang diberikan PASI.

c) Mengetahui perbandingan berat badan, panjang badan dan

lingkar kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan yang

diberikan PASI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik bagi

masyarakat, dan institusi, yaitu :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

masyarakat tentang manfaat ASI eksklusif untuk pertumbuhan berat

badan, panjang badan, dan lingkar kepala sebagai salah satu indikator

kesehatan serta memberikan masukan dalam meningkatkan upaya

promosi pertumbuhan kesehatan bayi.

2. Institusi Pendidikan Keperawatan Menambah informasi dan

wawasan mahasiswa tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif

4
terhadap pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan lingkar

kepala bayi usia 6 bulan serta sebagai bahan penambahan karya

ilmiah pada bagian ilmu keperawatan.

3. Institusi Pelayanan Kesehatan Memberikan informasi mengenai

manfaat pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan bayi usia 6

bulan serta diharapkan pelayanan kesehatan mampu menerapkan

program ASI eksklusif selama 6 bulan untuk meningkatkan kesehatan

bayi khususnya di wilayah Kebon Jeruk.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI Ekslusif
Pemberian ASI secara Ekslusif adalah bayi hanya diberi

ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,

madu, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti

pisang, papaya dan bubur kecuali obat sirup (DepKes, 2003).

ASI Ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi

sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan

atau minuman lai kecuali obat, vitamin dan mineral. ASI eksklusif

adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan

lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih

tidak diberikan dalamtahap ASI eksklusif ini (DepKes RI, 2004).

B. Air Susu Ibu


1. Pengertian ASI

6
ASI adalah susu yang di produksi ibu untuk bayi yang

bermanfaat sebagai sumber gizi bayi karena bayi belum bisa

mencerna makanan padat. ASI tidak dapat digantikan oleh susu

formula termahal sekalipun (Nirwana, 2014).

ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi karena

mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu menjaga bayi dari

bakteri, alergi dan diare. ASI juga mampu meningkatkan jalinan

tali kasih sayang antara ibu dan bayinya (UNICEF dan

DepKes, 1994).

ASI merupakan makanan bayi yang paling utama dan

aman untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling

sesuai dan tepat komposisinya dengan kebutuhan bayi.

Pemberian ASI yang tepat diberikan mulai bayi berusia 0-6 bulan

tanpa makanan tambahan. ASI memberikan zat kekebalan tubuh

terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan antara ibu dan

bayi.ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi

dan pemberian ASI dapat terus diberikan hingga bayi berumum 2

tahun (Maryunani, 2012).

2. Kandungan ASI

a. Laktosa (Karbohidrat)

7
Laktosa adalah jenis karbohidrat yang berfungsi

sebagai sumber energi untuk bayi. Sebagai sumber energi

laktosa atau gula susu yang membantu meningkatkan

penyerapan kalsium di dalam tubuh dan merangsang

tumbuhnya laktobasilus bifidus. Laktobasilus bifidusakan

membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme

yang menyebabkan gangguan kesehatan.

b. Lemak

Lemak memiliki fungsi yang hampir sama dengan

karbohidrat yaitu sebagai sumber energi. Selain sebagai

sumber energi, lemak membantu dalam pengaturan suhu tubuh

bayi. Lemak mengandung komponen lemak esensial yang kan

diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang

penting untuk pertumbuhan, perkembangan otak bayi, dan

kecerdasan otak bayi.

c. Protein

Protein berfungsi untuk mengatur dalam pertumbuhan

tubuh bayi. Komponen dari protein yang terdapat dalam

ASI adalah asam amino yang membantu dalm

pembentukan otak.

8
d. Garam dan Mineral

Dalam ASI memiliki kandungan mineral yang lengkap

hingga bayi berusia 6 bulan. Zat besi dan Kalsium yang

terdapat dalam ASI memiliki sifat yang stabil sehingga tidak

dipengaruhi oleh diet ibu. Zat besi membantu dalam

proses pembentukan darah untuk menghindarkan bayi dari

penyakit kurang darah atau anemia.

e. Vitamin

ASI mengandungvitamin ADEK. Kandungan vitamin

dalam ASI lengkap dan cukup untuk bayi hingga bayi

berusia 6 bulan terkecuali Vitamin K, karena usus bayi

belum mampu membentuk Vitamin K dengan sempurna

(Maryunani, 2012).

3. Manfaat ASI

Menurut Roesli (2000), kandunganyang terdapat dalam ASI

bermanfaat bayi, yaitu:a.ASI sebagai NutrisiKomposisi air susu ibu

sesuai dengan kebutuhan bayinya. ASI merupakan makanan yang

paling tepat untuk bayi. ASI merupakan sumber gizi yang tepat.

9
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL.

A. Kerangka Konsep

Istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang

menjadi pusat perhatian sehinga melalui konsep, peneliti diharapkan

akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan

suatu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan

lainnya (Sumantri, 2011).

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan,

pertumbuhan bayi dapat dilihat dari berat badan, panjang badan, dan

lingkar kepala. Baik atau tidaknya pertumbuhan bayi dapat

dipengaruhi oleh asupan nutrisi bayi (0-6 bulan) baik yang diberikan

ASI Eksklusif maupun PASI atau susu formula. Pada penelitian ini,

variabel yang akan diteliti terdiri dari :

10
1. Variabel bebas (independen) : Bayi yang diberikan ASI

eksklusifdan bayi yang diberikan PASI.

2. Variabel terikat (dependen) : Pertumbuhan bayi, antara lain berat

badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

Dibawah ini dijelaskan mengenai kerangka konsep yang akan

dilakukan peneliti di Kelurahan Kebon Jeruk, yaitu sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Pertumbuhan bayi
Jenis nutrisi: - Berat badan
- panjang badan
- ASI EKSLUSIF
- lingkar kepala
- PASI

Bagan 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Peneliti hanya mengambil tiga indikator pertumbuhan bayi 0

sampai 6 bulan dari enam indikator yang ada dikarenakan pengukuran

11
lingkar lengan atas jarang dilakukan kecuali adanya gangguan

pertumbuhan atau gangguan gizi yang berat, sedangkan pengukuran

lipatan kulit dan lingkar dada juga jarang dilakukan pada bayi usia 0

sampai 6 bulan, karena jarang atau bahkan tidak ada pencatatan

dokumentasi yang tertulis dalam KMS. Sehingga peneliti hanya

mengambil tiga indikator yaitu berat badan, panjang badan, dan lingkar

kepala yang umumnya dilakukan oleh pelayanan kesehatan dan terdapat

pencatatan dokumentasi pada KMS balita.

B. Hipotesis

Ho: Tidak ada perbandingan pertumbuhan berat badan, panjang

badan, dan lingkar kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif

dengan PASI di Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta. Pertumbuhan

Bayi-Berat Badan-Panjang Badan-Lingkar KepalaJenis Nutrisi:-

ASI Eksklusif-PASI

Ha: Ada perbandingan pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan

lingkar kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI di

Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta.

C. Definisi Operasional

1. Pertumbuhan bayi (0-6 bulan)

a. Definisi Operasional

12
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan

besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif

dapat diukur (Wong, 2008).

b. Alat Ukur

Melihat dan mencatat data 0 bulan dan 6 bulan pada

KMS atau dokumentasi pertumbuhan bayi untuk mengambil

data berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi.

c. Cara Ukur

Melakukan observasi dengan menganalisa pertumbuhan

berat badan, panjang badan dan lingkar kepalabayi melalui

KMSatau dokumentasi panjang badan dan lingkar kepalauntuk

usia 0 dan 6 bulan.

d. Skala

Interval.

1) Berat Badan

a) Definisi Operasional

Selisih berat badan bayi usia 6 bulan dengan usia 0

bulan.

b) Alat Ukur

Melihat KMS dan mencatat untuk mengambil data berat

badan usia 0 dan 6 bulan

13
c) Cara Ukur

Cara pengukuran berat badan bayi adalah:

 Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak

saat pengukuran, cukup pakaian dalam saja.

 Tidurkan bayi pada meja timbangan. Tentukan

hasil timbangan sesuai dengan jarum petunjuk

pada timbangan.

2) Panjang Badan

a) Definisi Operasional

Selisih panjang badan bayi usia 6 bulan dengan usia 0

bulan.

b) Alat Ukur

Melihat KMS atau dokumentasi dan mencatat untuk

mengambil data panjang badan usia 0 dan 6 bulan.

c) Cara Ukur

Cara untuk menentukan panjang badan:

 Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila

tidak ada, dapat digunakan pita pengukur

(meteran).

14
 Baringkan anak terlentang tanpa bantal

(supinasi), luruskan lutut sampai menempel

pada meja (posisi ekstensi).

 Luruskan bagian puncak kepala dan bagian

bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan

meja pengukur), lalu ukur sesuai dengan

skala yang tertera.

 Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini

dapat dilakukan dengan cara member tanda

pada tempat tidur (tempat tidur harus

rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian

puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi.

3) Lingkar Kepala

a) Definisi Operasional

Selisih lingkar kepala bayi usia 6 bulan dengan usia

0 bulan

b) Alat Ukur

Melihat dokumentasi dan mencatat untuk mengambil

data lingkar kepala bayi usia 0 dan melakukan

pengukuran lingkar kepala bayi dengan

15
menggunakan pita pengukur saat usia 6 sampai 7

bulan untuk mengambil data usia 6 bulan.

c) Cara Ukur

Cara pengukuran lingkar kepala:

 Siapkan pita pengukur (meteran).

 Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabela

(frontalis) atau supra orbita bagian anterior

menuju oksiput pada bagian posterior.

Kemudian tentukan hasilnya.

 Cantumkan hasil pengukuran pada kurva

lingkar kepala.

2. Pemberian ASI atau PASI

a. Definisi Operasional

Pemberian makanan kepada bayi usia 0-6 bulan yang

dapat berupa ASI eksklusif atau susu formula.

b. Alat Ukur

Kuesioner IImengenai ASI

c. Cara Ukur

16
Melakukan wawancara dengan kuesioner pada ibu-

iburesponden. Ibu menjawab pertanyaan pada kuesioner

menggunakan skala Guttman (jawaban Ya dan Tidak).

d. Skala

Nominal

Ya : Bila bayi diberikan ASI Eksklusif

Tidak : Bila bayi tidak diberikan ASI Eksklusif (susu

formula)

17
BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitian Cross-Sectional (potong lintang)

karena pada penelitan ini variabel independen dan dependen akan

diamati pada waktu (periode) yang sama, jadi tidak ada follow-up pada

studi ini (Setiadi, 2007). Berdasarkan metode ini diharapkan dapat

diketahuinya perbandingan pertumbuhan bayi yang diberi ASI

eksklusif dengan PASI.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Kebon Jeruk pada tanggal 30

Oktober hingga 4 Nopember 2012.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang

akan di teliti (Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian adalah

18
subjek (misalnya manusia atau klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 bulan sampai 7

bulanyang bertempat tinggal di Kelurahan Kebon Jeruk.

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi,

2007). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling

(Nursalam, 2008).

Sampel pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki bayi

usia 6 sampai 7 bulan di Kelurahan Kebon Jeruk dengan

menggunakan uji hipotesis beda dua proporsikarena terdapat dua

sampel atau duapopulasi yang berbeda dari suatu peristiwa.

Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dengan kriteria:

a. Kriteria Inklusi:

1) Bayi yang lahir dengan berat badan dalam rentang

normal.

2) Bayi dalam keadaan sehat.

19
3) Bayi memiliki KMS, yang mencatat panjang badan, berat

badan dan lingkar kepala bayi lahir sampai usia 7 bulan

atau ibu memiliki buku catatan pertumbuhan bayi.

4) Bayi hanya mengkonsumsi ASI Eksklusif.

5) Bayi hanya mengkonsumsi susu formula saja dan

makanan lain tanpa ASI.

6) Orang tua bersedia menjadi responden.

7) Orang tua mampu berkomunikasi, membaca dan menulis

dengan baik.

b. Kriteria Ekslusi :

1) Bayi yang memiliki masalah kesehatan bawaan.

2) Bayi dengan berat badan lahir rendah.

3. Besar Sampul

Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

70 orang dengan perhitungan sampel sebagai berikut:

Rumus uji hipotesis beda dua proporsi sebagai berikut:

20
Keterangan :

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z1-α/2 = 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence

Intervaldengan (α) sebesar 5%)Z

1-β = 1, 28 (Kekuatan uji sebesar 90%)

P1 = 0,4 (proporsi perbedaan pertumbuhan berat badan bayi

usia 0 – 6 bulan antara yang mendapat ASI

eksklusif dengan susu formula di posyandu

Boegenvile desa Kebonsari Wetan Kecamatan

Mayangan Probolinggo tahun 2007 oleh Indah

Septiyorini)

OR = 9,75 (Odds ratio faktor resiko pertumbuhan berat

badan bayiusia 0-6 bulan antara yang mendapat

ASI eksklusif dengan susuformula menurut

penelitian di posyandu Boegenvile desa kebonsari

Wetan Kecamatan Mayangin Probolingo tahun

2007 oleh Indah Septiyorini).

p
p2= ¿ ¿1¿

21
0,4
P 2= =0,064
9,75 ( 1−0,4 ) +0,4

P1 + P 2
P= =0,232
2

[ 1,96 √ 2× 0,232 ( 1−0,232 ) +1,28 √0,4 (1−0,4 )+ 0,064 ¿ 2


n¿
(0,4−0,064 )

n=
[ ( 1,96 × 0,597 ) + ( 1,28 ×0,548 ) ] 2
0,113

= 30,99 = 31 responden

Penelitian ini menggunakan uji beda dua proporsi oleh

karena itujumlah sampel dikalikan dua, sehingga sampel yang

terpilih sebanyak 31 x 2 = 62 orang, untuk menghindari

sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti

menambahkan 10% dari jumlah sampel minimal.

Cadangan 10% x 62 = 6,2 responden.

Total = 62 orang + 7 orang = 69 responden

22
Jadi, jumlah sampel keseluruhan responden yang diambil

untuk keperluan penelitian ini adalah 69 responden = 70

responden dengan 35 responden bayi dengan ASI Eksklusif

dan 35 responden bayi dengan PASI.

4. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling dimana teknik ini merupakan metode yang

digunakan jika penetapan sampel didasarkan atas kriteria-

kriteria tertentu yang tujuannya adalah agar informasi yang

didapatkan maksimal (Nurbaeti, 2010). Teknik ini digunakan di

Kelurahan Kebon Jeruk untuk mendapatkan 70 responden

bayi dengan 35 bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif dan

35 bayi yang mengkonsumsi PASI.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen

Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang

digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2002).

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti

menggunakan alat ukur atau instrumen. Padapenelitian ini

23
instrumen yang digunakan adalah KMS untuk melihat hasil

pengukuran berat badan dan panjang badan. Pita (meteran)

untuk mengukur lingkar kepala.Ibu diberikan 2 buah kuesioner

dimana kuesioner I merupakan identitas responden (ibu dan

bayi) dan kuesioner II mengenai ASI yang menggunakan

Skala Guttman dengan dua pertanyaan dengan jawaban

pilihan Ya dan Tidak, dimana dengan penilaian jika pada

kuesioner II mengenai pemberian ASI, ibu memberikan

jawaban no.1=Tidak dan pada no.2=Ya maka hasilnya adalah

ASI eksklusif. Sedangkan PASI apabila pada kuesioner II ibu

menjawab pertanyaan no.1=Ya dan no.2=Tidak.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Peneliti tidak melakukan uji validitas dan

reliabilitas untuk mendapatkan instrumen yang valid dan

reliabel untuk penelitian. Instrumen yang digunakan untuk

pengambilan data adalah berupa KMS, Formulir

pengukuranpanjang badan dan lingkar kepala yang sudah

dipakai di Indonesia yang telah dikeluarkan oleh Departemen

KesehatanRepublik Indonesia. Peneliti mencatat hasil

24
pengukuran yang sudah ada dalam buku KMS, untuk melihat

data 0 bulan dan 6 bulan. Peneliti juga menggunakan

kuesioner untuk data demografi.

3. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan

di Posyandu melalui beberapa tahap yaitu:

a. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat

izin penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Melakukan pendataan kepada calon responden dengan


menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

c. Memberikan lembar persetujuan (informed

consent)untuk ditandatangani oleh calon responden

apabila setuju menjadi subjek penelitian.

d. Memberikan penjelasan kepada orang tua responden

tentang carapenelitian yang peneliti lakukan.

25
e. Memberikan kesempatan kepada responden untuk

bertanya kepada peneliti apabila ada yang tidak jelas

dengan penelitian.

f. Peneliti mengelompokkan data yang sudah terkumpul

sesuai dengan variabel penelitian.

g. Peneliti melihat dokumentasi atau KMS untuk mencatat


berat badan usia 0 bulan dan 6 bulan.

h. Peneliti melihat dokumentasi atau KMS untuk mencatat


panjang badan bayi pada usia 0 bulan dan 6 bulan.

i. Peneliti melihat dokumentasi atau KMS untuk mencatat

lingkar kepala bayi usia 0 bulan, untuk lingkar kepala

usia 6 bulan, peneliti melakukan pengukuran lingkar

kepala secara langsung.

E. Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang

digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder. Dalam

26
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa kegiatan, antara lain:

a. Data sekunder

Data Pertumbuhan berat badan dan panjang badan

dilihat melalui KMS untuk 0 bulan dan 6 bulan, sedangkan

untuk lingkar kepala bayi, penelit hanya melihat usia 0

bulan pada KMS.

b. Data primer

Peneliti melakukan pengukuran lingkar kepala untuk

bayi usia 6 bulan dengan pita meteran. Data bayi yang

mendapat ASI Eksklusifatau yang mendapat susu formula

dikumpulkan dengan memberikankuesioner kepada ibu-ibu

yang mempunyai bayi usia 6 bulan sampai 7 bulan untuk

mengetahui bayi yang mendapat ASI Eksklusif dan bayi

yang mendapat susu formula selama 6 bulan.

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu

harus diolah dengan tujuan data menjadi informasi. Dalam

statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk

proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

27
hipotesis. Dalam pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh, diantaranya :

1) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007).

2) Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode

numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas

beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer (Hidayat, 2007).

3) Entri data

28
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang

telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database

komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel

kontingensi (Hidayat, 2007).

4) Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa

kembali data yang sudahdimasukkan, apakah ada

kesalahan atau tidak. Kesalahanmungkin terjadi pada

saat memasukkan data ke komputer.

5) Processing data

Proses pengolahan data dilakukan dengan cara

memindahkan data dari kuesioner ke paket program

computer pengolahan data statistik.

F. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjabarkan secara

deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-

29
masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun

variabel terikat (Sumantri, 2011). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI

Eksklusif) dan Pengganti Air Susu Ibu (PASI). Variabel

dependen yaitu pertumbuhan bayi: berat badan, panjang

badan, dan lingkar kepala.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui

perbandingan antara variabel independen dengan dependen,

yaitu perbandingan pertumbuhan berat badan, panjang

badan, dan lingkar kepala bayi yang diberi ASI eksklusif

dengan PASI di Kelurahan Kebon Jeruk. Analisis bivariat

dilakukan dengan uji-t independen. Tujuan pengujian ini

adalah untuk mengetahui perbedaan mean dua kelompok

data independen. Syarat/asumsi yang harus dipenuhi adalah:

1. Data berdistribusi normal/simetris.

2. Kedua kelompok data independen.

3. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik

(dengan hanya dua kelompok)

30
Untuk melihat kemaknaan sistem dengan

membandingkan nilai p ≤ α (0,05) maka ada hubungan yang

bermakna antara dua variabel dependen dan independen (Ho

ditolak). Begitu juga tidak ada hubungan bermakna (Ho gagal

ditolak)jika p ≥ α (0,05).

G. Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian keperawatan merupakan

masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia,

maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2008).

Masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Informed Consent (lembar persetujuan) Informed Consent

merupakan bentuk persetujuan yang telah disepakati

antara peneliti dengan responden melalui

penandatanganan surat pernyataan persetujuan menjadi

responden (informed consent). Informed consent tersebut

diajukan kepada responden sebelum penelitian dilakukan,

dimana pihak responden mempunyai hak mendapatkan

31
penjelasan sejelas–jelasnya tentang maksud dan tujuan

diadakannya penelitian tersebut. Setelah mengetahui

semua yang tertulis dalam surat persediaan, maka

responden diberi kebebasan untuk memutuskan apakah

bersedia atau menolak untuk menjadi responden. Apabila

responden menolak, maka peneliti harus menghormati

keputusan responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang sensitif dalam

setiap penelitian, salah satunya adalah berhubungan dengan

identitas. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden,

peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang diisi melainkan hanya

memberikan kode-kode tertentu.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian. Kerahasiaan informasi

responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

32
33

Anda mungkin juga menyukai