Berdasarkan hasil penelitian ini, mengenai percobaan kami yang
berjudul “MILANTRAKUNCEN (MINYAK JELANTAH DAN EKSTRAK DAUN CENGKEH) SEBAGAI SABUN ANTISEPTIK TANGAN dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kandungan Yang Terkandung Dalam Minyak Jelantah Dan Ekstrak Daun Cengkeh “Milantrakuncen” yaitu asam lemak jenuh asam lemah tak jenuh, akrilik dari soda api (NaOH) dan eugenol 2. Antiseptik Yang Terdapat Pada Minyak Jelantah Dan Ekstrak Daun Cengkeh “Milantrakuncen” Dalam Menurunkan Jumlah Kuman Pada Tangan sangat berpotensi karena kandungan eugenol yang terdapat pada ektrak cengkeh lumayan banyak sekitar 60-70 % 3. Karakteristik pada Sabun Antiseptik Dari Minyak Jelantah Dan Ekstrak Daun Cengkeh sangat dipengaruhi oleh komposisi bahan bakunya sehingga tekstur dan aroma yang menjadi pedoman pada pembuatan MILANTRAKUNCEN (Minyak Jelantah dan Ekstrak Daun Cengkeh) 5.2 Saran
MILANTRAKUNCEN bukan karya yang sempurna, maka perlu dilakukan
penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk mengetahui berapa persen kandungannya sehingga menghasilkan data yang lebih akurat. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan refrensi dalam penanggulangan limbah minyak jelantah dan daun cengkeh Melalui MILANTRAKUNCEN, penulis mengajak masyarakat untuk mengubah stigma yang berkembang terkait limbah yang terdapat di sekitar masih sering kali dipandang sebelah mata. Perlu juga diadakan sosialisasi ke masyarakat tentang pemanfaatan minyak jelantah dan daun cengkeh sebagai bahan dasar sabun maka diperlukan peran pemerintah agar mampu mengembangkan sanbun antiseptik dari minyak jelantah dan daun cengkeh. Peran masyarakat juga tidak kalah penting untuk tetap menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang ramah lingkungan.