Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

RISIKO BUNUH DIRI

I. MASALAH UTAMA
Risiko Bunuh Diri

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


a. Definisi

Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami risiko untuk
menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.
Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri sebagai perilaku destruktif,
terhadap diri sendiri yang jika tidak dapat mencegah mengarah pada kematian.
Perilaku destruktif diri yang mencakup setiap bentuk bunuh diri, niatnya adalah
kematian dan individu menyadari hal ini sebagai sesuatu yang tidak diinginkan.

b. Faktor Predisposisi
1. Genetik
Perilaku bunuh diri menurut shadock (2011) serta Varcarolis dan Hitler (2010)
merupakan sesuatu yang di turunkan dalam keluarga kembar monozigot
dalam melakukan bunuh diri stuard (2011).

2. Hubungan Neurokimia
Nourotransmiter adalah zat kimia dalam otak dari sel ke saraf, peningkatan
dan penurunan neuro transmiter mengakibatkan perubahan pada prilaku.
Neurotrasmiter yang dikaitkan dengan perilaku bunuh diri adalah dopamin,
neuroepineprin, asetilkolin, dan asam amino (Stuard, 2011).

3. Diagnosis psikiatri
Lebih dari 90% orang dewasa yang mengahiri hidupnya dengan bunuh diri
mengalami gangguan jiwa.
4. Gangguan jiwa yang beriko menimbulkan individu untuk bunuh diri adalah
gangguan modd, penyalahgunaan zat, skizofrenia, dan gangguan mengalahkan
(Stuard, 2013).

5. Kebencian terhadap diri sendiri bunuh diri merupakan hasil dari bentuk
penyerangan atau kemarahan terhadap orang lain yang tidak diterima dan di
manifestasikan atau ditunjukan pada diri sendiri (Stuard dan videbeck, 2011).

6.  Beberapa faktor yang mengarah pada bunuh diri adalah kemiskinan dan
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pernikahan yang hancur,
keluarga dengan orang tua tunggal.

c. Faktor Presipitasi
Faktor pencetus seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri adalah :
1. Perasaandapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal/gagal
melakukan hubungan yang berarti.
2. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress.
3. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat berwujud pada diri sendiri.
4. Cara untuk mengakhiri keputusan.

d. Jenis Bunuh Diri


1. Bunuh diri egoistik (faktor dalam diri seseorang)

Individu tidak mampu mencapai masyarakat, ini disebabkan oleh kondisi


kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan individu itu seolah-olah
tidak berkepribadian. Kegagalan Integrasi dalam keluarga dapat menerangkan
mengapa mereka tidak menikah lebih rentan untuk melakukan percobaan
bunuh diri dibandingkan mereka yang menikah.

2. Bunuh diri altruistic (penghargaan kehormatan seseorang)


Individu terkait pada kasus tradisi khusus atau pun cenderung untuk bunuh
diri karena indetifikasi dengan suatu kelompok.
3. Bunuh diri anomik (faktor lingkungan dan tekanan)
Hal ini terjadi jika ada gangguan integritas-integritas individu dan masyarakat,
sehingga individu tersebut menionggalkan norma-norma kelakuan yang biasa.

e. Rentang Respons

Keterengan :

1. Peningkatan diri: Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau


mempertahankan diri secara wajar terhadap situasional yang membutuhkan
pertahanan diri.
2. Beresiko destruktif : seseorang memiliki kecenderungan atau beresiko
mengalami perilaku destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi
yang seharusnya dapat dipertahankan diri, seperti seorang merasa patah
semangat bekerja ketika dirinya tidak setia terhadap pimpinan.
3. Destruktif diri tidak langsung : seseorang telah mengambil sikap yang
kurang tepat terhadap situasi yang membutuhkan dirinya untuk
mempertahankan diri.
4. Pencederaan diri: seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau
pencederaan diri akibat berita harapan terhadap situasi yang ada.
5. Bunuh diri: seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampaidengan
hilang nyawa.
f. Mekanisme Koping
Klien dengan penyakit kronis, nyeri atau penyakit yang mengancam kehidupan
dapat melakukan perilaku destruktif diri. Sering kali klien secara sadar memilih
bunuh diri, Amadea (2018) mengungkapkan bahwa pihak pertahanan ego yang
berhubungan dengan perilaku destruktif diri tidak langsung adalah penyangkalan,
rasionalisasi, intelektualisasi dan regresi.

III. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan

Effect

Risiko Bunuh Diri

Core Problem
Harga Diri Rendah

Causa

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Resiko bunuh diri

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan
meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting.
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien.
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan.
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya.
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara penyelesaian
masalah.
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier


Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN
(Basic Course). Jakarta: EGC.
Dessy, Rossyta,. (2018). Asuhan Keperawatan Resiko Bunuh Diri diakses dari
https://www.academia.edu/8977353/Asuhan_Keperawatan_RESIKO_BUN
UH_DIRI pada 14 Juni 2018
Khurniawan, Adji,. (2018). Resiko Bunuh Diri diakses dari
https://www.academia.edu/23897284/Resiko_bunuh_diri pada 14 Juni 2018
Yolland, Amadea,. (2015). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Resiko Bunuh
Diri diakses dari
https://www.academia.edu/15320155/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA
_KLIEN _DENGAN_RESIKO_BUNUH_DIRI pada 14 Juni 2018.
Pradana, Dwi,. (2018). Strategi Pelaksanaan Resiko Bunuh Diri diakses dari
https://www.academia.edu/27862953/STRATEGI_PELAKSANAAN_RESIK
O_BU NUH_DIRI pada 14 Juni 2018.

Anda mungkin juga menyukai