Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ETIKA DAN AGAMA

Dosen Pengampu : Dr. Drs. I Wayan Surpa, SH.,M.Si

Disusun oleh :

Kadek Ayu Diah Saraswati

1908541040

Kelas : Matematika A

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
Tema I : Kesetiaan

Kesetiaan dalam kehidupan dan NKRI

- Pemahaman
Kesetiaan adalah suatu komitmen yang tidak bisa dirusak dengan mudah.
Dalam kehidupan manusia faktor kesetiaan dianggap penting. Tidak saja dalam
masyarakat yang bertitiktik berat kebersamaan seperti dalam masyarakat Indonesia
yang berdasar Pancasila, tetapi juga di masyarakat AS dan Barat umumnya yang
kehidupannya dilandasi Individualisme dan Liberalisme. Setia kepada kelompok
seperti keluarga, lingkungan sekolah, perkumpulan sosial, adalah keharusan yang
harus diperhatikan dan dilaksanakan setiap orang.

Orang yang kurang setia kepada lingkungannya, kelompoknya, dicap oleh


warga lain kelompok itu sebagai orang yang amat bersalah. Derajat sikap kurang setia
itu tidak sama dan mereka yang kurang setia kepada lingkungan luas biasanya disebut
Pengkhianat, satu sebutan yang amat merendahkan orang yang kurang setia. Yang
paling menonjol adalah sikap kurang setia kepada Negara dan Bangsa yang dapat
sebutan Pengkhianatan Tinggi (high treason, hoog verraad).

- Isi
Dalam kehidupan di Indonesia Kesetiaan merupakan sikap dan perilaku yang
amat menjadi perhatian. Terutama setelah berdirinya Negara Republik Indonesia pada
17 Agustus 1945 yang menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Dalam
kehidupan di masyarakat Indonesia sikap setia kepada lingkungan dan kelompok
sejak semula amat penting. Sikap Kebersamaan menjadi pedoman yang dipegang
setiap anggota masyarakat secara teguh. Apalagi dengan Pancasila sebagai Dasar
Negara yang makin menguatkan arti Kebersamaan dalam kehidupan.
Bagi orang Indonesia Kesetiaan adalah satu Sikap berupa pikiran-perasaan-
tindakan yang merupakan kewajiban yang harus diwujudkan. Ketika para Pejuang
Kemerdekaan secara setia membela Negara dan Bangsa Indonesia ada orang
Indonesia yang tidak peduli terhadap Perjuangan. Ketidak pedulian itu karena
dipengaruhi faktor-faktor tertentu. Tidak sedikit orang Indonesia mengkhianati
bangsanya dan berpihak Belanda karena ada iming-iming materiil dari pihak
Belanda . Hingga kini faktor materiil merupakan penyebab penting Ketidaksetiaan
dalam masyarakat Indonesia.

Pada masa kini Perjuangan, baik di Indonesia maupun di Umat Manusia


umumnya, tetap ada, malahan menjadi lebih kompleks. Pendapat orang yang
menamakan Dunia sekarang A Borderless World atau Dunia Yang Satu tanpa Batas
dalam kenyataan tidak ada. Negara Bangsa tetap ada dan punya nilai penting dalam
kehidupan umat manusia. Dengan begitu Perjuangan antara Negara dan Bangsa tetap
ada, malahan justru lebih tajam sekalipun dalam bentuk yang lebih canggih dan rumit.

Indonesia berada di tengah-tengah pergulatan internasional yang sedang


terjadi dewasa ini. Dan karena Indonesia mempunyai sifat-sifat yang amat menarik
bagi pihak-pihak yang bergulat, baik karena kekayaan sumberdaya alam dan jumlah
penduduknya maupun aspek geografinya, maka Indonesia diperebutkan antara pihak-
pihak yang mempunyai ambisi besar agar memberikan manfaat bagi mereka masing-
masing. Akibatnya Indonesia harus berjuang untuk tetap hidup langsung sebagai
NKRI yang merdeka dan berdaulat.

Dalam perjuangan bangsa Indonesia yang penuh ancaman dan tantangan itu
faktor Kesetiaan amat penting. Pelaku yang hendak merebut Indonesia ingin
mencapai sukses dengan semaksimal mungkin menggunakan penduduk Indonesia,
khususnya untuk memimpin dan mengendalikan Indonesia yang sepenuhnya berkiblat
kepada mereka masing-masing, menjalankan kebijaksanaan sesuai kepentingan
mereka masing-masing. Maka Kesetiaan benar-benar menjadi kunci bagi bangsa
Indonesia untuk dapat menghadapi dan mengatasi semua ancaman itu.

- Kesimpulan

Faktor Kesetiaan ini akan memegang peran amat penting dalam Perjuangan
bangsa Indonesia dalam menghadapi Masa Kini dan Masa Depan. Menjadi penentu
dan platform bagi NKRI untuk tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan politik,
ekonomi, militer dan kultural yang makin ampuh dan berwibawa untuk kedepannya.
- Daftar Pustaka :

Sayidiman Suryohadiprojo. 2016. Kesetiaan dalam Kehidupan dan Perjuangan


NKRI. Diakses dari http://www.teropongsenayan.com/53203-kesetiaan-dalam-
kehidupan-dan-perjuangan-nkri
Tema II : Kejujuran

Kejujuran Dikalangan Civitas Akademika

- Pemahaman
Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam
segala aspek kehidupan. Kejujuran harus menjadi landasan seseorang dalam berkata
maupun berperilaku disetiap aktivitas kehidupan. Kejujuran adalah wujud ketulusan
hati atau kelurusan hati seseorang dalam bertindak. Dengan demikian kejujuran dapat
diartikan sebagai sikap hati yang tulus atau lurus yang mendasari suatu tindakan.
Kelurusan hati ini mengandaikan adanya keselarasan antara hati dengan sesuatu yang
benar atau lurus, seperti kebenaran yang diyakininya atau kebenaran yang ada dalam
aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dimana seseorang hidup. Kejujuran
dalam arti inilah yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan bersama dimanapun
dan kapanpun kita berada (Nursa‟ban. 2012: 105).
Begitu pentingnya kejujuran nampak dengan adanya UU No 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 Ayat (1) menjelaskan bahwa, pendidikan pada
hakekatnya adalah mengembangkan potensi diri peserta didik dengan dilandasi oleh
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan. Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang
strategis dalam membangun karakter warga negara yang baik, terutama mahasiswa
sebagai kaum intelektual. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan
intelegensi akademik mahasiswa, tapi juga membentuk mahasiswa yang berkarakter
dengan mengutamakan kejujuran sebagai landasan dalam setiap aktifitas.
- Isi
Dalam menjalankan tugas akhir program mahasiswa diharuskan
menyelesaikan tugas dalam jangka waktu yang ditentukan kemudian siswa tersebut
bingung apa yang harus ia lakukan sementara tugas belum selesai secara keseluruhan,
akhirnya mahasiswa tersebut menghalalkan segala cara dengan melakukan plagiat.
Siswa tersebut bohong untuk mendapat nilai yang bagus.
Jika kita masih menjadi mahasiswa saja tidak bersikap jujur seperti
menyontek, melakukan plagiat dalam uji akhir program akademisnya , bagaimana
nantinya dalam dunia kerja pasti hasilnya sikap ketidakjujuran akan selalu dibawa
dalam melakukan pekerjaan.
Kejujuran juga sangat menentukan kesuksesan hidup seseorang. Saat jujur hati
akan menjadi tenang dan tidak dikejar-kejar rasa bersalah. Kejujuran juga mempunyai
manfaat yaitu mempunyai teman yang banyak dan kunci sukses ada ditangan kita.
Karena pada dasarnya kejujuran adalah sebuah refleksi diri sebagai ukuran tentang
seberapa besar nilai kualitas hidup sesorang.
- Kesimpulan
Kejujuran memang kekayaan dalam hati yang bernilai emas dan sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita kejujuran harus dimulai dari diri sendiri, mulai dari
sekarang, dan mulai dari hal yang kecil. Oleh karena itu untuk menekan begitu
besarnya budaya ketidakjujuran di kalangan mahasiswa, maka perlu diterapkan nilai
kejujuran di institusi akademisi agar mahasiswa dapat menerapkan dimanapun
beradadankarenanya penanaman kejujuran akademis haruslah dimulai sejak dini dan
oleh diri sendiri.
- Daftar Pustaka :
Dewikusmiyati. 2015. Nilai Kejujuran Dalam Perspektif Mahasiswa. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/dewikusmiyati-
kompasiana.com/5530155f6ea8344d218b4582/nilai-kejujuran-dalam-perspektif-
mahasiswa
Tema III : Kearifan

Kearifan Lokal Dalam Mewujudkan Etika dan Moral Lingkungan

- Pemahaman
Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata:
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam kamus Inggris Indonesia John M. Echols
dan Hassan Sadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom sama dengan dengan
kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami
sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan
bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya (Aan, 2016, h.
43).
Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang
baik yang ada di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu
kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya
yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai
kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita kepada
kita selaku anak- anaknya. Budaya gotong royong, saling menghormati dan tepa salira
merupakan contoh kecil dari kearifan lokal.
- Isi
Pada dasarnya, kearifan lokal bangsa Indonesia terbukti memberikan
sumbangsih terhadap pelestarian lingkungan dengan mengaitkan etika dan moral
lingkungan. Falsafah kearifan lokal yang pro lingkungan hidup, seperti di jawa
terkenal dengan Hamemayu Hayuning Bawana, di Bali dengan Tri Hita Karana dan
Alam Terkembang Jadi Guru di Tanah Minang. Kemudian ada juga berbagai kearifan
tradisi, seperti Sasi di Maluku, Awig-Awig di Nusa Tenggara, Bersih Desa di Jawa,
Nyabuk Gunung di Sunda dan semua itu pro dengan lingkungan.
Di Bali misalnya orang tidak diperbolehkan menebang pohon sembarangan
karena di yakini bahwa pohon-pohon tersebut digunakan sebagai tempat tinggal roh
nenek moyang. Sehingga terlihat pohon-pohon tersebut diberi kain putih sebagai
tanda pengkeramatanya. Di kecamatan Belik Pemalang, terdapat hutan yang masih
banyak monyet hidup di sana dan dipercayai bahwa barang siapa yang merusak hutan
tersebut tidak akan dapat kembali. Sama halnya di pulau Karimunjawa terdapat
kepercayaan jika mengambil sesuatu dari pulau tersebut tidak akan kembali dengan
selamat, dan juga pohon Dewandaru yang dipercaya mengandung unsur mistis.
Sebenarnya dalam komunitas perkotaan yang modern pun kini tumbuh
berbagai kearifan lingkungan, seperti halnya pengelolaan sampah di banjar sari
jakarta, sukunan Yogyakarta, Karah Surabaya, Kassi-Kassi Makasar dan lain-lain.
Semua kearifan lingkungan yang dimiliki tersebut, apabila kita rajut dan
berdayakan akan sangat bermakna dalam upaya pembentukan etika dan moral
lingkungan. Sebagai kesatuan sosial, kearifan lokal yang mempengaruhi etika dan
moral tersebut akan menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia. Namun dalam penyelenggaraanya perlu ditunjang oleh kearifan-kearifan
institusi dan selaras dengan sosil budaya masyarakat. Institusi tersebut juga
seyogyanya dapat mewakili praktik kearifan dalam masyarakat. Konstitusi yang di
bentuk juga hendaknya dapat mengakomodir falsafah, norma, moral, dan etika yang
berlaku dalam masyarakat.
- Kesimpulan
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk merawat dan memperbaharui
lingkungan hidup di sekitar kita. Salah satu caranya adalah melalui kearifan lokal
yang nantinya akan mewujudkan etika dan moral lingkungan. Kita perlu sungguh
menyadari bahwa ada bentuk kehidupan lain di luar kehidupan yang dimiliki oleh
manusia. Hal itu berarti manusia memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Ia tidak
hanya dituntut untuk menghargai diri dan sesamanya, tetapi juga menghargai makhluk
lain.
- Daftar Pustaka
Yasinta Sosant. 2011. Kearifan Lokal Mewujudkan Etika dan Moral. Diakses dari
http://yasinta-sosant.blogspot.com/2011/12/kearifan-lokal-mewujudnya-etika-
dan.html?m=1
Tema IV : Kemuliaan

Kemuliaan Relawan

- Pemahaman

Kemuliaan berasal dari kata dasar “mulia” merupakan kata sifat yang berarti
kedudukan yang tinggi, pangkat yang tinggi, martabat yang tinggi; tertinggi; luhur;
terhormat. Sedangkan kemuliaan itu sendiri berarti keluhuran; hal mulia; keagungan;
kehormatan.

Kemuliaan adalah derajat atau kedudukan seseorang yang tinggi, pangkat yang
tinggi, martabat yang tinggi dan luhur, baik di hadapan manusia mupun di hadapan
Tuhannya. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu tingkat kemuliaan itu seseorang
harus meraihnya dengan cara-cara tertentu dan perbuatan serta perilaku tertentu yang
dianggap terpuji.

- Isi
Relawan merupakan seseorang atau sekelompok orang secara ikhlas karena
panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya seperti pikiran, tenaga, waktu, harta
dan lain sebagainya, kepada masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial tanpa
mengharapkan pamrih baik berupa imbalan (upah), kedudukan dan kekuasaan.

Orang yang siap membantu sesama harus memiliki kriteria seperti kepedulian dan
rasa penuh keikhlasan untuk memperjuangkan nasib orang yang memerlukan bantuan
berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip kemasyarakatan sebagai bentuk pengabdian dan
perjuangan yang sangat mulia. Rasa ingin membantu sesama manusia biasanya muncul dari
diri sendiri, di mulai dari hal kecil yang tidak ternilai harganya sampai menjadi relawan yang
benar-benar berguna untuk orang banyak. Relawan biasanya dikembangkan dan di jalankan
oleh orang-orang yang mempuyai kepedulian tinggi tehadap sesama manusia. Namun, yang di
dahulukan pelayanan dan pertanggungjawaban.

Contohnya saat ada bencana alam, maka dalam hatinya akan tergugah untuk
membantu orang-orang yang terkena musibah tersebut. Misinya memberikan sedikit atau
banyak makanan, pakaian untuk mereka yang membutuhkan serta makanan. Perbuatan
tersebut sudah termasuk sikap mulia yang terpuji dan seharusnya dimiliki oleh semua orang
agar hidup lebih tentram.
- Kesimpulan
Kemuliaan adalah derajat atau kedudukan seseorang yang tinggi. Tetapi
derajat tersebut bukan karena pangkat, jabatan, ataupun status sosialnya, melainkan
karena perbuatan atau perilakunya yang terpuji dan bermanfaat bagi orang banyak.
Perbuatan atau perilaku yang dilakukan itu dikatakan terpuji jika dilakukan secara
ikhlas, maka sudah sepatutnya jika membantu sesama dilakukan dengan hati yang
tulus iklas.

- Daftar Pustaka

Manisah. 2014. Essay Kemuliaan Relawan. Diakses dari


http://manisahsip.blogspot.com/2014/03/kemuliaan-relawan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai